NovelToon NovelToon
TEMAN GHAIBKU

TEMAN GHAIBKU

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual
Popularitas:8.1k
Nilai: 5
Nama Author: anggara putra

Putra adalah salah satu anak yang mempunyai kelebihan bisa melihat bangsa jin. Dan kelebihan itu dia dapatkan di usianya yang masih 12 tahun.

"Yen dudu kowe, mbok menawe anakmu bakal oleh warisan ilmune mbah buyut"

"kau memiliki aura yang sangat positif, energi mu juga sangat besar. Itulah yang membuat bangsa seperti kami tertarik padamu"

"Aku yakin bahwa suatu saat nanti kau akan menjadi orang yang hebat kelak nanti. Jadi jika kau sudah berada di titik itu, aku minta kunjungi lah aku lagi nantinya" pinta lele truno pada putra.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon anggara putra, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 kenaikan kelas

Hari demi hari putra lewati sampai tibalah saat nya dimana dia naik kelas, ke kelas enam. dan hari pertama di mana putra masuk sekolah lagi.

Setelah beberapa hari libur kenaikan kelas. dan pertamakali nya juga putra dapat nilai bagus dan rangking satu di kelas nya, semenjak ada batu mustika itu. entah kenapa otak nya sedikit lebih encer dari pada sebelum-sebelum nya.

Sehingga kedua orang tua nya merasa bangga dengan pencapaian putra itu. karena selama ini mereka hanya tau kalo putra anak yang bandel dan susah di atur.

"Widih selamat yah put kamu dapet rangking satu, aku gak nyangka loh kalo anak males kaya kamu ternyata bisa dapet peringkat satu juga yah" ucap rangga memberi selamat pada putra.

"Iya dong masa otak ku gak boleh berkembang sih, aku juga mau dong jadi pusat perhatian di sekolah, iya gak cep" ucap putra.

"Iya dong put harus, kita harus bisa berkembang dong masa mau gitu-gitu aja sih" jawab cecep.

"Oh iyah put ntar istirahat aku mau bicara sama kamu, di tempat biasa" ucap cecep.

"Oh oke cep" balas putra.

Beberapa saat kemudian, bel istirahat pun berbunyi.

"Cep kamu jadi gak mau bicara sama aku?" tanya putra ke cecep.

"Jadi dong put masa gak jadi sih" jawab cecep.

"Yaudah ayo" ajak putra.

"Yok" balas cecep.

Setelah sampai di halaman belakang sekolah, cecep langsung bicara mengenai apa yang mau dia bicarakan dengan putra.

"Put belakangan ini aku perhatiin kamu, kok aura tubuh mu semakin kuat yah. apa kamu sudah dapat jawaban yang aku maksud itu?" tanya cecep sambil memandangi putra dengan seksama.

"Gak tau juga sih cep, tapi aku juga merasa kalo belakangan ini tubuh ku terasa lebih berenergi gitu, dan aku semakin ceria ajah" jawab putra seada nya.

"Apa kamu habis mimpi didatengin seseorang gitu, atau dikasih sesuatu gitu sama orang" tanya cecep penasaran.

"Enggak sih cep perasaan aku gak pernah tuh mimpi di datengin seseorang" balas putra.

"Masa sih put tapi kok aneh ya" jawab cecep lagi.

"Tunggu-tunggu cep, kalo di kasih sesuatu sih aku pernah kayak nya" ucap putra yang masih mengingat-ingat sesuatu.

"Oh yah dikasih apa, sama siapa" tanya cecep dengan antusias nya dan sangat penasaran.

"Seinget aku sih waktu itu aku pernah di kasih batu cincin semacam batu akik gitu cep, sama kakek-kakek. dan kata si kakek-kakek itu aura tubuh ku cocok dengan aura batu itu cep" jawab putra menjelaskan dengan jujur.

Dan waktu aku pergi beberapa langkah saja dari rumah kakek-kakek itu. aku nengok kebelakang, kearah rumah kakek itu. ternyata sudah tidak ada rumah disitu cep. yang ada hanya rerumputan ilalang dan pepohonan besar yang menyeramkan. Seperti itu lah kira-kira kejadian nya cep. sambung putra.

"Hemmm berarti kemungkinan besar itu adalah leluhurmu put" ucap cecep lagi.

"Ya mungkin saja. gak tau juga deh" timpal putra.

"Terus apa yang harus aku lakukan cep kalo seperti ini?" tanya putra.

"Ya mungkin kamu harus memperdalam ilmu kebatinan sih put Kayak nya" jawab cecep.

"Memperdalam ilmu kebatinan. itu seperti apa yah cep?" tanya putra penasaran.

"Yang pernah kaya akau katakan waktu itu put. kamu harus melakukan tirakat khusus atau menjalankan puasa khusus gitu, ya yang kaya gitu kaya gitu deh pokok nya aku juga masih kurang paham kalo soal gituan" jawab cecep.

"Emang nya harus gitu?" tanya putra lagi.

"Ya gak tau juga sih put harus apa tidak nya, aku juga belum terlalu banyak tau tentang hal seperti itu, jadi lebih baik nanti kamu tanya-tanya lagi aja sama keluarga aku soal nya keluarga aku lebih banyak tau soal hal gituan put" jawab cecep.

"Gitu ya cep, yaudah emang nya aku bisa ketemu sama keluarga kamu nya kapan ya cep" tanya putra.

"Ya terserah kamu aja, kamu sempet nya kapan" jawab putra.

Ya nanti deh kalo aku ada waktu aku mampir kerumah kamu. soal nya aku juga penasaran sih sama hal gituan, kayak nya seru. sambung putra.

"Seru matamu. aku nih put, kalo bisa milih nih ya mending aku milih jadi orang biasa aja deh dari pada kaya sekarang ini, soal nya liat mereka serem-serem banget sumpah deh. apa lagi waktu awal-awal. hih serem deh pokok nya" ucap cecep.

Kalo iman ku gak kuat sih put mungkin aku sudah gila karena ngeliat mereka. ini kamu malah bilang seru lagi. sambung cecep dengan raut wajah kesal pada putra.

"Emang bisa gila gitu? kalo iman kita gak kuat" tanya putra.

"Ya iya lah kan kita sehari-hari liat mereka, hidup kita juga berdampingan dengan mereka. apa lagi kalo kita ketemu yang jahil, iihhh nyebelin deh pokok nya" jawab cecep.

"Hiih serem juga ya cep" ucap putra bergidik ngeri.

"Makan nya kamu siapin diri dulu biar gak kaget nanti nya kalo kamu udah bisa ngeliat bangsa mereka put" balas cecep.

"Hem oke deh cep" ucap putra.

"Ke kantin yok cep, perutku udah bunyi nih" ajak putra.

"Ayok" jawab cecep.

Sesampai nya di kantin putra merasa seperti ada sesuatu yang aneh di sana.

Yang biasa nya tidak pernah dia rasakan.

Seperti ada sesuatu yang sedang mengintai nya. putra langsung bertanya ke cecep.

"Cep, apa kamu merasakan ada sesuatu di sini juga gak cep?" tanya putra.

"Iyah put, memang ada sesuatu di sini put, tapi itu udah biasa sih" jawab cecep.

"Apa itu cep?" tanya putra lagi.

"Ada makhluk yang menginginkan sesuatu dari mu put. dan dia memiliki energi yang cukup besar, tapi tenang aja dia tidak akan bisa mendekati mu karena dua penjagamu yang bisa mengatasi nya dengan mudah" jawab cecep.

"Jadi gitu ya cep. tapi kenapa aku masih merasa tidak nyaman berlama-lama di sini yah?" tanya putra lagi.

"Ya karena energi makhluk itu beradu dengan energi milikmu sehingga menimbulkan hawa panas yang berlebihan. dan energi makhluk itu juga sangat negatif, jadi wajar kalo kamu tidak nyaman berlama-lama di sini put" jawab cecep lagi.

Tapi nanti juga akan terbiasa kok, seiring berjalan nya waktu. sambung cecep.

"Menurutmu dia menginginkan apa dariku ya cep" tanya putra yang masih penasaran.

"Menurutku sih kayak nya dia menginginkan batu mustika itu deh put" jawab cecep.

"Emang sebagus itu yah batu mustika itu sampai-sampai dia menginginkan nya?" tanya putra.

"Gak tau juga deh, orang aku juga belum liat batu itu" jawab cecep.

"Yaudah pulang sekolah nanti kamu mampir kerumah ku ya, nanti aku perlihatkan deh batu mustika itu padamu" ucap putra.

"Sipp deh kalo gitu" balas cecep senang.

Setelah itu mereka berdua makan, dan lanjut belajar sampai bel pulang pun berbunyi.

"Put habis ini kita main dirumahku yuk aku baru beli hp loh" ucap raka tiba-tiba.

"Ohya. tapi habis ini aku ada urusan dulu sebentar sama cecep, nanti kalo urusan nya sudah selesai, aku sama cecep nyusul deh kerumah kamu, kamu duluan ajah yah main hp nya" balas putra.

"Oh yaudah deh, tapi jangan sampe gak dateng yah, ayah aku nyariin kamu terus tuh, kata nya kapan kamu mau main kerumah ku" ucap raka lagi.

"Siap rak nanti kalo urusan ku sama cecep sudah selesai. nanti aku nyusul kerumah mu deh ya kan cep" ucap putra.

"Iya put" jawab cecep.

"Oke put, cep. aku tunggu dirumah yah" ucap raka lagi.

Setelah itu kami berpisah di depan sekolah aku dan cecep belok ke kanan sementara raka belok ke kiri.

Setelah sampai dirumah, putra langsung menyuruh cecep masuk kedalam kamar nya untuk melihat batu mustika itu.

"Assalamualaikum" ucap putra memberi salam untuk ibu nya.

"Wa'alaikumsalam" jawab ibu nya.

Mereka pun bersalaman dengan ibu nya putra lalu putra mengajak cecep untuk masuk ke kamar nya.

"Masuk cep" ajak putra.

"Iyah put" balas cecep.

"Aku mau ganti baju dulu kamu tunggu disini dulu ya aku gak lama kok" ucap putra.

Putra pun mengambil baju di lemari nya yang ada di luar kamar. setelah selesai mengganti baju putra kembali masuk kedalam kamar nya, dan melihat cecep seperti sedang berbicara dengan seseorang di kamar nya.

"Cep kamu ngomong sama siapa" tanya putra.

"Oh, ini put aku lagi ngomong sama salah satu penjagamu" jawab cecep.

"Oh, emang dia ngomong apa sama kamu cep" tanya putra yang penasaran.

"Dia cuma nitip pesen aja buat kamu, kalo kamu harus siap-siap untuk menerima ujian, udah itu ajah" jawab cecep.

"Emang nya aku mau dapet ujian apa, kok aku harus siap-siap sih cep" tanya putra lagi.

"Gak tau" jawab cecep singkat.

Mana batu mustika itu, kata nya mau kamu liatin ke aku. sambung cecep.

Oh iya aku lupa. sebentar aku ambil dulu

"Nah ini nih cep batu mustika yang aku ceritain itu" ucap putra sambi memberikan batu mustika itu ke cecep.

"Wiiiih! ini sih cakep banget put, kok bisa yah kamu dapet batu mustika sebagus ini" tanya cecep yang masih memandang kagum batu mustika itu.

"Iya dong pasti cakep, kayak yang punya, hehe" ucap putra sambil tersenyum.

"Iya iya deh si paling cakep" balas cecep yang masih memandangi batu mustika itu.

"Gimana cep? apa yang kamu rasain dari batu mustika itu" tanya putra.

"Yang aku rasain si energi nya tuh kuat banget put. dan juga aura batu ini tuh sejuk, meneduhkan gitu" jawab cecep.

"Iya sih cep kamu benar, semenjak ada batu mustika itu suasana di kamar ku dan di rumah ku jadi semakin tenang, enak lah pokok nya" balas putra.

"Emang benar sih kata kakek-kakek itu aura tubuh mu dan aura batu ini tuh cocok banget put" ucap cecep lagi.

"Ya sudah yuk kita ke rumah raka. Aku mau liat hp baru nya itu" ajak putra.

"Yah baru juga mau berkomunikasi sama penunggu batu ini, kamu malah ngajak pergi" ucap cecep.

"Emang nya ada penunggu nya gitu?" tanya putra.

"Ada put, ini aku coba mau berkomunikasi dengan nya, tapi kamu malah ngajak pergi. aku jadi gak tau deh wujud penjaga batu itu" ucap cecep mengeluh pada putra.

"Yaudah si cep, nanti juga kan bisa. sekarang kita kerumah raka dulu yah, kapan-kapan kamu boleh deh berkomunikasi sama penjaga batu itu" ucap putra membujuk cecep.

"Yaudah deh ayok" balas cecep lesu karena tidak jadi berkomunikasi dengan penjaga batu mustika itu.

1
Any
lanjut
anggara: okh kak di usahakan lebih cepat up nya
total 1 replies
Arya Saputra
ttep semangat... rejeki dari allah tdak akan tertukar.... mgkin 5-6 blan.. banyak yg baca..
anggara: mksh, saya usahakan ceritanya semakin menarik
total 1 replies
Ardi Provision
bagaimana caranya latihan pisik sedangkan yang latihan roh, apa bisa??
Titha S
Luar biasa
Pajar
Saya sangat menikmati ceritamu, jangan berhenti menulis ya author!
anggara: terima kasih
total 1 replies
juan carlos vasquez paredes
Aku sempet nggak percaya sama akhir ceritanya, tapi bener-bener bikin terkagum-kagum.💪
anggara: hehe makasih kak
total 1 replies
Xyn Anala
Makin penasaran dengan twist ceritanya.
anggara: tunggu kelanjutan nya ya kaka, masih banyak yang lebih menegangkan lho
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!