NovelToon NovelToon
Misi Rahasia JAKA SATYA

Misi Rahasia JAKA SATYA

Status: tamat
Genre:Tamat / Romansa
Popularitas:3.2k
Nilai: 5
Nama Author: Tenth_Soldier

Jaka Satya yang berniat menjadi seorang Resi, diminta Raja Gajayanare untuk bertugas di Sandhi Ponojiwan, yang bermarkas di kota gaib Janasaran.
Dia ditugaskan bersama seorang agen rahasia negeri El-Sira. Seorang gadis berdarah campuran Hudiya-Waja dengan nama sandi Lasmini.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tenth_Soldier, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Niat Volcan

Satya melanjutkan gerakannya lagi. Tak terlihat seorang pun di koridor yang remang-remang.

Tangannya menyelinap ke balik jaket dan mencabut keris batu bintang merah dari warangka di pinggangnya.

Satya telah mengharapkan serangan lawan di koridor ini namun yang menyambutnya hanya keheningan, mungkin mereka semua menantikannya di dalam kamar.

Satya mengawasi sekelilingnya kemudian berdiri siaga di depan pintu kamarnya.

Dengan sepenuh kekuatan Satya menerjang pintu kamar dengan tumit sepatunya.

Braaak!

Serpihan kayu beterbangan dan daun pintu terhempas terbuka!

Secepat kilat Satya menyelinap masuk dengan membungkuk rendah melompat ke kanan dan berlutut dengan senjata terpacu di tangan.

Beberapa detik ketegangan mencekam sementara Satya menunggu dalam kegelapan dan perlahan-lahan matanya terbiasa dengan kekelaman dalam ruang kamarnya.

Tampak samar-samar di hadapannya , . . Volkan yang bertubuh besar sedang duduk di atas ku:

"Jangan menyerang, Tn... Satya!"

"Angkat tanganmu tinggi-tinggi!" Satya mendesis dalam bahasa Kirtu.

Sambutan yang demikian lunak sungguh di luar dugaan, Satya !

la curiga akan adanya jebakan tersembunyi, dan Satya menggeser ke samping sehingga menghadap ke arah Volkan dan ambang pintu.

Volkan bangkit dari tempat duduknya dan berdiri di samping pintu sementara tangan teracung tinggi.

Kemudian ia berbicara dengan nada yang lembut:

"Anda tak perlu takut kepadaku Tn. Satya."

"Kau tak kembali untuk menjemputku!" Satya mendengus.

"Waktu itu aku merasa takut, Tn. Satya. Namun sekarang tidak lagi!" Volkan tersenyum kecil.

"Kau pasti membawa orang lain, Volkan!"

"Ya! Dan jangan membuang-buang

waktu bila anda ingin menyingkirkannya!"

"Berikan senjatanya, Volkan!"

Tangan kanan Volkan menyelinap perlahan-lahan ke balik jaketnya.

Satya mendesis dengan nada berat:

"Ku peringatkan..."

"Anda tak perlu khawatir, Tn.Satya!"tukas Volkan.

Satya memperhatikan dengan waspada ketika tangan Volkan mencabut pistol dengan laras yang terarah ke bawah tanpa membahayakan.

Senyuman aneh terlihat memulas bibir Volkan. Tiba-tiba sesosok tubuh bergerak cepat di belakang Volkan.

Thak-!

Senyuman langsung sirna dari bibir Volkan, kepalanya terkulai lemas dan tubuhnya yang besar terhempas ke atas lantai dengan muka tertelungkup.

Dengan pandangan terbelalak Satya menatap Wibisono.

"Hal itu tạk perlu kau lakukan!" desah Satya.

"Aku tidak tahu kau telah mengatasinya! Kulihat dia mengeluarkan senjatanya Sat!"

"Tapi dia bermaksud untuk menyerahkannya!" cetus Satya.

"Di mana yang lainnya?" Wibisono bertanya.

"Mereka di sekitar tempat ini," sahut

Satya sambil menatap ke arah pintu yang terkuak kemudian pandangannya beralih pada Volkan yang terbujur di atas lantai.

"Mari kita angkat dia ke dalam kereta!"

"Wah, tubuhnya terlalu besar untuk digotong lewat tangga darurat," ujar Wibisono.

"Kita papah saja berdua seperti menolong orang yang sedang mabuk. Ayo," cetus Satya.

Mereka berdua menghela tubuh Volkan yang berat. Kepalanya yang botak lemas sementara kedua kakinya terseret-seret di atas tangga.

Dengusan napas Satya dan Wibisono bergema di antara kedua dinding yang mengapit tangga yang sempit itu.

Satya mengharapkan kemunculan rekan-rekan Volkan, namun tak nampak tanda-tanda dari mereka.

"Apa saja yang telah disampaikan Volkan

kepadamu, Sat?" Wibisono bertanya dengan napas yang tersengal.

"Belum ada!" Satya di cekam kebingungan

"Tapi sepertinya dia bersedia untuk bekerja sama!"

"Menurut perkiraanmu Volkan mengetahui di mana Puteri Layla berada !"

"Mungkin...atau yang lainnyal"

"Atau mungkin dia berusaha menjual omong kosongnya agar dapat mengecohmu dan menyesatkan arah penyelidikanmu." Wibisono memberikan komentar.

"Aku tetap siap untuk menghadapi hal itu," sahut Satya setelah mereka tiba dl

anak tangga terbawah.

Mereka membopong tubuh Volkan dengan cepat ketika melintasi ruangan lobby. Petugas resepsionis tampak tertidur di atas kursinya.

1
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡
saya mampir 😇salam kenal 👋jika berkenan mampir juga 🙏
☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡: mksh ada kisah baru pasti seru🙏
Tenth_Soldier: Boleh...
total 2 replies
Guns
Maju terusss.. gua suka spionase
Guns
ini agak2 modern jamannya... udah ada pistol sama balon udara
Rosy
aku boleh baca yg ini nggak Bang TS
Tenth_Soldier: Boleh
total 1 replies
🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐
kenapa aku liatnya sharelok yak/Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
🇮  🇸 💕_𝓓𝓯𝓮ྀ࿐: /Facepalm//Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Tenth_Soldier: bukan kamu itu si Ussy Kusumawati
total 5 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!