Gadis belia yang cantik rupawan bernama Azzara Amelia Kertapati gagal menikah sehingga ia mengalami trauma besar terhadap semua pria yang memanfaatkan dirinya yang terlahir sebagai pewaris tunggal Kertapati.
Meski 2 tahun sudah berlalu, masa lalu yang menghancurkan harga dirinya masih membayangi sosok Azzara Amelia Kertapati.
Memori itu mengajarkan Azzara yang polos bahwa manusia adalah makhluk sosial yang munafik dan mulut pria adalah yang paling manis merupakan sampah. Hanya dirinya sendirilah yang bisa dipercaya.
Oleh karena itu, ia tidak mau terjebak lagi dalam kebohongan dan memutuskan untuk menyamarkan identitasnya.
Namun, apa yang harus Azzara lakukan ketika pesona sang majikan kembali menjajah kehidupannya? Haruskah ia percaya dengan janji manis sang Xavier meski hatinya lah taruhannya? Lalu, bagaimana reaksi Xavier ketika mengetahui identitas Azzara sebenarnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fanie Liem, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
11. Cerita masa lalu Satya & Gisela
Flashback on
"Gisel, tunggu aku mau bicara empat mata sama kamu." Ucap Satya
"Bicara apa?" tanya Gisela
"Ini mengenai perasaanku kepda kamu. A-aku mencintaimu, Gisela Natalia. Apa kamu mau menjadi kekasih aku?" tanya Satya
"Maaf Satya, aku sudah menerima cinta Xavier." Tolak Gisela
"Kenapa kamu harus menerimanya? apa kekurangan aku sampai kamu menolak aku seperti ini? bukankah kita-," ucap Satya dengan nada terpotong.
"Stop, jangan bicara lagi! Aku tidak mau dengar apa pun dari mulutmu. Anggap kita tak pernah saling kenal karena cintaku hanya untuk Xavier." Ucap Gisela
"Aku tahu itu hanya kesalahan yang indah bagiku. Sekarang aku akan belajar untuk melepaskan kamu dengan sahabatku." Batin Satya
Flashback off
Sekilas kenangan masa lalu itu harus Satya lupakan, kini lamunan Satya terhenti ketika Jayden memanggil dirinya
"Hei Satya, ngapain lu melamun. Hayu kita sambut Gisel di bandara seperti yang di perintahkan Xavier, kita harus menjaga dia." Ucap Jayden
"Lu saja deh yang sambut dia, gua ada urusan mendadak." Tolak Satya
"Ya ampun masa gua sendiri yang hadapinya sih Gisel? gua juga males kali di tanya- tanya sama dia." Ucap Jayden
"Ayolah lu saja, gua beneran ada urusan penting. Nyokap gua lagi sakit, jadi gua harus nemenin dia ke rumah sakit " Kilah Satya
"Ah, lu nggak asyik." Ucap Jayden
"Gua sih asyik ajah kok, lu ajah yang terlalu berlebihan menghadapi semua ini." Ucap Satya
"Terserah deh, pokoknya lu harus ikut," tarik Jayden
Dengan sangat terpaksa Satya pun harus mengikuti langkah Jayden menuju mobil untuk menjemput Gisel
Bandara Xxx
"Sudah sana jemput, gua tunggu di mobil saja." Ucap Satya
"Hah? tumben banget sih mau nunggu di mobil, biasanya kalau ada Gisela itu lu selalu saja gangguin dia." Ucap Jayden
"Nggak ah, dia itu punya Xavier. Gua nggak mau ikut campur." Ucap Satya
"Oh, oke kalau begitu lu tunggu di sini jadi supir yang duduk cantik. Setelah gua datang bersama Gisela, lu buka pintu kita masuk ya." Ucap Jayden
"Enak banget ya main perintah orang tampan seperti gua." Sentak Satya
"Tampan sih tapi lebih tampan gua dong," ucap Jayden dengan terkekeh.
Setelah Jayden dan Satya bercanda gurau, Jayden pun pergi seorang diri untuk menjemput Gisela di bandara
"Hai, sudah lama sekali tidak bertemu." Ucap Jayden
"Kenapa lu yang jemput gua? Di mana Xavier?" tanya Gisela
"Xavier yang menyuruh gua untuk jemput dan menjaga lu selama lu berada di sini." Ucap Jayden
"Ah, kenapa Xavier menyuruh lu? gua hanya mau dia."Ucap Gisela
"Xavier sibuk kalau kamu tidak percaya sama ucapan gua ini, coba hubungi saja dia kalau kamu tidak percaya." Ucap Jayden
"Tidak perlu, nanti gua sendiri yang akan mendatanginya." Ketus Gisela
Jayden hanya bisa menggelengkan kepalanya," Ya ampun, cantik- cantik galak bener..." Ucap Jayden
"Terserah, cepat anter gua ke apartemen." Ketus Gisela
"Iya, juragan. Gua antar sebelah sana mobilnya." Ucap Jayden
*******
Jayden mendengus kesal dengan perilaku Gisela, tapi ia tetap berusaha bersikap manis karena amanah dari sang sahabat untuk bersikap hangat dan selalu menjaga Gisela.
"Kok dia di sini juga sih?" tanya Gisela
"Iya,memang kenapa? kita berdua memang di suruh Xavier untuk menjaga kamu selama dia pasti sibuk." Ucap Jayden
"Duh, kenapa sih bertemu dia lagi. Padahal kejadian masa lalu itu sudah aku lupakan saat dia tak sengaja untuk mencium bibirku." Batin Gisela dengan mengusap bibirnya.
Flashback on
"Hai, ngapain bengong? di sini sendirian di mana Xavier?"tanya Satya
"Aku di tinggal Xavier, apa kamu bisa anter aku ke apartemen dia?" tanya Gisela
"Kok bisa di tinggal dia?" tanya Satya
"Iya, tadi dia bilang mendadak nggak bisa jemput karena di Mom Delia sakit." Ucap Gisela
"Oh, yasudah sekarang masuk dulu saja dalam mobil." Ucap Satya
Satya pun memasangkan seat belt kepada Gisel dengan hati yang berdebar-debar, lalu bunyi klakson keras terdengar menggelegar sehingga tautan bibir mereka saling bertemu dan menempel membuat Gisel dan juga Satya saling terperanjat dengan bola mata yang membulat sempurna. Namun karena daya tarik Gisela mampu membuat Satya melakukan hal lebih, ia mulai memberanikan diri untuk menarik tengkuk leher Gisel dan mulai menempelkan kembali tautan bibir mereka lalu mulai melumat dan bertukar saliva dengan begitu intent, Gisel pun membalas ciuman itu dan menyeimbanginya.
Sesaat kesadaran Gisel kembali utuh, ia mulai mendorong dada Satya dengan kasar
"Lepas!!" Teriak Gisela
"Hmmm, maaf. Aku terlalu terbawa suasana." Ucap Satya
"Lupakan ini hanya kesalahan." Ucap Gisela
"Bagiku ini bukan kesalahan, Gisel. Ini hal yang terindah dalam hidup aku bahkan kamu pun sudah membalas dan menikmatinya." Ucap Satya
"Tidak, ini semua hanyalah sebuah kesalahan dan kamu jangan pernah katakan ini pada Xavier. Aku nggak mau dia tahu dan marah sama apa yang terjadi sama kita!" Ucap Gisela
"Hmmm, Baiklah. Kamu tenang saja aku tidak mungkin akan membocorkan rahasia yang terindah ini pada Xavier." Ucap Satya
"Aku pegang kata-kata kamu ini! awas saja kamu bilang sama dia maka aku tidak akan pernah untuk memaafkan kamu." Ancam Gisela
"Tenang saja, mana mungkin aku tega membuat sahabat aku sendiri patah hati saat dia tahu aku dan kamu pernah bercumbu seperti ini." Ucap Satya
"Bagus deh kalau kamu mengerti, anggap ini tak pernah terjadi karena aku tidak ingin Xavier memutuskan hubungan dengan aku karena aku sangat mencintai Xavier." Ucap Gisela
"Kalau kamu mencintai Xavier kenapa kamu membalas ciuman aku?" tanya Satya
"Itu hanya kesalahan! jadi jangan ungkit itu." Ucap Gisela
Flashback off
Keduanya saling bungkam, seolah mereka baru menetes dari indung telur yang tak saling mengenal ato menyahut. Bahkan pandangan matan mereka mengedar ke jalan membentang
Harapan Gisel tak pernah bertemu pria yang berhasil mencuri ciuman itu kini ada di hadapan matanya.
"Kenapa kalian tak saling menegur satu sama lain?" tanya Jayden memecah keheningan di antara mereka berdua
"Suka-suka gua dong, jangan banyak protes!" Ketus Satya
"Idih sensi amat kayak lagi PMS, bro! gua kan hanya ingin tahu kenapa kalian pada diem?" tanya Jayden
"Bukan urusan lu.." Ketus Satya
"Ya ampun sama sahabat sendiri kok jadi seperti ini?" tanya Jayden
"Sudah lu jangan banyak bicara dan memecahkan konsentrasi menyetir gua." Ucap Satya
"Gua harus cari tahu kenapa Satya dan Gisel bersikap seolah-olah mereka tidak saling mengenal satu sama lain, gua yakin pasti ada yang terjadi di antara mereka berdua." Batin Jayden
"Jangan sampai Jayden curiga dan melaporkan semua ini pada Xavier, aku nggak mau hubungan aku rusak hanya karena masalah yang terjadi di masa lalu antara aku dan Satya." Batin Gisela
Bersambung....
...Jangan lupa untuk memberikan dukungan berupa like di setiap episode, vote sebayak mungkin, dan tambahkan di rak buku kalian sebagai favorite/subscribe...
...Terima kasih sudah mampir di karya ini, semoga bisa menghibur kalian semua...
q tak rela leon meninggal
apa kabar ka?
ya tegang banget ya ...
kasian Leon ya .
semangat kaka author
di tunggu karya baru
ak jg berharap bisa jadi author seperti Kaka
spaya tidak di rendahkan lagi harga dirinya
wkwkw
oh ya Kaka,aku Uda mampir nih btw semangat ☺️☺️