Terpaksa menikah dengan pria yang tak dicintai dan mencintainya
tifany larasati harus bergelut dengan perasaannya sendiri mempertahankan rumah tangganya.
demi keluarga yang diambang kehancuran tifany merelakan menikah muda dengan cavero abraham.
sosok angkuh dan egois yang tak mau melepas masalalu walaupun setelah menikah.
dengan semangat dan dukungan keluarga, tifanya menguatkan diri untuk tidak bercerai dari cavero.
bisakah tifany membuat cavero mencintainya atau hanya akan tetap menjadi pemilik raga tapi tidak hatinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri_uncu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tak punya perasaan
"pi, mi" tifany pulang ke rumah orang tuanya setelah kembali dari bali dengan elsa
"sayang, kok sendirian?" mami yuanita tak melihat menantunya bersama anaknya. "ayo sarapan dulu, nanti mandi terus istirahat" mami yuanita tak banyak bertanya
Melihat anaknya yang lelah dan butuh istirahat lebih dulu.
"kak mana oleh-olehnya" melvin menyodorkan tangannya pada tifany, dilemparkannya tas berisi beberapa baju kotor yang dipakai tifany selama empat hari liburan
"tuh oleh-oleh" dengan senyum mengejek sang adik dan berlari ke kamar
"ma, jangan ganggu aku mau tidur yang lamah nanti aku bangun kalau lapar" ucap tifany sambil berlari karena di kejar adiknya
Mami yuanita menggelengkan kepalanya melihat kakak adik yang tak bisa akur namun itulah yang membuat mami yuanita merasa kehilangan karena sepi sejak tifany meninggalkan rumah
Awalnya mami yuanita tak setuju jika anaknya dijadikan jaminan bisnis oleh rekan bisnis sekaligus sahabat suaminya. Namun ia tak bisa berkata lain
Karena nasib banyak karyawan juga dipertaruhkan jika perusahaan bangkrut
"seperti suara tifany mi, dimana anaknya?" tanya papi malik sudah lama tak bertemu anaknya sejak menikah karena kesibukan masing-masing
"iya pi, ada di kamarnya katanya mau istirahat lelah kelihatannya" jawab mami yuanita
"cavero dimana?" hal yang sama yang istrinya ingin tanyakan pada tifany. Mami yuanita menggelengkan kepalanya dan merasa jika memang anaknya tidak baik-baik saja setelah menikah
"ya sudah jangan berfikir yang macam-macam nanti tanyakan pada tifany, papi harus ke kantor pagi ada meeting" papi malik menenangkan sang istri dan juga sekalian pamit ke kantor
Di dalam mobil
"cari tahu dimana cavero!" papi malik menelfon orang yang bisa memberikan informasi terpercaya untuknya. Dan meminta untuk mencaritahu apa yang terjadi pada menantunya, sebelum bertanya langsung pada besannya.
****
Cavero saat ini tiba di rumahnya dan beraharap tifany ada di rumah
"mba, tifany ada?" kebetulan mba narti belum pulang dan bisa cavero tanyai tentang istrinya
"belum pulang den, bukannya perginya sama den cav?" mba narti tak melihat tifany pulang dan memberitahu apa-apa
"ya sudah kalau gitu saya ke atas dulu mba, kalau sudah mau pulang ngga apa-apa" cavero yang juga lelah memilih untuk istirahat sejenak sebelum mencari keberadaan sang istri
Kurang lebih empat hari cavero liburan bersama dengan lidya namun terasa berbeda tak seperti sebelumnya
Karena banyak fikiran cavero memutuskan untuk mandi dan membuat kopi untuk menyegarkan pikirannya
di dapur
Cavero melihat banyak makanan cepat saji yang mungkin tifany beli untuknya makan
"ini ngga sehat!" satu persatu cavero membuang beberapa bungkus makanan cepat saji di dalam kulkas dan lemari lalu membuangnya ke tempat sampah
tak lama waktu berselang suara pintu dibuka cavero kaget dan beranjak melihat siapa yang datang
"darimana saja kamu?" cavero melihat tifany datang dengan wajah yang sudah segar setelah beristirahat cukup lama di rumah orang tuanya
Dan pamit pulang takut banyak pertanyaan tentang suaminya
"rumah mami" jawab tifany singkat dan menuju dapur membuka kulkas untuk memasukan makanan dari mami yuanita
"siapa yang buang makananku?" tifany tak menemukan makanan kesukaanya di kulkas dan ia melihat ada ditempat sampah
"jangan alihkan pembicaraan, kamu darimana saja dan dengan siapa?" cavero menatap tifany yang terpojok karena belakangnya kulkas dan tak bisa lagi mundur
"sama elsa lah siapa lagi, tadi dari rumah mami ini lihat bawaannya begini mana ada di restoran atau hotel, awas saya capek!" tifany mendorong cavero sampai menyingkir dari hadapannya
"tunggu! Saya belum selesai tifany!" teriak cavero lalu menghampiri tifany lagi dan memegang tanganya agar tak pergi sebelum cavero selesai bicara
"terserah kamu mau ngapain aja, tapi inget jangan dekat-dekat pria lain dan satu hal lagi jangan berani macam-macam pada lidya, jika saya masih lihat atau tau kamu mengganggu lidya kita akan...."!
Ucapan cavero terhenti saat tifany menjawab ucapannya " apa! Cerai?" tifanya menatap cavero dengan penuh kebencian dan tak ada rasa takut sedikitpun untuknya saat ini
"lakukan! Saya dan keluarga saya tidak takut" tifany menghempaskan tangan cavero dan menutup pintu kencang lalu menguncinya
Tangisnya akhirnya pecah sehebatnya tifany untuk sabar dan tegar. Namun dia sudah tak sanggup lagi untuk bersama dengan cavero
Tifany akan membicarakan pada orang tuanya jika memang tifany harus putus kuliah ia tak masalah asalkan lepas dari suaminya
Esok hari
Pagi-pagi tifany sudah pergi meninggalkan rumah meski tak ada jam kuliah. Tifany malas bertemu dengan cavero yang tak punya perasaan
Elsa dengan setia menemani tifany kemana pun ia pergi dan selalu saja menghiburnya.
"fan, boleh loh nangis jangan ditahan!" elsa memeluk sahabatnya yang saat ini sedang butuh pelukan dan dukungan
" makasih ya sa, kalau kamu ngga ada entah aku bagaimana" tifany tak mau menangis terus dia memikirkan sesuatu yang bisa membuatnya lupa akan masalah yang dialaminya
"bagaimana kalau kita les masak aja fan, nanti lulus kuliah kita bisa bikin toko kue kecil-kecilan pasti seru" ajak elsa
Tifany berfikir dan setuju dengan ide elsa yang menurutnya hal positif
"boleh sa, kapan kita mulai?" tifany tak sabar ingin memulainya. Dia tidak pandai memasak pastinya orang tuanya akan setuju dengan kegiatannya itu
"besok aja, tanteku punya kelas les memasak setiap hari rabu dan jum'at bagaimana?" tawaran elsa membuat tifany tak menolak dan bersemangat
"ngga sabar tunggu besok" ucap tifany