Bertemu dengan Thor Robert, benar-benar mengubah seluruh kehidupan Lesca Bloom.
Malam kelabu itu membuat keduanya saling terikat hanya dalam waktu semalam sekaligus terpisah dalam waktu yang lama.
follow ig author @zarin.violetta
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 3
"Pesta? Akan ada pesta di resort Thor? Bolehkah aku ikut, Joanne?" tanya Lesca.
Joanne melihat ke arah Lesca.
"Lalu apa yang akan kau lakukan di sana, Lesca? Bermain pasir sendirian? Kau tak punya pacar dan semua yang ke sama sudah memiliki pasangan," sahut Joanne sembari merias wajahnya menggunakan kosmetik mahal milik Lesca.
"Ayolah, bukankah kita bersahabat? Aku tak akan mengganggumu atau yang lainnya. Aku akan mencari kesibukan sendiri seperti biasanya," ucap Lesca.
"Ck, kau ini. Menjagamu seperti menjaga anak kecil. Aku takut kau berbuat ulah macam-macam," sahut Joanne.
"Aku tak pernah melakukan itu, Joanne," kata Lesca.
"Hmm. Oh ya, katamu kemarin ibu tirimu membelikanmu baju. Mana baju itu?" tanya Joanne.
"Tunggu aku ambilkan," kata Lesca tersenyum.
Lalu Lesca pun berdiri dan menuju lemarinya. Dia mengambil dress mahal itu dan memperlihatkannya pada Joanne.
"Aaahh ... Baju itu bagus sekali. Bisakah aku meminjam untuk pesta besok? Kalau iya, aku akan membawamu ke pesta itu," ucap Joanne merayu.
"Benarkah? Baiklah, ini pakailah," ucap Lesca dengan entengnya memberikan baju itu pada Joanne.
Joanne mengambil baju itu dan memeluknya.
"Aku tak sabar memakainya, Lesca. Kau memiliki ibu tiri yang baik. Aku iri padamu," kata Joanne.
Lesca hanya tersenyum saja menanggapinya.
*
Lesca tinggal bersama ayah dan ibu tirinya. Ibu tirinya adalah wanita karir yang sukses. Sedangkan ayahnya seorang manajer keuangan di salah satu perusahaan ternama di New York.
Ibu tiri Lesca sangat baik padanya meskipun jarang bertemu dan meluangkan waktu bersama karena kesibukannya.
Meskipun begitu, ibu tirinya selalu memperhatikannya bahkan sering membelikan Lesca barang-barang branded yang mahal agar Lesca bisa tampil cantik.
Tapi tidak dengan Lesca yang lebih suka memakai baju biasa saja dan jarang berdandan.
Jadi banyak barang-barang Lesca yang dipinjam oleh Joanne bahkan Joanne tak pernah mengembalikannya.
Lesca tak masalah dengan hal itu karena ia memang tak pernah memakainya.
Joanne selalu memanfaatkan keluguan Lesca dan terkadang memandang rendah Lesca.
Lesca tahu hal itu tapi dia memilih menutup mata karena Joanne adalah satu-satunya teman yang dimilikinya ketika masuk ke gerbang universitas.
Lesca masuk ke universitas elit di mana banyak anak-anak konglomerat yang masuk ke sana.
Joanne sebenarnya memiliki orang tua yang kaya tapi orang tuanya sangat pelit dan hanya membiayai sekolah Joanne saja.
Jadi Joanne hanya memanfaatkan Lesca saja dan tak benar-benar tulus berteman dengan Lesca.
Lesca memiliki image sebagai gadis lugu dan culun serta ramah. Sebenarnya banyak yang ingin berteman dengan Lesca, tapi entah mengapa Lesca justru memilih berteman dengan Joanne yang notabene selalu menganggapnga seperti pelayan.
Lesca dan Joanne pun baru saja berteman ketika mereka masuk universitas.
"Baiklah, aku pulang dulu. Besok kau akan berangkat denganku dan Knox," kata Joanne.
"Benarkah? Terima kasih, Joanne," ucap Lesca senang dan memeluk Joanne.
"Sudahlah, aku kan memang selalu baik padamu dan aku adalah teman terbaikmu," ucap Joanne melepaskan tangan Lesca yang melingkar di tubuhnya.
Lesca mengangguk dan tersenyum. Lesca beranjak dari temapat duduknya dan keluar dari kamar Lesca.
"Bye. Besok pagi jam 9 kau harus sudah siap," kata Joanne sebelum melewati pintu kamar Lesca.
Lesca tersenyum dan mengangguk dengan semangat.
"Thank you, Joanne. You're the best," sahut Lesca.
Joanne keluar dari kamarnya dan Lesca menyunggingkan senyum miringnya.
"Dasar bodoh," gumam Lesca dan mengeluarkan rokok di laci meja belajarnya.