Apa jadinya jika dalam suatu pernikahan hadir orang ketiga?
Begitulah nasib Mayang yang harus menghadapi kehidupan pernikahannya yang penuh dengan lika-liku.
Mertua, dan ipar menganggapnya sebagai benalu.
Ditambah dengan lima tahun pernikahannya dengan Adam, mereka belum juga dikaruniai buah hati.
Sanggupkah Mayang menghadapi semua kemelut kehidupan?
Akan kah Mayang memilih untuk meninggalkan suaminya atau tetap bertahan?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marina Cs, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
Sesampai nya di restoran seafood Melvin, hafiz dan mayang berjalan memasuki restoran dan memilih tempat duduk menghadap kolam yang sengaja dibuat oleh pemiliknya untuk memperindah suasana resto.
Melvin langsung memanggil pelayan dan memesan makanan serta minuman buat mereka. Mayang memilih untuk melihat-lihat suasana resto yang menurut dia sangat nyaman.
Tanpa sengaja Mayang melihat mantan ibu mertuanya bersama Adam, Puteri dan juga Novi yang tak berada jauh dari mereka. Novi sudah melihat Mayang saat mereka memasuki resto lalu memberitahukan kepada semua yang duduk bersamanya. Kedua mata Mayang secara tidak langsung bertatapan dengan Adam.
Ada cemoohan di balik mata Adam. Ntah apa maksud nya. Mayang tidak menggubrisnya buat Mayang mereka hanya bakteri-bakteri yang sepantasnya di bumi hanguskan. Keluarga toxic nama yang sepantasnya mereka terima.
Sekelebatan masa lalu menghampiri Mayang, masa-masa ia mendapatkan prilaku selayaknya pembantu gratis an saat tinggal dirumah ibu mertuanya.
***Flashback
"Mayang.... Mayang.... Mayang...." Teriak ibu mertua saat dirinya baru menyelesaikan tugas nya mencuci pakaian mereka semua. Bukan hanya pakaian ibu mertua, suami, dirinya bahkan adik iparnya.
Kalau mencuci pakai mesin cuci mungkin tugas Mayang akan lebih ringan. Tapi ibu mertua memintanya mencuci baju menggunakan tangan. "Lebih baik pakai tangan, lebih bersih. Kalau mesin cuci kurang bersih" ujar ibu Ros ketika itu.
"Iya Ibu." Jawab Mayang sambil berjalan cepat menemui ibu mertuanya.
"Kamu ini jadi menantu lelet banget sih. Ibu panggil-panggil dari tadi bukannya langsung datang. Cucian udah kamu kerjakan belum? Jangan bisanya tiduran terus. Emang kamu yang punya rumah ini." Ketus ibu Ros.
"Maaf, Bu tadi Mayang istirahat sebentar. Cucian sudah Mayang kerjain, sudah Mayang jemur juga" ucap Mayang sopan.
"Siapa yang suruh kamu istirahat? Sekarang kamu masak sebentar lagi siang. Ibu pengen kamu masak enak hari ini. Semua bahan masih ada di kulkas. Kalau sudah siap kamu tinggal panggil ibu, sebentar lagi putri pulang kuliah pasti lapar." Titah ibu Ros
"Iya Bu, Mayang segera masak."
"Begitu kek.. kamu itu bukan siapa-siapa dirumah ini." Ungkap Bu Ros
Deg.
"Tapi Bu, Mayang kan istrinya mas Adam!" Ucap Mayang saat mendengar ucapan Bu Ros.
"Alaaaah, kamu itu cuma anak yatim-piatu yang beruntung bisa dinikahi oleh putra saya. Kalau bukan karena Adam kamu itu enggak ada apa-apanya." Jawab ibu Ros tanpa memikirkan perasaan Mayang sedikitpun.
"Udah sana, ibu mau tidur dulu." Lanjut Bu Ros sambil berjalan menuju kamarnya.
Mayang mematung mendengar kata-kata pedas dari ibu mertuanya. Hatinya berdesir mendengar kata-kata yang menyakitkan entah apa dosa yang dia perbuat sehingga mempunyai mertua seperti itu.
****
"Bun.. Bun.. bunda.." panggil hafiz saat melihat bunda nya bengong.
Mayang tersadar dari lamunannya. "Ya sayang kenapa?" Tanya Mayang memandangi putranya.
"Bunda kenapa? Bunda sakit?" Tanya hafiz khawatir.
"Enggak sayang, bunda enggak apa-apa." Jawab Mayang yang enggak mau membuat putranya khawatir.
"Permisi, ini pak, Bu pesanan nya." Potong pelayan sambil meletakkan semua hidangan di meja mereka.
Setelah hidangan tersedia, Melvin, hafiz dan Mayang mulai menyantap makanan mereka. Hafiz sangat menyukai seafood, sama seperti ayah nya yang pecinta seafood. Hafiz memakan dengan lahap bahkan beberapa kali menambahkan nasi dan lauknya ke dalam piring. Tak terasa semua hidangan telah masuk kedalam perut mereka.
"Wah... Wah... Wah... Mba Mayang sama siapa nih? Gimana mba makanan nya, mba? Enak ga? Mahal-mahal loh harganya? Emang mba Mayang mampu bayar?" Remeh Novi, putri hanya tertawa cekikikan. Mayang tidak menyadari kedatangan Novi dan putri yang sudah berada di dekat meja mereka.
"Mba Novi, mba Mayang mana mungkin mampu membayarnya mba? Kan mba Mayang hanya penganggur, mana mungkin ada penghasilan? Hati-hati loh mas. Nanti mas nya di manfaatin!!" Sahut putri menambahkan. Karena kesal melihat laki-laki ganteng seperti artis luar negeri yang dekat dengan Mayang. Ada rasa iri didalam hati putri.
Mendengar ucapan novi dan putri, Mayang hanya menatap mereka dengan wajah datar dan dinginnya. "Heran deh, perasaan enggak ada capek-capek nya gangguin hidup orang." Batin Mayang sambil melipatkan tangan di dada nya dan menyenderkan tubuhnya.
"Salam kenal, Saya calon suami Mayang, saya malah merasa senang jika saya di manfaatkan oleh calon istri saya. Bahkan saya rela jika calon istri dan anak saya menghabiskan seluruh uang yang saya punya. Dan maaf, tolong silahkan pergi dari sini. Dan jangan ganggu kami." jawab melvin santai dan datar sambil mengusir dua perempuan yang menurut nya aneh bin ajaib. Datang-datang ngomong yang enggak jelas.
"Iiiiiisssh di bilangin. Dah yuk mba kita pergi dari sini."tukas putri kesal karena malu.
Dengan perasaan kesal dan dongkol karena tidak berhasil membuat malu Mayang, putri dan Novi kembali ketempat duduk mereka kembali. Adam merasakan ada secuil rasa tidak terima saat melihat Mayang bahagia bersama orang lain. Dan rasa cemburu akan kedekatan putra yang baru diketahuinya dengan laki-laki lain. Adam menyadari saat pertemuan terakhir mereka, adam terkesan tidak perduli atau perhatian dengan hafiz. Terlebih lagi aura kecantikan Mayang yang terlihat berbeda.
"Terima kasih ya mas, udah mau menolong saya berpura-pura menjadi calon suami saya" ucap Mayang berterimakasih.
"Sama-sama mba Mayang, tapi saya tidak berpura-pura kok. Saya mengatakan yang sejujurnya kepada mereka bahwa mba calon istri saya." Jawab melvin pede kebangetan tinggi. Dengan santainya.
"Maksudnya mas?" Tanya Mayang memastikan ucapan melvin.
"Maaf mba jika ucapan saya membuat mba nya kaget, atau pun tidak percaya tapi saya mengatakan yang sejujurnya nya. Saya suka sama mba sejak pertama kali kita bertemu. Saya tahu semua tentang mba Mayang, maaf kalau saya lancang mencari tahu seluk-beluk mba Mayang." Jujur Melvin.
"Tapi mas maaf , saya hanya seorang janda yang punya satu anak. Dan saya rasa keluarga mas tidak akan mungkin setuju." Ungkap Mayang realistis.
"Buat saya status janda bukan suatu masalah, bahkan mami memberikan kebebasan untuk saya memilih pasangan yang saya inginkan. Dari lubuk hati saya, saya ingin menjadi ayah sambung buat hafiz. Jujur banyak perempuan yang berusaha untuk mendekati saya bahkan menggoda saya. Tetapi yang mereka inginkan hanya harta saya dan harta keluarga saya. Saya sangat tidak menyukai wanita yang seperti itu. Seperti yang tadi saya bilang, saya sudah mencari tahu tentang kehidupan mba Mayang sebelum atau sesudah menikah. Saya harap mba Mayang mau menerima saya dan menikah dengan saya. Maaf jika saya terlalu terburu-buru." Ungkap Melvin panjang lebar membuat Mayang bingung.
"Hmmmm... Anu... Mas.... Mas ngomong apa ya? Kok, saya bingung?" Jawab Mayang shock mendengar perkataan Melvin yang panjang lebar sambil menggaruk-garuk kepala nya yang tidak gatal.
Hafiz hanya cekikikan melihat kedua orang dewasa yang sejak tadi di lihatnya. "Bunda, maksud om Melvin, bunda mau tidak menikah sama om Melvin. Biar om Melvin jadi ayah hafiz!!" Ujar hafiz gemas dengan bunda nya. Walaupun usia hafiz masih kecil tapi hafiz memiliki tingkat kecerdasan dan sikap dewasa sebelum umurnya.
"Heeeeeeeh..." Teriak Mayang kencang.