Namaku Anabel Rista
Sejak sebulan lahir aku sudah di buang oleh Ayahku, ibuku meninggal setelah 3 Minggu melahirkan aku.
Aku di rawat oleh para pelayan di rumahku dan tinggal di bangunan khusus para pelayan dan tak sekalipun masuk ke bangunan utama.
aku hanya keluar jauh saat ke pasar bersama mbok Ijah, ketika berumur 6 tahun.
Aku tak di sekolah kan, tapi mbok Ijah dan para pelayan giat mengajariku membaca dan menulis serta berhitung.
Akupun tak tahu siapa ayahku dan ibuku, hingga saat umurku 11 tahun, mbok Ijah bercerita dan pelayan yang tau siapa aku pun membenarkan cerita mbok Ijah, ternyata mbok Ijah akan berhenti bekerja.
Sehari sebelum mbok Ijah berhenti, kami ke pasar, aku membantu membawa belanjaan, di dalam pasar, ada seorang nenek pengemis.
Nenek itu terlihat lapar, dan akhirnya aku dekati, dan memberikannya Sebungkus biskuit dan uang 5 ribu karena hanya itu uangku.
Terimakasih Nak, ambilah ini, nanti teteskan darahmu ke Cincin ini saat kamu tiba di rumah,
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Jhon Dhoe, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.11. Bertemu Keluarga Gunawan
Ayu dan Anabelle, mampir makan di restoran Seafood, Anabelle memesan cap cay seafood dan seporsi udang Goreng yang isinya 7 ekor, harganya 150 ribu, ukuran sedang, serta juice
Namun kesenangannya terganggu dengan bentak an seorang pria Tua, yang masuk ke restoran bersama istrinya.
"Pergi kamu dari sini, ucap Gunawan Tua.
"Oh maaf Tuan, apa maksudmu mengusir kami ? Apa restoran ini milikmu, tanya Ayu.
"Sudah kak Ayu, duduk dan makanlah, mereka punya uang, kita juga punya, mereka tamu, kita juga tamu, biarkan saja, nanti selesai mereka mengoceh, kasih 50 ribu anggaplah pengamen, ejek Anabelle.
"Kurang ajar kamu, siapa yang mendidik mu hingga tidak sopan kepada orang Tua marah Gunawan Tua.
"Siapa kamu, hingga perlu saya hormati, apakah aku mengenalmu dan apa tidak terbalik, kamu yang datang - datang langsung mengusir saya, kenapa kamu bilang saya tidak sopan, dasar orang gila", ucap Anabelle tak memandang Gunawan itu kakek kandungnya.
Para pengunjung memandang negatif cara Anabelle berkata-kata, karena mereka tidak tahu yang sebenarnya.
"Nona pelayan, panggil bos kamu, bilang Gunawan datang", perintah Gunawan Tua.
"Hoho, suatu kehormatan restoran saya di kunjungi master seperti anda, silahkan duduk dan katakan mau makan apa? ucap pemilik itu.
"Seperti biasa, tapi tolong, usir 2 orang itu, aku tak bisa makan jika mereka ada sini, masukkan saja tagihan mereka ke saya, ucap Gunawan Tua.
"Maaf Nona, langganan VIP saya, ingin anda berdua segera selesaikan makan anda dan pergi, ucap pemilik restoran itu.
"Berapa biaya yang harus saya bayar untuk jadi pelanggan VIP ? tanya Anabelle
"150 juta per 12 bulan, jawab pemilik restoran.
"Oh begitu, saya tidak tertarik, karena percuma, suatu saat saya datang dan orang gila itu datang, selera saya hilang, dan saya pastikan perlakuan anda kesaya adalah kesalahan terbesar yang kamu buat, apa kamu percaya jika saya bisa mengusir anda dari sini", ucap Anabelle.
Kalau dia VIP, kenapa tak keruangan VIP kan kosong tempatnya, jadi maaf saya akan rekomendasi kan ke seluruh yang bekerjasama dengan kami, agar jangan sampai makan disini, saya pastikan selesai kontrak mu disini maka tidak akan di perpanjang.
"Nona Muda, kita punya Saham di Mall ini, kasih tau orang kantor agar pihak Mall segera mengusir restoran ini, Ucap Ayu.
"oh baiklah, anggaplah dia bisa berlibur, ucap Anabelle sambil berdiri dan beranjak ke kasir dan mengambil kartu hitamnya.
"Kamu tau ini apa, bilang sama orang gila itu, aku tak semiskin seperti yang dia pikir, tekan Anabelle.
Annabelle berjalan dan sengaja melewati Gunawan Tua, sambil membawa kartu hitamnya.
"Oh ternyata kamu jadi babu nya gadis itu, hingga disuruh ke kasir, ejek Gunawan Tua.
"Pak Tua, bacakan dong, nama siapa di kartu ini, sarkas Anabelle.
Betapa terkejutnya Gunawan Tua itu membaca nama Anabelle Rista Bachtiar.
"Sudah paham belum, segala rencana kamu terhadap ibuku, sudah saya tahu semuanya, Hasil pembicaraan kamu dengan anak-anak mu juga, bahkan kedua anak dari orang yang menendang ku aku sudah tahu siapa mereka berdua, yang jelas mereka bukan kakak kandungku.
Mereka kalian buang ke Surabaya bukan, dan anda adalah teman kakekku Bactiar di Militer bukan, tapi anda di pecat dengan tidak hormat, data kasusnya ada.
Lantas anak haram kamu dengan seorang perawat, juga kamu buang, alamat anakmu juga ada sama saya.
Dokumen Perusahaan Kakek Bachtiar, ada di tangan saya, yang terpenting sebentar lagi kasus kematian ibuku, akan saya buka, karena saya punya buktinya
Jadi bersiaplah membusuk di Penjara, di dalam darahku ada darahmu, jadi kekejaman aku menurun dari kamu, jadi bagaimana Tuan? Saya bodoh atau kalian yang bodoh, makanlah sepuasnya, karena setelah ini, silahkan berpikir, bagaimana cara membunuh saya sama seperti ibunya Gerald dan Sarah.
Besok Sebastian harus mengembalikan saham senilai 35 %, Minggu depan Amara dan Rendra, berturutan dengan keponakan kamu yang lai.
Bagaimana dengan Samuel, besok dia tidak akan menjadi CEO lagi, belum lagi dia wajib membayar dividen 2 tahun yang dia manipulasi, saya mau lihat sekuat apa kalian bertahan sebelum jadi pengemis.
Dan kamu juga Nyonya, keluarga mu akan selesai, selesai keluarga Gunawan, langsung ke Keluarga kalian, darahmu juga ada di dalam diri saya, apa mereka tidak tahu saya lahir? Jadi jika keluarga mu hancur, kamulah yang bersalah, ucap Anabelle dan berlalu.
Gunawan Tua terlihat gelisah, masalah anak-anaknya hanya mereka yang tahu, tapi kenapa Anabelle tahu, belum lagi ancamannya, bahkan akan menyasar ke ke keluarga istrinya, bagaimana kalau anak itu menemukan ke-dua kakak kandungnya.
Anabelle berencana akan menolong Putera dari Perawat yang di bunuh Gunawan Tua.
Anabelle kembali melewati Gunawan Tua sambil tersenyum sinis.
Saat di pintu keluar restoran, Anabelle berpapasan dengan Rendra dan Samuel, namun saat Anabelle mau keluar dia di hadang Samuel dan hendak menampar nya, tapi sayang, Anabelle menghindar hingga tamparan Samuel mengenai pintu dan berbunyi sangat keras.
"Hahahaha, kasian banget pintunya dipukul tanpa sebab, ejek Anabelle dan berlalu seperti tidak ada masalah.
"Hey bodoh, Kemana kau, teriak Samuel.
Anabelle tak menanggapinya dengan kata-kata pedas, suara pelan namun menusuk.
"Besok persiapkan dirimu menghilang dari daftar CEO Indonesia, tapi saya yakin keluarga Gunawan memiliki uang yang tak terbatas,pasti mampu mengembalikan saham 35 % milik orang, siap-siap jadi pengangguran, hahahaha", ternyata Anabelle tak tahan kalau tidak mengejek mereka.
"Kamu anak babu, jangan sembarangan kamu bicara, tau apa kamu soal saham, sekolah saja tidak, membaca kamu tidak bisa mau bicara saham, ketus Rendra.
"Oh apakah perusahaan kamu tidak dapat telpon, agar Minggu depan wajib mengembalikan 87 triliun atau 35 % saham milik investor, apa saya juga tidak tahu itu, hehehehe kalian boleh mengaku pintar tapi kenapa bisa kalah dengan aku yang tak sekolah , sungguh menyedihkan, sekolah tinggi tapi bodoh, ejek Anabelle.
"Nona Muda ayo kita pergi, semua sudah di urus, nona Muda tak perlu buang energi berdebat mereka, ucap Ayu.
"Ayu kenapa kamu disini dan bersama dengan orang bodoh itu, ucap Istri nya Rendra, yang baru datang bersama istrinya Samuel.
"Saya menemani sedang menemani Nona Muda Anabelle, ucap Ayu.
"Manusia bodoh seperti dia kamu panggil Nona Muda, jangan bercanda Ayu, seorang Manajer di perusahaan besar, jalan-jalan orang yang bahkan TK saja dia tidak masuk, ucap Listy istrinya Rendra.
"Saya tidak tahu ada masalah apa keluarga Gunawan dengan Nona Muda saya, tapi jangan sembarangan kamu kalau bicara, aku bukan kakakku berteman dengan kamu, jadi saya tidak memandang hubungan kamu dengan kakak ku, tegas Ayu yang jelas terganggu dengan ejekan Listy.