SEKUEL : "MENIKAHI MAFIA"
Elard Frey Ardolph seorang mafia kejam terpaksa menikah dengan sahabat dari adiknya karena sebuah rencana gila dari mommynya.
Sedangkan seorang wanita cantik yaitu Aneisha Cheryl Adiguna harus menjadi seorang yatim piatu karena sebuah kecelakaan yang menimpa orang tuanya.
Tidak ada niatan untuk menikah dekat-dekat ini namun siapa sangka bahwa dia akan menikah dengan kakak dari sahabatnya sekaligus anak majikan dari orang tuanya.
Elard yang menganggap bahwa Neisha memanfaatkan keluarganya pun terus saja menggoreskan luka di hati Neisha padahal dia sudah menjadi istrinya.
"Ayah ibu, Neisha pingin ikut kalian!" batinnya karena tidak kuat dengan penyiksaan yang di alaminya.
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 22_Hukuman
"Ada apa sayang kok kayak mendesak gitu sih?" tanya mommy takut jika sang anak akan menyakiti sang menantu.
"Aku gak ngapa ngapain kok mom tapi aku harus bawa Neisha pulang karena aku ada beberapa berkas yang lupa taruh di mana," ucap Elard memberikan alasan.
🥕🥕🥕
Akhirnya Neisha pun ikut Elard pulang padahal dia tidak tahu apa maksud dari suaminya itu karena seingat Neisha dia tidak pernah berurusan dengan berkas berkas sang suami.
Mereka pun dalam perjalanan menuju ke apartemen, semua tampak canggung Neisha yang bingung mau ngomong apa dan juga Elard yang menahan amarah, dia akan meluapkannya di apartemen saja karena kalau di mobil sangat berbahaya.
"Tangan tuan kenapa?" tanya Neisha saat tidak sengaja melihat tangan sang suami yang berbalut sapu tangan dan ada bercak darah di sana.
Mencoba untuk menyentuh namun langsung di tepis oleh Elard membuat Neisha kembali diam.
"Diam jangan banyak tingkah!" tuturnya dengan suara tegas membuat Neisha mati kutu di buatnya.
Sampai di parkiran Elard keluar dari mobil begitupun dengan Neisha, baru keluar Elard langsung menarik tangan sang istri dengan kasar menuju ke apartemennya.
Hingga masuk ke dalam dia langsung mendorong sang istri hingga terjatuh di lantai cukup keras.
"Aww, sakit tuan. Ada apa?" tanya Neisha penuh tanda tanya, perasaan tadi tuannya baik baik saja namun sekarang malah berubah seperti ini.
Elard tak menjawab pertanyaan dari Neisha, dia malah mendorong sang istri hingga terbentur ke dinding kemudian mence*ik leher sang istri hingga kaki Neisha tak napak di lantai, dia kesusahan bernafas dan memukul mukul tangan sang suami memohon ampun agar dilepaskan.
Melihat wajah sang istri yang sudah memucat dia pun langsung melepaskan cekikan nya hingga Neisha terjatuh ke lantai.
"Uhhuukkk uhukkkk," Neisha terbatuk batuk sambil memegang lehernya, menangis meratapi nasibnya sambil bersandar di dinding.
"Ayah ibu, Neisha pingin ikut kalian!" batinnya karena tidak kuat dengan penyiksaan yang di alaminya.
Cukup lama Neisha berada dilantai tersebut terduduk di sana dan menangisi nasibnya, namun dia juga harus sadar bahwa dia sekarang menjadi seorang istri jadi harus berbakti kepada sang suami.
Dia menghapus air matanya dan berjalan dengan tertatih menuju ke dapur dan mencari kotak p3k karena dia ingat bahwa tangan sang suami tadi terluka.
Entah seharusnya Neisha membenci seorang Elard Frey Ardolph namun sayangnya hal itu tidak bisa di lakukan karena dia sadar bahwa dia sudah mencintai sang suami meskipun Elard sering berlaku kasar padanya namun Neisha yakin kalau sang suami pasti bisa berubah, entah keyakinan dari mana berasal.
Sedangkan di sisi lain Elard setelah dari lantai bawah dia segera menuju ke kamarnya dengan membanting keras pintu nya.
"Akkhhhh!" teriaknya.
Entah kenapa melihat mata Neisha yang meminta ampun tadi rasanya Elard tidak tega melihatnya makanya dia langsung melepaskan tangannya dari leher sang istri.
TOK TOK TOK
Sebuah ketukan pintu kamar Elard dan langsung menampakkan sang istri yang masuk ke dalam dengan membawa kotak p3k untuk mengobati luka di tangan sang suami.
"Tuan, saya ingin mengobati luka di tangan anda." ucap Neisha dengan pelan dan Elard hanya dia saja duduk di ranjangnya.
Melihat sang suami diam saja, dia pun langsung duduk di samping sang suami dan melepaskan sapi tangan yang menutupi lukanya.
Berapa terkejutnya Neisha saat melihat luka yang cukup parah, seharusnya itu sangat sakit bukan batin Neisha.
Dia dengan telaten mengobati luka di tangan sang suami dan membalut luka yang sudah dia obati.
"Sudah tuan, saya permisi." pamit Neisha kemudian menghilang dari laik pintu kamar sang suami yang seharusnya kamarnya juga namun ayang Neisha bahkan baru pertama kali menginjakkan kakinya di kamar mewah tersebut.
Setelah kepergian Neisha, Elard melihat kain yang menutupi lukanya dengan rapi namun tiba-tiba ada email masuk yang memberikan informasi tentang pria yang bersama dengan sang istri di kampus tadi.
Dan juga di sana ada beberapa foto lainnya di mana memperlihatkan kedekatan Neisha dan pria yang Elard tahu namanya adalah Danu, merasa sangat marah dengan Neisha yang bermain beraninya berduaan dengan pria lain.
Dasar Elard memang padahal di sana juga adalah sang adik namun di kesampingkan oleh dirinya.
Mengingat pria itu membuat kemarahan Elard berada di ubun ubun lagi dia pun langsung menuju ke kamar sang istri, mendobraknya dengan keras membuat Neisha yang tadi baru saja duduk di ranjang ya harus terkejut dengan tindakan sang suami.
"Tu.. tuan," sahutnya takut karena melihat di mata suaminya ada kembali tatapan kemarahan begitu besar.
"Akkkkk!" pekik Neisha saat Elard menyeret lengannya dengan kasar.
Elard menyeret Neisha ke area gudang di mana jarang sekali dimasuki bahkan Neisha saja baru tahu kalau di apartemen ada sebuah gudang di belakang dekat dengan tempat jemuran.
"Tuan tuan tolong saya gak mau, tuan jangan!" pekik Neisha berusaha melepaskan tangan dari cengkraman sang suami.
"Diam! Ini adalah hukuman buat mu!" pekik Elard melempar Neisha ke dalam gudang dan menguncinya.
"Tuan keluarkan saya dari sini tuan, saya mohon saya takut tuan!" ucap Neisha dengan tangisan yang sudah pecah.
"Tuan maafkan saya, tolong keluarkan saya tuan." sahut Neisha lagi namun tidak ada jawaban dari luar karena Elard sudah pergi dari sana.
"Tolong tuan keluarkan saya dari sini," lirih Neisha.
Dia sudah kehabisan tenaga karena jujur dia sangat merasa capek fisik dan batinnya di perlakukan seperti ini.
Pernikahan yang seharusnya menjadi sesuatu yang menyenangkan dan romantis malah menjadi sebuah penyiksaan bagi Neisha.
Di sisi lain Elard setelah mengunci Neisha di gudang, dia pun langsung pergi dari apartemen menenangkan pikirannya dan memilih untuk ke sebuah bar.
"Wah siapa ini yang datang," ucap seseorang orang saat melihat Elard duduk di dekatnya.
"Diam kau Jhon!" sahut Elard.
Jhon adalah sahabat Elard yang juga bersahabat dengan Jimi dan Nelson, mereka berempat adalah sahabat dari SMA dan Jhon adalah orang yang paling pecicilan dan juga suka membuat teman temannya marah namun mereka tetap bersahabat hingga kini.
Dan kini Jhon mengelola sebuah bar mewah dan terkenal di kota dan beberapa cabang lainnya yang sudah tersebar di beberapa kota di negara X bahkan manca negara, hebat bukan.
"Slow dong tuan Elard, ada yang bisa saya bantu?" tanya Jhon.
"Berikan aku Vodka." ucap Elard tegas.
"Kau yakin?" tanya Jhon.
"Apakah kau meragukan toleransi ku dengan alkohol? Apakah kau lupa aku siapa," tegas Elard.
"Iya aku hampir lupa kau adalah Elard Frey Ardolph Presdir ard company dan juga pewaris kelompok mafia yang paling di takutkan di dunia mafia," sahut Jhon.
"Pintar juga kau," puji Elard dengan tawa dari mulutnya membuat Jhon malah merinding di buatnya.
Dia pun langsung memberikan pesanan dari sahabatnya itu bahkan Elard sudah menghabiskan lima botol besar Vodka yang jelas kadar alkohol nya cukup tinggi.
Elard memang memiliki toleransi alkohol yang sangat baik namun bagaimana pun kalau sampai menghabiskan banyak botol pasti akan tepar juga apa lagi dengan kadar tinggi seperti Vodka sekarang ini.
.
.
TBC