Tiara seorang istri yang tidak dianggap oleh Rein sebagai seorang suami. Rein menikahi Tiara hanya karena ingin mengabdi kepada omanya. Tanpa sadar Rein menyakitk Tiara hingga berlarut dan berlangsung lama. Tiba saat dimana Tiara sudah mulai jenuh dengan sikap Rein akhirnya memutuskan untuk pergi dari kehidupan Rein.. Selanjutnya ada di cerita selengkapnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rayhelle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tiara Terjebak bersama Setya
Tiara yang sadar dirinya telah terjatuh dalam pelukan Setya, seketika bangkit dan ingin keluar dari kamar itu.
namun ia tak bisa membukanya.
Ia berusaha mempelajari seluk beluk pintu kamar itu, dan menepuk jidatnya.
"kamar ini automatic." gumamnya dalam hati.
" terus bagaimana ini. masa iya aku sekamar dengan pria cerewet ini." Tiara kesal atas kecerobohannya.
"bisa-bisanya kamu sebodoh ini Tiara?
sudah tau mansion ini begitu megah, sudah pasti keamanannya tidak bisa di remehkan."
Lagi-lagi Tiara menepuk jidat..
Tiara mondar-mandir di hadapan ranjang Setya.
Setya hanya mengintip dan senyum-senyum karena berhasil mengerjai Tiara.
"Aduh bagaimana ini.. mana aku belum ganti baju.
bisa-bisa kerokan aku besok pagi."
celotehnya lagi yang terdengar oleh Setya.
"Mas.. mas. Duh bangun dong, nanti lanjutin lagi tidurnya bantu aku buka pintunya dulu." Tiara mencoba membangunkan Setya.
"Mas ayo bangun,
Sambil menggoyang-goyangkan tubuh Setya.
" hmm si cerewet ini kalau tidur pakai jurus batu juga ya." celoteh Tiara lagi.
" Mas... kali ini Tiara memegang wajah tampan Setya dan menggeleng-gelengkan nya.
di tatapnya wajah Setya dengan seksama.
Tiara tersenyum mengagumi ketampanan yang di miliki pria blasteran itu.
"hmm tampan juga si cerewet ini." Gumamnya dalam hati..
" Mengapa Tiara memperhatikanku seperti itu, kerjain ah!" celetuk Setya dalam hatinya yang ingin jahil pada Tiara.
Setya membalikkan tubuhnya kearah tiara yang sedang duduk di tepi ranjang.
tangannya memeluk paha Tiara.
Tiara tersentak kaget.
matanya melotot melihat tangan berotot Setya ada di pangkuannya.
" Mas.. mas." bisik Tiara yang tidak mengenal lelah..
bangun mas. karena merasa kasihan pada Tiara, Setya pun berpura-pura lagi.
"hmm ada apa Tiara?" Tanya Setya.
" Aku mau ke kamarku mas."
rengek Tiara..
" Iya, dah." jawab Setya tersenyum dalam hati.
" kok dah sih mas." celoteh Tiara.
" terus maunya apa, dianterin?" Tanya Setya lagi..
" nggak perlu mas, aku hanya ingin membuka." belum juga selesai bicara setya langsung menyambar.
" Tiara no! aku masih perjaka!" ucapnya sembari menutupi juniornya.
" ih apaan sih mas. mesum kali otaknya."
Tiara semakin gemas ingin rasanya mencakar Setya.
"pintunya mas.. pintunya bukain
jawab Tiara sambil merapatkan giginya.
" oh bilang dong dari tadi.
jangan bilang buka-buka aja. kan jadi ngeres pikiranku." Setya tertawa dalam hatinya..
"ish dasar mesum." cubit tiara ke lengan Setya.
" buka aja sayang.. sandinya sama kayak di koper."
besok-besok kalau kangen sama aku langsung buka aja.
ucap Setya sambil tersenyum mengedipkan matanya.
" tau ah.
rada-rada gila ku rasa kamu ini mas."
celoteh Tiara sambil berlalu.
Tiba di kamar Tiara langsung membersihkan dirinya dan mengganti pakaiannya.
Disaat dirinya bercermin tiba-tiba terlintas wajah Rein yang selalu menyiksanya.
Tidak sedikitpun kebahagiaan yang ia Terima selama hidup berumah tangga bersama Rein.
setiap hari hanya ada air mata. tak sedikit pun candaan bahkan senyuman yang keluar dari wajahnya.
Secara tidak sadar cairan bening menetes di pipinya manakala mengingat berapa tersiksanya ia. bersyukur ia memutuskan untuk meninggalkan rumah itu.
benar kata abangnya, oma Rein pasti bakal meminta dirinya untuk bercerai bersama Rein apa bila tau hal yang sebenarnya.
saat cairan bening itu masih menetes. Tiba-tiba wajah tampan Setya yang tertawa padanya terlintas. seketika dirinya tersenyum.
andai kata mantan suaminya bisa bersikap manis seperti Setya, betapa bahagianya dirinya saat itu. Tapi sayang nya sikap manis yang di dapatkan ini berasal dari sahabat abangnya sendiri yaitu Setya.
...****************...
" Selamat pagi non."
sapa pelayan yang ada di mansion itu.
"selamat pagi bibi." ucap Tiara ramah.
" silahkan sarapan non." tawarnya pada Tiara.
" iya terimakasih,
oh ya bibi.. Tuan Setya sudah sarapan? Tanya tiara pada pelayan
"belum non, tumben-tumben tuan belum turun sarapan jam segini." ucapnya seperti panik.
" bibi tolong siap kan sarapan tuan. nanti aku yang antar ke kamarnya." pinta Tiara pada pelayan mansion itu.
"baik non.
...****************...
" ini non sarapan tuan."
sembari memberikan nampan berisi susu hangat dan roti sandwich.
"Terima kasih yah bibi." Tiara menerima nampan itu. ia lalu menaiki tangga dan menuju kamar Setya..
Tok.. tok.. tok..
suara ketukan pintu.
" mas ini Tiara. Tiara masuk ya."
ijin Tiara sebelum masuk kamar Setya.
saat masuk kamar tersebut masih tampak gelap, tirai di kamar itu juga belum di buka.
" mas.. aku bawakan kamu sarapan ayo bangun." begitu tiara meraba lengan Setya, Tiara langsung kaget karena suhu badan Setya panas sekali.
" mas kamu demam tinggi loh.. kok gak minta bantuan pelayan atau panggil aku.
kamu gak boleh diam gini dong mas. ntar kalau kamu ada apa-apa gimana?" Ucap Tiara yang ngoceh sedari tadi.
" gimana pertanggung jawaban aku ke mama papa kamu, iya kan? itu yang ingin kamu ucapkan kan Tiara?" seketika Setya menarik Tiara dan membuatnya setengah membungkuk mendekatkan wajah diantara keduanya menjadi sangat dekat.
Tiara yang salah tingkah dengan perlakuan Setya, langsung menarik diri.
"apaan sih mas.. pikir aku tukang copy paste ya.
ucap Tiara yang mukanya mulai memerah karena malu.
" suap aku." Setya menaikkan satu alisnya.
Tiara keheranan dan melongo.
"katanya panggil kamu kalau butuh apa-apa, nah sekarang giliran aku minta suap kamu bengong.
ucap Setya memalingkan wajahnya.
" iya iya sini." dengan penuh kelembutan Tiara menyuapi lelaki tampan sahabat kakaknya itu.
"habis ini mas bersih-bersih ya.
lalu minum obat biar cepat pulih dan temani aku jalan-jalan."
Tiara mengedipkan satu matanya menggoda Setya.
" aku masih jawabnya terhenti, karena tidak ingin mengecewakan Tiara.
begitu berdiri, Setya lalu terjatuh duduk di tepi ranjang..
"mas.. kamu kenapa hmm." Teriak Tiara yang panik.
" aku sedikit pusing." jawab Setya sembari memijat kepalanya.
" yah sudah kamu disini aja. nanti aku ambil air hangat dan membantumu membasuh tubuhmu itu.
Ucap Tiara beranjak dari tempat tidur dan mengambil air juga waslap.
dengan cekatan Tiara membasuh tubuh Setya.
Tiara berdiri tepat di hadapan Setya yang tengah duduk di tepi Ranjang.
dengan dada yang membusung tepat di hadapan wajah Setya, membuat Setya susah untuk menelan saliva nya.
"nah bereskan.. sekarang waktunya minum obat. setelah itu langsung istirahat okay.
Tiara memberi obat pada Setya dan membantunya baring serta memakai kan bedcover pada Setya.
Tiara menunggu di kamar Setya sampai benar-benar Setya tertidur.
setelah itu ia baru ingin keluar dan melanjutkan menulis naskah cerpennya.
sebelum benar-benar meninggalkan kamar Setya, Tiara tanpa sadar mengelus kepala Setya lalu tersenyum melihat Setya sudah kembali terlelap.
ia pun keluar kamar dan berpesan pada pengawal. Untuk memberi tahu jika Tuan mereka sudah bangun.
para pelayan pun mengangguk paham dengan apa yang di ucapkannya
anak nya si Rachel dan Alexa aja dah lahiran kan ya
terus si Tiara lg hamil kan udah tujuh bulanan juga kan yaa