NovelToon NovelToon
Cintamu Menusuk Jantungku

Cintamu Menusuk Jantungku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / Cintamanis / Romansa Fantasi / Cinta Terlarang
Popularitas:3.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sindya

Pengorbanan Renata yang awalnya hanya menjadi seorang penyamar untuk menggantikan seorang wanita yang merupakan tunangan dari Bryan karena sedang koma berakhir menjadi sebuah malapetaka yang membuatnya kehilangan segalanya..

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Dijebak

Rania segera meninggalkan ruang ICU itu untuk menghindari prasangka buruknya pada Bryan. Ia tidak ingin terhasut dengan pikirannya sendiri sebelum menanyakan langsung kepada Bryan tentang siapa Renata.

"Ya Allah. Aku berlindung kepadamu dari godaan setan yang terkutuk," lirih Rania.

Tidak ada yang bisa ia lakukan di tempat itu selain memilih pulang untuk menenangkan dirinya.

"Apakah kakek Firza tahu siapa itu Renata? Jika tidak punya hubungan dengan wanita itu, kenapa Bryan begitu mudahnya memanggil wanita itu dengan sebutan "sayang"?"

Sementara itu pesawat Renata sudah meninggalkan bumi Indonesia. Untuk menenangkan pikirannya, Renata terus menerus berzikir dengan tasbih digenggaman nya. Sebenarnya tasbih itu milik Bryan namun Renata memintanya dan Bryan memberikannya dengan senang hati saat mereka sudah menikah.

Sesekali ia mengusap air matanya yang mengembun. Menikmati kerinduan yang sangat menyakitkan hatinya kini. Perpisahan yang tidak disangkanya begitu singkat.

"Bryan. Cintamu terlalu kuat hingga menusuk jauh ke dalam jantungku. Ini adalah salahku karena terjebak dalam pesonamu. Namun aku tidak menyesal merasakan cinta kasihmu melebihi rasa bahagia ku akan hadiah uang dari kakekmu," batin Renata tersenyum getir pada dirinya sendiri.

Dulu di otaknya hanyalah uang karena ingin mengejar ambisinya. Namun pesona Bryan mampu mengubah perasaan serakahnya.

"Mau minum apa nona?" tanya seorang pramugari membuat Renata tersadar dari lamunannya.

"Kopi saja." Renata memperbaiki posisi duduknya. Ia menerima kopi itu lalu meneguknya dengan perlahan.

Sekitar 18 jam lebih waktu tempuhnya penerbangan itu dan Renata segera turun dari pesawat setelah pesawat landing dengan sempurna.

Renata ingin menginap dulu di hotel yang ada di kota Swiss tersebut selama beberapa hari setelah itu baru melanjutkan perjalanan ke New York.

Kebetulan Renata datang di musim semi. Jadi udara terasa hangat seperti di Jakarta. Renata mendatangi tempat pengambilan bagasi. Setelah menunggu cukup lama barang miliknya tidak kunjung terlihat. Sementara semua penumpang sudah sudah mengambil semua barang bawaan mereka.

"Apakah aku mendatangi bagasi yang salah? Tapi nomor penerbangannya benar kok." Renata menatap di sekitarnya yang mulai terlihat sepi.

Saat ia ingin bertanya pada beberapa petugas bandara tersebut tiba-tiba ada dua orang petugas bea cukai mendatanginya.

"Apakah anda bernama Renata Claudia, nona?" tanya petugas itu dan Renata mengangguk dengan cepat.

"Kalau begitu silahkan ikut dengan kami ke kantor...!" ucap petugas itu namun Renata tidak bergeming.

"Tunggu pak...! Ada apa sebenarnya? Di mana barang-barang saya?" tanya Renata masih bersikap tenang namun terus waspada.

"Nanti atasan kami akan jelaskan kepada anda," ucap petugas itu lalu melangkah duluan.

Renata mengambil kacamata pintarnya untuk membaca data kedua pria yang mengaku petugas bandara tersebut.

Dalam waktu beberapa menit mereka sudah berada di dalam kantor bea-cukai bandara. Renata melihat koper dan beberapa barangnya di atas meja kerja.

"Apakah ini barang anda nona?" tanya atasan bea-cukai tersebut.

"Benar pak," jawab Renata tegas.

"Kalau begitu tolong kamu buka koper mu di depan kami..!" titah Mr. Neil.

"Kenapa harus digeledah koper saya? Saya tidak membawa barang terlarang pak," ketus Renata lalu membuka kopernya dengan kesal.

Namun semenit kemudian, Renata begitu terkejut ada bungkusan lain yang tidak ia kenal sudah berada di antara barangnya. Belum saja ia menyentuh barang itu, seorang petugas langsung memborgol kedua tangannya.

"Itu bukan punya saya pak. Bagaimana mungkin ada barang lain di dalam koper saya. Jika saya membawanya pasti otoritas bandara di negara saya sudah menahan saya," bantah Renata.

"Silahkan anda mempertanggungjawabkan perbuatan anda di kantor polisi. Anda berhak di dampingi oleh pengacara," ucap Mr. Neil lalu memberi isyarat pada kedua anak buahnya untuk membawa pergi Renata.

"Tidak. Saya tidak bersalah. Ini pasti ulah kalian. Hanya pihak bea cukai koper yang memiliki kunci dari setiap koper terkunci," ucap Renata yang lalai akan hal itu. Biasanya ia selalu melakukan kunci dobel pengaman jika akan berpergian melalui udara.

Barang-barang Renata diangkut ke dalam mobil itu juga. Renata memejamkan matanya. Menangis pun rasanya percuma. Ia mengambil kacamatanya dari kantong jaketnya walaupun cukup susah payah. Kacamata itu jatuh di samping bangku lalu segera ia mengenakannya.

Mobil terus melaju dengan kecepatan tinggi. Kebetulan hari juga sudah mulai malam. Renata melihat daerah sekitarnya. Ia merasa kalau dirinya tidak dibawa ke kantor polisi.

"Sepertinya ini bukan jalan ke kantor polisi," ucap Renata kepada sang sopir.

"Diam lah nona ...!" bentak sang sopir lalu menepikan mobilnya ke pinggir jalan yang cukup sepi di mana ada mobil sedan lain warna hitam pekat terparkir di depan mobil mereka.

"Turun....!" titah seorang petugas dengan kepala pelontos.

Lagi-lagi Renata dibuat bingung saat ini. Walaupun dalam keadaan takut namun ia berusaha tetap tenang sambil berpikir keras. Dua orang pria berbadan besar keluar dari mobil hitam untuk menyambut Renata.

"Dia milik kalian...! Terserah bos kalian mau apakan dia," ucap sang sopir.

"Kalau begitu buka kan borgolnya. Aku yakin gadis ini tidak akan kabur. Aku ingin bersenang-senang dengannya terlebih dahulu sebelum diserahkan ke bos besar," ucap pria dengan wajah mesum kepada sang sopir bandara yang tidak berlogo bea-cukai.

"Sialan...! jadi aku dimanfaatkan oleh mereka. Ini pasti sindikat mafia. Baiklah.. ! Kalau begitu aku akan mengikuti permainan kalian," batin Renata yang merasakan kedua tangannya terasa kebas setelah lama diborgol.

Mobil yang membawa Renata menyusuri jalan lain seperti jalan yang tidak biasa dilewati oleh publik. Renata membaca setiap nama tempat itu melalui kacamata pintarnya.

"Ya Allah. Lindungilah aku dari kedua orang jahat ini. Renata mengeluarkan tas selempang dari tubuhnya lalu menjerat leher pria yang ada di depannya membuat penjahat itu tercekik sambil menggapai tali tas rantai itu dari lehernya.

"Hei...! Apa yang kau lakukan?" teriak pria yang sedang menyetir mobil itu yang saat ini kehilangan fokus.

"Hentikan mobilnya atau temanmu ini akan kehabisan nafas..!" ancam Renata namun sang pria yang tadi bersikap mesum padanya malah menantangnya.

"Bunuh lah dia kalau kamu mau...! tapi aku tidak akan menghentikan mobil ini karena aku tidak mau menjadi santapan buaya milik bos ku," ucap penjahat itu makin menambah kecepatan mobilnya.

Setelah membuat rekan penjahat itu kehabisan oksigen di otaknya kini Renata mengambil parfum miliknya.

"Hei kau....!" teriak Renata agar penjahat itu melihat ke arahnya.

"Apa....?" ledek pria itu sambil menoleh ke arah Renata yang langsung menyemprotkan parfum itu ke mata penjahat itu.

"Akkkh....! Perih... mataku perih....!" ucap penjahat itu histeris dan Renata langsung memegang stir mobil agar tetap seimbang bersamaan dengan kaki penjahat itu menginjak rem. Renata mencabut kunci mobil itu lalu segera turun dari mobil untuk kabur.

1
suti markonah
sedih renata ke tangkep😭😭😭
Wicih Rasmita
seru deg degan 😳
next Thor
tina
lanjut kak
tina
lanjut
ngatun Lestari
tidak sabar menunggu pembalasan yang dilakukan Renata terhadap Glen...
ngatun Lestari
perasaan baru baca..saking asyiknya ee udah habis part...
ditunggu selanjutnya...
ngatun Lestari
ayo semangat..pasti ada jalan keluarnya
Rosdiana Diana
insya Allah bagus ceritanya... aamiin
suti markonah
semangat renata pantang menyerah, semoga usahanya membuahkan hasil dan cepet bs keluar
Wicih Rasmita
bagus ceritanya 👍
tina
lanjut
ngatun Lestari
aku cari" lama gak ketemu... akhirnya ketemu juga ini novel...
Rosdiana Diana: Alhamdulillah makasih juga kak
total 1 replies
ngatun Lestari
keren ... aku suka...makasih kak
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
tina
lanjut
tina
lanjut kak
suti markonah
masih banyak teka teki, siapa pula dokter yg sudah tau renata...sykr lan klo rania mau ngalah..semoga dapat jodoh baik
tina
lanjut kak
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!