Dalam sebuah pesta seorang gadis bernama Elis sengaja di tugaskan oleh sang ayah untuk menggoda para pengusaha muda yang kaya raya. Namun siapa sangka Elis malah terjebak dengan seorang pria yang paling di takuti di dunia bisnis.
Louise Mahendra Maxim adalah CEO dari Boison Grup terkenal dingin dan kejam. Seseorang yang pintar dan juga cerdas namun sayangnya malah jatuh hati pada Elis putri seorang pengusaha licik dan serakah.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gadis Scorpio, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak Asing
Elis berjalan mengikuti seorang staf wanita yang akan mengantarkannya ke ruangan CEO sambil mengingat-ingat kapan dia pernah ke sini. Bangunan dan nama perusahaan ini tidak asing baginya, tapi sungguh dia benar-benar lupa.
"Silahkan masuk, nona, tuan Louise sudah menunggu."
Elis mengangguk dan tak lupa mengucapkan terima kasih kepada wanita itu. Ia menghela napas sebelum membuka pintu didepannya.
"Selamat pagi tuan Louise." sapa Elis dengan ramah disertai dengan senyum yang mengembang.
Louise yang sedang fokus pada layar laptopnya beralih menatap Elis yang sedang tersenyum padanya. Wanita di depannya saat ini tidak seperti wanita yang dia temui waktu di pesta dulu yang berwajah jutek dan mulut yang ketus.
"Silahkan duduk." ucap Louise mempersilahkan tamunya untuk duduk.
"Terima kasih." balas Elis masih tersenyum.
"Sebelumnya saya akan memperkenalkan diri terlebih dahulu. Nama saya Elisa Natawijaya." kata Elis.
Setelah itu Elis langsung menyampaikan maksud dan tujuannya datang menemui Louise. Karena dari apa yang ia baca tentang CEO Boison Grup ini orangnya tidak suka bertele-tele.
Setelah Elis menjelaskan, Louise juga menanyakan beberapa pertanyaan tentang Bintang Media. Perusahaan milik Aryo Natawijaya. Sebagai seorang lulusan ilmu komunikasi Elis memang seorang yang pandai bicara. Jadi tidak begitu sulit untuk Elis menjawab pertanyaan-pertanyaan Louise.
Hampir satu jam pertemuan Elis dengan Louise sebelum akhirnya Elis pamit undur diri.
"Nanti asisten ku akan menghubungi untuk informasi selanjutnya." kata Louise.
"Baik, tuan. Terima kasih atas waktu anda." ucap Elis sebelum keluar dari ruangan itu.
Louise melepas kaca matanya setelah pintu ruangannya tertutup. Selama pertemuannya dengan Elis tadi, dia terus saja memperhatikan wanita itu. Elis bersikap seolah-olah seperti tidak mengenalinya. Apa mungkin wanita itu tidak mengingatnya sama sekali.
Tak ingin terus memikirkan hal yang sepele seperti itu, Louise kemudian memanggil Robby dan beberapa saat kemudian sang asisten pun datang.
"Cari tahu tentang perkembangan perusahaan Bintang Media selama tiga bulan terakhir." perintah Louise.
"Baik, tuan." jawab Robby patuh seperti biasanya.
Perusahaan Bintang Media salah satu perusahaan yang sudah cukup lama berdiri. Selama ini perusahaan itu cukup stabil, meskipun tidak meningkat terlalu pesat tapi juga tidak pernah mengalami kemunduran. Tapi mengapa tiba-tiba saja mereka membutuhkan pinjaman modal.
*
Pulang dari perusahaan Boison Grup, Elis kemudian langsung pergi menemui sang ayah di perusahaannya.
"Bagai mana pertemuannya ?" tanya Aryo tidak sabar dan berharap rencananya berhasil.
"Lancar pa." jawab Elis.
"Nanti mereka akan menginformasikan lagi." lanjutnya.
"Bagus, sayang. Terima kasih sudah membantu papa." kata Aryo sambil tersenyum penuh arti.
Louise tidak langsung menolak proposal darinya dan nanti mereka akan menginformasikan lagi. Itu artinya masih ada kesempatan lagi untuk pertemuan berikutnya. Aryo akan meminta Elis untuk pergi menemui Louise lagi nanti.
Pada pukul sepuluh pagi Elis sudah tiba di cafe miliknya. Pada jam-jam begini cafe memang cukup sibuk karena ramainya pengunjung.
Baru saja Elis mendudukkan tubuhnya saat tiba-tiba sebuah pesan masuk di ponselnya.
"Hay, kau sedang apa ?"
"Jika kau tidak sibuk aku ingin mengajak mu makan siang."
Elis membaca dua buah pesan masuk dari nomor yang tidak di kenal. Elis kemudian melihat foto profilnya. Ia memutar bola mata ketika mengetahui siapa yang mengirim pesan itu. Siapa lagi kalau bukan Cristof.
Gigih sekali pria itu mendekatinya, meski sudah beberapa kali di tolak tetap saja Cristof masih mengajaknya pergi. Elis menyimpan kembali ponselnya di dalam tas tanpa sedikitpun niat untuk membalas pesan itu.
\=\=\=\=\=\=\=\=
Hai hai hai, author ingin mengucapkan Selamat menjalankan ibadah puasa bagi yang menjalankannya. Mohon maaf lahir batin. Semoga kita di beri kekuatan dan kesabaran menjalani puasa di tahun ini 🙏
Terima Kasih buat reader sudah mampir di novel terbaru author. Semoga terhibur 🙏
jangan sampai Rafly yg datang, biar Rafli sama Amanda saja Thor