NovelToon NovelToon
Hasrat Tetangga Liar

Hasrat Tetangga Liar

Status: sedang berlangsung
Genre:Poligami / Duda / Mengubah Takdir
Popularitas:12.9k
Nilai: 5
Nama Author: elfi

Sebuah kisah seorang ibu rumah tangga bernama Diana,iya berjuang keras untuk keluar dari jerat kemiskinan.suaminya,
Budi,tak mampu berbuat banyak karena upah yang ia peroleh dari bekerja tidak cukup untuk menutup hutang ya.
Hingga akhirnya takdir mempertemukan Diana dengan Kevin, Seorang lelaki misterius yang menawarkan sebuah kerja sama tak biasa,dimana Diana harus menjadi pemuas hasratnya

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon elfi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 11

POV,Budi

sebagai seorang kepala keluarga, tanggung jawabku begitu besar karena menyangkut kehidupan istri dan kedua putriku. semenjak PHK, otomatis aku menjadi pengangguran, karena selama ini menjadi buruh pabrik adalah sumber mata pencaharianku satu-satunya.

mengandalkan gaji terakhir, aku tak tinggal diam untuk mencari informasi lowongan pekerjaan lain. sampai aku tergiur dengan ajakan teman, bahwa ada lowongan pekerjaan di sebuah pabrik bonafit dengan gajinya lumayan besar.

sebut saja iya dani, temanku ini mengajakku melamar pekerjaan dan demi kelancaran harus ada biaya administrasi yang lumayan besar. katanya, itu sejenis sogokan supaya bisa cepat diterima kerja. akhirnya, aku memakai sisa uang gaji untuk keperluan itu, dan musibah pun bermulai.

setelah menunggu hampir 2 minggu lamanya, panggilan kerja tak itu tak kunjung ada, sedangkan sesuai ucapan Dani, panggilan kerja akan dilakukan setelah 1 minggu penyerahan berkas lamaran kerja.

karena kebutuhan hidup terus berjalan, untuk menutupinya istriku Dina ikut mengambil pinjaman ke bank mingguan, awalnya cicilannya masih terbilang murah, karena kami masih mempunyai sisa tabungan. namun karena tak ada penghasilan sama sekali, kehidupan kami mulai mengalami kesulitan. kami mulai mencari pinjaman untuk menutupi cicilan, sedangkan panggilan kerja itu tak kunjung ada. setelah utang menumpuk barulah aku sadar bahwa sudah mengalami penipuan. uang gaji terakhir ku raib, dan setelahnya kehidupan keluarga kami pun semakin memperhatikan.

hari ini aku putuskan untuk mencari peruntungan lain dengan bekerja di luar kota. kata riki ada lowongan pekerjaan di sebuah galian, dengan gaji yang cukup lumayan, hutangku sudah terlalu menumpuk, kasihan Dina dan anakku, tak mungkin aku terus berdiam diri di kampung mengandalkan upah yang serabutan. apalagi kejadian kecelakaan kemarin membuatku semakin terpuruk, karena hutang ku semakin bertambah. meskipun sekejap tubuhku masih terasa sakit karena kecelakaan, namun itu tak menjadi alasan untuk tidak bekerja.

aku dan riki berangkat pagi-pagi menaiki bis kota.

perjalanan yang kami tempuh hampir memakan waktu 6 jam dan harus dua kali transit dari bus yang kami tumpangi. beruntung aku memiliki teman seperti riki, karena ia mau menanggung biaya operasional selama keberangkatan.

setibanya di tempat kalian, aku dan riki disambut oleh seorang mandor, beliau masih kerabat Riki,darinya kami berdua mendapat pengarahan pekerjaan yang harus dilakukan. aku bekerja sebagai keneknya riki terkadang kami bergantian membawa mobil.

"jangan berhenti, !"pintaku kepada riki. saat ini kami Tengah melintasi jalan tol. tepat di depan mobil kami, sebuah mobil berhenti, sedari tadi aku mau memperhatikan laju kendaraan itu yang sesekali nampak oleng.

"ada apa? bud?!

"wis pokoknya berhenti aja. saya perhatiin mobil depan itu kayak hilang kendali"

"mungkin pengemudinya mabuk kali, udahlah biarin, takutnya kita kemalaman nyampe ful

riki menolak, tapi yang entah kenapa hatiku mendadak cemas.

"berhenti dulu, saya pastiin sebentar doang ya, syukur-syukur nggak kenapa-napa"

"oke, tapi nggak usah lama-lama ya takutnya itu cuma modus doang, daerah di sini kan terkenal rawan"

riki memberhentikan kendaraan tepat di belakang mobil sedan itu. tugas aku turun dan beranjak karang mobil. mobil sedan itu masih dalam keadaan menyala.

saat aku mengintip dari balik kaca mobil, kulihat seorang wanita menelungkup di atas setir. ku ketuk kaca mobil.

Mbak.... Mbak!"siapa aku kulihat tak ada pergerakan sampai gerakmu menyembunyikan klaksonnya berkali-kali.

"hayu,bud!"teriak riki

sekali lagi aku memastikan keadaan pengemudi itu, namun sama sekali tak ada beberapa dari dalam.

Tok.tok.tok

Mbak...

wanita dalam mobil itu mendongakkan kepalanya, kemudian ia menurunkan kaca mobil perlahan.

ya Tuhan, Yulia?"pakai ku terkejut.

Yulia nampak lemah, ya masih menolongkan kepalanya di atas setir, dari hidungnya keluar darah Sega. iya, Tia Yulia teman sekolahku dulu.

"kenapa Bu?"

"ini teman saya,ki. dia pingsan, ki.

riki akhirnya ikut turun dan menghampiriku.

"Saya mau bawa deh ke klinik terdekat, bantu saya buat pindahan ke jok belakang, biar saya yang nyupir"

"tapi, Budi. ini udah malam, nanti dia pulang gimana? pasti kalau nggak cepat sampai kita kena antrian sampai pagi"

"kamu bisa kan sendiri aja? Saya mau bawa dia ke klinik"

", ya udah, kamu bisa sendiri kan? awas lo bawa mobil orang kaya"

akhirnya aku dan riki berpencar, ia melanjutkan perjalanan ke tempat pengeboran, sedangkan aku sendiri membawa Yulia ke klinik terdekat. sebelumnya, sampai membantuku untuk memindahkan tubuh Yulia ke jok belakang.

sepanjang perjalanan Yulia terus meracau, hidungnya masih teriak mengeluarkan darah. tubuhnya sendiri memang demam. kejadian ini memang sering ia alami dulu sewaktu masih sekolah.

tiba di klinik terdekat, aku segera menggendong tubuh Yulia.

"bapak suami pasi? mari ikut saya"tiba-tiba seorang dokter menghampiriku, belum juga menjawab pertanyaan dia sudah beranjak memasuki ruangannya. akhirnya mau tak mau aku mengikutinya.

"istri anda seharusnya segera melakukan kemoterapi"

"ap-apa?kem-kemoterapi?"

iya, kanker leukimia istri anda sudah masuk stadium 2"

...****************...

setelah berbincang cukup lama dengan dokter, akhirnya aku berpamitan. segera kuhampiri Yulia yang kini sudah siuman di ruang perawatan.

"Budi, kamu?"

Yulian apa ndak bangkit dari ranjang, namun karena kondisinya ia nampak kesusahan. gagas aku menghampirinya dan membantunya untuk duduk.

"istirahat saja Yul. badan kamu masih lemah. lebih baik kamu hubungi keluarga"

"tak usah,bud. aku baik-baik saja"

"nggak ada yang baik-baik, Yul kamu harus segera kemo!"

"jadi kamu sudah tahu?"

iya, barusan aku berbincang cukup lama dengan dokter!"

Yulia mendesah, kedua netranya sudah mengembun. kasihan dia, padahal di umurnya yang masih muda, iya harus menderita penyakit yang mematikan. setahuku penyakit kanker merupakan penyakit yang belum ada obatnya sampai sekarang.

"Budi, apa aku bisa minta tolong?"

"apa?"

"mungkin ini sedikit agak aneh, tapi umur aku nggak akan bakal lama"

"Kamu itu ngomong apa sih, Yul? jodoh, rezeki bahkan maut itu urusan Tuhan. sekalipun Kamu lagi sakit, tapi bisa saja yang meninggal lebih dulu itu aku"

"aku serius Budi. mungkin ini doa yang Tuhan kabulkan selama ini, bisa kembali mempertemukan kita setelah sekian lama tak bertemu"

"oke, Yul. memangnya apa yang bisa aku bantu?"

Yulia nampak menggigit bibir bawahnya, selama kita berbincang ia tak berhenti memilih ujung kemeja yang ia kenakan. sesekali ekor matanya bergerak seperti menahan kecemasan. Yulia kemudian bangkit hendak turun dari ranjang, tubuhnya yang masih lemah membuat ia nampak kesulitan.

"mau ke mana, yu?"

Yulia tak menjawab, tiba-tiba saja yang meraih tanganku yang sempat memegang lengannya.

"yu?"

"tolong nikahi aku!"

1
martina melati
nah betul tuh...
kalo emang mau nolong y tulus tanpa embel2...
martina melati
jangan php jika nti malah ingkar yg ada malah dosa, berbohong...
martina melati
waduh... ini namany gk tulus, ada udang dbalik udang...
Putu Sriasih
Lumayan
Putu Sriasih
Kecewa
Any
lanjut
Xyn Anala
Kejutan tak terduga
Akbar Cahya Putra
Keren sekali, thor. Rasanya seperti membaca lembar demi lembar karya masterpiece. 🎉
Elfi Asmawati: 😀😀😀😉 iya kk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!