Ayah adalah sosok orang yang selalu berjuang untuk membahagiakan putrinya. Kebahagiaan akan selalu dirasakan seorang anak jika ayah selalu disampingnya.
Tapi, siapa sangka jika kebahagiaan itu tiba tiba harus hilang dengan sekejap.
Bisakah rasa bahagia itu hadir kembali seperti dulu ?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nindy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pesan ayah
Ayah dan ibu Naura telah sampai, mereka dengan senang hati menjaga cucu mereka. Roni mengajak Naura untuk periksa ke klinik terdekat. Setelah periksa dan diberi obat, Naura dan Roni pulang.
Dengan keadaan Naura yang seperti ini, ibu dan ayah tidak tega. Ibu memutuskan untuk sementara waktu menemani Naura, sampai keadaan Naura membaik.
"Sayang, kamu makan dulu ya. Sedikit juga tidak apa-apa yang penting makan lalu minum obat" ucap Roni.
"Iya sayang, anak kita dimana?" ucap Naura dengan pelan.
"Anak kita bersama ibu. Kamu tenang saja, ibu sedang menggendongnya supaya tidur" ucap Roni.
Ternyata lelah juga menjadi seorang ibu. Naura terus berfikir, jika ia sakit bagaimana anaknya nanti? siapa yang akan mengurusnya? Naura terus berusaha semangat untuk sembuh, supaya ASI yang ia hasilkan bagus. Jika ia sakit begini, apakah ASI nya bisa mencukupi kebutuhan gizi putrinya? sedang sakit pun tak henti-hentinya Naura memikirkan nasib putrinya.
Beruntung sekali ada ibu yang selalu ada untuknya dan selalu membantunya. Saat Naura lelah sekali merasakan menjadi seorang ibu, saat istirahatnya adalah jika sejenak ia menjadi seorang anak. Rasanya sangat menyenangkan.
"Naura, ayah pulang dulu ya nak. Besok pagi ayah akan kesini lagi. Untuk sementara biar ibumu yang menemanimu disini. Kamu segera sehat ya nak" ucap ayah.
"Iya yah terimakasih ya yah" ucap Naura.
Baru beberapa hari Naura mencoba untuk hidup mandiri. Tapi, tetap saja ia merepotkan ayah dan ibu. Beruntung rumah kontrakannya tidak jauh dari rumah ayah dan ibu. Bagaimana jadinya jika rumah kontrakan Naura berada di luar kota ? pasti Naura akan sangat kesulitan mengatasi keadaan ini.
Seorang ibu akan selalu berusaha untuk tetap sehat walaupun badannya sakit. Akan selalu ada untuk anaknya apapun yang terjadi. Itulah yang Naura rasakan sekarang.
''Betapa lelahnya ibu dulu mengurusku" (ucap Naura dalam hati).
"Naura, bagaimana keadaanmu setelah minum obat ? sudah mendingan?" tanya ibu khawatir.
"Sudah jauh lebih baik bu" ucap Naura.
"Ini anakmu sudah tertidur, ibu letakkan disampingmu ya" ucap ibu.
"Iya ibu, terimakasih. Maaf ya bu, Naura selalu merepotkan ibu" ucap Naura.
"Tidak apa-apa sayang, tidak usah dipikir. Sekarang Naura istirahat saja biar cepet sembuh" ucap ibu.
Ibu segera keluar dan duduk di ruang tamu. Ibu terlihat begitu lelah, tapi tidak mau Naura melihatnya.
"Ibu tidur saja di kamar bersama Naura bu, biar Roni yang tidur di sofa" ucap Roni.
"Kamu tidak apa-apa nak?" tanya ibu.
"Tidak apa-apa ibu. Tenang saja. Ibu pasti sudah sangat lelah" ucap Roni.
"Yasudah ibu masuk dulu ya nak" ucap ibu.
Sesampainya di kamar, ibu tidur di samping cucunya. Begitu lelahnya sampai ibu tidak terbangun sampai pagi hari. Naura yang terbangun untuk memberi ASI putrinya menatap ibu, ada rasa bersalah yang muncul saat melihat ibu yang tertidur begitu nyenyaknya. Ibu yang semakin tua harus terus ia repotkan sampai saat ini.
Keesokan paginya, ayah sudah mengunjungi rumah Naura lagi. Ayah datang membawa satu buah kelapa muda untuk diberikan kepada Naura, supaya ia tidak demam lagi. Kelapa muda sangat bermanfaat untuk menurunkan demam dan mengatasi dehidrasi. Saat Naura sakit, ayah selalu mencari obat tradisional supaya Naura segera sembuh.
"Ini ayah bawakan kelapa muda nak, ayah buka dulu ya. Nanti kamu minum supaya badan kamu lebih segar" ucap ayah.
"Iya yah terimakasih ya. Ayah selalu membawakan Naura apa saja yang membuat Naura segera sembuh" ucap Naura.
Naura teringat dulu ia pernah sakit batuk beberapa hari, sudah periksa kesana kemari belum juga sembuh. Akhirnya, ayah datang dan membawakan beberapa ramuan tradisional untuk diminum Naura. Tak lama kemudian Naura sembuh dari batuknya. Ayah selalu memberikan perhatian lebih pada Naura walaupun ia sudah menikah.
...****************...
Waktu demi waktu berlalu, putri kecil Naura kini sudah berusia satu tahun. Putri kecil Naura kini sudah mulai belajar berjalan dan mulai fasih dalam berbicara. Naura selalu megamati tumbuh kembang putrinya. Memperhatikan setiap makanan yang ia berikan supaya gizinya dapat terpenuhi dengan baik.
Nasi, sayur, lauk yang mengandung protein selalu Naura utamakan dalam menu makan putrinya. Mencoba mengganti sayur dan lauk setiap hari supaya Naura bisa mengenali apa yang putrinya suka dan tidak suka. Tak lupa buah juga selalu Naura berikan agar putrinya selalu sehat dan dapat bertumbuh kembang dengan baik seperti anak-anak yang lain pada umumnya.
Menjadi ibu memang tidak mudah, tapi Naura selalu belajar setiap hari untuk menjadi ibu yang baik untuk putrinya. Kini Naura sudah terbiasa menjalani aktivitasnya menjadi ibu rumah tangga, walau awal ia memutuskan resign banyak tetangga dan keluarga yang mencibirnya.
Naura selalu mengunjungi ayah dan ibu disaat weekend. Selalu menginap walaupun hanya satu kali dalam seminggu. Ayah dan ibu juga sudah mulai terbiasa dengan kehidupan yang hanya mereka lalui berdua.
Namun, ternyata ayah sakit. Ada sedikit benjolan di hidung ayah. Tapi ayah tak memberitahukannya pada siapapun, termasuk ibu dan Naura. Terkadang ada darah yang keluar dari hidung ayah. Tapi, ayah selalu menghindar dan menjauh supaya Naura dan ibu tidak mengetahuinya.
Ayah tahu, ibu adalah type orang yang apa-apa selalu dipikir. Bahkan ibu pernah sakit karena banyak pikiran. Maka dari itu, ayah tidak ingin menambah beban pikiran ibu dan Naura. Ayah berusaha mencari obat sendiri untuk kesembuhannya. Ia berkonsultasi dengan dokter dan temannya yang ahli obat herbal.
Saat adik Naura pulang kerumah, ayah tiba-tiba menghubungi Naura supaya menginap dirumah ayah dan ibu. Naura tak tahu kenapa tiba-tiba ayah memintanya untuk menginap. Naura sedikit khawatir dan bertanya-tanya. Tapi, sebaiknya ia turuti saja kemauan ayah.
Saat malam hari, ayah memanggil Naura dan adiknya di ruang tamu. Mereka hanya bertiga tanpa ibu dan mas Roni. Ayah mulai mengatakan sesuatu....
"Naura dan adek, sebelumnya ayah minta maaf karena malam-malam begini mengganggu waktu istirahat kalian" ucap ayah.
"Tidak apa-apa yah, apakah ada yang mau ayah sampaikan kepada kami berdua?" tanya Naura.
"Ayah hanya mau berpesan bahwa setiap pertemuan pasti ada perpisahan. Pertemuan bisa terjadi karena kelahiran atau bertemu saat sudah dewasa. Kelahiran itu seperti kalian lahir dulu, itu pertama kali ayah bertemu dengan kalian, kebahagiaan ayah. Bisa juga bertemu karena jodoh seperti Naura dan nak Roni. Tapi disetiap pertemuan itu akan selalu ada juga perpisahannya entah itu karena kematian atau hal yang lainnya. Kalian siap dengan adanya pertemuan, kalian juga harus siap dengan perpisahannya. Kalian harus jadi anak yang baik, anak yang mandiri, jujur dan selalu bermanfaat bagi orang lain" ucap ayah.
"Ayah...kenapa ayah berbicara seperti itu?" tanya Naura (matanya berkaca-kaca).
"Tidak apa-apa nak, kalian ini kan sudah dewasa. Sudah seharusnya ayah memberikan nasihat kepada kalian. Supaya kalian selalu siap dengan apapun takdir Tuhan untuk kalian. Ayah dan ibu tidak akan selamanya ada untuk kalian. Jadi, kalian harus jadi anak yang mandiri" ucap ayah.
"Hiks... hiks...." (Naura dan adiknya meneteskan air mata).
"Pokoknya pesan ayah, kalian harus jadi anak yang baik, anak yang sopan dan tahu tata krama. Jika ada yang baik dari ibu dan ayah silahkan kalian tiru, tapi jika ada keburukan dari ibu dan ayah tolong jangan diikuti, biarkan berhenti hanya sampai di kami. Dengan adanya kalian semoga bisa melanjutkan kebaikan yang ayah dan ibu lakukan. Hidup kalian akan lebih mudah jika kalian menjadi orang yang megutamakan kebaikan. Ini sudah malam, silahkan kalian lanjutkan istirahat kalian" ucap ayah.