Sekuel dari My Serenity. Menceritakan tentang Sera yang bar bar dan mempunyai keinginan untuk hidup bebas. Kepergiannya ke Rusia mempertemukannya dengan Alexei Dimitre Romanov, seorang bigboss perusahaan besar dan terkenal yang sekaligus seorang bos mafia.
Sera yang selalu membuat ulah dimanapun dia berada, menarik perhatian Alex.
Bagaimana kisah mereka? sesuai dengan judul que ser sera yang artinya "apa yang akan terjadi?" . Apa yang akan terjadi jika mereka bertemu?apakah akan menjadi petarungan yang menarik?qtau percintaan yang menarik? ikuti kisah mereka ya...semoga suka
FEEL FREE TO READ N SKIP YAAA... INI CERITA RINGAN..JANGAN MENGHARAPKAN CERITA BERAT N BERTELE TELE DISINI.. DISINI SEMUA KONFLIK RINGAN N CPT SELESAI.. OTOR MEMANG ANTI DRAMA YANG TERLALU KAYAK SINETRON BGT..
ig author.. @zarin.violetta
(Sedang proser revisi puebi dll)
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zarin.violetta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#24
"Wah..dia hebat juga..wanita milik Tuan Alex memang berbeda", ejek salah satu pria itu.
"Aku tidak punya urusan dengan kalian", kata Sera berusaha tenang.
Lalu satu persatu pria itu melawan Sera tetapi Sera mengalahkannya dengan mudah.
Angelica yang melihatnya tak menyangka Sera sekuat itu. Seharusnya dia mencari info dulu tentang Sera.
Salah satu pria mengeluarkan senjatanya dan ketika akan mengarahkannya pada Sera, Sera sudah terlebih dahulu menendang tangannya yang memegang senjata itu. Sera langsung mengambil pistol yang jatuh.
Dan keadaan berbalik. Sera menodongkan pistol kepada kedua pria itu.
"Apa mau kalian?", tanya Sera dengan mata tanjamnya.
Tiba tiba mobil yang ditumpangi kedua pria itu mundur kebelakang dan menabrak Sera. Tapi Sera berhasil menghindar meskipun dia terjatuh di jalanan aspal. Hal itu membuat lutut dan tangannya berdarah.
"Bawa dia apapun yang terjadi", kata seorang wanita yang tidak dikenal Sera dari dalam mobil.
Kedua pria itu berusaha membekap Sera menggunakan sapu tangan yang sudah diteteskan obat bius.
Sera masih berusaha melawan. Dia mengarahkan pistolnya ke kedua pria itu dan menembak kakinya.
Dooorrrr!!!...
Salah satu dari pria itu tersungkur dengan kaki tertembak dan berlumuran darah. Angelica akhirnya menyerah dan membawa semua anak buahnya pergi.
Angelica tak bisa melawannya karena Sera membawa pistol yang siap ditembakkannya.
"Shiiiitttt...kita pergi!", teriak Angelica kesal.
Sera masih dalam posisi berlutut. Dia merasa agak pusing karena sempat menghirup obat bius itu.
Sopir taxi yang tadinya ketakutan dan bersembunyi dibalik kemudi, keluar dari mobil dan membantu Sera masuk ke taxinya.
"Terima kasih sudah menungguku", kata Sera lemah karena efek obat bius yang ternyata lumayan kuat juga meskipun dia hanya menghirupnya sedikit.
"Maaf nona..aku tidak membantumu tadi", kata Sopir itu dengan suara yang bergetar panik.
"No problem..antar aku ke Manov Corp", kata Sera sambil memejamkan matanya.
Setibanya di perusahaan, Sera langsung masuk ke lobi dan petugas keamanan menghentikannya.
"Nona Sera..apa kau baik baik saja?", tanya petugas itu.
"Hmm..aku ingin menemui Tuan Alex", kata Sera lemas. Efek obat biusnya semakin membuatnya lemas.
"Baik nona", Jawab petugas itu.
Sesampainya di lift Sera tidak kuat lagi dan akhirnya pingsan.
Petugas tadi menelepon Ruslan dan mengatakan bahwa Sera datang dan ingin menemui Alex.
"Tuan..ada nona Sera kemari..dia sudah ada lift", kata Ruslan.
"Aku sudah menyuruhnya ke restoran..mengaoa dia kemari?dasar gadis nakal", kata Alex dan langsung membereskan dokumen dokumennya.
Dia menunggu agak lama tetapi Sera belum muncul juga.
"Mr Ruslan..coba lihat keluar..kenapa Sera belum masuk kemari?", perintah Alex.
"Baik Tuan".
Ruslan keluar ruanga dan tidak melihat tanda tanda Sera di sana.Dia juga mengecek ruangan kerja Sera tetapi hasilnya tetap nihil.
Lalu Ruslan menuju lift untuk mencari Sera di bawah. Ketika pintu lift terbuka dia terlihat kaget karena Sera ada didalam lift dalam keadaan pingsan.
Ruslan langsung mengge dong Sera dan membawanya ke ruangan Alex.
"Tuan..nona Sera oingsan di lift", kata Ruslan.
Alex langsung menghampiri Ruslan dan mengangkat Sera. Dia menidurkan Sera di sofa.
Alex melihat beberapa luka gores di kaki dan tangan Sera.
"Sera..sera...bangunlah", kata Alex sedikit panik sembari mengusap pipi Sera dengan lembut.
"Panggil dokter sekarang", perintah Alex pada Ruslan.
"Apa yang terjadi padamu", katq Alex lirih.
Setelah 15 menit menunggu akhirnya dokter datang dan langsung memeriksa Sera.