Tertarik pada seorang wanita adalah hal tersulit untuk David rasakan setelah beberapa tahun yang lalu ditinggal pergi begitu saja oleh wanita yang sangat dicintainya.
Di usianya yang tak lagi muda, David bahkan tidak memikirkan untuk menikah dan berusaha memulai menjalin hubungan kembali dengan seorang wanita.
Di tengah ketenangan hidupnya, David mulai merasa terusik dengan kehadiran seorang wanita bernama Embun yang berstatus anak dari pembantu yang bekerja di rumahnya.
Menurut David, kehadiran Embun di rumahnya hanya membuat petaka untuknya sebab sang mama yang awalnya sudah tak lagi berniat menjodohkannya, kini kembali berniat untuk menjodohkannya dengan Embun dan melakukan berbagai cara agar dirinya mau menikahi Embun.
Hingga tanpa David sadari, di suatu malam ia terjebak dengan rencana sang mama yang mengharuskannya untuk menikahi Embun. Anak dari pembantu yang sudah lama bekerja di rumahnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14 - Dia Mulai Tertarik
David turut dibuat terkejut karena ternyata orang yang masuk ke dalam kamarnya bukanlah sang mommy melainkan adalah Embun. Tanpa memperdulikan kondisinya yang saat ini tengah bertelanjang dada, David menatap Embun dengan sorot mata tajam.
"Maaf mengganggu, Tuan. Saya mau mengambil pakaian kotor di keranjang laundry." Kata Embun.
David tak langsung memberikan jawaban. Ia menatap intens wajah Embun untuk waktu beberapa saat. "Cepat ambil dan segera keluar!" Kata David.
Embun bergegas melangkah ke arah kamar mandi untuk mengambil keranjang laundry. Ia tidak boleh berlama-lama berada di dalam kamar David yang terasa mencekam untuknya saat ini.
"Terima kasih, Tuan. Kalau begitu saya pamit dulu." Kata Embun setelah selesai mengambil pakaian di dalam kamar mandi.
David tak bersuara. Ia memilih mengangguk mengiyakan perkataan Embun.
Kaki mungil Embun segera melangkah cepat meninggalkan kamar. Melihat langkah Embun yang terburu-buru lantas saja membuat kening David mengkerut. "Kenapa jalannya seperti itu. Dia seperti habis melihat hantu saja!" Katanya datar.
**
Kejadian tadi pagi dimana Embun melihat David dalam kondisi bertelanjang dada untuk pertama kalinya nyatanya membuat pemikiran Embun terus tertuju pada pria itu. Jika biasanya ia hanya melihat bentuk tubuh bidang pria dari drama yang sering ia tonton, kini ia menatapnya secara live.
"Tuan David seksi sekali." Gumam Embun sambil menyetrikan pakaian David.
"Emh..." deheman ketua pelayan yang terdengar cukup keras mengagetkan Embun yang sedang melamun memikirkan wajah David.
"Bibi..." Embun terbata. Menatap wajah ketua pelayan dengan senyuman kaku.
Ketua pelayan menatap wajah Embun dengan tatapan datar yang terlihat sulit untuk diartikan. "Jika menyetrikanya sudah selesai, tolong bantu Bibi mengangkat jemuran di lantai atas, ya." Kata ketua pelayan lembut.
Embun menganggukkan kepalanya. "Baik, Bi."
"Satu lagi, jangan terlalu banyak melamun. Nanti tanganmu bisa terkena setrika panas." Beri tahu Bibi sedikit menyindir.
Embun mengangguk dengan wajah yang terlihat kaku. Setelah kepergian ketua pelayan, Embun pun berpikir keras apakah ketua pelayan mendengar perkataannya tadi saat memuji David atau tidak.
"Gawat. Kalau Bibi mendengarnya, Bibi pasti berpikiran yang tidak-tidak. Atau mungkin saja Bibi berpikir aku tertarik pada Tuan David." Embun mulai tidak tenang. Apa lagi pesan ketua pelayan tadi seperti sebuah sindiran untuknya.
"Embun... Embun. Seharusnya kau itu sadar diri. Siapa dirimu dan siapa Tuan David. Bisa-bisanya kau mengagumi majikanmu seperti itu!" Kata Embun merutuki dirinya sendiri.
Ketua pelayan yang ternyat belum pergi meninggalkan area laundry mendengar semua perkataan Embun. Setelah merekam perkataan Embun, ia bergegas menghampiri Mommy Meisya yang sedang bersantai di ruang tengah sambil membaca majalah di tangannya.
"Ada apa, Bi?" Tanya Mom Meisya melihat kedatangan ketua pelayan.
"Nyonya, sepertinya harapan anda bisa terwujud untuk menyatukan Tuan David dan Embun." Kata ketua pelayan.
Dahi Mom Meisya mengkerut. "Maksudnya bagaimana?" Tanyanya bingung.
Bibi segera mendekat. Kemudian memutar audio di ponselnya. Mendengar suara Embun yang tengah merutuki dirinya sendiri karena memuja David membuat senyuman di wajah Mom Meisya terkembang.
"Wah, ternyata diam-diam Embun tertarik juga pada putraku yang seperti kenebo kering itu!" Kata Mom Meisya girang.
"Iya, Nyonya. Semoga saja Tuan David juga demikian."
"Ya, semoga saja. Kalau sudah begini, rasanya saya sudah tidak sabar membuat jebakan agar mereka bisa segera menikah." Katanya dengan seringaian yang tercetak jelas di sudut bibir.
***