Kartina ( Kau Dan Dia Pemenang Nya)

Kartina ( Kau Dan Dia Pemenang Nya)

BAB 1. Kartina.

Namanya Kartina, gadis berusia 18 tahun dan masih duduk di bangku kelas XII SMA. jurusan yang dia ambil IPS. lahir di Bandung pada tahun 2001.  Dia merupakan anak bungsu dari tiga saudara. salah satunya Kartini yang merupakan kembaran nya. kehidupan keluarga nya terbilang cukup sederhana. hobby cukup unik, yaitu menulis buku diary.

Di sore hari, waktu itu Kartina sedang duduk di depan teras rumahnya sambil terfokus pada ponselnya. Dia tidak sendiri, di temani Kartini yang merupakan kembaran nya. saat matanya tertuju pada ponsel yang dia genggam, salah satu teman di Facebook menuliskan sesuatu di status nya katanya.

' Seve' sambil mempromosikan nomer WhatsApp nya.

Kartina pun langsung menuliskan nomer whatsapp nya di kolom komentar orang itu. pikirnya saat itu, hitung- hitung nambah pertemanan di kontaknya.

Tak lama dari situ, sebuah notifikasi muncul di layar ponselnya. Katanya

0857********

P

^^^KARTINA^^^

^^^Iya siapa?^^^

0857********

ARES.

Nama kamu siapa?

^^^KARTINA^^^

^^^Panggil aja Tina.^^^

0857********

OKE, AKU SAVE YA.

^^^KARTINA^^^

^^^Baiklah hehe^^^

ARES.

kamu asal mana?

^^^KARTINA^^^

^^^Bandung^^^

ARES

Gak salah lagi.

^^^KARTINA^^^

^^^kenapa?^^^

ARES.

Orang bandung

pada cantik²

^^^KARTINA^^^

^^^bisa aja ah wk^^^

ARES SEBASTIAN

kmu kelahiran tahun brpa?

^^^KARTINA^^^

^^^2002^^^

^^^Kamu sendiri?^^^

ARES SEBASTIAN

05 September 2003

Percakapan sebatas ketikan pun berhenti setelah waktu sudah menjelang tengah malam.

Kartini yang melihat adiknya terlihat tertawa sendiri mengernyit dahinya bingung. "Eh ayok masuk, sudah magrib." Katanya sambil menepuk pundaknya.

Kartina pun cukup sedikit terkejut."Eh iya kak." jawab nya masih dengan tertawa pelan.

"Lagi chating sama siapa sih? asik bener

kayaknya." Kartina, tidak menjawab, dia hanya menampilkan senyuman manis pada saudara kembar nya, Kartini, lalu kemudian masuk ke dalam Rumah. Kartini pun di buat geleng- geleng dengan tingkah adiknya yang terbilang aneh.

•••••

Malam ini, Kartina dan keluarga sedang duduk di kursi meja makan. menikmati makan malam seperti keluarga pada umumnya. Mereka bisa di katakan keluarga sederhana, bukan dari keluarga yang kaya raya. bahkan pak Yanto yang merupakan bapak dari Kartina sekaligus Kartini, hanya seorang pedagang nasi goreng di pinggir jalan, yang biasa pulang jam 11 malam setiap harinya.

"Makan dulu tin, jangan main HP terus." ucap Bu siti, yang merupakan dari ibunya. Kartina tidak menjawab, dia terlihat fokus pada ponselnya. melanjutkan chat nya dengan Ares yang tertunda tadi.

Kartini yang mulai kesal dengan Kartina, langsung menegurnya."Tin." Masih tidak ada jawaban dari Kartina.

"Tina! kamu gak denger mamah ngomong apa? Makan dulu, taro dulu ke hp nya."ucapnya lagi dengan nada keras.

Seketika Kartina terkejut."Eh iya maaf."

"Kamu teh lagi chatan sama siapa sih? gak biasanya kamu kaya gini." lanjut Kartini.

Kartina tersenyum tipis."Mau tahu aja, apa mau tahu banget? " Kartini, yang mendengar itu memutar bola matanya malas.

"Maklum, orang kalau jatuh cinta ya gini, bucin, kalau kata anak zaman sekarang mah haha " ucap pak Yanto yang merupakan ayah dari saudara kembar itu.

"Bapak apa sih, sudah ah lanjut makan." mereka pun kembali menyantap makanannya.

Kartini yang melihat adiknya fokus kus pada ponselnya pun menatapnya kesal.

•••••••

Ares, terlihat fokus pada ponselnya. bahkan tanpa dia sadari langit sudah menjelang malam, cowok itu terlihat asik chatan dengan perempuan yang dia kenali di sosial media.

Bu Iis, berusaha memanggil-manggil putra nya untuk masuk ke dalam rumah. namun Ares, tidak menghiraukan panggilan nya. wanita paruh baya itu berjalan ke arah teras rumah. dan ternyata, Putranya itu terlihat sibuk dengan ponselnya tanpa lihat waktu. dari situ, Bu Iis geleng-geleng kepala kemudian menegurnya.

"Ares! masuk, tidak lihat sudah magrib?"

Dari situ, Ares. langsung menatap langit, ternyata sudah malam, jujur, cowok itu tidak sadar jika suasana langit kian menghitam.

Aldo, cowok itu tengah berada di dalam kamarnya. Menatap Ares, dari balik jendela

"Marahin saja Tante, kalau bisa suruh tidur di luar saja haha." sahut Aldo yang terlihat tengah berada di jendela kamarnya.

"Berisik!" timpal Ares menatap sinis ke arah Aldo.

"Masuk!"

"Iya mah ini mau masuk." Ares berdiri dari kursi, perlahan dia mulai masuk ke dalam rumah dengan perasaan kesal.

"Do, kamu sudah makan belum?" tanya Bu Iis, menatap orang di seberangnya.

"Belum Tante, lagi malas masak." jawab Aldo seadanya.

"Sini ke rumah, kita makan malam bareng." ajak, Bu Iis.

"Sebentar Tante." dari situ, Aldo langsung segera keluar rumah nya, lalu berjalan menuju Rumah, Ares.

Rumah keduanya saling berhadapan, Aldo, cowok itu tinggal sendiri di rumahnya, kedua orangtuanya sudah pisah semenjak dia masuk SMP. ibunya sempat menitipkan Aldo pada Bu Iis, dua tahun yang lalu. jadi, Bu Iis, punya tanggung jawab untuk menjaga sekaligus merawat Aldo seperti anaknya sendiri.

•••••

Selesai mandi, Ares langsung keluar kamar untuk makan malam, tatapannya tertuju pada Aldo, yang tengah lahap makam di meja makan bersama ibunya.

"Buset, sudah makan aja nih anak." Sindir Ares, lalu duduk di kursi meja makan.

"Mandi Lo lama, kayak cewek, makanya gue makan duluan." jawab Aldo sambil lanjut makan.

Bu Iis berdiri dari kursi setelah makanan sudah habis. Ares yang melihat itu langsung geleng-geleng.

"Tadi bilang nya mau makan malam bareng. tapi malah sudah habis duluan."

"Kan masih ada Aldo, sudah buruan makan." jawab Bu Iis. "Do, kalau mau nambah, nambah lagi aja." lanjut bu Iis, lalu pergi ke dapur.

"Siap Tante."

"Sudah gue tungguin nih, gue rela nambah buat Lo." ucap Aldo pada Ares sambil menambah nasi ke atas piring.

"Rela.. bilang aja nagih iya ,kan?" jawab Ares, menatapnya sinis.

"Iya hehe soalnya masakan nyokap Lo enak banget, Gue sudah lama gak di masakin sama nyokap gue."

Ares, yang mendengar itu terharu. Menatap Sahabatnya sendu. "Nyokap Lo juga, Do. anggap saja kali kayak, Ibu Lo sendiri."

"Terus gue manggil Lo apa dong?" tanya Aldo.

"Sayang."

"Najis."

"Haha."

"Entar malam, Lo nginap di rumah gue ya Res?" pinta Aldo, sesekali kembali menghabiskan sisa makanannya.

"Lo aja lah nginep di rumah gue." jawab Ares malas.

"Emang Lo gak kasihan sama gue yang sendirian di rumah?" ucap Aldo dengan mata berbinar.

"Lo kira nyokap gue tidak sendirian? kalau tiba-tiba ada duda masuk gimana? Lupa kalau nyokap gue janda ?" Aldo yang mendengar itu terkekeh pelan. mereka berdua pun kembali melanjutkan makan malamnya.

••••••

Malam ini Aldo terlihat tengah menunggu kedatangan Ares, ke rumahnya. namun, temannya itu tidak kunjung datang juga. Aldo pun memutuskan untuk menghampiri Ares ke rumahnya, memaksanya untuk menginap di rumahnya.

cowok itu, Langsung masuk begitu saja tanpa ada kata permisi, dan itu sudah biasa dia lakukan, Aldo. sudah menganggap Bu Iis, seperti orang tuanya sendiri, begitu juga dengan rumahnya. sudah dia anggap seperti rumah sendiri. Aldo, berjalan ke kamar Ares, cowok itu langsung masuk tanpa mengetuk pintu.

"Buset, gue tungguin di Rumah, malah asik sendiri ternyata. " Aldo, menatap sahabatnya sambil geleng-geleng kepala.

"Lah, emang mau ngapain?" tanya Ares, pura-pura Lupa.

"Temenin gue tidur."

"Enggak, sudah sih tidur sini aja, sama aja kan di kasur?"

Aldo, menggelengkan kepalanya. "Bantal Lo bau."

Ares, yang mendengar itu membulatkan kedua matanya, tidak terima."Sembarangan."

"Coba saja cium sendiri." Ares, mencium bantalnya, membuktikan pada sahabatnya kalau yang Aldo, ucapkan itu tidak benar.

"Bau kan?" ucapnya Lagi, setelah melihat Ekspresi Ares, kini berubah.

"Enggak, orang wangi." ucap Ares berbohong, dia cuma tidak mau malu di depan temannya. meski jujur rasanya Ares, ingin muntah setelah mencium bantal yang sudah tidak dia cuci berbulan-bulan.

"Bohong!"

"sudah ah, sini gue mau cerita, gue baru dapat cewek kenalan nih, cantik banget orangnya, dia orang bandung." ucap Ares mengalihkan pembicaraan sekaligus ingin bercerita mengenai perempuan yang baru saja dia kenal di sosial media.

Aldo, mengkerut kan keningnya."Siapa?"

"Kartina, Cantik kan namanya? Sama kayak orangnya. "jawab Ares, sambil senyum-senyum sendiri.

"Oh." ucap Aldo menatap malas pada Ares.

"Lo kenapa sih? kayak engga suka banget lihat gue bahagia." Ares, bertanya-tanya.

"Gapapa.. gue cuma takut kalau Lo pacaran Lo lupa sama gue." Ares, yang mendengar itu terdiam seketika.

Ares, tahu betul jika Sahabatnya itu paling tidak suka sama namanya kesepian, di tinggalkan oleh kedua orangtuanya membuat nya takut akan di tinggalkan seseorang termasuk dengan, Ares. "Gue janji, gue bakalan selalu ada buat Lo."

Terpopuler

Comments

Dyah Ayu

Dyah Ayu

kocak anjiirrr 🤣

2024-09-06

0

lihat semua
Episodes
1 BAB 1. Kartina.
2 BAB 2. ARES SEBASTIAN WIJAYA
3 BAB 3. Bentuk cinta
4 BAB 4. jatuh Hati.
5 BAB 5 sebatas pesan
6 BAB 6. perihal Jarak.
7 BAB 7 KASAR
8 BAB 8 PUTUS.
9 BAB 9. Rasa bersalah.
10 BAB 10 TERPANA
11 BAB 11 Orang Baru.
12 BAB 12 jatuh cinta kembali.
13 BAB 13. FOV SRI
14 BAB 14. Karakter yang berbeda
15 BAB 15. Jalani aja dulu
16 BAB 16. Semangat hidup yang hilang
17 BAB 17 Dia bukan orangnya.
18 Pengumuman
19 BAB 18. Asisten pribadi
20 BAB 19 PENOLAKAN
21 BAB 20. Perang dingin.
22 BAB 21. Berkawan berlalu.
23 BAB 22. Kebohongan yang terungkap.
24 BAB 23. surat dari Fania.
25 BAB 24. Selamat tinggal Aldo.
26 BAB 25. Kehilangan.
27 BAB 26. setia menunggumu.
28 BAB 27. Masa Sepi.
29 BAB 28. Tokoh utama.
30 BAB 29. Pusat perhatian.
31 BAB 30. Dia pemenangnya.
32 BAB 31. POV ELISA
33 BAB 32 Ulangtahun Ares.
34 BAB 33.kehilangan yang tidak bisa kembali.
35 BAB 34. KEBERSAMAAN ITU KEMBALI.
36 BAB 35. kembali asing
37 BAB 36. HARI KELULUSAN
38 BAB 37. Pertama kali bertemu.
39 BAB 38. ucapan selamat pagi
40 BAB 39. Merindukan sosok Aldo.
41 BAB 40. penyesalan.
42 BAB 41. kedekatan tak terduga.
43 BABA 42. selamat ulangtahun Kartina.
44 BAB 43. photo box
45 BAB 44. Masalalu datang kembali.
46 BAB 45. FAHRI kembali.
47 BAB 46. SEBATAS komunikasi
48 BAB 47 BERAKHIR
49 BAB 48
50 BAB 49. ORANG KETIGA
Episodes

Updated 50 Episodes

1
BAB 1. Kartina.
2
BAB 2. ARES SEBASTIAN WIJAYA
3
BAB 3. Bentuk cinta
4
BAB 4. jatuh Hati.
5
BAB 5 sebatas pesan
6
BAB 6. perihal Jarak.
7
BAB 7 KASAR
8
BAB 8 PUTUS.
9
BAB 9. Rasa bersalah.
10
BAB 10 TERPANA
11
BAB 11 Orang Baru.
12
BAB 12 jatuh cinta kembali.
13
BAB 13. FOV SRI
14
BAB 14. Karakter yang berbeda
15
BAB 15. Jalani aja dulu
16
BAB 16. Semangat hidup yang hilang
17
BAB 17 Dia bukan orangnya.
18
Pengumuman
19
BAB 18. Asisten pribadi
20
BAB 19 PENOLAKAN
21
BAB 20. Perang dingin.
22
BAB 21. Berkawan berlalu.
23
BAB 22. Kebohongan yang terungkap.
24
BAB 23. surat dari Fania.
25
BAB 24. Selamat tinggal Aldo.
26
BAB 25. Kehilangan.
27
BAB 26. setia menunggumu.
28
BAB 27. Masa Sepi.
29
BAB 28. Tokoh utama.
30
BAB 29. Pusat perhatian.
31
BAB 30. Dia pemenangnya.
32
BAB 31. POV ELISA
33
BAB 32 Ulangtahun Ares.
34
BAB 33.kehilangan yang tidak bisa kembali.
35
BAB 34. KEBERSAMAAN ITU KEMBALI.
36
BAB 35. kembali asing
37
BAB 36. HARI KELULUSAN
38
BAB 37. Pertama kali bertemu.
39
BAB 38. ucapan selamat pagi
40
BAB 39. Merindukan sosok Aldo.
41
BAB 40. penyesalan.
42
BAB 41. kedekatan tak terduga.
43
BABA 42. selamat ulangtahun Kartina.
44
BAB 43. photo box
45
BAB 44. Masalalu datang kembali.
46
BAB 45. FAHRI kembali.
47
BAB 46. SEBATAS komunikasi
48
BAB 47 BERAKHIR
49
BAB 48
50
BAB 49. ORANG KETIGA

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!