‼️Novel ini sudah TAMAT tapi sedang dalam proses Revisi untuk mengurangi Typo dan menghilangkan bagian bagian yang tidak penting‼️
🌼
Alexandra E. Lincoln memilih menjadi seorang Montir daripada meneruskan perusahaan milik keluarga nya.
Gadis yang usianya kini menginjak 25 tahun itu sudah menggeluti pekerjaan nya hampir 2 tahun terakhir.
Ale, begitu biasa orang memanggil nya adalah sosok gadis yang periang dan mudah bergaul. Namun di balik itu ada kehidupan pahit yang dia sembunyikan dari orang orang di sekitarnya.
Apa sebenarnya yang terjadi pada Ale selama ini hingga dia memilih menjadi seorang montir padahal ale hidup dengan berkelimpahan harta.
Happy Reading di novel Author yang ke-4
NO HATE COMENT ya
(Otor juga Manusia)
💜💜💜💜
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ratu_halu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 34
Deg.
Belum sempat alexandra membuka helm nya sendiri, tangan pria itu sudah terulur dan langsung membuka helm di kepala ale
Leo merapikan rambut ale dengan sangat lembut "Begini lebih baik. Ayo masuk!"
Leo tanpa sadar menggenggam tangan ale dan mengajak nya masuk ke dalam perusahaan bersama sama. Sementara angga di tinggal begitu saja setelah tuan nya itu memberikan helm alexandra pada nya. Angga hanya bisa menghela nafas panjang, sulit memang mengendalikan diri saat sedang jatuh cinta, pria itu pun sangat mengerti kenapa leo akhir akhir ini sering bertindak di luar logika nya.
"Tuaaannn...!!!!" pekik ale sambil berusaha melepaskan tangan nya. Sungguh pagi itu seakan menjadi kejutan bagi seluruh karyawan yang melihat begitu posesifnya seorang CEO perusahaan itu pada alexandra, karyawan nya yang baru satu hari bekerja di kantor pusat. Puluhan pasang mata tertuju pada kedua sejoli itu. Sorot mata mereka mengisyaratkan penuh dengan tanda tanya besar. Sebenarnya ada hubungan apa antara bos mereka dengan montir baru itu...
"Tuan, lepaskan tangan saya.." ucap ale saat kedua nya sudah berada di dalam lift yang sama. Lift khusus yang biasa leo gunakan.
"Tidak!"
"Hah ?? Kenapa ??"
Leo menatap ale dengan tatapan sendu, "Karena ada yang ingin aku bicarakan dengan mu.."
"Yasudah, katakan saja tapi lepaskan dulu ini..."
Leo menggeleng pelan sambil menatap kedua manik mata alexandra..
"Kenapa dia terus memberikan tatapan seteduh itu padaku.. Dan ada apa dengan hati ku, rasanya aku juga tidak rela melepaskan genggaman tangan nya !!"
Deg.
Tiba tiba pria itu merasakan jari jemari ale menekan punggung tangan nya seakan membalas genggaman tangan leo.
Leo tersenyum lalu tangan nya yang lain terulur untuk mengusap pucuk kepala gadis itu. Ale yang memiliki tinggi badan yang jauh berbeda dengan leo hanya bisa mendongakkan kepala nya menatap dengan lekat kedua mata leo yang begitu menenangkan..
Ting...
Bunyi pintu lift terbuka menyadarkan ale hingga dalam sekejap membuatnya memalingkan wajah dan kembali menarik tangan nya yang entah sejak kapan jemari mereka sudah saling bertaut.
Namun usaha ale tidak berhasil karena yang terjadi leo malah semakin mengeratkan tautan jemari nya
"Tuan, kenapa kesini ??" tanya ale saat melihat sekeliling ternyata leo membawanya ke lantai 35, lantai yang tidak sembarang orang bisa datang kesana. Namun bagi ale, ini kali ke dua dia berada di lantai itu..
"Sssttt.. Ayo..." tanpa melepaskan tautan jari jemari nya, leo langsung mengajak ale ke ruangan pribadi nya..
"Selamat pagi, tu...." Saking terkejut nya, sekretaris leo yang bernama aletta itu sampai tidak bisa melanjutkan kalimat nya, tuan nya bersama seorang wanita, wanita yang sama yang pernah dia lihat beberapa waktu lalu..
"Ada hubungan apa tuan leo dengan wanita itu ??" tanya aletta dalam hatinya, sebagai seorang sekretaris leo, tentu aletta sangat hafal siapa saja yang menjadi tamu tuan nya itu, dan baru kali ini semenjak aletta bekerja di perusahaan leo, dia melihat tuan nya bersama seorang wanita,
Leo hanya mengangguk satu kali dan langsung membawa alexandra masuk ke dalam ruangan nya.
"Tuan, tolong lepaskan.." Ale kembali menahan tangan nya sekuat tenaga lalu mengangkat tangan mereka yang masih bertaut ke atas..
Namun langkah ale kembali terseret saat leo membawa diri nya untuk duduk di kursi kebesaran sang raja hutan itu, kursi yang sejak leo menjabat sebagai seorang CEO tidak pernah ada satu orang pun yang dia izinkan untuk duduk di sana..
Meskipun sebenarnya tidak ingin, akhirnya mau tidak mau leo pun terpaksa melepaskan tautan tangan mereka..
"Kamu tunggu disini. Jangan kemana mana sampai aku menjemputmu. Okay ??"
"Tapi kenapa, tuan ?? Aku kan harus bekerja, karena tuan hanya memberiku waktu tiga hari.."
Leo menyelipkan anak rambut di belakang telinga ale, "Jika kita hanya berdua, kamu boleh memanggilku Leo saja.."
"Tapi......"
Ucapan ale menggantung saat leo meletakkan jari telunjuk di bibir gadis itu..
"Lupakan soal tenggat waktu yang kita bahas kemarin. Dan sekarang tugas kamu hanya harus tetap berada disini. Okay ??"
"Tapi kenapa ?? Ada apa sebenarnya ??" Ale jadi semakin penasaran jika di larang tanpa alasan seperti ini..
"Cukup percaya padaku. Ingat jangan keluar sebelum aku datang. Mengerti ??"
Sepertinya ale benar benar sudah tersihir dengan perlakuan leo yang sangat lembut itu, dari cara bicara dan tatapan nya, ale benar benar di buat tidak bisa menolak perintah si raja hutan tersebut...
Ale mengangguk tanpa menurunkan pandangan nya dari mata leo dan sekali lagi tanpa gadis itu sadari saat ini jarak mereka begitu dekat dan sudah sangat intim
Leo mengacak acak rambut ale dengan menyunggingkan senyum nya, setelah itu leo pun keluar dari ruangan meninggalkan alexandra sendirian.
🌼
"Tuan, tuan peter mencari anda. Beliau sekarang sudah ada di basement.." Angga yang baru sampai di lantai 35, langsung memberitahu leo bahwa tuan besarnya menunggu leo di lantai paling dasar gedung bertingkat itu
Leo tanpa ekspresi lalu masuk ke dalam lift, namun sebelum pergi tadi leo sudah meminta sekretarisnya itu untuk tidak mengizinkan siapapun masuk ke ruangan nya apalagi membiarkan seseorang yang saat ini berada di dalam ruangan itu keluar.
"Kenapa kesini ?? Apa yang dad cari ??" tanya leo saat diri nya sudah berada di samping dad peter
"Kamu sembunyikan dimana gadis itu ??"
Deg.
Leo mematung, sepertinya dia memang tidak berbakat untuk berbohong. Sejak dulu kedua orang tua nya selalu tau jika leo melakukan hal yang menyimpang dari aturan keluarga nya..
"Apa maksud daddy, aku tidak mengerti!!"
Dad peter tersenyum lalu menepuk bahu putra nya pelan, "Apa kamu benar benar menyukai nya ??"
Leo terdiam namun diam nya leo di artikan lain oleh tuan peter..
"Kalau memang kamu sudah yakin dengan perasaan mu maka perjuangkan lah. Cinta itu harus di perjuangkan, nak. Jangan sampai kamu kehilangan untuk kedua kali nya..."
Deg.
"Kehilangan untuk kedua kalinya ?? Apa maksud ucapan daddy ??"
Tuan peter kembali menyunggingkan senyumnya.. "Kamu pasti tau apa yang dad maksud. Sudahlah, dad akan kembali ke rumah karena mommy mu pasti akan tambah marah jika dad terlalu lama pergi.."
Pukk. Pukk.
Tuan peter kembali menepuk bahu leo dua kali seraya mengusap nya pelan, "Ingat!! Perjuangkan cinta mu!! Semoga kamu berhasil.."
Setelah mengatakan itu, dad peter pun pergi untuk kembali ke rumah utama. Sedang leo, dia masih mematung dan sibuk mencerna ucapan daddy nya tadi.
Namun jauh dari itu ada perasaan lega karena daddy nya tidak berbuat yang macam macam dengan memaksa untuk bertemu alexandra.
🌼
🌼