NovelToon NovelToon
Terpaksa Menikah Dengan Mantan Pacar Kakak

Terpaksa Menikah Dengan Mantan Pacar Kakak

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Ibu Pengganti / Nikah Kontrak / Menikah Karena Anak
Popularitas:139.3k
Nilai: 4.9
Nama Author: tami chan

Tiara Putri harus membesarkan keponakannya yang bernama Bintang, karena kakaknya -Rani- yang merupakan ibu kandung Bintang, telah meninggal. Tiara sangat menyayangi Bintang hingga rela bekerja siang dan malam demi bisa mencukupi kebutuhan anak sambungnya itu. Namun tiba-tiba muncul seorang lelaki bernama Troy Richard Kardinal yang mengaku sebagai mantan pacar Rani dan ayah biologis Bintang. Dia menginginkan Bintang dan akan merebutnya dari Tiara.
Akhirnya demi bisa terus bersama Bintang, Tiara terpaksa menikahi Troy.
Bagaimanakah lika liku kehidupan pernikahan pasangan tanpa cinta itu? akankah cinta tumbuh di antara keduanya suatu saat nanti? yuk, ikuti ceritanya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon tami chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Tertipu

"Heh! kulit kwaci! sembarangan Lo ya! bilang Pak Troy perutnya buncit, palanya botak! maksud Lo apa nyebar hoax begitu!" kesal Prita sambil menatap Tia dengan tajam.

Bukannya takut, Tia malah terkekeh.

"Lo! bener-bener ya! gue malu tau! gue dikira nyebar hoax!"

"Iya, maaf maaf. Udah, makan nih nasi uduk nya, keburu anyep kena air ludah Lo yang muncrat terus."

"Sialan, Lo ya!"

Tia melepaskan karet gelang berwarna merah yang melingkari kertas pembungkus nasi uduk.

"Makan buruan! jangan melotot terus, ntar mata mu loncat, loh! dan ini... " Tia meletakkan sebuah gelas cup berisi es teh manis, "sebagai permintaan maaf," lanjutnya.

"Cih! Lo mempermalukan gue, dan cuma es teh anyep ini balasannya! sorry, gue nggak se-murahan itu!" Prita duduk di kursinya, lalu mulai menyantap nasi uduk yang di belikan Tia.

"Iya, deh, ntar pulang kerja aku beliin boba."

"Sama teobboki!" seru Prita, mencoba bernegosiasi.

"Ck! cilor aja cilor! kan sama enaknya!"

"Oke lah, deal!" Prita tersenyum sambil menikmati nasi uduk dan es teh yang di belikan oleh sahabatnya itu.

"Oh iya, Prit... tadi waktu meeting, Pak Troy kelihatan marah, nggak?" tanya Tia sambil berbisik.

"Nggak tuh, malah dia kelihatan lagi happy. Ya tapi nggak tau juga, mungkin memang orangnya ramah dan humble jadi enak aja dengerin dia ngomong..." Prita bercerita sambil tersenyum membayangkan wajah bosnya yang super tampan.

"Humble? humble dari Hongkong!" gerutu Tia namun tak di hiraukan oleh Prita.

"Oh, ya! ada juga asisten pribadinya! dia juga super duper ganteng! gila! gue ngerasa kaya di surga, di kelilingi cowok-cowok ganteng begini... oh, indahnya..."

"Oh, si 'O'?"

"O?" tanya Prita bingung.

"Iya, aku pernah dengar Pak Troy panggil dia 'O' gitu," Tia menarik napas dalam setelah mendengar cerita Prita.

Mungkinkah Troy masih belum tau masalah hasil tes DNA yang di sobek oleh Tia? mungkinkah dia masih menunggu hasilnya dan belum tau jika surat itu sudah di hancurkan oleh Tia?

Tia menggelengkan kepalanya dengan keras, "Aahh! peduli amat! yang penting dia nggak punya bukti dan nggak bisa mengambil Bintang! dia mau marah atau apapun, terserah!" gumam Tia.

"Kenapa sih, Lo?" tanya Prita bingung.

"Gila ya?"

Tia meringis, "Iya kayaknya. Udah ah, aku mau balik ke pantry dan lanjut bersih-bersih. Kamu buruan makannya! kerja! jangan makan gaji buta, Lo!" Ucap Tia sambil memukul punggung Prita dan pergi meninggalkannya.

"Sialan! dasar edan!" kesal Prita lalu buru-buru menghabiskan sarapannya, karena dari jauh dia melihat Pak Kepala bagian sedang berjalan menuju ruang kerjanya.

***

Tia sedang menyapu pantry sambil terus memikirkan Troy.

Otaknya sibuk memikirkan apa yang sedang di rencanakan oleh Troy.

"Masa sih, dia se bego itu?! masa sampai sekarang dia belum tau kalau aku mengambil hasil tes DNA nya!" gumam Tia sambil terus menyapu. Tia memang punya kebiasaan unik, dia berusaha tetap sibuk jika pikirannya sedang kalut.

"Tapi, bagus juga sih dia belum tau. Kalau dia tau nanti dan memecat aku kan malah lebih runyam urusannya." Tia masih sibuk bermonolog sambil terus melanjutkan aktivitasnya, kali ini dia mencuci beberapa gelas kotor di wastafel kemudian melanjutkan membersihkan wastafel yang mulai menguning.

"Seandainya dia tau... tapi dia berpura-pura tak tau, lalu tiba-tiba dia memecat ku tanpa alasan, bagaimana?" gumam Tia lagi, kali ini sambil membersihkan kaca jendela yang ada di pantry.

"Masa baru kerja dua hari langsung di pecat?!" serunya.

"Siapa yang di pecat?"

Tia menoleh saat mendengar sebuah suara menginterupsi celotehan nya.

"Eh, Mbak Tuti..."

"Wahhh! gila! pantry nya bersih amat! kamu bersihin semuanya sendiri?" tiba-tiba seorang lelaki berseragam sekuriti muncul dari belakang tubuh Tuti.

"Eh, iya loh, bersih banget," jawab Tuti menimpali.

Tia terdiam sambil menatap sekeliling dan setengah terkejut juga karena ternyata dia sudah membersihkan seluruh sudut ruangan.

"Eh, hebat juga! emang jiwa babu ku otentik dari lahir," gumam Tia bangga pada dirinya sendiri.

"Wah, jadi betah nih lama-lama di pantry," si sekuriti berjalan menuju rak piring dan mengambil sebuah gelas. Lalu mulai sibuk membuat kopi untuk dirinya sendiri.

"Habis minum, cuci sendiri bang. Ini di kantor bukan di rumah sendiri," ucap Tia sambil bercanda.

"Oke!" jawabnya.

Tia tersenyum puas, lalu duduk di sebuah kursi yang tersedia di sana. Tuti pun mengikuti dan duduk di sampingnya.

"Oh ya, siapa yang di pecat?" tanya Tuti sambil menatap Tia.

"Aku, Mbak..." jawab Tia sambil meringis.

"Eh?! yang benar?! kenapa kamu sampai di pecat!" kaget Tuti.

"Bukan... bukan sekarang, mungkin nanti, sebentar lagi..." Tia menghela napas, "yah.. nasib orang siapa yang tau? padahal aku sudah seneng banget bisa kerja di sini," ucap Tia lagi sambil menunduk.

Jika konsekuensinya adalah di pecat, kenapa Tia nekat mencuri tes DNA dan merobeknya? tentu saja karena Tia tak mau kehilangan Bintang. Dia lebih memilih kehilangan pekerjaan ini ketimbang harus kehilangan Bintang yang sangat dia sayangi.

Lagi-lagi Tia menghela napas panjang.

"Memangnya kesalahan fatal apa yang sudah kamu lakukan?" tanya Tuti sambil menepuk pundak Tia dengan lembut.

Tia kembali menarik napas panjang, "ada lah Mbak.. masalah pribadi si sebenarnya, tapi... ya begitulah..." Tia enggan menceritakan masalahnya.

Tuti menghela napas, "semoga saja kamu tetap bisa bekerja Tia, aku seneng ada kamu di sini."

"Iya bener! nggak usah khawatirkan hal yang belum terjadi Mbak, yang penting jalani saja yang terbaik!" timpal si sekuriti yang ternyata dari tadi ikut mendengarkan cerita Tia.

Tia hanya tersenyum kecut.

***

Akhirnya, hari ini dapat Tia lalui dengan aman. Dia bahkan tak bertemu Troy seharian ini, mungkin bos nya itu sangat sibuk meeting di luar kantor.

"Syukurlah, aku jadi nggak perlu ketemu dia!" gumam Tia.

Namun saat sampai di depan rumahnya, Tia terkejut karena melihat sebuah mobil sedan hitam mengkilap ada di teras rumah.

"I-itu seperti mobil Troy?" Lalu Tia berlari secepatnya karena tiba-tiba saja perasaannya tak enak.

Dan benar saja, Troy sudah berada di dalam rumah sederhana Tia. Dia dengan angkuhnya duduk di sofa ruang tamu sambil mengangkat salah satu kakinya. Di sampingnya, tentu saja ada asistennya yang sangat setia.

"Ada apa kalian kemari?!" tanya Tia ketus.

"Oh, kau sudah pulang rupanya!" ucap Troy sambil tersenyum smirk.

Tia makin merasa curiga.

"Ini semua baju milik Bintang!" ucap Ibu sambil keluar dari dalam kamar, dia membawa satu koper besar berisi baju-baju milik Bintang.

"Ibu! apa-apaan ini!" pekik Tia sambil mendekati Ibunya dan merebut koper besar itu.

"Dia itu bapaknya Bintang! sudah di buktikan! jadi kita nggak bisa menahan Bintang di sini terus!" ucap Ibu dengan cuek.

"Nggak! dia bukan..."

"Semuanya sudah jelas tertulis di sini!" ucap Troy sambil menunjukkan kertas putih berupa hasil tes DNA Bintang.

"Su-surat itu.. bukannya sudah ku sobek..." gumam Tia tak percaya.

Troy tersenyum smirk, "Kau pikir Aku tolol, membiarkan surat penting tergeletak begitu saja? surat yang ada di meja ku memang sengaja ingin ku perlihatkan padamu supaya kau tak terkejut saat Bintang aku ambil!" Troy berdiri sambil menepuk-nepuk celana hitamnya yang tak kotor sama sekali.

"O, ayo kita jemput Bintang!"

"Nggak!" pekik Tia.

1
Radiah Hassan
Rasain lu puji sama suami dan tentera bawaan mu.. Sila masuk penjara.. Bagaimana dgn mommy troy apa kah akn di seret ke penjara juga
Radiah Hassan
Lanjut thor
Radiah Hassan
Nakal kamu Troy 😄
Risa Amanta
waahh.. ternyata Hendra rada berbahaya yaa
sunshine wings
Uhhh.. Cinta mati Troy la ni yaa author..
Mantap.. ♥️♥️♥️♥️♥️
Eva Karmita
peringatan untuk pak Tua dilarang cemburu ini dalam kondisi darurat jadi utamakan keselamatan bersama 🤭🤭❤️
Juprianto
Luar biasa
Tamie: Terima kasih 🙏
total 1 replies
Risa Amanta
hajjaarr
Eva Karmita
lanjut thoooorr 🔥💪🥰
Risa Amanta
aku jg gtu..klo tidur gk pake bra
Eva Karmita
dasar si pak tua encum 😂😂😂
sunshine wings
Dapat bonus ya Troy.. 🤭🤭🤭🤭🤭
Risa Amanta
Hendra. siapa kau..kau..kau🤭🤭🤭
Risa Amanta
puas2in dulu Troy..entar ngambek krn cemburu
Ddek Aish
jangan-jangan di siksa lagi sama pengasuhnya
Ddek Aish
dasar mak nya matre
Radiah Hassan
Kau dan Tia sangat berbeza.. Sama miskin tp akhlak jauh berbeza
Tamie: Betul sekali... 👏👏👏👏
total 1 replies
Radiah Hassan
Kan... Kau yg kna pecat Lina... Hrp Tia x mhn pd Troy agar x memecat Lina.. Mgkin sbb mbak tuti
Radiah Hassan
Hihihi.. Prita2...
Tamie: Prita emang ada aja kelakuannya 🤭
total 1 replies
Eva Karmita
memang iya sama"miskin tapi tolong di catat ya Lina direkam didengerin Baek"ni kamu sama Tia tu beda jauh ibarat kata seperti tebu kamu tu kebagian jadi sepah nya dan Tia kebagian manisnya 😂😂😂 jadi walau sama" kismin kamu tetap beda level 😏🤣
Eva Karmita: yaaap betul sekali 🤣🤣🤣🤣🤣
Tamie: wkwkwk... kasihan bgt kamu Lin.. Lin.. sepah tebu dong 🤣🤣🤣
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!