NovelToon NovelToon
Pengantin Untuk Calon RI 1

Pengantin Untuk Calon RI 1

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikahmuda / Diam-Diam Cinta / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:7.9k
Nilai: 5
Nama Author: Sirchy_10

Seorang Duta Besar Republik Indonesia yang bertugas di Belanda, diperintahkan pulang oleh pimpinan Partai, untuk dicalonkan sebagai Presiden pada Pemilu 2023. Dialah Milano Arghani Baskara. Pria mapan berusia 35 tahun yang masih berstatus single. Guna mendongkrak elektabilitasnya dalam kampanye, Milano Arghani Baskara, atau yang lebih dikenal dengan nama Arghani Baskara, diminta untuk segera menikah. Tidak sedang menjalin hubungan dengan wanita manapun, Argha terpaksa menerima Perjodohan yang diatur oleh orang tuanya. Dialah Nathya Putri Adiwilaga. Wanita muda berumur 23 tahun. Begitu Energik, Mandiri dan juga Pekerja keras. Nathya yang saat ini Bekerja di sebuah Hotel, memiliki mimpi besar. Yaitu melanjutkan pendidikan S2 nya di Belanda.

Akankah cinta beda usia dan latar belakang ini bersemi?
Mampukah Nathya menaikkan elektabilitas suaminya dalam berkampanye??

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sirchy_10, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 11

Pagi ini, rasanya begitu berat melangkahkan kaki ke The Westen. Entah mengapa Nathya merasa lelah yang amat sangat, hingga malas untuk pergi bekerja. Jika saja tidak ada pemotongan gaji, jika tidak masuk bekerja maka Nathya akan bolos sehari ini.

Namun, ia bukanlah siapa- siapa yang bisa meminta izin seenaknya, tampa surat sakit dari dokter. Dengan berat hati, Nathya pun berangkat ke tempat kerjanya dengan mengendarai Motor Matic kesayangannya merek Scoopay.

Baru saja menginjakkan kaki ke lobby Hotel, deringan telepon genggamnya, mengalihkan atensi Nathya sejenak. Ternyata sang bunda yang menelepon di pagi- pagi begini.

"Hallo bund," jawab Nathya santai.

Entah apa yang dikatakan sang bunda, hingga membuat raut wajah Nathya langsung berubah pucat. Dirinya langsung dilanda kepanikan. Lalu memutus telepon bundanya sepihak. tidak mau membuang- buang waktu yang bersangkutan langsung membuka langkah seribunya untuk menuju ruangan pak Kadek.

"Tolong beri saya izin untuk tidak bekerja hari ini pak," pekik Nathya dari arah pintu office. Padahal kakinya belum masuk ke dalam ruangan.

Rambut hitam legamnya yang belum di sanggul dan dibiarkan terurai, tampak acak- acakan seolah baru saja dilanda badai Siklon. Bibir yang biasanya merah cherry mengkilat, kini tampak memucat. Dan kilatannya tampak hilang disapu badai.

Melihat Nathya yang seperti ini, pak Kadek sangat tau jika Nathya, benar dalam keadaan gawat darurat.

"Ada apa Nath? Kenapa kamu panik begitu?" tanya pak Kadek penasaran.

"Bapak saya sekarat, pak."

...---------------------...

Motor yang biasanya berkecepatan 40 atau paling tinggi 60 km/jam, kini melintas seperti angin musim gugur, seolah menghilang dalam satu kedipan mata. Nathya tidak bohong, dirinya betul dalam keadaan kalut. Pasalnya, beberapa menit yang lalu sang bunda menelepon dengan keadaan menangis tersedu- sedu. Mengatakan suaminya sedang dalam keadaan kritis dan tidak tahu harus berbuat apa. Sebagai anak pertama, jelas Nathya memiliki tanggung jawab lebih besar daripada Narayu.

Tampa pikir panjang Nathya langsung meminta izin dan berlalu menuju ke kediaman Adiwilaga. Saking terburu- burunya Nathya, pengait helmnya tak terpasang sempurna. Lupa mengenakan sarung tangan, masker hingga kacamata, di terik panasnya pagi Nusa Dua. Sebagaimana biasanya ia mengenakan semua safety first yang dimilikinya. Bahkan dengan berani Nathya menerobos lampu merah, agar segera sampai ke rumah.

Tangisan Nathya pecah ketika melihat bendera kuning yang terpasang di gerbang rumahnya. "God!" pekiknya ketakutan saat melihat lambang kedukaan tersebut.

Mengapa Tuhan begitu jahat padanya. Meski sang ayah sering membuat onar padanya, namun Nathya tetap menyayangi pria tua itu lebih dari hidupnya sendiri. Nathya pun tidak mampu berkata- kata dan terus menangis keras.

Kekalutannya semakin memuncak, saat gerbang lapuk rumahnya tidak juga terbuka, akibat karat yang mungkin menodai rodanya. Nathya yang sudah frustasi beralih memberikan tanda cinta, dengan menendang gerbang tersebut, menggunakan ilmu debus yang sempat ia pelajari 2 tahun yang lalu di Banten, meski hanya 2 hari lamanya.

Gerbang pun akhirnya terbuka. Terlihat ada banyak mobil hitam yang terparkir di halaman rumahnya, membuat Nathya semakin kalut.

Apa mereka semua pelayat? pikir pendeknya.

Bendera kuning lambang kedukaan itu, semakin banyak terpasang di pohon- pohon bunga kamboja, bunga kesayangan sang bunda. Langkahnya perlahan melemah. Jantungnya bertalu keras kala melihat pasukan berpakaian hitam berdiri di depan pintu. Hatinya menjerit ketakutan, teringat akan film barat yang menceritakan ketika seorang pimpinan Organisasi meninggal dunia. Dan situasi Nathya saat ini, kurang lebih terlihat sama.

"Ayah," lirih Nathya.

Tidak ingin membuang waktu, kaki jenjang bak model Victoria Secret itu langsung berlari menerobos penjagaan om- om berpakaian hitam yang wajahnya terlihat seperti Kala Rawu.

"Ada urusan apa?" tanya salah satu om- om yang berjaga itu, menghalangi jalan Nathya yang ingin masuk ke rumahnya sendiri.

"Saya yang punya rumah," pekik Nathya murka. "Cepat minggir atau bapak saya Smack down," lanjutnya dengan nada yang lebih tinggi.

Melihat pakaian Nathya yang hari itu berwarna hitam putih, layaknya seperti pejuang pencari kerja, di tambah air mata yang terus mengalir, membuat om- om tersebut segera minggir. Om- om itu mengira, Nathya sedang bersedih, karena tidak terima bekerja. Apalagi Air mata yang sudah membasahi pipi hingga mata Nathya sudah memerah dan tampak sembab.

Begitu masuk ke dalam rumah, bibir Nathya terasa kaku tidak mengeluarkan satu katapun, saat melihat adiknya Narayu bersantai di sofa seraya menikmati sebotol cokies yang agaknya dibeli dari toko pastry mahal.

Lalu, bunda yang terdengar menangis tersedu- sedu saat di telepon tadi, malah tampak sibuk lalu lalang membawa minuman yang berwarna orange.

Dan laki- laki tua satu- satunya di kediaman Adiwilaga, yang sudah membuat Nathya Senam jantung tampak lebih edan lagi. Beliau sedang berbincang akrab dengan seseorang yang baru kemarin malam membantu Nathya, menangani tamu Rusia yang tidak paham akan regulasi tax and service.

Tubuh ayahnya terlihat sehat segar bugar. Bahkan tidak tampak raut wajah sekarat di wajah sang ayah sedikit pun.

Ada apa ini sebetulnya? Apakah keluarga nya sedang membuat konten Prank, seperti yang dilakukan artis- artis ataupun influencer kebanyakkan? Seingat Nathya, ulang tahunnya masih belum lama.

"Good Afternoon," sapa suara serak- serak basah, yang kemarin menggangu tidurnya akibat berpikir berat, bagaimana cara membalas kebaikan orang tersebut.

Nathya tidak menjawab sapaan tersebut, karena masih merasa syok besar. Nathya tentu senang keluarganya baik- baik saja, namun ia juga marah karena mereka telah mempermainkam emosinya. Nathya bahkan hampir meregang nyawa, kala menerobos lampu merah di jalanan bypass Ngurah Rai, saking panik akan keadaan sang ayah. Eh ternyata, sang ayah malah asik berbincang dan dadah- dadah kearahnya tampa rasa bersalah.

Lalu, apa fungsi bendera kuning yang ada di setiap sudut halaman rumahnya? Bahkan juga ada di depan pintu rumahnya?

"Thya, ini Mila----"

Nathya yang sudah teramat emosi, berbalik ke pintu depan lalu mencabut bendera tersebut lalu melemparnya ketanah. Setelah itu, ia berlalu menuju kamarnya yang ada di lantai 2, tampa menoleh pada tamu yang datang.

Di daerah kekuasaannya, Nathya menangis hingga tubuhnya merosot ke lantai. Nathya bahkan sampai merangkak untuk sampai ke ranjangnya, karena tiba- tiba merasa lemah di tungkai. Entah dirinya menangis lega atau malah menangis penuh emosi karena keabsurdan keluarganya yang kini betul- betul diluar batas toleransinya. Tega- teganya semua orang membohongi Nathya hingga membuat dirinya melajukan motor seperti orang gila. Jika tadi ia mengalami kecelakaan bagaimana?

Ya Tuhan! Pecat saja hamba mu ini. Sudah lelah rasanya jadi anak sulung di keluarga Adiwilaga!

Suara ketukkan pintu membuat Nathya yang sedang menangis sambil memeluk boneka kepala Koala berwarna biru, maskot seorang idol papan atas yang di gandrungi oleh mbak Pauline, senior Nathya di tempat kerjanya, menoleh ke arah pintu.

"Thya, cintanya bunda dan ayah. Buka pintunya sayang," panggil sang bunda dengan suara yang sangat halus sekali.

Jika saja sedang membujuk seseorang yang sedang marah, maka nama anak manisnya akan menggema di rumah. "Thya. Bukan Nath. Tapi Thya aja.

Tangisan Nathya semakin keras terdengar. Nathya sungguh melampiaskan segala frustasinya karena harus terjebak di keluarga abnormal ini.

"Thya sayang. Ratu Orion boleh masuk, gak?"

Nathya masih tidak menjawab, dan memilih menenggelamkan tubuhnya ke dalam selimut.

Tidak lama kemudian, Nathya merasakan usapan di kepala bagian belakang. Membuatnya merasa lebih tenang dan menghentikan tanggisannya. Si bunda yang juga pemegang tahta Ratu Orion di Adiwilaga pack, juga turut diam menunggu anak manisnya bersuara terlebih dahulu.

"Kenapa bunda dan ayah lakuin ini ke kakak? tanya Nathya masih membelakangi bundanya si Ratu Orion.

"Gak gitu loh kak. Bunda cuma-------"

"Kenapa bun mmmbhjnmm--" bundanya langsung membekap mulut licin Nathya agar tidak kembali bergaung emosi. Berujung membuat malu di hadapan mantan Dubes dik Argha, yang luar biasa tampannya yang sedang duduk di ruang tamu.

"Ayah memang sakit, kak. Kemarin itu sesak napas karena bulunya si Nona," jawab bundanya sedikit memberi penjelasan. "Masih sesak sih tadi pagi, terus si Nona bunda ungsikan ke kosan dulu, biar gak main- main dulu sama ayah."

"Terus?" tanya Nathya pada akhirnya. Lalu menghapus jejak air mata beserta ingus yang sudah meler.

"Terus sembuh pas di datangi tamu."

"Argha maksud bunda?"

Ratu Orion yang sudah membuat panik itu, mengangguk mengiyakan.

"Tapi kenapa harus pasang bendera kuning sih bun?" pekik Nathya kembali menggema di kamarnya.

Mengapa bundanya mempermainkan bendera tanda adanya kematian itu? Nathya merasa kehilangan separuh nyawanya kala melihat tersangka si bendera kuning, melambai- lambai kearahnya.

"Iya ..." jawab Bundanya pelan, bernada dan terdengar lembut. "Ayah kan pendukung Golkar."

Tangis Nathya kembali pecah. Namun, kali ini bukan tangisan kesesihan. Melainkan tangis frustasi karena bundanya. Dimana- mana itu, Partai Golkar pasti ada lambang pohon beringinnya. Sedangkan yang terpasang di rumah keluarga Adiwilaga, bendera kuning polos. Nathya pun menarik kembali selimut yang menutupi separuh tubunya. Lalu menutupi wajahnya seraya curhat pada Tuhan. Kenapa ya Tuhan, kenapa? Kenapa bunda dan ayahnya berbeda dari bunda dan ayah orang lain?

1
sarytaa
seneng yaa,
dr kmren bolak balik nunggu up.

hah.. bru skrang

brasa cepat banget deh bacanyA..
Ririn Susanti
rekomen banget cerita nya, pemilihan katanya, enak banget dibaca
Anonymous
alur nya gak pasaran
sarytaa
sweet 😍😍😍
LV Edelweiss
Luar biasa
LV Edelweiss
Lumayan
LV Edelweiss
Sudah bisa ku bayang kan gmn kacau nya nathya 🤪
LV Edelweiss
ada bau2 promosi Partai di sini. kenapa gak Golkir aja dih thor... Atau Gilkor
Sirchy_10: gak kok kak. gak promosi partai. seriusan lupa plesetin yang satu ini
total 1 replies
sarytaa
up
sarytaa
hahahaha dikira mimpi ya tya?
srasa cepat banget bacanya, hehe.
Purnama Pasedu
thaya ngebleng
Purnama Pasedu
perjuangan istri
Purnama Pasedu: kembali kasih
Ayuni_ 93: makasih kk. 🤗
total 2 replies
Purnama Pasedu
anggap aj lagi ngedongeng y Nathya
sarytaa
suka dg ceritanya, wlaupun ada org bilang crita nya belibet,

cuma bgi aku up nya jngan lama² kaka, hehhehe
Sirchy_10: hehehe. maklumin kak, pemula. hrus bnyak blajar. trima ksh sudah setia membaca pengantin untuk calon RI 1🤗
total 1 replies
sarytaa
cepat bnget rasa nya wktu baca.
up lgi thor.
r
dr kmren nunggu nya
sarytaa
up lgi thor,
aku suka sma alur novelnya.
sarytaa
uo
sarytaa
aku mnunggu up slnjutnya, jngan lma² loh kk
sarytaa
yah habis lagi 😁😁😁
Sirchy_10: udh up kak.
total 1 replies
sarytaa
aku tunggu up slnjutnya thor!
seru ceritqnya, tau tau udh habis baca.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!