Takdir Cinta Hana

Takdir Cinta Hana

Di usir

Pecah sudah air mata Hana dan juga putranya saat jasad suaminya di masukkan ke dalam liang lahat, kaki Hana begitu lemas untuk bisa menginjak tanah, sedangkan Al tiada hentinya terus menangis dan menyebut nama ayahnya.

"Selamat jalan mas Adit,aku berjanji akan selalu menjaga putra kita, kamu yang tenang di sana mas, Aku ikhlas melepas kepergianmu!" ucap Hana yang sudah bisa menenangkan dirinya.

"Bunda!! Al sudah berjanji kepada ayah, kalau Al akan menjadi penggantinya ayah, Al akan selalu menjaga dan melindungi Bunda!"

Hana pun langsung memeluk putranya tersebut.

"Bunda yang akan selalu menjaga dan melindungi Al, yang sabar ya nak, Kita pasti kuat menghadapi ini semua!"

"Iya bunda!" jawab Al yang masih memeluk erat bunda Hana.

Tujuh hari berlalu begitu cepat, dan suatu peristiwa menyakitkan telah terjadi, dengan kasarnya ibu Retno alias ibu mertua Hana sengaja melemparkan koper dan tas yang ternyata di dalamnya sudah terdapat baju milik Hana dan juga Al.

"Bu, apa yang ibu lakukan dengan barang-barangku?" tanya Hana merasa bingung.

"Kau angkat kaki dari sini, dasar wanita pembawa sial, semenjak Adit membawamu ke dalam keluargaku, Seluruh usaha putraku menjadi bangkrut!" bentak bu retno dengan emosi yang meluap-luap.

"Iya, kamu tuh wanita pembawa sial, Kamu yang sudah menyebabkan hidup kak adit dan kita semua sengsara, lebih baik kau dan Al pergi dari sini!" sambung norah yang merupakan adik ipar dari Hana.

Hana pun tidak bisa membendung air matanya.

"Kenapa kalian tega berbuat seperti ini kepadaku? Kalian boleh mengusirku dari sini, tapi kenapa kalian juga tega mengusir Al, Al adalah cucumu, ibu Retno, Kenapa ibu tega?"ujar Hana lirih

"Ha..ha..ha! Apakah iya kalau Al itu darah daging dari anakku hah? Kamu itu di nikahi oleh Adit karena kamu telah hamil dengan pria lain dan Adit yang kena getahnya, dasar perempuan murahan!" sungutnya begitu tajam bagaikan pisau.

"Astagfirullah bu, dari mana ibu bisa punya fikiran sampai kesitu? sumpah bu, kalau Hana bukanlah wanita seperti itu, Ini adalah fitnah!" ucap Hana berusaha membela dirinya.

Lalu Norah ikut-ikutan angkat bicara dan kembali menyudutkan Hana.

"Alah, masih ngelak aja kamu Han, banyak tuh saksinya kalau kamu itu perempuan nakal, sudah berapa pria yang pernah tidur denganmu hah?" hardik Norah begitu puas

"Sudah cukup! Kalian jangan menuduhku tanpa bukti, Ini sama saja dengan fitnah." jawab Hana menatap ke arah Norah

"Alah, mana ada sih maling yang ngaku hah," bentak Norah

Dan akhirnya Hana pun mengalah untuk keluar dari rumah suaminya, sedangkan ibu mertua dan adik iparnya tersenyum puas dengan apa yang sudah mereka lakukan hari ini kepada Hana.

Tidak lama Al pulang dari sekolah.

"Assalamualaikum bunda!"sapa Al

Betapa kagetnya Al ketika mendapati ibunya sedang menangis sembari membawa koper.

"Waalaikumsalam nak!!" jawab Hana sembari mengusap air matanya.

"Bun, apa yang sudah terjadi?" tanya Al merasa heran.

"Eh anak haram, kamu sebaiknya angkat kaki dari sini ya, selama ini kita bungkam dan berpura-pura baik karena masih ada kak Adit, tapi sekarang jangan harap kita baik lagi sama kalian!" sungut Norah begitu puasnya.

"Sudah cukup Norah, aku dan Al akan pergi dari sini, apakah kau puas hah?"

"Oh baguslah, lebih cepat itu lebih baik." jawab ibu Retno ikut menimpali

"Kalian sungguh kejam, Allah pasti akan membalas semua perbuatan kalian!" Ucap Al

Bu Retno dan Norah pun tidak menghiraukan ancaman dari AL.

Di bawah sinar matahari yang cukup terik, Hana berjalan kaki menuju jalan raya, para tetangga pun mulai bertanya-tanya kepada Hana.

"Han, Kamu mau kemana sama Al, kok bawa koper segala sih?" tanya bu Farida penasaran.

Saat Al akan menjelaskan apa yang sudah terjadi, tiba-tiba Hana yang menjawab pertanyaan dari bu Farida dan Hana pun terpaksa harus berbohong.

"Kita mau ke kota bu, mungkin saya dan Al akan lama di sana!" jawab Hana singkat

"Yaudah, kamu hati-hati ya Han, cepat pulang kesini lagi ya, oh iya, ini ada titipan dari ibu-ibu pengajian buat kamu dan Adit!" ucap bu Farida sembari mengeluarkan amplop di dalam kantong baju gamisnya.

Hana dan Adit mengucap syukur dan terima kasih atas perhatian ibu-ibu di kampung sindang sari ini.

Akhirnya Hana bergegas pergi bersama Al putra semata wayangnya menuju terminal dengan angkutan umum.

......................

"Ha..ha..ha, akhirnya si wanita pembawa sial itu dengan mudahnya kita singkirkan Bu!"

"Iya Nor, Ibu benar-benar sudah muak dengan wanita itu, kenapa Adit sampai tergila-gila dengan si Hana? Punya pelet apa tuh dia!!"tuduh bu Retno

Ternyata ibu mertua Hana sudah tidak menyukai Hana sedari dulu, dan sebenarnya bu Retno tidak pernah merestui hubungan putranya dengan Hana,apalagi semenjak Hana masuk ke dalam keluarga mereka, almarhum Adit tidak lagi loyal kepada ibu dan juga Adik perempuannya, itu semua Adit lakukan setelah Adit menikah dengan Hana, tiba-tiba saja pendapatan usaha Adit menurun secara signifikan di karenakan susahnya mendapatkan kayu jati yang keberadaannya sudah tidak bisa di tebang dengan sembarangan, karena pohon jati saat ini sudah mulai langka dan harganya terus melambung tinggi, jika ingin menebang pohon jati mesti ada surat ijin untuk bisa menebang pohon jati tersebut yang nantinya akan di jadikan furniture seperti meja, lemari pakaian, kitchen set dan lain sebagainya, dan selama sepuluh tahun terakhir usaha yang dimiliki oleh Adit malah semakin terpuruk hingga akhirnya Adit terkena musibah, ia di vonis terkena kanker paru stadium tiga dan harus mendapatkan pengobatan yang lebih serius, berbagai cara Hana lakukan untuk kesembuhan suami tercintanya, sampai-sampai ia harus rela menjual rumah hasil jerih payah suaminya yang merupakan aset terakhir yang ia miliki untuk biaya pengobatan, dan Hana pun mau tidak mau kini tinggal dan menempati rumah peninggalan dari mendiang almarhum Ayah mertuanya bersama ibu Retno dan juga Norah, namun takdir berkata lain, Allah lebih menyayangi Aditia, ia pun menghembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit pada saat menjalankan kemoterapi yang ke sepuluh kalinya, kondisi tubuhnya sudah tidak kuat lagi untuk menahan penyakit yang di deritanya selama setahun terakhir.

......................

"Bun,kita mau pergi kemana, apakah bunda akan pergi ke rumah saudaranya bunda?" tanya Aldebaran

"Kita akan ke Jakarta Al, di sana ada sahabat dekatnya bunda sewaktu sekolah dulu, mudah-mudahan sahabat bunda ini masih tinggal di sana."jawab Hana

'Maaf kan bunda ya Al, bunda janji akan membahagiakan Al, bunda akan menjadi ibu sekaligus ayah untuk Al.' batinnya menangis

Al akhirnya tertidur di dalam bus, perjalanan yang mereka tempuh cukup lama yakni sekitar tiga jam lebih, itu pun jika kondisi jalanan tidak macet.

Bersambung.....

Terpopuler

Comments

🌺Zaura🌺

🌺Zaura🌺

Jahat syekali mertuanya, klw aku punya mertua gitu, udah aku santet dah...😂😂😂.

2024-11-18

1

Sasha nayla

Sasha nayla

kok gk di sebutin di sipnosis umurnya Al brp tahun thorrr

2024-11-17

1

Cah Dangsambuh

Cah Dangsambuh

aku mampir di bap pertama dah di barengi air mata

2024-11-19

1

lihat semua
Episodes
1 Di usir
2 Bertemu sahabat lama
3 Sosok seorang Samudera Arga Winata
4 Pekerjaan untuk hana
5 Awal mula bertemu
6 Surat peringatan untuk hana
7 Bertemu dengan lily
8 Pertemuan AL dan lily
9 lily tenggelam
10 Siapa itu hana?
11 kagum
12 Ulang tahun lily
13 pengumuman yang sangat mengejutkan
14 Merubah hana
15 Pengumuman untuk seluruh karyawan
16 makan siang bersama
17 Wina rindu
18 Tamu yang tidak terduga
19 Jadi bahan gosip para tetangga julid
20 Pergi ke Bandung
21 Hana yang malang
22 Mencari hana yang hilang
23 Mencari tersangka
24 Akhirnya pelaku di temukan
25 Tewasnya tersangka di tangan si penjagal
26 Pernyataan pahit dari kakek arga
27 Menjenguk hana
28 Menjemput lily pulang
29 Rahasia wina
30 Oh tidak!!!
31 Samudera sakit
32 Stela melabrak hana
33 Melamar hana
34 AL yang malang
35 Hana kembali di uji
36 Rencana Lily dan AL
37 Mengantar hana pulang
38 Rencana pertama lily
39 Pertarungan sengit hana dan stela
40 Menyatakan cinta
41 Di terima atau di tolak lagi?
42 Doa dua malaikat kecil yang terkabul
43 Good by stela
44 Bucinnya samudera
45 Membeli cincin kawin.
46 masalalu samudera yang kelam
47 Kebahagiaan akan segera tiba
48 menjelang hari pernikahan
49 Sah
50 Resepsi
51 Semalam bersamamu
52 Sekertaris baru untuk samudera
53 Menggoda hana
54 Terpilihnya sekertaris baru
55 Protes hana
56 Emosi
57 Pelajaran untuk samudera
58 Meminta maaf
59 Cinta pertama samudera
60 Cinta pertama samudera part 2
61 Rumah baru untuk Hana
62 Memilikimu
63 Pulau matahari
64 Dinner romantis
65 kembali ke jakarta
66 Pulang kampung
67 Fitnah
68 Memaafkan kesalahan di masalalu
69 Pergi ke jepang
70 Kemo pertama AL
71 Jati diri nadira
72 Samudera kritis
73 Kehadiran kakek arga dan oma sinta
74 Wina yang malang
75 Di temukannya tersangka
76 Terbitnya mentari setelah badai
77 Titik terang kasus penculikan 30 tahun yang lalu
78 Mencari barang bukti
79 Buku diary
80 Meminta tolong
81 Cemburu
82 Kabar baik untuk arman
83 kembali ke hotel Samudera
84 Kebodohan Hana
85 Pertengkaran hana dan samudera
86 Peresmian
87 Bertemu seseorang di masalalu
88 Jati diri seorang Hana Aziza
89 Musuh dalam selimut
90 Makan malam part 1
91 Makan malam part 2
92 Makan malam part 3
93 Akhirnya samudera tahu
94 Lala dan Dadal
95 Mencelakai hana
96 Siapa pelakunya?
97 Dendam di masalalu
98 Meringkus pelaku part 1
99 Meringkus pelaku part 2
100 Masalah yang belum beakhir
101 Pulang ke rumah kakek arga
102 Rayuan maut samudera
103 Hana di culik
104 Terjebak dalam permainan musuh
105 Akhir yang tragis
106 Hana adalah cucumu
107 Ada apa denganmu?
108 Datang ke acara Reuni
109 Ada apa dengan samudera?
110 Ada udang di balik batu
111 Diagnosa untuk samudera
112 Hana hamil
113 Rahasia Bunga dan Hana
114 Antara cinta dan dendam
115 Penyesalan
116 Liburan part 1
117 Liburan part 2
118 Jebakan
119 Liburan part 3
120 Bom waktu
121 Meluruskan masalah
122 Nekat
123 Persekongkolan yang mulai terungkap
124 pengakuan yang sangat menyakitkan
125 Jebakan dan perangkap dari musuh
126 Penyesalan yang tiada berarti
127 Pergi ke dokter mata
128 Drop lagi
129 Menemui bu retno
130 Menebus kesalahan di masalalu
131 Operasi untuk AL
132 operasi mata lily
133 Belajarlah dari kesalahan
134 Kebahagiaan untuk anak-anak
135 Rencana busuk
136 Terima kasih frans
137 Acara syukuran
138 Mencoba mendekatinya
139 Hari bahagia
140 Sekolah baru Al dan Lily
141 Cemburu menguras hati
142 Rahasia kakek Arga
143 Selamat jalan kakek arga
144 Apakah kau menolak kehadiranku?
145 Meminta bantuan Hana
146 Pertemuan yang menyakitkan part 1
147 Pertemuan yang menyakitkan part 2
148 Pertemuan yang menyakitkan part 3
149 Berbahagialah selalu
150 Akhir yang bahagia
151 pengumuman
152 Pengumuman 2
153 Pengumuman 3
154 Bonus chapter 1
155 Bonus Chapter 2 Terserang baby blues
156 Bonus chapter 3 Ada apa dengan Hana?
157 Bonus chapter 4 Dijenguk Ayah dan ibu mertua
158 Pengumuman 5
159 pengumuman 6
160 pengumuman 7
161 pengumuman 4
162 pengumuman 8
Episodes

Updated 162 Episodes

1
Di usir
2
Bertemu sahabat lama
3
Sosok seorang Samudera Arga Winata
4
Pekerjaan untuk hana
5
Awal mula bertemu
6
Surat peringatan untuk hana
7
Bertemu dengan lily
8
Pertemuan AL dan lily
9
lily tenggelam
10
Siapa itu hana?
11
kagum
12
Ulang tahun lily
13
pengumuman yang sangat mengejutkan
14
Merubah hana
15
Pengumuman untuk seluruh karyawan
16
makan siang bersama
17
Wina rindu
18
Tamu yang tidak terduga
19
Jadi bahan gosip para tetangga julid
20
Pergi ke Bandung
21
Hana yang malang
22
Mencari hana yang hilang
23
Mencari tersangka
24
Akhirnya pelaku di temukan
25
Tewasnya tersangka di tangan si penjagal
26
Pernyataan pahit dari kakek arga
27
Menjenguk hana
28
Menjemput lily pulang
29
Rahasia wina
30
Oh tidak!!!
31
Samudera sakit
32
Stela melabrak hana
33
Melamar hana
34
AL yang malang
35
Hana kembali di uji
36
Rencana Lily dan AL
37
Mengantar hana pulang
38
Rencana pertama lily
39
Pertarungan sengit hana dan stela
40
Menyatakan cinta
41
Di terima atau di tolak lagi?
42
Doa dua malaikat kecil yang terkabul
43
Good by stela
44
Bucinnya samudera
45
Membeli cincin kawin.
46
masalalu samudera yang kelam
47
Kebahagiaan akan segera tiba
48
menjelang hari pernikahan
49
Sah
50
Resepsi
51
Semalam bersamamu
52
Sekertaris baru untuk samudera
53
Menggoda hana
54
Terpilihnya sekertaris baru
55
Protes hana
56
Emosi
57
Pelajaran untuk samudera
58
Meminta maaf
59
Cinta pertama samudera
60
Cinta pertama samudera part 2
61
Rumah baru untuk Hana
62
Memilikimu
63
Pulau matahari
64
Dinner romantis
65
kembali ke jakarta
66
Pulang kampung
67
Fitnah
68
Memaafkan kesalahan di masalalu
69
Pergi ke jepang
70
Kemo pertama AL
71
Jati diri nadira
72
Samudera kritis
73
Kehadiran kakek arga dan oma sinta
74
Wina yang malang
75
Di temukannya tersangka
76
Terbitnya mentari setelah badai
77
Titik terang kasus penculikan 30 tahun yang lalu
78
Mencari barang bukti
79
Buku diary
80
Meminta tolong
81
Cemburu
82
Kabar baik untuk arman
83
kembali ke hotel Samudera
84
Kebodohan Hana
85
Pertengkaran hana dan samudera
86
Peresmian
87
Bertemu seseorang di masalalu
88
Jati diri seorang Hana Aziza
89
Musuh dalam selimut
90
Makan malam part 1
91
Makan malam part 2
92
Makan malam part 3
93
Akhirnya samudera tahu
94
Lala dan Dadal
95
Mencelakai hana
96
Siapa pelakunya?
97
Dendam di masalalu
98
Meringkus pelaku part 1
99
Meringkus pelaku part 2
100
Masalah yang belum beakhir
101
Pulang ke rumah kakek arga
102
Rayuan maut samudera
103
Hana di culik
104
Terjebak dalam permainan musuh
105
Akhir yang tragis
106
Hana adalah cucumu
107
Ada apa denganmu?
108
Datang ke acara Reuni
109
Ada apa dengan samudera?
110
Ada udang di balik batu
111
Diagnosa untuk samudera
112
Hana hamil
113
Rahasia Bunga dan Hana
114
Antara cinta dan dendam
115
Penyesalan
116
Liburan part 1
117
Liburan part 2
118
Jebakan
119
Liburan part 3
120
Bom waktu
121
Meluruskan masalah
122
Nekat
123
Persekongkolan yang mulai terungkap
124
pengakuan yang sangat menyakitkan
125
Jebakan dan perangkap dari musuh
126
Penyesalan yang tiada berarti
127
Pergi ke dokter mata
128
Drop lagi
129
Menemui bu retno
130
Menebus kesalahan di masalalu
131
Operasi untuk AL
132
operasi mata lily
133
Belajarlah dari kesalahan
134
Kebahagiaan untuk anak-anak
135
Rencana busuk
136
Terima kasih frans
137
Acara syukuran
138
Mencoba mendekatinya
139
Hari bahagia
140
Sekolah baru Al dan Lily
141
Cemburu menguras hati
142
Rahasia kakek Arga
143
Selamat jalan kakek arga
144
Apakah kau menolak kehadiranku?
145
Meminta bantuan Hana
146
Pertemuan yang menyakitkan part 1
147
Pertemuan yang menyakitkan part 2
148
Pertemuan yang menyakitkan part 3
149
Berbahagialah selalu
150
Akhir yang bahagia
151
pengumuman
152
Pengumuman 2
153
Pengumuman 3
154
Bonus chapter 1
155
Bonus Chapter 2 Terserang baby blues
156
Bonus chapter 3 Ada apa dengan Hana?
157
Bonus chapter 4 Dijenguk Ayah dan ibu mertua
158
Pengumuman 5
159
pengumuman 6
160
pengumuman 7
161
pengumuman 4
162
pengumuman 8

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!