NovelToon NovelToon
99 Days Before Divorce

99 Days Before Divorce

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Pengantin Pengganti / Nikah Kontrak / Cinta Paksa / Angst
Popularitas:629.9k
Nilai: 4.9
Nama Author: Mukarromah Isn.

Apa yang diharapkan Oryza pada pernikahan yang berawal dari kesalahan? Kecelakaan malam itu membuatnya terikat dengan Orion sang pebisnis terkenal sekaligus calon tunangan adiknya, bukankah sudah cocok disebut menjadi antagonis?

Ia dibenci keluarganya bahkan suaminya, sesuai kesepakatan dari awal, mereka akan berpisah setelah anak mereka berusia tiga tahun dengan hak asuh anak yang akan jatuh pada Oryza. Tapi 99 hari sebelum cerai, berbagai upaya dilakukan Oryza mendekatkan putranya dengan sang suami juga adiknya yang akan menjadi istri selanjutnya. Surat cerai tertanda tangani lebih cepat dari kesepakatan, karena Oryza tau ia mungkin sudah tiada sebelum hari itu tiba

Jangan lupa like, vote dan komen ya🙏🏼

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mukarromah Isn., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Paman Lega

"Saga" Oryza memanggil putranya di taman rumah sakit begitu keluar dari ruang dokter

"Mama" anak itu berlari memeluk erat ibunya, mengabaikan Rega yang tadi mengajaknya bermain

"Mainnya udah selesai?" Oryza mengelus rambut putranya seraya tersenyum, ia menggandeng tangan putranya ke kursi yang ia duduki dengan Rega tadi

"Saga main sama temen, tapi dia nggak bisa jalan" Oryza tersenyum mendengarnya

"Manusia diciptakan dengan kekurangan dan kelebihannya masing-masing nak"

"Katanya dia punya dua ibu" Oryza tertegun kemudian sedikit mengangkat dagu putranya agar melihat kearahnya

"Memangnya Saga bilang apa sampai dia ngomong kayak gitu?"

"Saga nanya dimana mama sama papanya? Kenapa dia sendili? Terus dia bilang mamanya udah disulga, dia cuma punya ibu, kata Paman Lega altinya ayahnya punya istli lagi" penjelasan Saga yang masih belum bisa mengucap R dengan benar membuat Oryza mengangguk paham, tapi memberi pelototan pada Rega

"Biar dia nggak syok besok kalau papanya nikah lagi" balas Rega dengan enteng seolah meramal masa depan mereka

Oryza menangkup pipi putranya kemudian mengecup segala bagian wajah kecil itu "Kalau mama pergi artinya Saga juga punya dua ibu kan? Jadi jangan sedih ya"

"Tapi Saga nggak mau kalau mama pelgi hiks" berbanding terbalik dengan reaksi yang diharapkan, balita itu malah menangis dan memeluk kencang lengan ibunya

"Maaf sayang, udah jangan nangis lagi" hidung dan matanya memerah dengan sesenggukan yang masih keluar dari bibirnya membuat Oryza merasa bersalah

"Cara nangisnya sama kayak kamu, baru sebentar udah merah-merah" entah pujian atau ejekan yang Rega lontarkan padanya

"Aku ibunya ya jelas kayak aku, masa kayak kamu" sewot Oryza yang sempat-sempatnya berdebat

"Kalau bukan kamu yang ngelahirin aku curiga kalau dia bukan anakmu, wajahnya ngambil bagian Orion semua"

"REGA"

.

"Menurut Saga, rambut mama bagus nggak kalau kayak gini?" Oryza menunjukkan wig dengan rambut hitam sebahu sederhana, benar-benar terlihat seperti rambut asli

"Mama kan udah punya lambut, kenapa pengen beli lambut?"

"Mama pengen punya rambut kayak gini, baguskan?"

"Bagus, tapi lambut mama juga bagus" Saga mengusap rambut tipis mamanya saat Oryza menyamakan tinggi mereka

"Saga bohong, rambut mama tipis, jelek, dimana bagusnya?"

"Tapi mama cantik" Oryza tersenyum dan menggandeng tangan putranya ke bagian rak lain, namun tetap memasukkan wig yang sudah diliatnya tadi, Rega yang sedari tadi mengikuti mereka sejak dirumah sakit meringis. Membayangkan nasib sahabatnya kedepan, gadis bar-bar yang sedang bertarung dengan dirinya sendiri

Hari sudah semakin sore, Oryza baru menyadari itu ketika mereka keluar dari tempat makan, beruntung panggilan sang pencipta sudah ia tunaikan

"Maaf sayang, kamu pasti capek udah nemenin mama seharian. Nanti kita mandi dulu ya, baru tidur"

"Saga nggak capek sama mama. Saga sayang mama" Oryza mengelus rambut putranya yang duduk disebelah kemudi, sekarang jam pulang kerja dan tentunya lalu lintas macet. Oryza merasa bersalah karena membuat putranya menunggu terlalu lama

"Ma, nanti kalau main ajak papa ya"

"Mama nggak bisa, nanti Saga yang ajak ya?"

"Padahal Saga pengen kita main baleng kayak anak tadi, dia main sama olang tuanya"

"Nanti Saga yang ngomong sama papa ya nak, mungkin papa lagi banyak kerjaan" balita yang sebentar lagi berusia tiga tahun itu mengangguk dengan semangat. Binar mata penuh harap itu membuat Oryza tak bisa menatap terlalu lama, ia akan semakin terluka dan semakin berat untuk melangkah lebih jauh

"Itu papa" mereka sampai dirumah ternyata bertepatan dengan Orion yang juga baru sampai

"Kalian dari mana?" Orion menaikkan sebelah alisnya

"Mama dari lumah sa..." Oryza langsung menutup mulut Saga dengan tangannya

"Kami baru pulang jalan-jalan, kebetulan ketemu temen SMA yang udah lama nggak ketemu" alasan Oryza yang dianggap cukup masuk akal

"Siapa?"

"Kamu nggak akan kenal" kilah Oryza, padahal mereka satu kelas dulu

"Paman Lega namanya, temen mama" Oryza sengaja menutup malah putranya yang membocorkan

"Lega?" Orion mengerutkan alis, tapi kemudian tersadar sesuatu "Rega?" Tebaknya yang diangguki semangat oleh Saga

"Saga main kemana tadi?" Orion sengaja berjongkok didepan putranya agar Oryza tak memotong pembicaraan mereka apalagi berkilah, anak kecil memang jujur kan?

"Saga belum mandi, mandi dulu ya sayang"

"Nanti Saga mandi bareng aku" Orion menggendong putranya menjauh, Oryza kesal juga dengan Orion yang menurutnya terlalu ingin tau

"Jadi, Saga sama mama kemana tadi?"

"Kami pelgi kelumah sakit, idung mama beldalah, terus main dan makan baleng Paman Lega" Orion mengangguk paham karena bicara putranya sudah jelas walau belum bisa mengucap R dengan benar

"Hidung mama berdarah?" Orion mengulangi perkataan putranya tentang itu

"Iya, dalahnya banyak" balita itu merentangkan tangan untuk mendeskripsikan seberapa banyak

"Mama sakit apa?"

"Mama bilang dia nggak sakit" ucapan Saga membuat Orion mengambil kesimpulan kalau Oryza mimisan karena kelelahan

"Papa" Orion menatap mata polos itu yang nampak sekali ingin sesuatu

"Apa?"

"Beliin mama obat, bial nggak ke lumah sakit lagi"

"Nanti ya" Orion mengusap rambut putranya dan membawanya kembali masuk kerumah

"Tadi Saga sama Paman Rega pergi kemana?"

"Beli mainan" ucapnya santai memainkan busa-busa dalam bak mandi

"Saga suka main sama Paman Rega?"

"Suka, Paman Lega baik" Orion tak mengerti kenapa ia merasa kesal, bukankah harusnya mereka tak boleh ikut campur satu sama lain. Kenyataan yang Saga ucapkan membuatnya mengambil kesimpulan kalau Oryza akan menjalin hubungan dengan laki-laki itu dan berusaha mendekatkan Saga dengannya

"Besok jangan main sama Paman Rega lagi"

"Kenapa?" Anak itu mengerjap polos sambil memainkan busanya

"Biar papa yang beliin Saga mainan yang banyak" membayangkan putranya memanggil orang lain dengan nama "Papa" membuatnya kesal. Orion tak akan rela

"Tapi Saga mau pelgi sama mama"

"Sama papa juga sama kan?"

"Ndak" anak kecil itu menggelengkan kepalanya

"Saga mau pelgi baleng papa dan mama" ucapnya penuh harap

"Nanti kalau kita beli mainan, ajak mama ya"

"Kenapa nggak sama papa aja?" Balita itu nampak menunduk kemudian melihat langit-langit kamar mandi seolah berpikir membuat Orion tak tahan menciumnya gemas

"Tadi Saga ketemu temen dilumah sakit, tapi dia nggak bisa jalan" Orion mulai mendengarkan perkataan putranya dengan serius

"Terus?"

"Dia bilang..."

"Orion jangan ajak Saga berendam terlalu lama, ini sudah malam nanti dia masuk angin" suara Oryza dari luar pintu diiringi ketukan membuat cerita itu mau tak mau berakhir

"Jangan sampai demam lagi, ujung-ujungnya sudah seperti orang sekarat" omel Oryza lagi begitu dua pria beda usia itu keluar

"Mama jangan malahin papa telus" pembelaan Saga justru membuat Oryza ingin marah dan melampiaskan pada suaminya

1
Alivaaaa
syukurlaahh 🥰🤧
Alivaaaa
banyak bawang dinovel ini 😭😭😭😭😭😭😭😭😭🤧
Alivaaaa
semoga kalian menyesal 😡
Oryza 😭😭😭😭😭🤧
Alivaaaa
🤧🤧
Alivaaaa
nyeseeeek 😭😭😭😭😭😭😭
Alivaaaa
😭😭😭😭😭😭🤧
Alivaaaa
Aslii kereeen Thor ceritamu ❤
Alivaaaa
nah loh
Alivaaaa
mewek terus ini tengah malam 😭😭😭😭😭🤧
Alivaaaa
oalaaahhh begitu toh ceritanya 🤦🏻‍♀️🤔
Reza Muna
Luar biasa
Alivaaaa
😭😭😭
Alivaaaa
😭😭😭😭
Alivaaaa
sedih aku 🥺
Alivaaaa
Hai Thor aku mampir 😊
Ayu Wulansari
Luar biasa
Ramlah Usman
ibarat daging rendang d uli sebati tuk rasanya.
begitulah versi cerita ni... semua feeling jg ada d situ d uli sebati ole author. huhhh sedih bnget ya
Supriyatijunaidi Wicaksono
Luar biasa
Tri Wulandari
kenapa Allah SWT mengambil sesuatu yg kita suka????
karena Allah lebih tahu bahwasanya kita tidak boleh terlalu terlena & memuja yg ada di dunia ini tanpa mengingat penciptanya... Allah mengambilnya supaya kita selalu mengingat & berdoa kepada sang pencipta
Tri Wulandari
😭😭😭😭😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!