Tentang masalalu yang belum selesai, cinta karena terpaksa, rasa yang tak lagi sama, Restu yang tak berpihak, dan penyesalan yang selalu menghantui. terkadang, Kehilangan sering terjadi karena kesalahan kita sendiri. Begitu juga dengan Ares, Dia tidak pernah menganggap Kartina ada selama masalalu nya belum selesai. padahal jelas-jelas Kartina bertekad membantu Ares untuk lepas dari masalalu. Namun setelah berhasil, hubungan mereka terhalang restu, hingga pada akhirnya, keduanya memilih mengakhiri meski keduanya kembali ingin memiliki. akankah mereka kembali bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RESKI OEY, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 11 Orang Baru.
Saat ini Kartina tengah berada di kantin sendirian. sementara Lilis dan Elisa? entah lah Kartina pun tidak tau. bilangnya tadi mereka mau ke toilet dulu. tapi sampai saat ini keduanya masih belum kembali juga. di sela-sela Kartina tengah memperhatikan sekitar. Tiba-tiba salah satu cowok datang dan duduk di depannya. Kartina terkejut bukan main. dia Fahri, Sahabat Elisa.
"Sorry aku bikin kamu kaget, gapapa kan kalau aku duduk di sini?" tanya Fahri dengan senyuman tipis.
"Ga-gapapa."
"Sendirian?"
"Enggak, tadi Elisa sama Lilis katanya mau ke toilet, tapi gak tau sampai saat ini belum datang juga."
"Oh..."
suasana pun seketika jadi hening di antara keduanya. Kartina baru sadar, kalau cowok di depannya itu merupakan sahabat dari Elisa bukan cuma itu, tapi Fahri juga merupakan adik kelasnya. Fahri kelas XI sementara Kartina kelas XII. bahkan jarak selisih keduanya tidak terlalu jauh.
"Kamu sendiri, sendirian?" tanya Kartina berusaha membuka obrolan.
"Iya, lagi pengen sendiri aja, kebetulan ada kamu."
Kartina hanya menjawab dengan anggukan kepala. sebagai bentuk jawaban darinya.
"Aku boleh minta nomor kamu?" pinta Fahri. Kartina yang mendengar itu cukup bingung. untuk apa? pikir nya saat itu, padahal setahu Kartina, Fahri itu sedang dekat dengan Elisa. lantas kenapa bisa tiba-tiba cowok itu meminta nomer WhatsApp nya?
"Aku bilangin Elisa loh, nanti dia marah tahu."
"Aku sama Elisa cuma teman aja, gak lebih."
"Bukanya kalian dekat udah lama?" tanya Kartina penasaran, pasalnya hubungan keduanya belum jelas. waktu itu, Kartina sempat menanyakan kedekatan mereka pada Elisa. namun Elisa enggan untuk menjawab. pikirnya saat itu, mereka menyembunyikan hubungan nya. ternyata mereka memang tidak ada hubungan apa-apa.
"Terus nomer aku buat apa?"
"Ya buat nambah kontak aja, emang gak boleh?"
"Yaudah boleh, langsung catat ya." perintah Kartina.
Fahri langsung mengeluarkan ponselnya dari dalam saku.
"0857×××××××"
Fahri pun langsung mencoba menghubungi nya. dan benar saja, nomer itu tersambung. terdengar deringan nada telpon dari ponsel Kartina. cewek itu benar-benar memberikan nomer ponselnya.
"Makasih ya tin, yaudah, aku ke kelas dulu."
Tak lama kemudian, Elisa dan Lilis datang. Kartina yang melihat keduanya menatap malas. pasalnya dia sudah menunggu lama. hampir setengah jam.
"Lama banget perasaan, kemana aja sih?
"Gak tau nih si Lilis, berak lama banget heran."
Kartina memutar bola matanya malas. sementara Lilis, cewek itu terkekeh pelan tanpa rasa bersalah.
"Ya maaf, salahin tuh Bu sarni, bikin mie ayam bikin sakit perut."
"Malah nyalahin yang jual, yang salah itu kamu, sambalnya kebanyakan." timpal Elisa memutar bola matanya malas.
"Tadi Fahri ke sini." Kartina memberi tahu kedua sahabatnya. Elisa dan Lilis yang mendengar itu terdiam, keduanya saling tatap.
"Ngapain?" tanya Lilis penasaran.
"Dia minta nomer hp aku." Lilis yang mendengar itu langsung menatap Elisa di sebelahnya.
Begitu juga dengan Elisa, cewek itu terdiam beberapa detik. ada rasa cemburu saat dia mendengar kalau Fahri mulai menunjukkan perasaannya pada Kartina.
"Dia suka sama kamu tin, dia sendiri yang bilang." celetuk Elisa berusaha baik-baik saja di depan kedua sahabatnya.
"Bukanya kalian udah lama dekat ya?" tanya Lilis.
"Hahah apaan sih, perasaan gosip nya gak kelar-kelar deh, aku itu sama Fahri cuma temanan gak lebih." jelas Elisa tidak sesuai dengan isi hatinya.
"Gak mungkin Fahri suka sama aku sa, sejak kapan coba. lagian, dia juga gak pernah tuh nyoba buat deketin aku." ucap Kartina masih belum percaya mengenai soal itu.
"Yaudah kalau gak percaya, udah ah aku ke kelas duluan." setelah mengatakan itu Elisa berlari ke arah toilet.
Elisa berdiri di depan kaca yang tersambung di wastafel. keduanya matanya memunculkan cairan yang tiada henti. Isak tangis yang begitu lirih, perasaan kecewa menyelimuti hatinya.
"Kenapa harus sahabat aku ri, kenapa ARGHHHH!!"
•••••
Kakak❤️😻
Tin pulang duluan aja, kk pulangnya masih lama.
Kartina yang membaca pesan dari kakaknya mendengus kesal. Pasalnya Kartina sudah menunggu setengah jam di sekolah. kalau ujungnya seperti ini, mungkin Kartina akan memilih pulang duluan naik angkot.
Kartina berdiri di depan gerbang sekolah, menunggu angkutan umum lewat. tiba-tiba sebuah motor berhenti di depannya dengan kepala yang masih menggunakan helm ,dia Fahri.
Fahri melepaskan helm di kepalanya. Kartina yang melihat itu sedikit terkejut.
"Loh kamu belum pulang ri?" tanya Kartina.
"Kamu sendiri kenapa belum pulang?" Fahri bertanya balik.
"Iya tadinya aku nungguin kakak aku, eh barusan dia chat, katanya nyuruh aku pulang duluan." jelas Kartina memberi tahu alasannya.
"Yaudah pulang bareng aku aja." Fahri mengajak Kartina untuk pulang bareng.
"Gapapa emang?"
"Kan rumah kita searah tin."
"Terus Elisa?"
"Udah tenang aja, dia gak gigit kok hehe."
Kartina mendengar itu terkekeh pelan.
"Yaudah boleh."
Kartina pun segera naik ke atas motor, keduanya segera pergi dari tempat lokasi menuju rumah Kartina.
"Beneran ri gapapa?" tanya lagi Kartina di sela-sela merdeka di perjalanan.
Fahri terkekeh pelan mendengar pertanyaan dari Kartina yang selalu saja di ulang-ulang.
"Ya Allah tin, kan udah aku jelasin dari tadi, aku sama Elisa itu gak ada hubungan apa-apa."
"Aku gak enak sama Elisa."
"Gak usah ada cara gak enak-enak, aku sama dia gak ada hubungan apa-apa sumpah."
"Gak ada, apa kamu gak peka?" celetuk Kartina.
"Gak mungkin lah Elisa suka sama aku, orang dia udah anggap aku Abang nya sendiri."
Kartina terdiam, tak lama dari situ mereka pun tiba di depan rumah Kartina. Fahri memberhentikan motornya, lalu Kartina segera turun dari atas motor.
"Makasih ya ri."
"Sama-sama, aku langsung pulang ya."
"Hati-hati."
Fahri tersenyum tipis, dia kembali menyalakan motor nya. lalu segera bergegas untuk pulang ke rumahnya.
••••••
0857××××××××
P
p
P
assalamualaikum
^^^Sri Wahyuni^^^
^^^Waalikuksalam^^^
0857********
lagi apa Sri?🫣😁
Sri menatap ponselnya kesal, pasalnya dia baru saja mendapatkan pesan dari orang yang tidak dia kenali. Sri pun membaca pemilik nomer itu di bio nya. Ternyata nomer itu adalah Ares. Kakak kelasnya.
Sri pun memilih untuk tidak membalasnya. Karena itu tidak penting. dia masih banyak tugas sekolah yang harus di selesaikan. mood nya seketika hancur saat kakak kelasnya terus-menerus mengirimnya pesan.
"Apaa nsih, ganggu orang aja." Sri menggerutu tidak jelas.
^^^Sri Wahyuni.^^^
^^^Lagi belajar, gak usah ganggu dulu🤨^^^
Setelah selesai membalasnya, Sri langsung mematin ponselnya, lalu melempar ponselnya ke sembarang arah. Dia benar-benar sedang Fokus dan tidak mau di ganggu.