NovelToon NovelToon
Anindirra

Anindirra

Status: tamat
Genre:Janda
Popularitas:14.4M
Nilai: 4.7
Nama Author: non esee

Warning.!!! 21+


Anindirra seorang single parent. Terikat perjanjian dengan seorang pria yang membelinya. Anin harus melayaninya di tempat tidur sebagai imbalan uang yang telah di terimanya.

Dirgantara Damar Wijaya pria beristri. Pemilik perusahaan ternama. Pria kesepian yang membutuhkan wanita sebagai pelampiasannya menyalurkan hasratnya.

Hubungan yang di awali saling membutuhkan akankah berakhir dengan cinta??

Baca terus kisah Anindirra dan Dirgantara yaa 🤗🤗

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon non esee, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 01

Anindirra keluar dari ruangan Dokter Hendra dengan tubuh yang lemas. Ia berjalan ke arah taman rumah sakit. Tungkai lututnya gemetar seperti tak kuasa menahan bobot tubuhnya. Ia Duduk di bangku taman dengan pikiran yang kacau. Ia bingung harus bagaimana.

Anin tertunduk memejamkan mata. Ia menarik nafas panjang. Mengisi penuh paru-parunya dengan udara. Membuangnya kembali dengan perlahan mengurai sesak yang menghimpit dadanya.

"Kemana aku harus mencari uang sebanyak itu? Uang itu tidak sedikit. Aku hanya mampu menyisihkannya sedikit untuk berobat alea dari gajiku tiap bulannya. Sisanya untuk kebutuhan hidup sehari-hari." Anin bermonolog.

Mata indah itu mengembun, menetes mengeluarkan air mata yang tidak bisa di tahannya. Ia menangis menumpahkan kesedihannya. Ia tidak punya siapapun selain ibunya sebagai sandaran

Dokter Hendra menjelaskan dengan sangat detail kondisi jantung Alea yang mengalami Congenital Hear Disease. Ataw biasa di sebut kelainan pada struktur dan fungsi jantung yang sudah ada sejak lahir. Jika tidak segera di lakukan tindakan dapat mengganggu aliran darah ke jantung.

Waktu yang di berikan hanya seminggu kedepan. Alea harus segera menjalani operasi. Jika tidak segera di lakukan Akan berakibat fatal untuk kesehatannya. Nafasnya sewaktu-waktu akan terganggu. Bahkan terhenti. Dan pihak rumah sakit tidak bisa menetapkan jadwal operasi kalau belum ada pembayaran ke bagian administrasi.

Hampir seminggu Alea menjalani perawatan. Anin memutuskan membawa Alea menjalani perawatan di Rumah Sakit ternama setelah Alea tidak sadarkan diri saat bermain. Anin sadar membawanya berobat ke rumah sakit ternama akan membutuhkan biaya yang cukup banyak.

Karna keterbatasan biaya Alea telat mendapatkan penanganan medis sedari bayi. Setelah Anin bekerja di perusahaan besar Anin baru mampu membawa Alea berobat ke Rumah Sakit. Sebelumnya Anin hanya membawa Alea ke salah satu Puskesmas yang berada wilayahnya tidak jauh dari rumahnya.

Flashback

"Berapa total biayanya Dokter?"

"Sekitar 200 juta Nona... Sudah termasuk biaya kamar selama Alea dalam perawatan. Untuk lebih jelasnya Nona bisa tanyakan ke bagian Administrasi." Dokter Hendra menjelaskan.

"Baik, Dokter, akan saya usahakan secepatnyanya. Tolong. Berikan pengobatan yang terbaik untuk Alea." Anin keluar dari ruangan Dokter Hendra dengan tubuh lemas dan pikiran yang kacau.

*

*

Anindirra wanita cantik berumur 27 tahun. Wanita sederhana dari keluarga biasa anak dari pasangan Rahmawati dan Diryawan. Saat usianya 12 tahun Ayahnya meninggal karna kecelakaan kerja. Dan ketika usianya 23 tahun Suaminya pergi meninggalkankannya.

Mengeluarkan ponsel dari dalam tas Anin menghubungi beberapa kontak teman-temannya. Berharap dari mereka ada yang bisa membantunya. Tapi sayangnya tidak ada satupun dari mereka yang bisa membantu dengan berbagai macam alasan. Nomor terakhir yang bisa di hubunginya adalah nomor kontak Dewi teman sekantornya.

Mengingat hubungannya yang kurang baik dengan mantan Ibu mertuanya. Anin tidak mungkin meminta bantuan kepada mantan suaminya. Apa lagi status Andre yang telah menikah kembali.

Empat tahun yang lalu saat Alea berumur tiga bulan. Ia bercerai dengan Andre atas keinginan orang tua Andre. Karna dari awal pernikahan tidak ada restu dari keduanya.

Anin di anggap tidak pantas dan tak selevel mendampingi anaknya. Apa lagi status sosial mereka yang berbeda. Kedua orang tua Andre sudah memilihkan calon untuk Andre dari sebelum mereka menikah. Perempuan terpelajar dari keluarga berada.

"Halo... Dewi, maaf. Aku ingin meminta bantuanmu?" Anin sedikit ragu megutarakannya.

"Ya An, ada apa? Apa terjadi sesuatu?" Dewi bertanya.

"Emm... Tidak Wi, aku... Sedang membutuhkan uang saat ini. Bisakah kamu meminjamkannya?"

"Berapa yang kamu butuhkan An? Mungkin kalau hanya satu ataw dua juta aku ada. Tapi kalau kamu butuh banyak... Maaf. An, aku tidak punya. Uang tabungan ku sudah terkuras habis. Bulan kemarin sudah aku kirimkan ke orang tuaku untuk renovasi rumah di kampung."

"Ya, Wi... Tidak apa-apa. Maaf, sudah mengganggu waktumu."

"Tidak masalah Anin, jangan sungkan. Kita ini berteman kan? Tapi, kalau aku boleh tau apa masalahmu? Kenapa mendadak sekali membutuhkan pinjaman. Dan, berapa uang yang kamu butuhkan An?"

"Untuk pengobatan Putriku, Wi. Alea harus segera menjalani operasi. Dokter hanya memberikan waktu seminggu, dan total yang aku butuhkan sekitar dua ratus juta."

"Ya ampun An! Bahkan tabunganku pun belum sebanyak itu." Dewi terkejut. "Aku turut prihatin dengan masalahmu An. Oh, ya. Kenapa tidak kamu coba mengajukan pinjaman ke perusahaan?" Dewi memberikan saran.

"Apakah boleh? aku hanya karyawan kontrak. Masa kontrak kerja ku masih lama, sekitar enam bulan lagi. Bukan kah, setelah menjadi karyawan tetap baru di ijinkan mengajukan pinjaman?"

"Apa salahnya di coba dulu. Kamu tidak akan tau kalau belum mencobanya.

Besok pagi kamu menghadap Bu Ranti kepala bagian keuangan."

Anin menutup pangillan telfonnya setelah pembicaraannya selesai. Ia menaruh kembali ponselnya ke dalam tas. Tidak terasa sudah dua jam ia berada di taman. Cuaca sudah mulai mendung. Anin bangkit dari duduknya. Ia melangkahkan kakinya kembali ke ruang perawatan Alea.

Klekk

Pintu ruangan di buka dengan perlahan. Di lihatnya Alea sudah tertidur pulas dengan tangan kiri memeluk bonekanya.

"Bagai mana An, apa kata Dokter Hendra?" Bu Rahma bertanya dengan wajah cemas.

"Alea harus segera dioperasi Bu. Kondisinya semakin buruk." dengan tersenyum yang di paksakan Anin berusaha tegar di depan ibunya. "Ibu tidak usah khawatir Anin akan secepatnya mencari pinjaman"

"Oh, ya tuhan... Membayangkannya saja Ibu tidak tega. Alea masih terlalu kecil untuk merasakan kesakitan ini.

Maafkan Ibu Nak… Ibu tidak bisa berbuat banyak dalam membantumu untuk masalah biaya." Bu Rahma merasa tak berdaya dengan situasi yang harus Anin lakukan.

"Jangan dipikirikan Bu. Anin percaya,

pasti ada jalan keluarnya. Cukup Ibu doakan saja untuk kesembuhan cucu Ibu ya.., Anin akan berusaha mencari jalan keluarnya."

****

Bersambung ❤️

1
Roslina. Rafidzi
Luar biasa
Zuhril Witanto
lanjut
Zuhril Witanto
Indonesia banget Iki... koyok aku
Zuhril Witanto
dasar
Zuhril Witanto
Stella
Zuhril Witanto
lanjut
Zuhril Witanto
dafi wong kok kemaruk
Zuhril Witanto
terima saja
Zuhril Witanto
ternyata dah pindah semua
Zuhril Witanto
pasti jadi masalah
Zuhril Witanto
lah bukan istrinya lagi kok minta uang bulanan situ waras
Zuhril Witanto
tau aja 🤭
Zuhril Witanto
bentar lagi kamu di tinggal ma semua asistenmu
Zuhril Witanto
mau nya terus saja
Zuhril Witanto
lanjut
Siti Khoeriyah
Luar biasa
Zuhril Witanto
ngeyelan si andre
Zuhril Witanto
paporit semua orang
Zuhril Witanto
Ratna?
Risa Renia Martalina Sihombing
ya Konfliknya ringan jd mudah diterima para pembaca.. semangat unk membuat karya karya terbaru mu ya thor.. kami mendukung mu 🤗
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!