Annisa,seorang perempuan yang bekerja sebagai pelayan restoran dan tinggal di lingkungan pesantren dan diam2 mengagumi gusnya.Dia tinggal bersama ibu dan adik perempuannya yang bernama syifa.Hingga suatu ketika ibunya meninggal dan keadaan menjadikan Annisa di suruh tinggal di kediaman gus tersebut, karna sangat adik juga sedang mengenyam pendidikan di pondok pesantren itu.Hari-hari Annisa pun berubah, dia di hadapkan dengan persoalan dan orang-orang yg belum pernah di temui sebelumnya. Kira-kira akan seperti apa Annisa akan melewati perjalanan hidupnya kali ini? Apakah kekaguman nya terhadap gus nya akan bersambut...?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak imey mey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
AIR MATA SEDIH ATAU BAHAGIA?
BAB 6
Ning Zulaikha yang mendengar jawaban dari Gus Rasya pun merasa kecewa.
"Gus.. Gus.. kuliah kan bisa di lakukan setelah kalian menikah"
"Maaf Kyai, saya tidak bisa merubah keputusan saya,untuk Ning Zulaikha, maaf saya tidak bisa menjanjikan apapun untuk mu"
Ning Zulaikha memandang Gus Rasya dengan mata yang berkaca-kaca.
"Gus... maaf apa boleh saya bertanya?"
Gus Rasya menganggukan kepalanya
"Silahkan Ning"
"Apakah saya boleh menunggu Gus Rasya pulang dari Kairo?,tolong berikanlah kepastian, jika syaratnya saya harus menunggu, maka saya akan menunggu.."
"Jangan menunggu saya Ning,menikahlah dengan orang yang siap menikahimu"
"Tapi saya rela menunggu Gus, berapapun lamanya saya akan tetap menunggu"
"Maaf... tapi saya harap, kamu jangan banyak berharap apapun dari saya"
"Apa Gus sudah menyukai gadis lain?"
"Ya..!"
Pertanyaan dan jawaban dari Gus Rasya yang singkat dan jelas itu membuat semua keluarga tercengang.Pasalnya ummi dan abbahnya sendiri tidak tahu siapa wanita yang dimaksud Gus Rasya.
"Siapa.. apa aku kenal?dia anak Kyai siapa?dari pondok pesantren mana?"
Pertanyaan beruntun dari Ning Zulaikha seakan menjadi rasa kecewa dan penasarannya saat ini.
"Dia dari sini, maaf saya tidak bisa kasih tau kalian saat ini, yang jelas saya akan segera menjadikannya istri saat nanti pulang dari Kairo"
Pernyataan dari Gus Rasya seolah mematahkan semangat Ning Zulaikha saat ini, rasa penasarannya begitu besar. Siapa wanita beruntung itu. Dan apa tadi.. istri?..kalau begitu Gus Rasya akan menikah setelah pulang dari Kairo.Kenapa seperti ini..
"Apa dia tahu kalau Gus menyukainya dan akan menikahinya nanti? apakah dia juga akan setuju?"
Ning Zulaikha sepertinya belum mau menyerah juga dengan pertanyaannya.
"Iya Gus... orangnya aja gak jelas gitu kok mau di nikahi,mau jadi apa pesantren ini?"
Ummi Laila ikut mengomentari pernyataan dari Gus Rasya.
"Bagi saya orangnya sudah jelas, dan saya menyukainya,lalu apalagi..?bagi saya asalkan ummi dan Abbah merestui maka itu tidak akan menjadi penghalang"
"Fatimah.. lihat bagaimana ini,anakmu Gus Rasya mau menikah dengan wanita yang belum jelas asal usulnya,apa kamu tidak khawatir?"
"Untuk saat ini memang aku khawatir dan sekaligus terkejut, ternyata anakku Rasya sudah dewasa dan mempunyai keputusan.Untuk masalah ini sebaiknya kita tunggu sampai saatnya tiba, sehingga kita kita semua akan tau siapa wanita itu.Kta tidak bisa merubah takdir Laila, ingat itu. Dan untuk kamu Ning berbesar hatilah menerima kenyataan, mungkin Gus Rasya bukan untukmu, tapi ingat mungkin Allah sudah menyiapkan jodoh yang lebih baik dari Rasya"
"Ya istriku berkata benar kita tunggu saja, masalah pesantren ini akan jadi apa, kita tidak ada yang tau, pasrahkan semua nya kepada Allah SWT, dia yang maha tau segalanya".
Setelah drama panjang akhirnya keluarga Kyai Abdullah pulang,Annisa yang masih berada di dapur dari tadi pun telah mendengar semuanya.Ada rasa senang dan sedih, senang karena Gus Rasya tidak jadi di jodohkan, sedih ketika mengetahui Gus rasya akan pergi ke Kairo 2 Minggu lagi.Dan katanya akan 3 tahun di sana.Sekarang yang menjadi dilema nya adalah siapa wanita yang di maksud Gus Rasya, dia disini?siapa? apa salah satu santriwati yang berada di sini?