menceritakan tentang pernikahan paksa antara Latifa siswi kelas 2 sma dengan Sandi seseorang yang sangat populer di kalangan kaum hawa. Sandi adalah seorang mahasiswa tingkat akhir di unkversitasnya.
akankah kehidupan rumah tangga mereka baik-baik saja?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rill Ridho, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kecewa....
Saat bel pulang berbunyi, Latifa dengan cepat memasukkan semua peralatan tulisnya kedalam tas.
"Mau kemana si Fa, buru-buru banget?"tanya Hana.
"Gak tahu, tadi katanya kak San mau ngajak gue ke suatu tempat dan gue nggak tau mau di ajak kemana"jelas Latifa. Zela dan Hana mengangguk.
Gue duluan ya, bye" setelah mengucapkan itu Latifa langsung berlari keluar kelas dan pergi ke parkiran.
"Gitu ya kalau orang yang sedang jatuh cinta"kata Hana kepada Zela, mereka sama-sama menatap kepergian Latifa.
"Siapa yang sedang jatuh cinta?"tanya Vino yang berdiri di samping Hana.
"Buset deh ini bocah, bisa nggak sih gak ngagetin, udah kayak setan aja lu."dengus Hana kesal.
Zela tersenyum dan menggeleng, dia malas menanggapi cowok seperti Vino. Ia takut kalau salah bicara dan ujungnya Vino tahu semua. Asal kalian tahu aja ya kalau Vino itu paling ahli bikin orang terpancing untuk mengatakan informasi yang diinginkan nya.
"Gue yang lagi jatuh cinta kenapa emang?"tanya Zela sewot.
"Sewot bener sih, Zel." Balas Vino.
"Bodoh.... Yuk Han kita cabut" Zela menggandeng tangan Hana berlalu pergi keluar kelas.
"Dia kenapa sih... Sewot banget.... Gak jelas..." Gumam Vino.
Latifa mengemudikan mobilnya kearah kampus Sandi, ia di suruh Sandi untuk menunggu di depan kampusnya.
"Dia belum keluar? Tadi katanya udah di parkiran. Latifa mengambil ponselnya dan menghubungi Sandi. Namun saat ia menelpon, ia melihat mobil Sandi keluar dari gerbang kampus. Tapi anehnya Sandi tidak berhenti cowok meninggalkan kampus begitu saja dan mengemudikan mobilnya dengan kecepatan yang tinggi.
"Lah... Kok dia pergi gitu aja, tadi katanya mau pulang bareng, gimana sih tu cowok."gumam Latifa.
"apa mending gue ikutin aja kali ya .." karena penasaran kemana suaminya pergi Latifa pun memutuskan untuk mengikuti mobil Sandi. Walau pun agak sulit karena Sandi mengemudikan kan mobil dengan ugal-ugalan.
"Shitt .. ni cowok gila kali ya, apa dia nggak takut mati apa, bawa mobil udah kayak orang kesetanan gitu..."gumam Latifa.
Sekitar tiga puluh menit perjalan, mobil Sandi berhenti di sebuah kontrakan yang terlihat sangat sepi tapi bersih.
"Mau apa dia kesini?"gumam Latifa.
Tak lama Sandi pun keluar dari mobilnya dan di susul oleh seorang wanita. Latifa tidak tahu siapa wanita itu, mungkin karna dia melihatnya dari belakang jadi agak sulit untuk mengenalinya.
"Siapa itu dan mau ngapain mereka ke sini?"gumam Latifa, ia meremas stir mobilnya.
Latifa menggeleng saat melihat wanita itu menggandeng tangan Sandi. Mereka pun masuk ke dalam salah satu kontrakan tersebut.
Dengan perlahan dan hati-hati Latifa mengikuti mereka, ia berdiri di dekat depan pintu kontrakan tersebut saat Sandi dan wanita itu sudah masuk.
"Sedang apa mereka di dalam,"gumamnya sangat penasaran, Latifa mencoba untuk mencari cela agar ia bisa melihat keadaan di dalam. Saat ia mencari cela, Latifa tidak sengaja melihat tirai jendela rumah itu terbuka dan dengan perlahan Latifa mencoba untuk mengintip dan ia pun terdiam terpaku melihat keadaan yang sedang terjadi di dalam sana.
"Nggak... Nggak mungkin!"Latifa menggeleng dan dengan cepat ia pergi meninggalkan tempat itu. Tapi walau pun sedang panik, Latifa tidak lupa untuk mengambil video sebagai barang bukti.
Sepanjang jalan Air mata Latifa tidak mau berhenti keluar, ia sangat terluka dengan kejadian tersebut.
"Kenapa di saat gue udah mulai buka perasaan buat Lo... Lo malah bikin gue sakit!!"racaunya.
Latifa menepikan mobilnya di bawah pohon, ia ingin menenangkan dirinya lebih dulu baru melanjutkan perjalanannya.
Sekitar dua puluh menit Latifa habiskan untuk menenangkan diri, saat merasa sudah tenang baru ia melanjutkan kembali perjalanannya.
***
Di kontrakan.
Sandi duduk di sofa ruang tamu kontrakan Aulia, tadi ia bertemu dengan Aulia saat di parkiran kampus. Dan tadi Aulia minta diantarkan pulang sama Sandi, sandi suda lh memberi alasan tapi Aulia tetap kekeh minta di antar. Mau tidak mau dengan terpaksa Sandi pun mengantar kan Aulia .
Sedari tadi Sandi sudah minta ijin pulang ke Aulia, tapi cewek itu terus saja menahannya dengan alasan kalau dirinya sudah sangat ingin mengajak Sandi makan dan dia sudah membuatkan Sandi makanan ke sukaannya.
"Setelah ini aku pulang ya, gak enak kalau lama-lama disini. Nanti ada fitna gak enak sama tetangga."kata Sandi.
"Biasanya juga gitu, kenapa sekarang baru kamu bicara seperti itu!"tanya Aulia.
"Hmm... Sekarang kita sudah beda status, Lia"jelas Sandi.
"Gampang San, kita balikan aja... Kamu mau kan?"tanya Aulia, ia pun memeluk Sandi secara tiba-tiba dan tidak hanya itu cewek itu pun mulai mencium bibir Sandi.
Sandi sangat kaget, ia mendorong pelan bahu Aulia.
"jaga sikap kamu, Lia" kata Sandi.
"Kenapa sayang?? Bukan nya kamu paling suka sama ciuman aku?"tanya Aulia yang terus menggoda Sandi.
"Seharusnya aku nggak ke sini, kamu murahan Lia... Aku nggak Sudi punya hubungan sama cewek seperti kamu!" Seru Sandi dengan tegas.
"Mulai sekarang jangan pernah coba-coba kamu deketin aku lagi!" Setelah mengatakan itu, Sandi berlalu pergi dan meninggalkan Aulia yang terdiam di tempatnya.
"Bagaimana pun aku pasti kan , kamu akan balik jadi milik aku San.."gumam Aulia dan menatap tajam kepergian Sandi.
Sementara Sandi, ia cepat pulang kerumahnya. Ia sudah tidak sabar untuk menemui Latifa dan meminta maaf. Ia tahu ia salah karena tidak bisa menepati janjinya.
Sesampainya dirumah Sandi langsung pergi ke kamarnya dan mencari Tifa.
"Fa... Latifa!!... "Panggil Sandi, tidak ada sahutan. Sandi pun kembali turun dan mencarinya di taman belakang. Karena selama tinggal di rumah ini, Latifa sangat suka duduk di taman belakang.
Saat sampainya di taman belakang, Sandi tidak juga menemukan sang istri. Hingga ia bertemu dengan salah satu pelayan.
"Mbak, liat Latifa nggak?"tanya Sandi.
"Maaf den, tidak. Karena Nona mudah belum pulang sekolah den"jawab pelayan itu.
"Belum pulang? Nggak mungkin mbak, tadi dia sudah kasih tahu aku kalau ia sudah pulang"jelas Sandi.
"Maaf den, mbak bener-bener tidak tahu."
"Baiklah mbak, mbak boleh pergi..."
Sandi mengeluarkan kan ponselnya dan mencoba menghubungi Latifa , namun nomor gadis itu tidak bisa di hubungi.
"Shittt .. kemana sih tu bocah!" seru Sandi yang mulai gusar. Dengan langkah cepat Sandi pergi mencari sang istri.
"Kemana sih Lo..." Sandi terus menghubunginya dan ia juga sudah minta bantuan Raka untuk mencari keberadaan Latifa dirumah Zela dan Hana.
"Dia nggak mungkin ke rumah ini..." kata Sandi menatap kediaman mertuanya yang terlihat sepi.
"Shittt..." Sandi memukul stir mobilnya.
...----------------+TBC+----------------...