NovelToon NovelToon
BERMAIN DIBELAKANG SAHABATKU

BERMAIN DIBELAKANG SAHABATKU

Status: sedang berlangsung
Genre:One Night Stand / Selingkuh / Cinta Terlarang / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Pelakor
Popularitas:21.3k
Nilai: 5
Nama Author: mealvineaaaa

Di balik kehidupan pernikahan yang tampak sempurna, tersembunyi jejak pengkhianatan yang perlahan menguak kebenaran yang pahit. Hanna adalah seorang wanita karier sukses yang selalu mengutamakan keluarganya. Ia percaya bahwa pernikahannya dengan Reza adalah contoh dari hubungan yang ideal, penuh cinta dan kesetiaan. Namun, dunianya mulai runtuh ketika ia mulai mencurigai bahwa ada sesuatu yang tidak beres.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mealvineaaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 11. Pesta

Happy Reading....

...🦋🦋🦋🦋...

Malam yang cerah dan dingin menutupi kota saat lampu-lampu restoran mewah menyala, menandai dimulainya pesta perusahaan tahunan yang diadakan oleh perusahaan tempat Reza bekerja. Restoran tersebut, dengan interior yang elegan dan desain modern, terletak di salah satu sudut kota yang paling bergengsi.

Dinding-dindingnya dihiasi dengan lukisan indah, sementara lampu gantung kristal memancarkan cahaya lembut yang menciptakan suasana glamour yang sempurna untuk acara tersebut.

Reza, Hanna, dan Anisa tiba di restoran dengan mobil pribadi mereka. Hanna mengenakan gaun panjang berwarna merah yang menawan, lengkap dengan sepatu hak tinggi yang anggun dan aksesori perhiasan yang berkilauan. Gaun itu menekankan bentuk tubuhnya dengan sempurna dan membuatnya tampak menawan.

Sementara itu, Reza memilih jas hitam klasik dengan dasi yang senada, terlihat tampan dan percaya diri. Anisa, di sisi lain, mengenakan gaun biru laut yang elegan, menambah kesan misterius dan cerdas.

Saat mereka memasuki restoran, suasana sudah penuh dengan para tamu yang berdandan mewah. Musik lembut mengisi udara, sementara pelayan-pelayan yang sopan menawarkan minuman dan hidangan pembuka. Hanna, yang selalu menjadi pusat perhatian, tidak dapat menghindar dari tatapan-tatapan kagum dari para tamu. Reza, dengan sikapnya yang tenang dan percaya diri, juga menarik perhatian, terutama dari rekan-rekannya.

Hanna menyadari kehadiran Anisa di sisi Reza dan tersenyum samar, merasa ada ketegangan yang tidak bisa diabaikan. Dia berusaha untuk tetap tenang dan bersikap ramah, meskipun dia merasakan ketidaknyamanan di dalam dirinya. Mereka bertiga menyapa beberapa tamu dan mulai menikmati suasana pesta.

Pesta berlangsung dengan lancar, makanan yang lezat disajikan, dan percakapan ringan mengisi ruangan. Hanna, Reza, dan Anisa duduk di meja yang telah dipesan sebelumnya. Suasana di meja mereka ceria, meskipun Hanna merasakan ketegangan antara dirinya dan Anisa. Reza, yang tidak sepenuhnya menyadari ketegangan tersebut, sibuk berbicara dengan beberapa rekan bisnis.

“Bagaimana pekerjaanmu akhir-akhir ini, Anisa?” tanya Hanna, mencoba memecahkan kebekuan dan memperlihatkan sikap yang ramah.

Anisa, dengan senyum yang sedikit menegangkan, menjawab, “Semuanya berjalan lancar, terima kasih. Aku sedang mengerjakan beberapa proyek besar yang cukup menantang.”

Hanna tersenyum dan melanjutkan, “Itu terdengar sangat menarik. Semoga semuanya berjalan dengan baik untukmu.”

Sementara itu, Reza terlibat dalam percakapan serius dengan beberapa kolega bisnisnya, membahas strategi dan perkembangan terbaru. Hanna dan Anisa duduk berdampingan, dan Hanna berusaha untuk mengalihkan perhatian Anisa dari percakapan Reza dengan berbagai topik yang ringan.

Saat makan malam, suasana menjadi lebih santai. Percakapan yang hangat dan tawa mengisi ruangan. Hanna mencoba untuk tetap terlibat dalam percakapan, tetapi dia merasa bahwa ada sesuatu yang tidak benar. Anisa tampaknya lebih fokus pada Reza dan perlakuannya terhadap Hanna, sebuah perilaku yang mulai membuat Hanna merasa curiga.

“Hanna, aku mendengar bahwa kamu dan Reza baru saja kembali dari liburan,” kata Anisa sambil memandang Hanna dengan minat yang tidak sepenuhnya tulus.

Hanna tersenyum dan mengangguk. “Ya, kami baru saja kembali dari liburan yang sangat menyenangkan. Kami mengunjungi beberapa tempat indah dan benar-benar menikmati waktu bersama.”

Anisa mengangkat alisnya, tampak sedikit penasaran. “Apa yang paling kamu nikmati dari liburan tersebut?”

Hanna memikirkan sejenak, lalu menjawab dengan nada ceria, “Saya rasa, waktu yang kami habiskan bersama itu sangat berharga. Terkadang, hal-hal sederhana seperti berbagi waktu berkualitas bisa sangat berarti.”

Saat malam semakin larut, suasana menjadi lebih santai dan penuh dengan tarian serta hiburan. Hanna merasa suasana semakin meriah, namun dia juga merasakan ketegangan antara dirinya dan Anisa. Perasaan itu semakin kuat ketika dia menyadari betapa sering Anisa melirik Reza dengan tatapan penuh arti.

Reza, yang sedang menikmati tarian dengan beberapa rekan kerjanya, tampak sepenuhnya tenggelam dalam suasana pesta. Hanna memutuskan untuk berdansa sejenak, mencoba untuk mengalihkan pikirannya dan menikmati malam. Dia merasa kehadiran Anisa selalu ada di sekitarnya, seolah-olah Anisa sedang memantau setiap gerak-geriknya.

Hanna menemukan dirinya berdansa di tengah kerumunan, mengikuti irama musik yang memikat. Suasana menjadi semakin hidup dengan lampu yang berkelap-kelip dan musik yang menyenangkan. Ketika Hanna sedang berdansa, dia melihat Anisa berdansa bersama beberapa tamu lain, tetapi tidak ada tanda-tanda kedekatan yang terlalu mencolok dengan Reza.

Hanna merasakan keinginan untuk mengubah suasana hatinya dan berjalan menuju bar untuk mengambil minuman. Ketika dia berada di bar, dia bertemu dengan seorang pria yang tampaknya tidak dikenalnya. Pria ini tampak menarik dengan penampilan yang berkelas, dan dia tersenyum ramah pada Hanna.

“Selamat malam,” kata pria itu dengan nada suara yang lembut. “Apakah kamu menikmati pesta ini?”

Hanna tersenyum dan menjawab, “Selamat malam. Ya, saya sangat menikmati malam ini, meskipun ada beberapa hal yang sedikit membuatku merasa canggung.”

Pria itu tampak tertarik. “Kamu tampaknya tidak terlalu nyaman. Apakah ada yang bisa kubantu?”

Hanna merasa sedikit terhibur oleh perhatian pria tersebut. “Sebenarnya, aku merasa ada beberapa hal yang tidak bisa kujelaskan. Tapi terima kasih, aku akan baik-baik saja.”

Hanna memutuskan untuk beristirahat sejenak dan berbicara lebih lanjut dengan pria tersebut. Mereka mengobrol dengan santai tentang berbagai topik, dari film hingga musik, dan Hanna merasa sedikit terhibur. Namun, pikirannya tidak bisa sepenuhnya lepas dari keberadaan Anisa dan Reza.

Selama percakapan dengan pria itu, Hanna melihat Anisa dari kejauhan, yang tampaknya sedang berbicara dengan beberapa orang di sekitar Reza. Tatapan Anisa yang penuh arti dan sering kali mengarah pada Reza membuat Hanna merasa semakin curiga.

Hanna mengalihkan perhatian kembali pada pria di bar, berusaha untuk menikmati saat-saat tersebut. “Jadi, apa yang membawamu ke sini malam ini?” tanya Hanna, berusaha untuk mengalihkan pikirannya dari ketegangan yang mengganggu.

Pria itu tersenyum, “Aku sebenarnya diundang oleh beberapa teman yang bekerja di sini. Mereka mengatakan bahwa pesta ini akan sangat menarik, dan sepertinya mereka benar.”

Ketika pesta mencapai puncaknya, Hanna melihat Reza dan Anisa berbicara dalam percakapan yang tampak sangat serius. Hanna merasa ada sesuatu yang aneh dalam interaksi mereka, meskipun mereka mencoba untuk tampak santai dan ramah.

Malam semakin larut, dan suasana pesta mulai mereda. Para tamu mulai meninggalkan restoran satu per satu, meninggalkan Hanna yang masih merasa tidak nyaman dengan apa yang telah dia saksikan.

Saat Hanna melangkah menuju pintu keluar, dia melihat Reza dan Anisa berbicara secara pribadi di sudut restoran. Mereka tampak terlibat dalam percakapan yang intens dan penuh emosi. Hanna merasa dorongan untuk mendekati mereka, tetapi dia tidak ingin membuat situasi menjadi lebih rumit.

Hanna akhirnya memutuskan untuk meninggalkan restoran. Ketika dia berjalan menuju mobilnya, dia tidak bisa berhenti memikirkan apa yang telah terjadi malam ini. Perasaan tidak nyaman dan rasa penasaran terus menghantuinya, dan dia merasa bahwa ada lebih banyak yang harus diungkapkan mengenai hubungan antara Anisa dan Reza.

Hanna berusaha untuk tetap tenang dan memfokuskan pikirannya pada hal-hal positif. Namun, rasa penasaran dan ketidakpastian menyelimuti pikirannya, meninggalkannya dengan perasaan campur aduk yang mendalam.

To be continued…

1
Siti Aeni
bru ini bc novel bikin knpa reza gk kpikiran anisa yg licik...
Yuli Ana
makin rumit... blm bisa meraba raba kira2 jalan ceritanya seperti apa... protagonisnya siapa... he he he... lanjut thor... semangat...
seru... penuh misteri...🥰🥰🥰🥰
ayudya
aku binggung alurnya ne, anisa apa Hanna yg tokoh utama, lucunya reza marah² gak jelas padahal dia sama saja dengan istrinya... sudahlah, semangat author.
Yuli Ana
ini sebenernya protagonisnya siapa sih... hana atau anisa... 😅
November
lanjut
Jumiah
ya anisa harus mengerti ,
klo yg kmu pacari suami orang..
Ma Em
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!