Seorang wanita bernama Arabella Gwenevieve berusia 22 tahun.. Hidupnya begitu kelam setelah dijual oleh kedua orang tuanya dan menikah dengan seorang pria yang dijodohkan dengannya.. Namun pernikahan tersebut hanya berlangsung selama beberapa bulan dan suaminya kembali mencampakkannya.. Hidupnya berubah setelah bertemu dengan seorang mafia yang sangat kejam dan di takuti di kota tersebut..
penasaran seperti apa kisahnya?
Ikuti Kisah nya terus.. jgn lupa like and vote sebanyak banyaknya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yaya genza, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14
"Tuan, aku menemukan sesuatu yang menarik..!" Ucap Leo kembali masuk ke dalam ruangan charles.
"Apa itu.? " Ucap charles mengangkat alisnya.
"Robert steward, mantan suaminya arabella Saat ini bekerja untuk kaivan.. Aku yakin dia pada awalnya adalah penghubung antara orang tua arabella dan kaivan, jika memang ada hubungan diantara mereka.. " Kata leo.
"Jadi robert bekerja untuk kaivan? Jika arabella benar benar tidak tahu apa apa, itu artinya dia hanya korban dan aku sudah salah paham. " Ucap charles menyandarkan tubuhnya ke kursi, dan memutar mutar pena di tangannya.
"Kemungkinan besar begitu tuan. " Ucap leo sambil mengangguk.
"Cari tau keberadaan robert dan pastikan arabella tetap dalam pengawasan kita, tapi jangan menyentuhnya. Aku ingin tau apa yang sebenarnya terjadi sebelum aku mengambil langkah selanjutnya.. " Jawab charles tegas.
"Apa kau sudah membuat kontraknya.? " Tanya charles sebelum leo pergi meninggalkan ruangan.
"Sudah tuan.. " Jawab leo.
Charles kembali menatap profil arabella di layar laptopnya.
"Kau tau leo. Entah arabella mata mata kaivan atau bukan, dia tetap harus jadi milikku. " Kata charles.
"Aku mengerti, tuan. " Jawab leo.
"Jangan sampai dia terluka. Karena satu satunya yang boleh menghukum nya adalah aku.. " Ucap charles tegas.
***
Satu bulan berlalu.
Arabella berhasil melarikan diri dan bersembunyi dari para penagih hutang dan juga dari orang orang charles aldridge.
Arabella tinggal di kota sebelah sendirian. Di sebuah rumah yang sudah lama tak ditinggali, namun masih layak huni. Rumah tersebut milik salah satu keluarga cessia.
Arabella memulai kembali hidupnya dari awal disana. Ia sudah tidak bisa lagi bekerja paruh waktu sebagai petugas kebersihan, karena jika ia masih melakukan itu kemungkinan ia akan tertangkap lagi.
Sekarang Arabella bekerja di sebuah restoran di pinggiran kota sebagai tukang cuci piring. Arabella berusaha semaksimal mungkin untuk mengubah dirinya agar tak terlihat seperti dirinya. Kadang arabella rela memakai pakaian berlapis lapis agar tubuhnya terlihat lebih gendut. Dan ia juga mewarnai rambutnya menjadi warna coklat. Karena rambut merahnya selalu terlihat mencolok meskipun sudah ia sembunyikan di balik topi.
"Dengan saudari arabella gweneveive.? " Ucap seseorang dari balik telpon.
"Iya aku sendiri" Jawab arabella..
"Ini dari panti jompo golden manor house. Maaf kalau aku mengganggumu. Tetapi nyonya evelyn memintaku untuk menghubungimu nona.. Dia sangat ingin bertemu denganmu.. " Ucap sang wanita.
Arabella menerima telpon dari panti jompo. Dan itu adalah panggilan pertama sejak sebulan yang lalu.
"Oh ya tuhan! Aku lupa soal nenek. Aku.. Maafkan aku. Akhir akhir ini aku tidak fokus dan melupakan beberapa hal.. " Ucap arabella memegang jidatnya.
"Apa kau akan datang menjenguk..? " Terdengar seseorang menyahut dari seberang sana.
" tentu.." Jawab arabella.
"Baiklah. Terima kasih.. Sampai jumpa nanti.! " Ucapnya dari seberang sana.
"Ya.. Sampai jumpa.. " Jawab arabella.
Arabella tidak memiliki hubungan darah dengan nyonya evelyn. Namun wanita itu sudah seperti neneknya sendiri.
Arabella mengenal wanita itu saat masih menjadi istri robert. Mereka dulu bertetangga. Dan arabella sering berbagi banyak hal dengan wanita itu ketika ia kesepian dirumah.
Dan ketika arabella bercerai, ia bekerja untuk mengasuh nyonya evelyn beberapa bulan, sebelum nyonya evelyn dibawa pindah oleh anak anaknya, dan ternyata nyonya evelyn dimasukkan kedalam panti jompo.
Arabella sering menjenguknya disana, setidaknya sebulan sekali. Namun bulan kemarin arabella lupa menjenguknya karena terlalu sibuk. Nyonya evelyn pasti sangat kesepian, karena anak anaknya tidak pernah datang menjenguk. Mereka hanya memberikan biaya perawatan saja.
"Baiklah arabella.. Kau harus datang menjenguk nenek evelyn.. Semoga kau berhasil.. " Gumam arabella menyemangati dirinya sendiri..
Keesokan harinya..
Arabella berdandan untuk penyamaran. Ia naik bis menuju kota sebelah, dan ia sampai dengan selamat di panti jompo.. Tempat tersebut bisa dibilang sangat besar. Sebuah panti Yang paling bagus di kota manhattan dan pastinya Dengan biaya perawatan yang sangat mahal tentunya.
Setidaknya meskipun anak anak nyonya evelyn tidak pernah datang menemui ibu mereka, tetapi mereka memberikan fasilitas yang luar biasa. Padahal bagi nyonya evelyn kehadiran anak anaknya jauh lebih baik baginya dibandingkan fasilitas mewah.
"Permisi.. Aku arabella gweneveive ingin bertemu dengan nyonya evelyn.. " Ucap arabella pada resepsionis. Resepsionis yang cantik itu menatap arabella dengan tersenyum lebar.
"Tentu arabella.. Kau tidak perlu memperkenalkan diri. Aku terlalu mengenalmu.. " Ucap sang resepsionis tersenyum. Begitu juga dengan arabella yang tersenyum lebar.
"Dimana nenek..? " Tanya arabella.
"Dia ada di halaman.. " Ucap sang resepsionis.
"Baiklah.. Aku akan segera mencarinya.. " Ucap arabella.
"Dia sedang melihat angsa yang sedang diberi makan di tepi danau.. Hati hati.. Angsa angsa itu agak sensitif.. " Ucap resepsionis memberi tahu.
Arabella pun pergi mencari nyonya evelyn di halaman panti, disana sangat ramai dengan orang tua, ada yang memakai kursi roda, dan banyak juga yang masih bisa berdiri dan bergerak sendiri,. Dan mereka selalu didampingi perawat yang baik dan cekatan.
"Arabella..? " Panggil nyonya evelyn.
"Nenek...! " Arabella segera mendekat.
Arabella segera menghambur ke dalam pelukan nyonya evelyn. Lalu ia menerima banyak hadiah ciuman di pipinya.
"Kenapa rambut mu berubah warna.? " Tanya nyonya evelyn.
"Ku pikir kau buta warna.. " Ucap arabella sedikit meledek. Membuat nyonya evelyn mencebik, lalu menepuk pipi arabella.
"Dasar anak nakal..! " Ucap nyonya evelyn.
"Maaf karena aku baru bisa datang.. Ada begitu banyak hal yang terjadi. Aku... Minta maaf.. " Ucap arabella.
"Untunglah aku menyuruh orang panti menghubungimu.. " Kata nyonya evelyn.
Nyonya evelyn mengeluarkan gelang manik manik dari dalam tas peralatan yang selalu ia bawa kemanapun ia pergi.
"Aku membuat ini bersama yang lain.. Mereka bilang gelang gelang ini bisa dikirim ke orang terdekat.. " Ujar nyonya evelyn menyerahkan gelang itu kepada arabella.
"Kenapa kau memberikannya pada ku.? " Tanya arabella.
"Karena kau adalah orang terdekatku sayang.. Aku mungkin akan meninggal tanpa siapapun disisiku.. " Ucapnya.
"Kau memiliki aku.. " Ucap arabella dengan mata berkaca kaca. Membuat nyonya evelyn tersenyum.
"Dengar arabella.. Aku tahu hidupmu berat, karena kita sama sama tidak memiliki siapapun.. " Ucap nyonya evelyn mengusap rambut arabella dengan penuh sayang.
"Apa kau masih sering di ganggu oleh para penagih hutang itu..? " Tanya nyonya evelyn.
"Ya nenek.. " Jawab arabella.
"Sudah ku katakan, pakailah uangku..! " Ujar nyonya evelyn.
"Tidak, aku tidak ingin melakukan itu.. " Tolak arabella.
nyonya evelyn mengeluarkan satu ikat uang pecahan seratus dollar. Lalu memberikannya kepada arabella, namun arabella langsung menolaknya.
"nenek..! Jangan..! " larang arabella
"jika kau menghargaiku maka kau akan menerimanya. Oke..? Perkara ini selesai.. Jangan menolakku..! " ucap nyonya evelyn tersenyum.
"kau ingat rumah yang selalu aku ceritakan itu.? " tanya nyonya evelyn.
HAPPY READING♥
Jangan Lupa Like, Komen, Subscribe Sayangku♥