Seorang pekerja kantoran yang bekerja di Ibukota Jakarta sangat hoby bermain game tiba-tiba meninggal karena terjatuh ketika sedang menuruni anak tangga.
Ketika dirinya sadar, di berada di tubuh orang lain dan di dunia yang berbeda, namun sialnya dia meninggal lagi karena di bunuh oleh temannya sendiri yang sama-sama bekerja sebagai prajurit dari sebuah pasukan.
Karena kasihan padanya sang dewi pun memberinya kesempatan untuk hidup dengan bantuan sistem gacha.
Dapatkah MC kita bertahan hidup dengan gacha di dunia dimana perang dan perebutan kekuasaan selalu terjadi? Yuk simak ceritanya..
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RizSlide, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AKHIR PERANG
Aku sedang melihat luka yang di alami Vellon ketika terkena senjata yang merupakan artefak berbahaya yang bahkan dapat menggores tangan Vellon dan merusak armor miliknya.
Melika menuangkan cairan di tangan Vellon untuk menyembuhkan luka di tangannya. Melika mengatakan kalau itu adalah ramuan yang dia buat untuk menyembuhkan segala macam luka, beberapa tetes saja luka di tangan Vellon telah pulih dan dia kembali merasa jauh lebih baik.
"Syukurlah kau baik2 saja Vellon.." kataku
"Terima kasih sudah mengkhawatirkanku master, aku sempat khawatir dengan luka ini, tapi berkat ramuan Melika, lukaku dapat kembali pulih. Terima kasih juga padamu Melika.." ucap Vellon
Aku tersenyum dan menepuk armor pundaknya lalu berkata..
"Yang terpenting aku baik2 saja.." kataku
"Kita ini rekan yang melayani tuan yang sama, sudah sewajarnya kita semua saling membantu.." jawab Melika dengan senyuman manisnya
Vellon menatap Melika dengan tatapan yang sedikit berbeda, sepertinya ada aroma percintaan disini. Biarlah, selama mereka tetap setia padaku, aku tidak akan melarang mereka untuk saling jatuh cinta. Karena jatuh cinta juga merupakan hak mereka masing2, aku tidak ingin membatasi mereka dengan hal seperti itu.
Bagiku, selama mereka tetap ada di pihakku dan setia padaku. Itu semua sudah lebih dari cukup.
"Hehe, ucapan Melika benar Jendral Vellon. Kita ini rekan, jadi sudah sewajarnya kalau kita saling membantu.." kata Ram
"Itu benar Ram, apapun yang jadi urusan salah satu diantara kita. Maka itu akan jadi urusan kita semua.." kata Venera
"Terdengar bagus untukku.." ucap Shane dengan tenang sambil bersandar di mobil H1
"Aku juga aku juga, aku juga akan membantu semampuku.. Jolt juga bilang begitu.." kata Nira sambil duduk di pundak Jolt
"Tidak ada keluhan dariku, selama orang itu adalah anggota Conqueror, aku siap membantu mereka.." kata Nizar
"Kalian semua.." kataku sambil memandang mereka satu persatu
"Pertarungan Yui sudah mendekati puncaknya, sebentar lagi pertarungan akan segera selesai.." ucap Luna
Kami semua langsung memalingkan pandangan kami kearah Yui dan Ralph.
Ralph terlihat sudah kehabisan sebagian besar mana miliknya, tubuhnya juga sudah menerima banyak luka dari serangan Yui. Seluruh mahluk panggilan Ralph pun sudah tidak lagi tersisa, saat ini benar2 menjadi pertarungan 1v1 diantara mereka.
"Haa.. Haa.. Kenapa..? Kenapa wanita secantik dan sekuat dirimu memilih melayani orang yang terlihat lemah sepertinya..?" tanya Ralph
"Mau di jelaskan seperti apapun, orang sepertimu tidak akan paham.." jawab Yui
"Begitu ya, kalau saja kau bergabung dengan pasukan kami, akan ku buat kau di hormati dan di sanjung layaknya dewa.." ucap Ralph menyombongkan kerajaan dan dirinya
"Dewa katamu? Orang sepertimu tidak mengerti siapa dan seperti apa itu dewa, jadi berhenti mempermalukan dirimu sendiri.." ucap Yui
"Haha sudah omong kosong ini.. Akan ku akhiri semuanya dengan satu serangan ini dan ku buat kau, pasukanmu, dan tuan mu mati bersama.." ucap Ralph
Dia langsung bergumam tidak jelas seperti sedang merapal sebuah mantra dan tubuhnya melayang beberapa meter di udara. Seketika keluar gumpalan cahaya hitam dari tiap mayat yang ada di medan pertempuran. Gumpalan itu berkumpul diatas kedua telapak tangan Ralph, semakin banyak gumpalan yang berkumpul, semakin besar pula gumpalan yang menyerupai bola dan asap hitam di atas tangan Ralph.
"Menjijikan, menggunakan jiwa orang mati untuk membuat sebuah serangan, kau benar2 orang yang tidak layak untuk dianggap sebagai manusia.." ucap Yui sambil menutupi mulut dengan kipas tangan di genggamannya
Ralph terus menggumamkan mantra, gumpalan itu semakin membesar dan semakin membesar hingga seukuran tiga buah truk besar diatas kepala dan telapak tangannya.
Dia sudah kehabisan mana miliknya dan sudah menggunakan semua sisa kekuatannya untuk satu serangan andalannya itu, dia pun menembakan bola hitam itu kearah Yui sambile berteriak.
"MATILAH KALIAN SEMUA..!!??"
Sebelum benda itu mengenai mengenainya, Yui menjentikan jarinya dan seketika bola hitam itu pecah diudara dan menjadi serpihan cahaya putih yang memenuhi area pertempuran, secara perlahan pecahan2 cahaya itu melayang tinggi kelangit dan menghilang.
"Itu.. Tidak mungkin.." ucap Ralph menatap kearah langit dan terjatuh dengan kedua lutut nya terlebih dulu menyentuh tanah
Semua orang yang menyaksikan itu merasa kagum, dan sebagian berkata..
"Bola hitam itu adalah kumpulan dari amarah, kebencian dan rasa sakit semua korban. Yui dengan mudah mensucikan mereka hanya dengan satu jentikan jarinya.." ucap Melika dengan tenang
"Whoaa, itu hebat.. Yui benar2 luar biasa.." ucap Venera dengan wajah kagum dan mata berbinar
"Dia adalah seorang servant rank Mythic, tidak heran jika dia bisa melakukan hal seperti ini.." kata Luna sambil tersenyum
Begitu ya, Yui mensucikan jiwa2 itu dan membuat para jiwa itu pergi dengan tenang. Aku benar2 tidak mengerti dengan sihir dan cara kerjanya. Seolah dengan sihir apapun yang tidak mungkin menjadi mungkin, itu sudah lebih dari luar biasa..
"T-tidak mungkin, k-kau.. Bagaimana kau melakukannya..?" tanya Ralph ketakutan
Sepertinya Ralph baru menyadari kekuatan Yui setelah melihat serangan pamungkasnya di patahkan oleh Yui hanya dengan satu jentikan jarinya.
"Mudah saja, aku mencari titik kelemahan pada mantra yang kau rapalkan dan membalikkannya begitu saja.." jawab Yui dengan tenang
"Membalikkannya dengan mudah ya.. Haha.. Ha.. Hahaha.. Haha" tawa Ralph dengan fikirannya yang mulai rusak
Melihat Ralph yang tiba2 tertawa seperti orang gila aku merasa heran dan kebingungan. Yui pun berbalik namun tetap di posisinya sambil memberi tatapan hangat dan lembut, tatapannya itu seolah dia sedang menunggu perintah dariku.
Luna yang mengerti maksud dari pandangan Yui padaku berkata..
"Tuan, Yui sedang menunggu perintah mu.." ucap Luna
"Begitu ya.." kataku sambil berfikir dan merenung
Perang sudah terjadi, korban sudah berjatuhan. Sudah tidak ada jalan untuk kembali, sebagai tuan dari mereka semua aku tidak boleh menyesali keputusan ku dan harus tetap teguh pada pendirianku sebagai pemimpin mereka. Mereka menyerahkan kesetiaan mereka padaku yang lemah ini, aku tidak boleh mengecewakan mereka.
Aku membuka mata untuk mengakhiri renunganku, setelahnya aku mengangguk sambil memandang Yui dengan tatapan penuh percaya diri..
Yui membalas pandanganku dengan senyuman manisnya.
Yui berbalik dan menghampiri Ralph yang sedang tertawa menggila karena fikirannya yang hancur. Dengan gerakan cepat Yui menebas leher Ralph dan itu membuatnya terbunuh.
Kematian Ralph menandakan perang sudah berakhir, mulai dari sini jalan kami menjadi semakin panjang dan tidak menentu. Aku harus membangun kekuatan organisasiku sebaik mungkin untuk mencapai tujuanku.
Yaitu menguasasi seluruh Tower dan Dungeon yang ada di Dunia ini.
...*****...
Beberapa hari setelah perang selesai aku sedang berdiri di tepi balkon ruang kerjaku di lantai tertinggi Kastil Utama kami.
Semenjak perang itu, aku merasa ada sebagian diriku yang hilang. Entah itu kebencian atapun kemanusiaanku, aku masih belum tahu apa itu.
Tiba2 aku merasakan aroma harum serta kelembutan tubuh seorang wanita memelukku dengan hangat dan lembut. Jika di kehidupanku yang sebelumnya, aku akan kaget atau bahkan panik karena perlakuan semacam ini. Tapi akhir2 ini aku selalu merasa tenang dan tidak mudah terbawa oleh emosi juga perasaanku. Mungkin ini karena Job ku yang merupakan seorang Lord Master, dimana Job ini memberi ku effek ketenangan dan pengendalian emosi yang sangat baik.
"Master, apa aku baik2 saja.." tanya Yui sambil memelukku dari belakang
Ah, ternyata itu adalah Yui, pantas saja aku sangat familiar dengan aroma tubuhnya. Semenjak perang selesai, dia dan Luna tidak pernah jauh dariku, bahkan ketika aku tidur mereka berdua selalu menemaniku di ranjang untuk menenangkan ku yang selalu bermimpi buruk pasca perang.
Luna dengan ketenangan dan kebijaksanaannya selalu membantu ku dalam setiap tugas manajemen menara. Sedangkan Yui dengan kelembutan serta kehangatannya selalu menenangkanku disaat aku gelisah dan di setiap kegiatanku.
"Yui ya.." kataku
"Benar master, ini aku Yui, pelayan mu yang setia.." jawab Yui
Merasakan kehangatan dan kelembutannya memeluk tubuhku membuat kegelisahanku sebelumnya menghilang begitu saja seperti tidak pernah terjadi apa2. Aku berbalik menatapnya..
"Terima kasih Yui, kau selalu bisa membuatku merasa tenang dan nyaman ketika kau di sisiku.." kataku sambil mengusap pipinya
Yui tersenyum dan berkata..
"Aku senang bisa membuatmu merasa seperti itu master.." jawab Yui seraya menggenggam tanganku yang sedang mengusap pipinya
Setelah merasa lebih baik, aku pun kembali ke dalam di temani oleh Yui yang memeluk erat tangan kiriku. Di dalam, Luna berdiri menungguku tepat di samping meja dimana biasanya aku mengurus semua manajemen Menara dan pekerjaan2 lainnya.
"Luna, maaf kalau aku membuat kau dan Yui khawatir padaku.." kataku seraya menghampirinya dan mengusap pipinya
Luna tersenyum dan berkata..
"Aku senang kau sudah merasa lebih baik tuan, dan terima kasih sudah menenangkan tuan, Yui.." kata Luna
"Terima kasih Luna.." kataku
Yui menghampiri Luna dan berkata dengan lembut..
"Kita memiliki peran untuk selalu berada di samping master dan melindunginya, jadi tidak perlu berkata seperti itu Luna. Bagaimanapun kau adalah yang pertama bersama master, aku tidak akan merebutnya darimu.." kata Yui
Mendengar itu Luna tersenyum lalu meraih tangan Yui..
"Kelebihan ku adalah mengelola dan melindungi m, sedangkan kau memiliki kelebihan untuk memberi rasa nyaman dan tenang pada tuan, aku tidak keberatan berbagi tuan kita jika itu kau ataupun servant lainnya. Kita semua hidup untuk tuan dan melayaninya dengan sepenuh hati. Aku tidak mempermasalahkan hal seperti itu Yui..." ucap Luna menjelaskan
"Terima kasih Luna, kau memang sangat bijaksana, jika itu aku. Aku belum tentu bisa melakukan seperti yang kau lakukan.." ucap Yui sambil memeluk Luna
Melihat kedua wanita cantik di hadapanku berbagi perasaan mereka seperti ini membuatku sedikit tersentuh, tapi di sisi lain aku juga senang memiliki mereka berdua dan servant2 lainnya bersamaku.
Lalu Yui dan Luna menyadarkanku dari lamunan..
"Tuan..? Apa ada yang mengganggu fikiran mu..? Tanya Luna
"Ah itu, tidak ayo kita duduk di sofa, dan kita lanjutkan pembahasan pasca perang yang lama tertunda.." kataku
"Baik master.." jawab Yui dengan lembut
"Seperti keinginanmu tuan.." jawab Luna dengan tenang
Kami pun duduk di sofa di ruang kerjaku yang sangat besar ini.
Luna menjelaskan kalau para tawanan perang berjumlah 276 orang dan 51 diantaranya adalah wanita. Para tawanan perang pria di haruskan membangun kota di gebang masuk menara, karena di luar menara aku tidak dapat menggunakan fitur pembangunan instan seperti di dalam menara. Sedangkan para tawanan perang wanita di haruskan bekerja di peternakan dan pertanian.
"Lalu apa mereka bekerja dengan baik..?" tanyaku
"Mereka diawasi langsung oleh Ram dan Nizar, mereka mungkin tidak berani membantah karena tahu betul bagaimana kekuatan Ram dan Nizar.." jawab Luna menjelaskan
"Meskipun tanpa mereka, prajurit kita juga disana mengawasi mereka setiap saat bergantian sesuai perintahmu.." jawab Yui
"Benar, aku tidak ingin setiap orang bekerja terlalu keras, 10 jam kerja, 4 jam bebas, dan 8 jam istirahat. Itu adalah peraturan yang aku tetapkan untuk semua orang di organisasi ini. Terkecuali ada kondisi yang mengharuskan kita bekerja lebih ekstra atau mengurangi waktu istirahat mereka.." kataku
Mendengar perkataan ku Luna dan Yui tersenyum seraya berkata..
"Itu benar2 effektif, dengan waktu istirahat dan bersantai yang kau tetapkan, itu membuat orang2 kita memiliki tubuh yang sehat dan selalu dalam kondisi prima.." kata Yui
"Di dunia ini hampir semua orang dipaksa bekerja dengan keras dan hampir semuanya kurang waktu untuk istirahat dan bersantai. Itulah kenapa 90% orang di dunia ini mudah stres dan mudah terkena penyakit.." kata Luna
"Benar.. Istirahat itu penting. Pokoknya meskipun mereka tawanan perang aku ingin mereka mendapatkan hak yang sama, dan juga perhatikan makanan mereka, bagaimanapun mereka itu manusia. Kita harus memperlakukan mereka dengan baik.." kataku pada mereka
Luna dan Yui mengangguk tanda mengerti. Setelahnya mereka menyampaikan padaku tentang sebagian tawanan yang sengaja dilepaskan untuk menyebarkan rumor tentang kami.
"Jadi kalian melepaskan mereka di perbatasan hutan besar di 4 kerajaan dengan di kawal oleh pasukan kita..?" tanyaku
"Benar tuan, aku juga menanamkan pesan pada fikiran mereka dengan kemampuan Mind Control milikku.." jawab Luna
"Jadi kau ingin mereka menyebarkan informasi sesuai dengan yang kau inginkan ya.." kata Yui
"Sebagian pesannya adalah peristiwa yang terjadi selama pertempuran, dan aku menekankan kalau pihak mereka lah yang lebih dulu memulai serangan secara besar2an dan kita hanya mempertahankan diri.." jawab Luna dengan tenang
"Jadi dengan begitu, semua orang akan berfikir kalau mereka menyerang kita karena ketamakan mereka dan kita hanya mempertahankan pa yang kita miliki ya.." kataku sambil berfikir
"Benar tuan.." ucap Luna mengklarifikasi ucapanku
"Ini akan menjadi deklarasi secara tidak langsung bagi kita.." kata Yui
"Benar, aku masih mengatur rencana untuk deklarasi resmi kita nantinya, aku ingin menunjukan pada dunia kekuatan organisasi kita.." kataku
Luna dan Yui sempat terlihat memikirkan dan memahami perkataanku.
"Jadi kau akan langsung menunjukan seluruh kekuatan kita untuk menekankan pada mereka agar tidak macam2 dengan kita, begitu master..?" tanya Yui
"Singkatnya seperti itu.." kataku
"Apapun keinginan dan keputusan anda, aku siap membantu anda tuan.." kata Luna sambil sedikit membungkuk hormat
"Selama aku bisa bersama mu, aku juga akan selalu percaya dan mendukung segala keputusanmu master.." kata Yui seraya memberi hormat dengan berlutut di dekatku
Pembicaraan kami pun berlanjut terkait perang sebelumnya dan para tawanan perang.
keterlaluan kuat ga sih hehehe
support deh buat authornya