Bagaimana jika seorang anak bungsu perempuan,yang seharus nya mendapat kasih sayang penuh dari sang ayah,malah sebalik nya?
Dia adalah gendis,anak yang tidak di ingin kan oleh sang ayah,dia selalu mendapat perlakuan tidak adil dari sang ayah!
Karena memiliki kulit hitam manis,sehingga ayah nya menolak kelahiran sang bungsu
.Namun semuanya berubah setelah seorang erlangga datang di kehidupan gendis Yuk kitaa simak ceritanya mumgkin akan banyak menguras emosi para pembaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ayuwine, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
02
Pagi pagi sekali gendis sudah bangun lebih awal, dan kini gendis sedang berada di dapur membantu sang ibu memasak untuk membuat sarapan pagi
"Dis bagaimana tugas nya apa sudah selesai?cepatlah mandi nanti kamu terlambat,ini biar ibu saja yang urus"
"Sudah selesai bu,nanti saja bu tanggung sedikit lagi nanti setelah masakannya siap ibu tinggal hidangkan saja di meja makan ya bu" ucap gendis sambil terus berkutat di depan kompor,,
"Ibu tau dis kamu sedang tidak baik baik saja kenapa kamu nak siapa yang menjahili kamu sayang?" Gumam suci dalam hati dengan terus menatap sang anak dengan tatapan nanar..
Makanan sudah siap dan mereka sedang berkumpul di meja makan
"Selamat pagi semua waahh ayam goreng,emmm bau nya enak sekali bu"ucap seorang perempuan sambil berjalan ke arah meja makan..
"Mari makan sayang pasti kamu sudah lapar kan"ucap baskoro kepada anak kesayangannya itu
"Amell pulang jam berapa kamu semalam? Tugas apa yang kamu kerjakan sampai harus semalaman seperti itu?"ucap suci kepada amel sambil sedikit melotot,
"Sudahlah suci biarkan dulu amel makan ,masih pagi sudah mengomel seperti itu"ucap baskoro tidak kalah melotot kepada istrinya itu "makan dulu mel pasti kamu lapar"sambung nya sangat lembut ,,suci hanya bisa menghela napas kasar sambil menggelengkan kepalanya ,dia sangat tau kalau baskoro memang lebih menyayangi amel ketimbang gendis..gendis yang melihat pertikaian itu hanya bisa menunduk sambil meremas bajunya, karena tanpa sepengatahuan suci dan baskoro amel tersenyum mengejek kepada gendis...
Setelah kejadian tadi amel merasa sangat lega berkat ayah nya dia terbebas dari pertanyaan pertanyaan sang ibu,,"beruntung nya ayah lebih menyayangiku "gumam nya sambil terus tersenyum dan berjalan kearah kamar nyaa.
Berbeda denngan gendis amel cenderung sangat malas,dia tidak pernah membantu membereskan makananan setelah makan,dia akan selalu beralasan nanti kuku nya rusak atau alasan lainnya,sang ibu hanya bisa pasrah karena setiap mengomel kepada amel pasti baskoro akan selalu membela amel dan menyalahkan istrinya itu,berbeda dengan gendis,jangan pun membela bertegur sapa pun di rumah hanya seperlunya saja.
Di ruang tengah baskoro yang sedang bersiap untuk berangkat ke kantor tiba tiba di hadang oleh istrinya itu,
"Ada apa bu apa uang dapur sudah habis?"ucap baskoro tanpa menengok kepada suci,suci berdehem terlebih dahulu
"Yah jangan terlalu memanjakan amel,lihat sekarang dia susah di atur ,ibu takut pergaulan bebas menghampirinya ibu lihat dia pulang sangat larut sekali yah,,tolong lah tegur sekali kali jangan terlalu membiarkannya"ucap suci sendu
"Apa sih bu amel sudah besar,dengar sendiri kan amel bilang mengerjakan tugas biar lah bu amel itu anak baik baik ,ayah percaya kepada amel dia akan menjadi kebanggan keluarga kita berbeda dengan gendis"sambung baskoro dengan ketus
"Apa maksud ayah kenapa bilang seperti itu?gendis juga anak mu yah dia anak bungsu kita..dua duanya adalah kebanggan kita jangan seperti itu bersikap lah adil jangan hanya memanjakan amel saja"ucap suci yang mulai terpancing amarah nya ,dia sangat sedih ketika gendis selalu di bandingkan dengan amel putri sulungnya sendiri ,menurut nya kedua anak nya itu sangat cantik dengan ciri khas nya sendiri.
"Sudah bu diam kalau hanya mengajak bertengkar mending diam.ayah mau berangkat bekerja.dan apa maksud mu bu jelas berbeda amel dengan gendis lihat saja dari segi apapun amel jauh lebih bagus dari gendis dia cantik,putih,pintar bahkan ayah dengar dari temannya amel dia primadona kampus bu jelas ayah sangat bangga.."berang baskoro dengan sedikit berteriak lalu pergi meninggalkan istrinya yang masih diam mematung di ruang keluarga itu..suci yang baru saja di bentak oleh suaminya itu merasakan sesak dadanya.."ya allah ayah setega itu kamu dengan gendis "monolog nya sambil mengusap air matanya lalu pergi berlalu ke kamar nya...
Tanpa mereka sadari gendis melihat pertengkaran itu dengan memegang gelas di tangannya.iya gendis berniat ingin mengambil minum kedapur namun dia sayup sayup mendengar suara orang bertengkar ..
Pov gendis
Aku masih terpaku diam sambil memegang gelas yang akan aku bawa ke kamar karena aku masih syok dengan perkataan ayah tadi,kenapa ayah bisa setega itu apa sebenarnya masalah yang ada pada diri ku?hanya karena aku berkulit hitam?
Ahh rasanya sakit sekali ,aku tertunduk lemas sambil berjalan ke arah kamar ku ,"gendis tunggu...." aku sedikit tersentak ketika amel memanggil ku "iya apa kak" ucap ku sedikit malas..
Amel lalu tersenyum kepadaku tpi bukan senyuman ramah yang dia tunjukan,seperti senyuman mengejek dia tunjukan padaku..aku hanya mengangkat alis ku saja ,kenapa dia ada apa dengan nya ?..
"Kamu dengar tadi yang ayah katakan kepada ibu?"sambung nya sambil memandangku remeh,,aku sedikit melotot mendengarnya.ternyata dia juga menyaksikan pertengkaran ibu dan ayah?,
"Iya aku dengar kak!dan itu karena kakak coba saja kakak mau mendengarkan ibu,ibu tidak akan bertengkar dengan ayah"ucap ku setenang mungkin,lelah juga jika harus mengalah dan diam ,ucapan kemarin pun masih terngiang ngiang di telingaku sekarang apa lagi yang akan kak amel katakan kepadaku..
Dia langsung melotot "heh gendis kurang aja kamu yaa!apa maksud mu karena aku? justru itu karena kamu!coba saja kamu tidak lahir kedunia ini tidak akan pernah ada pertengkaran antara kedua orang tua kita!cih"ucap nya berang sambil menunjuk ke muka ku...aku tersentak kaget apa katanya salah ku?lahir di dunia ini?dangkal sekali pemikiran nya..
Lelah sekali aku menanggapinya ,jika aku melawan pun pasti akan mengadu kepada ayah,dan nanti aku yang akan di marahi seperti yang sudah sudah entahlah di sini aku adalah adik nya tapi ayah berfikir seolah olah kak amel adalah anak satu satu nya,yang siapapun tidak boleh ada yang mencela nya..
Dengan sangat dongkol aku pergi berlalu begitu saja meninggalkan ka amel yang sedang berdiri di depan ku..
"Heh gendis ga sopan kamu yaaa pergi nyelonong begitu saja gendiiiss hey dasar perempuan sialan kucell!"ucap nya dengan meninggikan suaranya.aku terus saja melangkah ke dalam kamar bodo amat dengan ka amel aku sudah cukup lelah dengan semuanya ...
Sudah hampir pukul 8 pagi dengan segera aku bersiap siap untuk bergi kulaih ,aku hanya memakai riasan make up sedikit saja dengan tone sesuai warna kulit ku,,sejujurnya aku sangat menyukai kulit ku yang terlihat eksotis ini warna coklat ,untungnya aku tidak pernah berjerawat dengan begitu kulit ku mulus tanpa noda namun gelap saja,,mungkin itu yang semua orang tidak menyukai ku termasuk ayah ku juga..aku keluar kamar dan mencari ibu dahulu untuk pamit,,
"Ibu gendis berangkat dulu ya bu"ucapku kepada ibu yang sedang menyiram tanaman di taman belakang,ibu memang mempunyai koleksi bunga di taman belakang..tiba tiba amel pun datang kepada ibu untuk pamit juga
"Bu aku juga pamit ya mau berangkat"ucap amel sambil berlalu pergi begitu saja tanpa mencium tangan ibu,tapi sebelum amel pergi terlalu jauh,ibu memanggil nya,"ameeelll sayang tunggu dulu naaakk" ucap ibu begitu lembut ,aku hanya diam mematung di sebelah ibu,kenapa ibu memanggil amel ada apa pikir ku..lalu amel berbalik dengan rasa malas nya dia putar arah berjalan ke arah ibu lagi.
"Ada apa bu?aku sudah terlambat!"ucap nya sedikit ketus,begitulah kak amel perangai nya tidak ada sopan sopan nya..
"Kamu kan kelas nya sekarang selalu sama jam nya dengan gendis adik mu ini.ajak lah gendis ,kasian jika dia selalu memakai angkotan umum "ucap ibu dengan senyuman mengembang.aku sedikit tersentak kaget ibu menyuruh ka amel membawa ku?mana mungkin mau dia saja sangat takut jika semua orang kampus tau aku adik nya.
Ya ayah membelikan ka amel mobil untuk pergi kuliah siapa lagi yang minta kalau bukan anak kesayangannya itu,,sedangkan aku jangan kan mobil motor saja ayah tidak mebelikan nya .ibu pernah meminta ayah untuk membelikan motor untuk ku,tapi ayah selalu menolak dengan alasan sayang uang nya,lebih baik di pake buat bayar kuliah..
"Apa bu?bareng?emmm aku akan mampir ke rumah ica bu untuk mengerjakan proposal terlebih dahulu ,masa aku harus membawa gendis ke rumah ica bagai mana kalau nanti dia terlambat iyakan gendis" elak nya sambil sedikit tergagap,,sudah ku duga pasti dia akan menolak.
"Sudah bu tidak apa apa gendis naik angkotan umum saja sudah biasa kok bu."ucapku dengan senyuman yang sangat tulus "sudah ya bu gendis berangkat dulu assalamualaikum."sambungku lagi sambil mencium tangan ibu dan melewati kak amel begitu saja..
kalau di bilang iri mungkin saja aku iri karena kak amel begitu di manjakan sekali oleh ayah,bahkan uang jajan pun sangat di bedakan,,recana nya nanti aku akan mencari pekerjaan sampingan untuk uang kuliah ku sendiri ,terlalu muak jika ayah selalu mengungkit biaya kuliah yang malah berbeda dengan ka amel ayah tidak akan pernah protes..
Angkutan umum behenti di depan kampusku segera aku masuk kedalam kelas karena sekitar 10 menit lagi sudah masuk..
Kelas ku sudah selesai ah tidak terasa sekali,aku buru buru langsung beres beres karena ingin segera pulang ,ketika aku ingin segera keluar kelas tiba tiba nuri memanggilku
"Diss tunggu dulu buru buru amat mau kemana?"
"Pulang nur rasanya lelah sekali"
"Kamu pernah bilang dis untuk mecari kerja untuk tambahan uang jajan mu kan"ucap nuri antusias aku pun berbinar mendengar nyaa
"Iya nur aku butuh nur"ucap ku tak kalah antusias
"Bude ku dis dia membuka toko buku dia membutuhkan penjaga buku dis aku sudah bilang kepada budeku,kalau kamu mau."ucap nya dengan senyum yang terus mengembang,,alhamdulillah akhir nya aku bisa mengurangi sedikit beban ayah,
"Tapi nur bagaimana jika aku ada kelas saat jaga toko," ucap ku bimbang
"Tenaaang saja dis toko buku nya di buka jam 3 sore sampai jam 10 malam"ucap nya berbinar.
Alhamdulillah aku senang sekali mendengarnya,
"Baiklah nur aku mau..mau banget makasih ya nur kamu baik sekali"ucap ku sambil memeluk nuri tidak terasa air mataku menetes begitu saja.
"Alah apasi kamu dis,jangan lebay deh ,aku ini sahabat mu pake makasih segala ,aku senang kalau kamu juga senang"ucap nya sambil membalas pelukan ku..
Nuri adalah satu satu nya sahabat baik ku,nuri orang yang tidak pernah membully ku.bahkan nuri bilang bahwa aku sangat beruntung memiliki kulit eksotis seperti ini katanya itu incaran bule..aku hanya bisa terkekeh saja mendengarnya,mana ada bule yang mau sama aku toh yang lokal saja ogah ogahan begitulah pikir ku ,,
"Iiihhh melamun saja sambil senyum senyum pula ada apa niihhh" ucap nya mengagetkan lamunan ku yang tadi
"Duh kamu ini nur ngagetin aja,aku senyum senyum sendiri tuh inget omongan kamu dulu looohh"
"Yaaang mana dis emang aku ngomong apaan"tanya nya dengan raut wajah bingung
Aku terkikik lucu melihat muka nya itu "yang kamu bilang aku incaran bule karena memiliki kulit hitam kaya gini"ucap ku sambil melihatkan tanganku
"Bukan hitam sayang eksotis coklat,dan memang iya tau kebanyakan bule tuh sukanya sama yang kaya kamu gini pokonya idaman bule deh"ucap nya begitu meyakinkan ,,aku hanya tertawa mendengarnya di susul dengam dia juga yang ikut tertawa cekikikan...