NovelToon NovelToon
Peri Cintaku

Peri Cintaku

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / cintapertama / spiritual
Popularitas:12.5k
Nilai: 5
Nama Author: Arif C

Kisah ini bermula saat wanita itu mulai menarik perhatianku. Entah mengapa segala pola tingkahnya membuatku jatuh cinta. Ia tidak membuatku terbuai lama di dalam angan. Tanpa basa-basi dia bersedia menjadi kekasihku. Namun, semuanya semakin pelik untuk dipercayai. Dia yang kuanggap gadis manis yang butuh perlindungan, rupanya seorang peri yang ditugaskan untuk melindungiku.

Jika bersamaku hanya akan membuat peri itu merasakan sakit dan pedih menjalani hidup sebagai manusia, apakah mengakhiri hubungan ini adalah satu-satunya jalan keluar agar aku tidak menyakitinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Arif C, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 8

Sore harinya, setelah Leon pulang bekerja dia menyempatkan diri untuk menghubungi Rio. Beruntung saat itu Rio mengangkat telepon darinya.

“Bagaimana kondisi tadi malam, Leon? Apakah Fara masih mengganggumu?" tanya Rio.

“Sebelum aku menjawabnya. Bagaimana kondisi istrimu Rio?” Leon balik bertanya kepada Rio.

“Kondisi istriku sudah membaik, mungkin saja besok sudah boleh pulang. Tetapi hari ini aku izin bekerja untuk menemaninya sampai keluargaku datang untuk menemaninya," jawab Rio. Leon pun bersyukur jika tidak ada yang serius menimpa Tari.

Leon pun kemudian menceritakan apa yang terjadi tadi malam saat Fara menghampirinya. Rio pun kaget mendengar apa yang dikatakan oleh Leon.

“Sepertinya Fara tidak bisa dibiarkan, Leon. Dia pasti akan terus mengganggumu dan takkan bisa berhenti sebelum keinginannya tercapai,” pikir Rio. Namun Leon masih merasa khawatir jika Rio akan menggunakan Ajian Kulhu Geni lagi untuk menghancurkan Fara.

“Apa yang akan kamu lakukan untuk mengalahkan Fara?” tanya Leon.

“Tentu saja aku akan menghancurkan Fara,” jawab Rio dengan tegas. Leon pun kaget dengan jawaban Rio.

“Tolong, Rio! Jangan berkata seperti itu, kasihanilah Fara!” cegah Leon.

Sebab Dia juga tidak mau jika sampai Fara binasa di tangan Rio.

“Tetapi mau bagaimana lagi, Leon. Dia pasti akan terus mengganggumu bahkan mengusik Luna dan Tari.Kamu tidak inginkan terjadi sesuatu yang buruk kepada masing-masing wanita yang kita cintai?" balas Rio.

“Aku tahu, Rio. Tetapi jangan hancurkan Fara! Kita beri saja dia pengertian agar tidak lagi menggangguku," ujar Leon.

“Dengarkan aku, Leon. Makhluk seperti Fara tidak akan pernah menyerah. Dia akan pasti terus mengganggumu dengan seribu satu cara yang dimilikinya. Jadi kita harus segera membinasakannya sebelum terlambat," ujar Rio.

“Aku tidak setuju, Rio. Carilah saja cara lain agar bisa membuat Fara jera dan tidak bisa menggangguku lagi,” tolak Leon dengan nada tegas.

“Apakah kamu masih peduli dan mencintai mantan kekasihmu itu?" tanya Rio dengan nada curiga.

“Ini bukan soal mencintai atau peduli. Tetapi jangan musnahkan dia! Bisa jadi kamu akan mendapatkan dosa besar, Rio," ujar Leon, yang berusaha menasehati dan memberi peringatan kepada Rio.

“Tetapi bagaimana jika dia akan mengganggu Luna dan Tari lagi?" balas Rio.

“Oleh karena itu, aku bertanya padamu Apakah tidak ada cara lain untuk bisa membuat Fara berhenti mengganggu kita semua?" tandas Leon.

Rio pun berpikir sejenak.

“Aku tidak tahu, nanti akan kucari solusinya,” jawab Rio. Kemudian Tari pun memanggil suaminya, sehingga Rio harus mengakhiri pembicaraannya dengan Leon.

Leon sebenarnya merasa gelisah kalau memang Rio berniat untuk menghancurkan Fara menggunakan Ajian Kulhu Geni.

'Jangan pernah menggangguku lagi, Fara! Sebab aku sudah memiliki Luna. Dunia kita berbeda dan tidak akan mungkin bisa bersatu untuk selamanya, kalau kamu tidak ingin celaka di tangan Rio, kata Leon dalam hatinya.

Saat itu Leon juga merindukan Luna, dia pun segera menghampiri rumah. Kebetulan saat itu Luna sedang berada di rumahnya. Leon pun berbincang serius dengan kedua orang tua Luna.

“Kapan kamu siap untuk meminang Luna?" tanya ayah Luna. Leon pun terperanjat mendengarnya.

“Apakah Bapak dan Ibu setuju jika aku segera meminang Luna?” Leon balik bertanya kepada ayah dan ibu Luna.

“Tentu saja kami setuju, sebab hubungan kalian sudah semakin dekat. Jadi sebaiknya segera disahkan saja sebelum terjadi fitnah,” nasihat Ibu Luna. Luna hanya menundukkan kepalanya.

Namun hatinya begitu merasa senang bukan kepalang ketika mendengar kedua orang tua Luna berbicara serius kepada Leon. Leon pun tersenyum sambil memandang Luna.

“Bagaimana, Luna? Apakah kamu setuju menikah denganku?" Leon blak-blakan bertanya kepada Luna. Luna pun terkesiap mendengar apa yang dikatakan oleh Leon.

“Aku sebenarnya setuju, tetapi tergantung keputusan orang tuaku," jawab Luna sambil tertunduk malu.

Leon pun kemudian tersenyum, dia merasa sudah mendapatkan harapan besar untuk melamar Luna secara resmi di depan kedua orang tuanya.

Lalu Leon pun mengalihkan tangannya kepada orang tua Luna.

“Luna sudah setuju, Bapak, Ibu. Tinggal ke persetujuan Bapak dan Ibu agar aku bisa membawa Luna ke jenjang selanjutnya,” ujar Leon. Ayah Luna kemudian tersenyum penuh makna kepada Leon.

“Kami sebenarnya setuju Jika kamu meminang Luna. Tetapi Ingat pesanku padamu, Leon,” kata ayah Luna. Leon pun mendengarkan dengan seksama.

“Jangan lagi kamu mengulangi kesalahan seperti mantan suami Luna lakukan terhadapnya! Aku tidak terima jika anakku disakiti lagi,” pesan Ayah yang membuat Luna sendiri berkaca-kaca ketika mengingat kejadian lampau yang begitu menyakitkan hatinya.

“Kamu tahu, Leon? Perlu waktu lama untuk menyembuhkan luka di hati Luna dan kami harap kamulah yang akan menjadi pelindung Luna dan membuatnya bahagia,” timpal ibu Luna. Leon pun menganggukkan kepalanya.

“Insya Allah, aku siap, Bapak, Ibu. Aku akan menjaga Luna sepenuh hatiku,” jawab Leon. Ketiganya pun senag mendengar jawaban Leon yang begitu mantap.

“Baiklah kalau begitu, kapan kamu akan mempertemukan keluargamu dengan kami?" tanya ayah Luna.

“Secepatnya, Ibu. Aku akan memberitahukan kepada keluargaku jika aku siap meminang Luna sebagai istriku,” tutur Leon.

“Bagus kalau begitu, segera beritahukan kapan waktunya. Kami akan selalu siap,” tandas Ayah Luna, Leon pun mengalihkan pandangannya lagi kepada Luna. Pipi Luna pun bersemu merah.

Dia seperti merasakan lagi kenangan manisnya saat dipinang oleh mantan suami terlalu dahulu. Namun bedanya kini Leon meminta langsung kepada kedua orang tuanya untuk menjadikan Luna sebagai istrinya.

Leon sebenarnya tidak menyangka jika kunjungannya ke rumah Luna akan mendapatkan reaksi dari kedua orang tua Luna.

Akan tetapi, Leon juga merasa senang jika orang tua Luna telah setuju jika mereka berdua melangkahkan kaki ke jenjang selanjutnya.

Sebelumnya Leon meminta izin untuk memperkenalkan Luna kepada keluarganya. Tentu saja kedua orang tua Luna mengizinkannya, asal tidak melebihi batas.

Leon dan Luna pun merasa tenang, mereka sudah mendapatkan lampu hijau dari kedua orang tua Luna.

“Kamu dengar, Sayang? Kita sudah akan melangkah ke tahap selanjutnya. Sekarang giliranmu untuk menemui orang tua dan keluargaku!" pinta Leon.

Namun ada keresahan yang terlihat jelas di raut wajah Luna.

“Bagaimana jika kedua orang tuamu tidak merestui kita, Leon?" tanya Luna.

“Kenapa mereka bisa sampai tidak merestuimu?" Leon balik bertanya dengan nada heran.

“Sebab aku ini menyandang status janda. Tidak banyak orang tua yang menerima status wanita yang sudah menikah sebagai menantu," jawab Luna di tengah keresahannya. Leon pun tersenyum sambil membelai rambut Luna.

“Kamu jangan khawatir, Sayang. Kedua orang tuaku pasti akan merestui kita berdua asalkan kita sama-sama cocok dan seirama untuk membangun rumah tangga," jawab Leon yang berusaha untuk menenangkan hati Luna. Luna memantapkan hatinya dan merasa yakin kalau Leon adalah jodohnya.

Namun saat Leon ingin pamit, Luna merasakan sakit kepala yang begitu hebat. Luna merasakan kepalanya seperti tertusuk sesuatu, panas seperti terbakar dan begitu terasa sangat sakit.

“Aaaah!"” Luna mengerang kesakitan, dia nampak tak tahan lagi dengan sakit di kepalanya yang begitu mendera. Kedua orang tua Luna pun tak kalah panik melihatnya.

“Luna, ada denganmu?” seru Leon sambil menghampiri kekasihnya.

Mereka bertiga menyaksikan betapa Luna mengerang kesakitan sambil menarik rambutnya sambil berada dalam pelukan sang Ibu.

Luna merintih kesakitan hingga lima belas menit lamanya, karena tak kuat menahan sakit. Luna pun sampai jatuh pingsan.

1
Rembulan009
belum baca, tapi kaya nya seru
Star Kesha
Suka banget endingnya!
Odette/Odile
Mantap lah!
Beatrix
Sukses terus, sekali baca novel author bikin nagih terus.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!