NovelToon NovelToon
JANDA PERAWAN & PLAYBOY PERJAKA

JANDA PERAWAN & PLAYBOY PERJAKA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Berbaikan / Janda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:7.4k
Nilai: 5
Nama Author: SariRani

Cerai setelah menikah sehari karena dikhianati, membuat Juwita sang janda kembang perawan sangat membenci pria. Untuk kedua kalinya dia kecewa akan cinta dan merasa dirinya bisa hidup tanpa lelaki.

Namun yang aneh, wanita selingkuhan mantan suaminya itu adalah wanita yang sama seranjang dengan mantan kekasihnya? Apakah kisah cinta pertamanya yang berakhir 3 tahun lalu adalah ulah seseorang? Namun meskipun tebakan Juwita benar, ia enggan untuk kembali ke cinta pertamanya karena sudah terkenal playboy dan pemain wanita sejak putus dengannya. Lagian juga Juwita GENGSI untuk kembali pada mantannya itu! Makan tuh GENGSI bikin MENDERITA sendiri 🤪

Sedangkan, bagi mantan kekasih yang juga merasa cintanya hancur saat Juwita tak mempercayainya 3 tahun lalu apalagi sampai ditinggal nikah, Bagas memilih untuk tidak mempercayai wanita manapun. Merasa dibuang padahal dijebak, membuat Bagas ogah kembali bersama Juwita.

Padahal 3 tahun lalu, Juwita dan Bagas adalah COUPLE GOALS!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

TISSUE BERDARAH

Bima menatap tajam Bagas. Mereka hanya berdua saat ini.

"Maafkan aku waktu itu, Om salah karena tidak mendengarkan penjelasanmu dulu" ucap Bima yang membuat Bagas kaget.

Kaget jika Bima benar benar tidak menghajarnya kali ini, saat dirinya menyakiti putrinya secara langsung.

"Untung gak dihajar lagi" batinnya cukup lega.

"Tapi Gas, aku sangat kecewa kepadamu" lirih Bima dengan mata berkaca kaca.

Melihat putrinya tadi keluar dengan tangisan dan wajah memerah, ia tidak siap jika mengetahui apa yang dilakukan Bagas sebenarnya.

"Kamu..kamu membuat putriku menangis lagi" lanjutnya dengan tetesan air mata tak tertahankan dari pria tua itu membuat Bagas baru merasa menyesal.

"Maafkan aku, Om. Aku akan tanggung jawab" sahut Bagas.

"Apakah tanggung jawabmu bisa membuat putriku bahagia? Apakah kamu bisa memastikannya? Aku gagal melindungi putriku" lirih Bima menyedihkan.

Bagas pun semakin tak tega. Ia memegang tangan calon mertuanya itu.

"Maafkan aku, Om. Aku telah salah. Aku akan membuat putrimu bahagia" ucapnya dari mulut tapi berbeda dihatinya.

"Entah aku bisa membahagikan Juwita jika putrimu itu sepertinya akan membenciku" batinnya.

Lalu Bima pun memeluk Bagas dan berbisik.

"Kembalikan Juwita jika kamu sudah tidak mampu membahagiakannya. Aku sebagai ayah dan mertuamu, berharap Bagas akan kembali mencintai putriku sepenuh hati meskipun dia pernah melakukan salah padamu" bisik pria tua itu yang masih tampan dan gagah.

Bagas pun menganggukan kepalanya.

Lalu dilepaslah pelukan itu.

"Apakah kamu bisa kembali ke kamarmu sendiri atau perlu aku antar kerumah sakit?" tawar Bima.

"Aku bisa sendiri, Om" sahut Bagas sambil meringis menahan nyeri diperut dan wajahnya.

Bima pun tau jika Bagas kesakitan, namun sesuai apa yang dikatakan Bagas jika pria itu baik baik saja, maka Bima meninggalkan Bagas terlebih dahulu masuk lift. Salim pun masih setia menunggu pergerakan Bagas di basement tapi video hapenya sudah off.

Bagas menyandarkan tubuhnya di depan mobil dan mengatur nafasnya.

"Aish! Lagi lagi babak belur karena Juwita" gumamnya.

Lalu ia pun ingin merilekskan tubuhnya di mobil.

Masuklah dia ke mobil di kursi pengemudi dan menidurkan kursinya.

Kring...kring..

Suara ponsel berbunyi dari bawah kursi penumpang disebelahnya.

"Oh ya ponselku pasti jatuh waktu tadi kutaruh di saku saat sedang bersama wanita itu" lirihnya lalu ia pun urung untuk menyandarkan tubuhnya di kursi dan menunduk meraih ponselnya.

"Apa ini kok kayak tissue?" gumamnya saat tangannya bukan meraih ponsel namun tissue, karena ia tidak suka mobilnya kotor atau ada sampah berserakan di dalam mobilnya.

Ia ambil lah apa yang ia pegang.

Seketika matanya melotot.

"Darah?" lirihnya.

"Dia benar benar masih perawan" lanjutnya menyadari jika wanita yang sudah mengambil keperjakaannya itu juga masih pertama kali.

"Juwita" lirihnya lagi.

Lalu lampu mobil ia nyalakan agar bisa tau apa yang ada dibawah dasboard di bagian kursi penumpang depan.

Masih ada beberapa sampah tissue yang ada bercak darah seperti lendir merah dan ponselnya.

Ternyata di kursi penumpang yang posisi kursinya masih tertidur itu juga meninggalkan bercak basah hasil puncaknya dan bercak darah yang bercampur.

"Astaga! Kali ini aku yang menyakiti Juwita" lirihnya.

Rasa penyesalan pun datang melanda. Tapi beberapa detik kemudian, suara Juwita yang mengatakan "aku gak sudi menerima benih darimu!".

Kata kata Juwita itu seperti penghinaan baginya. Padahal yang meminta untuk dipuaskan sebagai pelampisan ramuan gila siapa, yang dihina siapa.

"SHIT! Seharusnya dia sadar diri, siapa yang maksa aku untuk berbuat lebih" gumamnya membela diri.

Setelah mengambil ponselnya dan tissue tissue itu, ia mematikan lampu mobil.

Meletakkan tissue bekas itu di plastik kecil yang ada di mobil mewahnya sebagai tempat sampah.

Lalu ia melihat ponselnya berbunyi dari sang mami.

"Kamu akan menikah dengan Juwita besok. Bersiaplah" suara Weni dingin langsung terdengar di telinga Bagas.

Bagas belum menjawab, panggilan itu langsung mati. Ia menghembuskan nafas kasar dan merebahkan tubuhnya di kursi mobil.

Di kamar Sona, kini Juwita sudah berada di dalam kamar mandi. Saat sampai kamar, ia langsung masuk ke kamar mandi meninggalkan Sona dan Weni.

"Apakah putriku sudah diperkaos oleh putramu, Mbak?" tanya Sona dengan linangan air mata kepada Weni.

Weni sebagai ibu dari Bagas mencoba mempercayai putranya yang tidak sembarangan menghilangkan perjakanya.

"Maafkan Bagas, Na. Aku sebagai ibu tidak bisa membela perbuatan putraku yang bejat itu. Tapi aku rasa Bagas tidak sembrono melakukan hal sakral itu karena dia masih perjaka. Meskipun kita semua tau jika kabar dia playboy sudah menyebar, tapi aku bisa percaya, putraku belum pernah melakukan s*x dengan wanita" jawab Weni.

"Tapi aku melihat Juwita... seperti dia kesakitan dibagian bawahnya" ujar Sona dengan tangisan.

"Coba nanti kita tanya Juwita, jika dia sudah siap menceritakan apa yang dilakukan Bagas kepadanya maka kita tau akan jawabannya" sahut Weni.

"Jika Juwita benar benar dilecehkan secara paksa oleh Bagas, apa yang mbak dan mas Deni lakukan? Apa aku akan menikahkan putriku dengan pria yang sudah memperkaosnya?" ucap Sona semakin terisak membayangkan hidup putrinya semenderita ini soal cinta.

Weni tak bisa langsung menjawab.

Ia hanya bisa memeluk calon besannya itu.

"Aku cuma bisa meminta maaf atas perbuatan putraku. Jika benar Juwita diperkaos oleh Bagas, maka aku sendiri yang akan memenjarakannya" sahut Weni serius.

Sona pun tetap menangis dipelukan wanita yang lebih tua setahun itu.

Juwita didalam kamar mandi, membiarkan tubuhnya dihujani air shower sambil duduk menekuk kedua lututnya.

Untung saja, saat di mobil tadi ia sempat membersihkan lendir darah yang ada di sela sela kakinya sehingga tidak sampai terlihat oleh para orang tua.

Jika terlihat, entah semalu apa dia dihadapan orang tuanya dan orang tua Bagas.

Ia sebenarnya tidak bisa menyalahkan Bagas sepenuhnya, karena ia pun masih mengingat meminta Bagas membantunya.

Tapi yang membuat Juwita sangat kecewa pada pria itu, kenapa harus berkata yang menyakiti hatinya bahwa ia janda yang sudah tidak tersegel dan terkesan menjijikan.

Ucapan Bagas terngiang ngiang di telinga dan pikirannya.

"Pasti udah gak sakit lagi kan? Karena bukan pertama kali untukmu? Jadi aku langsung aja" ucapan Bagas yang sangat membekas melukai harga diri dan martabatnya sebagai wanita.

Juwita pun membiarkan dirinya diguyur air shower sekitar 15 menit, lalu memilih menenangkan diri dengan berendam air hangat. Mungkin dengan air hangat bisa meredakan nyeri dibagian intinya.

"MEMANG PRIA BRENGSEK. SEMUA LAKI LAKI SAMA SAJA!" batinnya mengumpat untuk BAGAS.

Lali ia berusaha menghentikan tangisnya karena matanya sudah sangat perih bersamaan dengan tubuhnya.

"Meskipun kita akan menikah, aku tidak akan menjadi istri sebenarnya untuk Bagas! Tidak akan!" lanjutnya dalam hati.

Ia yakin jika secepatnya ia akan menikah dengan Bagas karena orang tua mereka.

Namun, Tuhan adalah ahlinya membolak balikkan perasaan manusia.

Sekarang Juwita boleh memiliki tekad untuk tidak menjadi istri sebenarnya dalam arti istri yang menjalankan kewajibannya kepada suami, tapi dengan berjalannya waktu mungkin saja tekad ini akan berubah menjadi tekad yang sebaliknya.

Oh manusia, memang makhluk paling plin plan! Habis bilang A jadinya nanti B! 🫣

...----------------...

...Mangkanya yang paling tidak bisa berubah di dunia ini adalah keberadaan ...

...Tuhan Yang Maha Esa. ...

...Manusia hanya ciptaan-Nya yang penuh dosa dan kesalahan serta memiliki perasaan yang bisa berubah sewaktu waktu. ...

...Perbanyak Istigfar untuk memohon ampun 🙏🏻...

*quotes author nih 🤭

...----------------...

1
Ma Em
Luar biasa
Ma Em
Bagas jangan menghina Juwita pasti lama lama kamu akan jatuh cinta lagi
Let's Wear By Dinda Maharani
bagas lungara thor
Let's Wear By Dinda Maharani
putra sulungnya Thor, karena bagas punya adik cowok kan, Putra
Supriatun Khoirunnisa
Luar biasa
SariRani: Makasih banyak supportnya bundaa 🥰🙏🏻❤️ semoga bundaa suka sampai ending yaaa
total 1 replies
Nazwah Nazwah
padahal tulisan nya uthor nya bagus, kata2nya jg bagus, tp knp yg baca sedikit y
SariRani: Mungkin belum sempat baca atau novel ini masuk ke pencarian banyak pembaca kak 🤭 hihi, sekali lagi terima kasih sudah mampir
total 1 replies
Nazwah Nazwah
baca SMPK episode ni knp ngk ada yg komen y
SariRani: Terima kasih banyak kak sudah komen dan support ❤️🫶🏻🙏🏻 kalau soal bagus atau tidaknya tergantung selera kali ya 😁🙏🏻
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!