NovelToon NovelToon
Sumpah, I Love You

Sumpah, I Love You

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berondong / Cintamanis / Diam-Diam Cinta / Romansa / Idola sekolah
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Fajar Riyanti

Cinta memang tidak pandang usia. Seperti itulah yang dialami oleh seorang gadis bernama Viola. Sudah sejak lama Viola mengangumi sosok adik kelasnya sendiri yang bernama Raka. Perbedaan usia dan takut akan ejekan teman-temannya membuat Viola memilih untuk memendam perasaannya.

Hingga suatu kejadian membuat keduanya mulai dekat. Viola yang memang sudah memiliki perasaan sejak awal pada Raka, membuat perasaannya semakin menggebu setiap kali berada di dekat pemuda itu.

Akankah Viola mampu mengungkapkan perasaannya pada Raka disaat dia sendiri sudah memiliki kekasih bernama Bian. Mungkinkah perasaannya pada Raka selamanya hanya akan menjadi cinta terpendam.

Simak dan kepoin ceritanya disini yuk 👇👇👇

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fajar Riyanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 : Ajaran sesat.

"Udah sampe_" Raka menoleh sedikit kebelakang. Viola langsung tersadar dari lamunan panjangnya dan menatap sekelilingnya, rupanya mereka sudah sampai di depan gerbang rumah Viola.

Buru-buru Viola turun dari atas motor dan membuka helmnya.

"Makasih ya_" ucapnya sambil mengembalikan kembali helmnya pada Raka.

"Sama-sama." Raka mengambil sesuatu dari kantong jaketnya dan menyodorkannya pada Viola. "Buat kamu."

"Apa ini?" Tanya Viola saat melihat sebuah permen lolipop yang masih dibungkus oleh bungkusan plastik berwarna pink.

"Permen. Biar kamu gak nangis lagi."

Viola berdecak, "Ck, emangnya aku anak kecil apa."

Raka mengulas senyum, "Tadi pacar kamu?" Tanyanya, tadi dia sempat melihat Viola yang sedang berdebat dengan seorang cowok didepan sekolahan.

"Heh_ kamu lihat?" Viola sedikit kaget. Jadi tadi Raka melihat saat dia dan Bian sedang berdebat. Kan jadi malu. Duh Raka bakal mikir apa ya habis ini, apa bakal menghindar kalau tau dia udah punya pacar.

"Gak sengaja," jawab Raka santai, membuat Viola sedikit kikuk.

"Ya udah masuk gih," perintahnya pada Viola, namun gadis itu malah bengong. "Kan gak lucu aku udah nganterin kamu jauh-jauh nanti malah ujung-ujungnya kamu digondol maling kalau aku yang duluan pergi."

"Memangnya ada maling siang-siang bolong begini?" Tanyanya mengerutkan kening.

"Ada dong. Maling hati," jawabnya mengedipkan sebelah mata. Viola langsung merona malu dibuatnya.

"Ya udah aku masuk dulu ya?" Pamit Viola. Seharian ini dia dibuat senam jantung oleh Raka. Apa Raka memang suka bersikap manis seperti ini sama semua cewek?

Raka mengangguk, "Jangan lupa permennya dimakan. Biar keinget terus sama yang ngasih."

Viola mengangguk dan berlalu masuk. Sepanjang perjalanan dari pintu gerbang menuju ke pintu rumah rasanya seperti mendaki gunung lewati lembah. Terasa jauh karena Viola bolak-balik menoleh kebelakang seolah tidak rela jika sang arjuna terlewat barang sedetik saja dari pandangan matanya.

"Eh ini jalannya pakai mata dong, Vio." Kaget Tamara saat membuka pintu dan Viola hampir saja menabraknya karena mata anak gadisnya terus melihat kebelakang.

Viola tak kalah kaget, dia mengelus dadanya, "Mama bikin kaget Vio aja."

"Justru mama yang kaget. Itu siapa?" Tunjuk Tamara dengan dagunya, menatap pergerakan motor yang baru saja pergi meninggalkan depan gerbang rumahnya.

"Temen Vio, Ma."

"Temen apa demen? Ngeliatinnya sampai segitunya," canda Tamara. Melihat dari gerak-gerik Viola saja sudah tercium pasti ada sesuatu. Orang tua mana yang tidak paham melihat perubahan sikap anak gadisnya yang seperti sedang jatuh cinta, khususnya naluri seorang ibu pasti sangat paham akan hal seperti ini.

Aroma wangi ayam goreng tercium begitu kental di indera penciuman. Cacing-cacing didalam perut Viola langsung meronta-ronta minta dimasukin asupan nutrisi. Wanginya sungguh menggugah selera, kebetulan Viola tadi tidak jadi ke kantin gara-gara sibuk memikirkan Raka dalam dunia fantasinya.

"Wangi Ma. Mama lagi masak ayam goreng ya?" tanya Viola. Wajahnya langsung sumringah saat menyebutkan nama makanan. Perutnya memang sudah sangat keroncongan dan minta segera diisi.

"Iya, mbak Asih lagi goreng didapur."

Buru-buru Viola masuk ke dalam rumah diikuti mamanya mengekor di belakang. Meja makan sudah penuh dengan makanan. Ada ayam goreng crispy, sayur asem, sambal goreng tongkol serta tahu dan tempe goreng. Menu makanan seperti ini memang menjadi favorit Viola ketimbang harus buang-buang uang untuk makan di restoran. Bukan karena tidak mampu, cuma makanan rumahan rasanya memang lebih ramah di lidah gadis dengan tinggi 165cm itu.

Pekerjaan papanya yang menjabat sebagai seorang manajer disalah satu perusahaan membuat Viola hidup dengan berkecukupan. Namun semua itu tak membuat Viola merasa besar kepala. Dia selalu bersikap rendah hati terhadap siapa saja. Viola bukan tipe orang yang suka pilih-pilih teman.

"Pelan-pelan makannya Vio," ujar Tamara, jika biasanya dia selalu disiplin dengan menyuruh Viola untuk mengganti baju dulu sebelum makan, tapi tidak dengan saat ini. Putrinya itu seperti sudah satu minggu tidak diberi makan.

"Laper ma__" jawab Viola sambil mengunyah makanannya, pipinya sampai menggembul karena penuh dengan makanan. Kebiasaan anak gadis jaimnya cuma ditunjukkan didepan cowok yang disuka. Kalau dirumah ya jadi diri sendiri.

"Ya udah kamu selesaiin makannya setelah itu ganti baju dan istirahat. Mama mau ke kamar dulu," ucap Tamara yang hanya dijawab anggukan oleh Viola.

-

-

-

Huru hara kelas dimulai selesai pelajaran Biologi. Beberapa murid mulai bergerombol dan bergosip ria tanpa meninggalkan kelas. Mereka sedang menunggu guru yang akan mengajar pelajaran berikutnya.

Amel dan Dian menghampiri meja Viola. Gadis itu juga tidak lepas dari pengawasan mata Bian yang terus menatapnya sejak tadi, dia masih ingin melanjutkan tentang obrolan mereka yang kemarin. Namun sejak pagi Viola terus berusaha menghindar darinya. Sebagai pacar, Bian jelas masih merasa tidak terima saat Viola menyebutkan nama cowok lain walaupun itu cuma secara refleks.

"Vi, mau ikut nongkrong gak?" Tanya Amel menyenderkan sedikit pan-tatnya duduk di sisi meja. Sementara Dian berdiri dengan melipat kedua tangan didada disamping Viola yang sedang duduk.

"Nongkrong? Maksudnya?"

"Ya sekali-kali jangan jadi anak rumahan yang selalu berlindung di bawah ketiak orang tua. Kita cabut yuk besok malam, gue bantuin pamit sama mama Lo deh." Amel mengusulkan ide sesatnya. Jika mereka yang meminta ijin pasti Tante Tamara akan memberikan asalkan pulangnya tidak lewat dari jam 10 malam. Karena itu pesan yang selalu Tamara sisipkan jika Dian dan Amel mengajak anak gadisnya pergi keluar rumah.

"Cabut? Memangnya kalian pada mau kemana sih?" Viola masih dibuat bingung dengan ucapan Amel. Maklum diantara mereka bertiga dia kan yang paling polos. Polos-polos nyoi. 😆

Dian menurunkan kedua tangannya dari dada dan merangkul pundak Viola, "Mencoba menikmati indahnya kenakalan masa-masa remaja, Vi. Kita dugem yuk?"

"What? Dugem? No!!" Viola langsung menolak mentah-mentah ajakan kedua sahabatnya. Pantang baginya masuk ke tempat-tempat seperti itu, bisa langsung kena semprot dia kalau ketahuan kakak dan orang tuanya. Bisa-bisa Monas runtuh seketika.

"Ayolah Vi, gue balikin Lo ke kandang sebelum jam 10 malam deh. Bentaran doang, please ikut ya?" Bujuk Amel dengan menangkupkan kedua tangannya di dada. Wajahnya dibuat memelas semelas-melasnya.

"Iya, Vi. Masa gue pergi cuma sama Amel doang, kan gak seru. Gimana? Mau ya ikut ya?" Dian turut andil dalam membujuk.

Viola menurunkan tangan Dian dari pundaknya dan segera berdiri. "Dasar kalian berdua ini. Ajaran sesat!" Ucapnya berlalu pergi meninggalkan kelas menuju ke arah toilet.

...🍁🍁🍁...

1
Siti Nadiyah
ga akan kelar Maslah mu vio klu trus menghindar yg ada kesel sendir
Mrs.Riozelino Fernandez
Kenapa menghindar sih Vio...
seharusnya kamu bangga,punya cowok brondong...😆😆😆
dewidewie
wah wah ini ulah siapa nih , kelewatan , bisa bisa viola demam nih
dewidewie
apa adanya saja ya Vi, Jaim itu capek tau 🤣🤣🤣
dewidewie
Demi cinta setahun pun rasanya sejam Vi 🤣🤣🤣🤣
dewidewie
satu untuk mu Vi GEMES
dewidewie
Vi , gitu amat sih
F.T Zira
calon istri...🤭🤭

5🌹 dulu buat ka author biar semangat up
F.T Zira: masama kak Zhu
Zhu Yun💫: Terimakasih kakak untuk giftnya 🙏🥰
total 2 replies
F.T Zira
mandiri biar bisa ma Vio ya Ka?🤭🤭
Zhu Yun💫: Biar bisa hidup berdua setelah menikah nanti 🤣🤣🤣
total 1 replies
F.T Zira
sama Vio gak gitu kok🤭🤭
F.T Zira
akhirnya terucap juga🤣🤣
F.T Zira: legaaaa🤭
Zhu Yun💫: plong,,, 🤣🤣🤣
total 2 replies
F.T Zira
gak ngomong calon mantu?🤭🤭
F.T Zira: masih perlu cari cuan biar jadi holang kaya🤣🤣
Zhu Yun💫: Belum,, masih bocil 🤭
total 2 replies
F.T Zira
masih sekolah aja dah gini... gimana gedenyaa😮‍💨😮‍💨😮‍💨
F.T Zira
kecebur benerann/Facepalm//Facepalm/
F.T Zira
reaksi kita sama vio🤣🤣..
aku kadang sampe kaget... nukan histeris lho ya.. kalo liat belut hutan yg gedenya kek ular
F.T Zira: samaan lagi kita kak✌️✌️
Zhu Yun💫: Lah iya aku lihat belut, ular, cacing geli plus takut kak 🤭
total 2 replies
F.T Zira
bentar... aku bayangin dulu....
Viona ada drama kecebur gak?? si Raka kasih cpr... ehhh🤭🤭🤭
Zhu Yun💫: kecebur,,, kecebur,,,🤭🤣🤣🤣
total 1 replies
F.T Zira
kencang atau kencan ini kak😅😅😅🤭🤭🤭
F.T Zira
yg denger salting seketika😆
F.T Zira
astaga.../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
awas... ntar tersebar luas,, mualuu lhoo🤣🤣
Mrs.Riozelino Fernandez
😅😅😅😅
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!