Hidup Anna berubah setelah dirinya diadopsi seorang lelaki tampan dan awet muda bernama Victor. Karena saking tampannya Victor, Anna sampai tak bisa menahan diri untuk tidak jatuh cinta pada ayah angkatnya sendiri.
Namun suatu hari, Anna mengetahui fakta mengejutkan tentang Victor. Ternyata Victor adalah seorang vampir dan dianggap raja oleh sebuah sekte setan. Saat itulah Anna juga menemukan fakta kalau alasan dirinya diadopsi oleh Victor karena akan dijadikan tumbal. Bagaimana kelanjutan cerita Anna?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Desau, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 19 - Ritual Pembersihan [1]
"Maafkan aku, Anna. Maksudku kau terlihat cantik sekali." Bibi Laura meralat ucapan sebelumnya.
Anna tersenyum kecut untuk menanggapinya. "Apa yang akan kita lakukan? Semua orang dimana? Mana daddy?" cecarnya.
"Ada. Semua orang sudah menunggu. Termasuk daddy kamu. Masuklah ke dalam lebih dulu." Bibi Laura membukakan pintu untuk Anna. Pintu yang dibukanya tidak lain adalah pintu gudang.
Dahi Anna berkerut. Dia tentu heran. Namun saat pintu terbuka, dirinya bisa melihat dengan jelas ada pintu lain di dalam gudang. Pintunya berjenis dua pintu, berwarna cokelat, dan dihiasi dengan ukiran kuno.
"Aku tak tahu kalau ada pintu di sini sebelumnya," kata Anna. Namun baik dari Bibi Laura atau pun Beth, tidak menanggapi ucapannya.
Anna otomatis menoleh ke belakang. Ia memergoki Beth dan Bibi Laura saling berbisik.
"Bibi Laura?" panggil Anna.
Bibi Laura langsung menghampiri Anna. Menjauh dari Beth yang tadinya dia ajak bicara.
"Kau membicarakan apa dengan Aunty Beth? Kenapa harus berbisik?" tukas Anna.
"Bukan apa-apa. Tidak penting," sahut Bibi Laura. Dia segera membuka pintu ruangan misterius yang sejak tadi membuat Anna penasaran.
Ternyata di balik pintu itu bukanlah sebuah ruangan. Melainkan sebuah lorong. Lorong tersebut tampak hanya diterangi dengan lilin merah yang ada di dinding kiri dan kanan.
Anna merasa sedikit bergidik melihat pemandangan itu. Ia juga merasakan hawa dingin dari dalam sana. Entah kemana lorong tersebut akan membawanya.
"Tempat apa ini?" tanya Anna sembari memeluk tubuhnya.
"Ini adalah tempat rahasia keluarga kita. Ayo, my dear. Aku menemanimu. Kau tenang saja," ujar Bibi Laura.
"Tapi hawanya terasa dingin sekali. Aku tidak mengenakan apapun dibalik kain ini," keluh Anna.
"Kau merasa dingin karena belum melakukan ritual pembersihan. Nanti kalau kau sudah melakukannya, maka tubuhmu akan lebih sehat dan kuat," ucap Bibi Laura. "Tapi sebelum itu, biar aku pegangi ponselmu. Kau tidak bisa menjalani ritual sambil membawa ponsel begini," sambungnya.
Anna menatap ponselnya. Saat itulah dia melihat layar ponselnya menyala. Dirinya melihat ada pesan masuk dari Tara.
'Ada sesuatu yang aneh mengenai daddy mu, Anna!' Begitulah bunyi pesan yang sempat dibaca Anna. Karena tahu di sebelahnya ada Bibi Laura, Anna cepat-cepat mematikan ponselnya. Takut kalau wanita paruh baya itu tersinggung. Terlebih Tara membicarakan perihal Victor.
Walau Anna tak tahu apa yang dimaksud Tara, namun dirinya tentu penasaran. Nanti setelah ritual, Anna akan langsung menemui Tara.
Anna lantas menyerahkan ponselnya pada Bibi Laura. Mereka lantas mulai melangkah melewati lorong.
Anna penasaran, kemana lorong itu akan membawanya. Tidak cukup lama berjalan, akhirnya tibalah Anna dan Bibi Laura di sebuah ruangan. Tempat itu cukup luas. Di bagian tengahnya terdapat sebuah batu besar yang berbentuk persegi. Di sana terdapat lebih banyak lilin merah. Tidak ada penerangan lain selain lilin tersebut.
Anna sekarang bisa melihat keluarganya yang sudah menunggu. Semua pasang mata langsung menyambut Anna. Berbeda dengan Anna, seluruh orang di sana berpakaian hitam. Hanya Anna yang mengenakan pakaian putih.
Melihat Anna, Victor segera mendekat. Ia perlahan tersenyum.
Entah kenapa sosok Victor kala itu terasa sangat berbeda. Senyumannya bahkan terasa begitu menakutkan. Anna juga merasa kulit sang daddy terlihat pucat sekali.
"Apa kau sakit, Dad?" Anna yang cemas, lantas bertanya.
Victor tidak mengatakan apapun. Ia hanya mengukir senyuman menakutkan.
Dari arah samping, Paman James menyodorkan sebuah mangkok kecil pada Victor.
Anna bisa melihat air yang ada di dalam mangkok kecil itu berwarna hitam pekat. Namun dia dibuat syok sekali saat melihat Victor meminumnya.
Ditunggu karya2mu yg lain.
Jadi novel barumu ntar ,cwe kya Anna yg ke dua yah 🤔🤔🤔