NovelToon NovelToon
Perjuangan Si Gadis Kecil

Perjuangan Si Gadis Kecil

Status: tamat
Genre:Tamat / Mengubah Takdir
Popularitas:4.3k
Nilai: 5
Nama Author: Hani_Hany

Seorang anak kecil yang kuat dan tangguh sehingga menjadi sukses diusia dewasa, mampu melawan kerasnya kehidupan dunia.

Diusianya yang memasuki belasan tahun ia harus diuji dengan lingkungan yang toxic sehingga menjadikan dia perempuan tangguh dan harus mampu menjalani kerasnya hidup.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hani_Hany, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 28

"Aaa banyak semutnya juga." gumamnya yang masih didengar Dodi. Dodi hanya tertawa mendengar gerutuan Roni di atas pohon.

"Sudah banyak mi Ron, turun mi." perintah Dodi.

"Iya." baru beberapa dahan diinjaknya untuk turun langsung terdengar.

"Aaaaaa". Bug

"Ya Allah Ron, hahaha. Pelan² Ron..." masih dengan tawanya.

"Sakit Dod, tolongin dong!" pintanya memelas. "Aa pelan², kayaknya kaki aku ke kilir deh, susah berdiri Dod." sambungnya.

"Kamu ini teriak terus dari tadi kayak cewek aja deh!" ucap Dodi. Roni langsung menghunuskan tatapan tajamnya.

"Kamu gak rasa sih apa yang ku rasa! Sakitnya." gerutunya dalam hati.

"Bapak, pak!" panggil Dodi pada bapaknya. "Bapak dimana ya? Kamu sini dulu deh Ron, aku panggilkan bapak dulu, mungkin ke sungai." Roni hanya mengangguk tanda setuju. Dodi mendudukkan Roni di bawah pohon yang ada rerumputan lalu dilapisi daun.

"Pak! Tolongin Roni pak." ucapnya cemas.

"Kamu kenapa sih Dod? Coba tenang dulu, ada apa? Bapak mancing ikan ini kamu malah berisik nanti ikannya pada pergi kan!" omel bapaknya Dodi.

"Pak. Roni tadi manjat pohon alpokat, dia petik alpokat dan pas mau turun dia terpleset lalu jatuh. Nah kakinya sakit mungkin keseleo pak. Dia sekarang masih di bawah pohon alpokat. Ayo kesana pak." jelasnya.

"Iya iya ayo tolong Roni Dod." seraya melangkah dan membawa pancingnya.

"Bapak sudah dapat ikan?"

"Kamu lihat bapak bawa ikan?" Dodi hanya menjawab dengan gelengan kepala. "Ya berarti gak dapat! Bapak saja baru duduk, mungkin baru 10 menit Dod." jelasnya. "Mana Roni? Puasa² manjat² malah jatuh. Ya Allah."

"Itu pak." tunjuk Dodi.

"Sini bapak Cek kaki kamu, masih sakit?"

"Iya pak." seraya mengangguk.

"Tunggu." bapak pegang kaki Roni lalu, "tahan ya!" ucapnya lagi.

krek krek aaa aaa

"Sakit pak, pelan² pak." teriak Roni.

"Sudah. Gerakkan pelan² sudah tidak akan sesakit tadi." lalu Roni berdiri dan mencoba untuk menggerakkan kakinya.

"Iya pak sudah mendingan. Huh sakitnya tadi! Makasih banyak pak." akhirnya dia bisa berdiri dan berjalan sendiri meski pelan². Saat dipapah Dodi sakitnya kakinya, mungkin karena syok juga.

"Kalau begitu ayo kita pulang sama², pelan² saja bawa sepedanya. Kalau tidak bisa biar nanti Dodi kesini lagi ambil sepedamu Ron."

"Bisa pak. Ini sudah gak apa²." mencoba menaiki sepedanya pelan², meski sulit tapi Roni berusaha supaya tidak merepotkan Dodi dan bapaknya.

"Bisa gak? Kalau gak bisa gak usah dipaksa Ron, biar nanti aku kesini lagi! Ini juga bawaannya banyak, ada pepaya masak, mengkal, bahkan ada yang masih hijau untuk disayur. Nanti biar bapak yang bantu bawa alpokat." jelas Dodi.

"Iya aku naik sepeda sendiri saja pelan² bisa kok. Nanti kamu yang bawa barangnya ya!"

"Ok. Ngeyel amat!" gerutunya sambil angkat barang untuk dinaikkan di sepedanya.

***

"Kamu kenapa caranya naik sepeda begitu Ron?" tanya mama Tasya seraya beranjak dari duduknya ketika melihat anaknya pulang.

"Biasa bi, atraksi." jawab Dodi asal.

"Kalian balapan sepeda?" tanyanya curiga.

"Gak kok ma, aku habis manjat pohon. Tuh cari buah alpokat."

"La kaki kamu kenapa?" tanya mama khawatir.

"Udah gak apa² kok ma, tadi sudah diobati bapak!" ya Roni kalau manggil bapaknya Dodi bapak, karena bapaknya Dodi pernah bantu² kerja dengan kakeknya Roni.

"Hati² Ron kalau manjat pohon, tinggi gak?"

"Gak kok ma, sudah mama gak usah khawatir, besok juga sembuh!" jawabnya sok kuat padahal masih meringis nahan sakit.

"Kalau masih sakit bilang ya! Biar nanti papa bawa kamu ke tukang urut."

"Iya ma." lalu masuk ke dalam kamar untuk merebahkan diri karena ternyata lelah menyerangnya!

***

"Roni tadi jatuhnya tinggi atau gak Dod?"

"Gak terlalu kok bi, karena pas mau turun na dipertengahan terpeleset, dia kayaknya hanya syok." jelasnya menenangkan. "Tapi bagus kalau dibawa ke tukang urut lagi bi, atau biar besok dicek sama bapak, semoga saja sudah baik2 saja!" lanjutnya.

"Iya Dod, biar besok dicek bapakmu saja, bapakmu juga bisa mengurut keseleo." ucapnya. "Mana hasil kebunnya?" tanyanya lagi.

"Ini bi, banyak buah alpokatnya tapi banyak semutnya juga bi."

"Banyaknya Roni ambil alpokat, ini bawa pulang saja Dod, biar dijual ke pasar sama mamamu." Mama Tasya hanya ambil 5 buah saja sesuai dengan jumlah penghuni rumahnya.

"Kenapa hanya ambil sedikit bi? Ini masih banyak, di kebun juga masih banyak buahnya bi." seraya memindahkan 5 buah lagi dari karung ke kursi teras di rumah Roni.

"Biar untuk dijual Dod." tolaknya.

"Udah gak apa² bi, ini sudah banyak untuk dijual." seraya melangkah meninggalkan rumah Roni. "Aku pamit bi." lanjutnya.

"Iya makasih Dod." teriaknya karena Dodi semakin menjauh.

"Iya bi sama²." sahutnya. Bibi Tasya hanya geleng² kepala dengan tingkah Dodi yang sudah dianggap seperti anaknya sendiri.

......................

"Kita gak libur ngaji ya?" tanya Wati.

"Iya supaya pahalanya banyak." jawab Reni. Selama beberapa hari puasa rutinitas Reni mengaji kalau sore, biasa buka puasa bersama, dan malamnya setelah shalat isya lanjut tarawih kemudian tadarus.

"Ngajimu cukup bagus Ren." puji Wati. "Kamu sudah lancar di Jus Amma Ren." lanjutnya.

"Baru belajar Wati, ayo rajin² ngaji biar pintar."

"Kayaknya faktor gen deh! Kayak pelajaran IPA itu dijelaskan kalau gen orang tua menurun ke anak. Kamu kan cerdas kayak orang tua kamu Ren, nah aku ini apa coba?" jelasnya.

"La kamu manusia Wati! Kita sama² belajar biar pintar." ucapnya bijak.

"Tapi aku susah nangkap kalau hal² pelajaran, gimana dong? Sama kayak bapakku saja hanya sopir, ngaji juga hanya a ba ta."

"Kalau kamu susah nangkap pelajaran mungkin memang kesukaan kamu yang lain, seperti olah raga mungkin, nyanyi kah? Atau lainnya. Lah kamu kira bapakku Presiden! na sama² jiki dari kalangan menengah ke bawah." jawabannya panjang. "Ayo pulang dulu, nanti kita ke Musola nah bukber!" ajaknya lagi.

"Ok." jawab Wati singkat.

***

"Mb, itu siapamu kah?" tanya laki² teman Mb Anti, setelah keluar dari kamar mandi tiba² berpapasan dengannya.

"Itu adik sepupuku, kenapa?" tanyanya heran.

"Dia kelas berapa Mb? Kok ngajinya sudah bagus. Tapi kayak masih kecil anaknya Mb." tanyanya penasaran. Dia adalah Roy teman Mb Anti, sekarang kelas 3 SMP.

"Iya ngajinya sudah bagus karena anaknya pak Imam Desa. Yang kamu maksud yang itu kan?" tunjuk Mb Anti pada Reni.

"Iya Mb."

"Itu adik sepupuku yang dari Tenggara, dia sementara sekolah disini, nanti selesai lebaran ya pulang kesana lagi. Dia masih SD kelas 5, masih bau kencur Roy. Hahahaha." tawa Mb Anti pecah, seolah mengerti jika Roy naksir dengan sepupunya.

"Masih kecil banget ya Mb, tapi ngajinya kayak anak sudah SMP, hebat dia Mb."

"Ciee naksir ya?! Gak boleh, masih kecil Roy, gak usah aneh²." peringatnya.

"Iya Mb, aku hanya pengagum rahasia. Hahaha."

"Alah, kamu saja masih SMP, sekolah dulu yang bener, nanti sukses baru cari isteri. Ok Roy!" nasehatnya.

"Iya iya Mb. Sana shalat tarawih."

"Kamu juga Roy, malah keluyuran. Ayo tadarus kalau sudah tarawih!"

"Iya Mb." seraya melangkah menuju masjid bagian laki². Mb Anti hanya geleng² kepala.

"Anak kecil kok suka²an, paling hanya kagum karena Reni ngajinya bagus." gumam Mb Anti dalam hati.

***

"Saatnya tadarus!" ucap Reni semangat. "Bibi duluan." ucapnya.

"Iya sini miknya." lalu bi Yati tadarus duluan dan disimak oleh yang lain. Setelah itu gantian Reni, Mb Anti, Mb Tika, tante Rini, tante Salsa, Roy, Bobi, Aldi, dan Kevin. Gabung antara laki² dan perempuan hanya berjarak, tapi tadarus bersama.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Happy reading ☆☆☆

Menyalurkan hobby, semoga syuuukaaa ♡♡♡

Kalau ada yang kurang berkenan komen ya♤♤♤

1
Nurul Hanifah
☆☆☆☆☆
Hani
♡♡♡
Delita bae
👍👍👍👍👍👍🙏
Nurul Hanifah
mampir ♡♡♡
Azmori
Aku mampir kk🔥
Hani: makasih kak. dukung terus karya thor yaa... semangat juga
total 1 replies
yeti kusmirah
semangat kak, kita sama sama belajar yah
Hani: terima kasih kak
total 1 replies
yeti kusmirah
pejuang receh sudah mampir ya kak/Grin//Grin//Grin/
Hani: siap kak
yeti kusmirah: sama sama kak, saling dukung yah. kasih kritik dan saran juga boleh kak di karya ku
total 3 replies
Nurul Hanifah
wah ada karya baru thor /Rose/
Hani
siap kawan
Delita bae
hadir lagi jangan bosan ya dengan saya dan karya saya😂😁👍🙏
Hani
terima kasih. aku suka kalau ada teman saling dukung
Delita bae
semangat💪👍
Nurul Hanifah
semangat /Rose/
Hani
Lebih semangat lagi
SEPI RAMADHANI (SEPAY)🇮🇩
Seru kak cerita nya, semangat Terus ya
Hani: terima kasih ya /Heart/
total 1 replies
TAG
maaf kak izin koreksi, kalo bisa huruf pertamanya kapital /Smile/
TAG: ok oa
Hani: mksh koreksiannya /Smile/
total 2 replies
TAG
Keren Thor semangat /Smile/
Hani: terima kasih sudah mampir/Rose/
total 1 replies
Nurul Hanifah
aku akan mampir dikarya thor/Rose//Heart/
Nurul Hanifah
semangat mengajinya Reni
Nurul Hanifah
sedihnya kalau kehilangan orang yang disayang
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!