Reinkarnasi Mafia Jenius

Wang Chun Ying yang merasa bosan menunggu menguap lebar, "Lama sekali, apa jangan-jangan pandai besi itu memang sudah tidak tinggal di sini?"

Shu Yi juga merasa bingung, jika pandai besi itu pindah rumah, seharusnya ada gosip mengenai hal itu, namun selama ini tidak ada gosip apapun mengenai kepindahan si pandai besi.

"Aku sudah tidak ingin menunggu lagi, hari akan semakin sore jika kita terlalu lama di sini. Lebih baik kita pergi dan cari pandai besi lain." Ujar Wang Chun Ying dengan nada kesal.

Shu Yi mengangguk setuju, "Baik Nona."

Saat kedua gadis itu beranjak dari duduknya, seorang lelaki tua berjalan ke arah mereka dengan langkah tegap, usianya yang sudah tua tidak menutupi aura dingin dari lelaki tua itu.

Wang Chun Ying menatap lelaki tua itu dengan pandangan heran dan menelisik.

Lelaki tua itu berhenti di hadapan mereka dan bertanya dengan wajah datar, "Apa yang kalian lakukan di rumahku?"

Wang Chun Ying dan pelayannya saling berpandangan dengan heran dan terkejut. Terutama Shu Yi, seingatnya pandai besi yang terkenal itu bukanlah lelaki tua, jadi kenapa yang muncul di hadapan mereka justru lelaki tua ini?

"Apa anda si pandai besi itu?" Ujar Wang Chun Ying balik bertanya pada lelaki tua itu.

Lelaki tua bermarga Zhao itu menatap Wang Chun Ying tanpa ekspresi, "Ada perlu apa kalian di sini?"

"Aku ingin membuat sebuah senjata, kudengar anda adalah pandai besi terbaik di Kerajaan ini!" Ujar Wang Chun Ying tanpa basa-basi.

Pandai besi Zhao itu terdiam dan berjalan melewati Wang Chun Ying sambi berkata, "Sudah tidak lagi, jika ingin membuat senjata, lebih baik kau cari pandai besi yang lain."

Wang Chun Ying tidak ingin pergi begitu saja, "Aku ingin anda yang membuatnya, karena aku yakin hanya andalah yang bisa membuatnya!"

Pandai besi Zhao tiba-tiba menghentikan langkahnya, "Kenapa kau begitu yakin bahwa aku bisa membuat senjata itu?"

"Karena desain senjata yang aku buat beda dari yang lain! Lihatlah, aku yakin anda akan tertarik dengan desain senjata buatanku!" Ujar Wang Chun Ying penuh percaya diri.

Merasa penasaran dengan ucapan gadis kecil itu, pandai besi Zhao berbalik dan memutuskan untuk melihat gulungan kertas yang dibawa Wang Chun Ying.

Saat melihat gambar yang ada di kertas, pandai besi itu terkejut, "Apa kau yang membuat ini?"

"Tentu saja." Jawab gadis itu santai.

Pandai besi yang sejak awal hanya menunjukkan wajah datar, kini ada ekspresi tidak percaya diwajahnya.

"Jadi, bisakah anda membuat senjata itu untukku?" Tanya Wang Chun Ying.

Pandai besi yang terdiam tiba-tiba tersadar, "Gambar ini sangatlah bagus, jika senjata ini benar-benar dibuat, pasti akan sangat kuat. Tapi, apa kau yakin ingin aku yang membuatnya, apa kau tidak takut senjatamu tidak cukup bagus jika aku yang membuatnya?!"

"Aku selalu yakin dengan pilihanku, aku akan meninggalkan gulungan itu di sini jika anda bersedia membuatnya." Ujar Wang Chun Ying tenang.

Melihat gadis kecil itu begitu percaya dan tidak ada keraguan dimatanya, pandai besi itu akhirnya mengangguk, "Baiklah, kau bisa kembali ke sini satu minggu lagi."

Wang Chun Ying mengangguk, "Terimakasih."

"Ayo Shu Yi, masih ada beberapa hal yang harus kita lakukan sebelum hari menjadi gelap." Ujar gadis itu sambil berlalu dari tempat itu.

Kedua gadis itu meninggalkan rumah si pandai besi dan segera pergi menuju Desa Nahui.

"Apa lokasi Desa Nahui jauh dari sini?" Tanya Wang Chun Ying.

Shu Yi menggeleng, "Tidak Nona, hanya beberapa kilo saja dari sini."

"Kalau begitu kita harus cepat!" Ujar Wang Chun Ying dengan langkah kaki yang semakin cepat.

Keduanya tidak menaiki kereta kuda karena mereka pergi tidak begitu jauh dari Kediaman Wang. Wang Chun Ying juga sengaja berjalan kaki agar fisiknya semakin kuat, terutama kakinya.

Setelah hampir setengah jam berjalan, mereka akhirnya sampai di Desa Nahui.

"Dimana letak peternakan domba itu?" Tanya Wang Chun Ying pada pelayannya.

Shu Yi menunjuk ke arah ujung jalan, "Ada di ujung desa Nona, kita ikuti jalan itu dan kita akan sampai."

Wang Chun Ying mengangguk dan mereka kembali berjalan cepat.

Disepanjang jalan, banyak pasang mata yang menatap Wang Chun Ying penuh rasa penasaran, hampir semua orang sudah mengetahui tentang kakinya yang tidak lagi lumpuh, jadi kemanapun dirinya pergi masih saja menjadi pusat perhatian orang-orang.

"Aku pikir berita yang tersebar itu bohong, ternyata Nona Muda Wang itu memang sudah bisa berjalan!"

"Benar, aku juga awalnya tidak percaya. Hampir semua orang tahu, bahwa kelumpuhan yang dialami gadis itu adalah permanen, mustahil untuk disembuhkan, tapi ternyata ia bisa sembuh dan menggunakan kakinya."

"Bahkan yang lebih mengejutkan, gadis itu sendiri yang katanya menyembuhkan kakinya sendiri dengan akupuntur!"

"Apa itu berati kemampuan medis gadis itu lebih hebat daripada tabib terbaik di Kerajaan ini!?"

"Mungkin saja."

"Bisa jadi."

Wang Chun Ying selalu menutup telinga pada orang-orang yang membicarakan dirinya, baginya pendapat atau pemikiran orang lain mengenai dirinya tidaklah penting dan tidak layak untuk mendapat perhatiannya.

Mereka berdua terus berjalan hingga akhirnya sampai di sebuah peternakan domba yang cukup besar dan luas.

"Pergilah temui pemilik peternakan ini, katakan padanya aku ingin meminta kotoran dombanya!" Perintah Wang Chun Ying pada pelayannya.

Shu Yi mengangguk paham, "Baik Nona."

Tidak menunggu lama, pelayan itu keluar dari rumah pemilik peternakan dan melapor pada majikannya, "Kata pemilik itu kita boleh mengambilnya Nona."

"Bagus, ambil dengan sekop itu dan masukkan ke dalam karung yang sudah disiapkan sebelumya!" Ujar gadis itu sambil menunjuk dua buah sekop yang tergeletak di pojokan kandang domba.

Wang Chun Ying yang tidak merasa jijik, dengan cepat menyerok setiap kotoran domba dan memasukkannya ke dalam karung.

Beberapa saat kemudian..

"Sepertinya ini sudah cukup, sisanya aku akan meminta pengawal di rumah untuk mengambilnya lagi ke sini. Sekarang kita bereskan semuanya dan segera kembali ke rumah, langit sudah berubah merah." Ujar Wang Chun Ying sambil menyeka keringat di dahinya dengan lengan pakaiannya.

"Baik Nona."

Dengan cepat, mereka akhirnya sudah membereskan semuanya dan juga sudah membersihkan diri mereka dari kotoran yang menempel dibadan mereka.

"Ayo kita pulang, ayah pasti sudah menungguku untuk makan malam."

...----------------...

Paviliun Bulan, Kediaman Wang.

Setelah menyelesaikan makan malamnya, Wang Chun Ying yang sudah kembali ke ruangannya baru saja memerintahkan Shu Yi untuk memanggil salah seorang pengawal untuk datang menemuinya.

"Salam Nona Muda, apa Nona Muda memanggil saya?" Ucap seorang pengawal yang baru saja tiba di ruangan Wang Chun Ying.

Wang Chun Ying mengangguk, "Aku ingin meminta bantuan padamu dan mungkin beberapa rekanmu. Besok pagi, aku ingin kalian pergi keluar untuk mencari kotoran domba, belerang, bubuk arang dan juga sekam padi. Cari sebanyak-banyaknya dan simpan semuanya di gudang kosong, aku sudah meminta izin pada ayah untuk memakai salah satu gudang kosong yang ada di halaman belakang."

"Baik Nona, akan saya laksanakan semua perintah Nona!" Balas pengawal itu tegas.

Wang Chun Ying mengangguk puas, "Bagus, kalau begitu kau boleh pergi."

Setelah pengawal itu pergi, Wang Chun Ying berjalan ke arah meja dan kembali berkutat dengan kertas-kertas.

"Aku akan membuat desain senjata api yang bisa kubuat dengan bahan yang bisa kudapatkan di sini. Meskipun tidak secanggih senjata api di era modern, setidaknya senjata api yang akan aku buat ini akan menjadi senjata yang sangat kuat di era ini!" Gumam gadis itu.

"Dan untuk bubuk mesiu yang akan aku buat menjadi bahan peledak, itu juga pasti akan menjadi senjata mematikan jika digunakan dalam medan perang!" Lanjutnya.

"Mungkin aku juga akan sedikit bermain-main dan menggunakan bahan peledak itu untuk memberi pelajaran pada tiga bocah idiot yang menyebalkan itu, hehe.." Ujar Wang Chun Ying dengan seringai lebar.