Azura Saskirana adalah putri pertama dari tiga bersaudari keluarga kaya dan terpandang Yudhistira grup, kondisi azura yang buta sejak lahir membuat azura mendapatkan perlakuan yang semena mena dari ibu kandung dan juga saudari saudarinya.Namun penderitaan yang dialami oleh azura perlahan sirna ketika ia bertemu dan dilamar oleh CEO tampan yang bernama Aksa Delvin Arion yang datang ke rumah Yudhistira untuk melamar salah satu putri Yudhistira untuk dijadikan sebagai istri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sylvia Rosyta, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 29
Aksa tersenyum saat ia diijinkan untuk berbicara dengan azura dan ia pun segera melangkahkan kakinya menghampiri azura, mengulurkan tangannya dan meminta gadis itu untuk berbicara berdua bersamanya di luar.
"Nona azura,bolehkah saya meminta waktu anda sebentar untuk berbicara berdua saja di luar?Ada sesuatu hal yang ingin saya beritahukan kepada anda." pinta Aksa dengan sopan.
Dengan detak jantungnya yang berdegup kencang serta tangannya yang berkeringat dingin,azura pun akhirnya menyetujui permintaan Aksa untuk berbicara berdua dengannya di depan.
"Tentu" ucap azura yang kemudian berdiri dari tempat duduknya yang kemudian tangannya segera digandeng oleh Aksa untuk bersama sama menuju ke taman depan kediaman Yudhistira serta mengobrol disana.
Aksa tidak henti hentinya tersenyum dan melirik ke arah azura ketika ia menyadari bahwa gadis itu tengah merasa gugup saat bersamanya.Hal itu dapat diketahui oleh Aksa saat merasakan tangan azura yang terasa sedingin es di genggaman tangannya.
Ketika mereka berdua sampai taman,Aksa segera mengarahkan azura untuk duduk di sebuah gazebo yang terbuat dari kayu jati yang tersedia di taman.Dalam suasana taman yang tenang,Aksa pun akhirnya mengutarakan hal yang ingin ia sampaikan kepada azura.
"Sungguh luar biasa indahnya jalan takdir yang tuhan berikan kepada kita berdua nona azura,pertemuan pertama yang tidak sengaja terjadi diantara kita berdua,sekarang pertemuan itulah yang akan menyatukan takdir kita berdua untuk selamanya." ucap Aksa
"Jalan takdir yang diberikan oleh Tuhan memang tidak ada yang bisa menebaknya tuan muda,kita sebagai seorang hambanya hanya bisa menjalaninya dengan ikhlas." ucap azura
"Azura...nona azura,tahukah kau seberapa senang dan beruntungnya diriku saat mengetahui bahwa kaulah wanita yang akan menemani kehidupan ku sebagai istriku?Aku,tidak pernah merasakan hal ini kepada wanita manapun selain kau.Kebijaksanaanmu,ketulusan hatimu dan kepribadianmu telah menggetarkan hati dari laki laki yang ada di hadapanmu." ucap Aksa saat mengungkapkan perasaannya kepada azura
"Tuan muda,aku tidak bisa menghentikan perasaan yang kau rasakan kepadaku saat ini.Apa yang terjadi saat ini benar benar membuatku merasa sangat bingung.Sebelumnya tidak pernah terpikirkan olehku untuk mengikuti pemilihan calon istri ini.Itu karena aku tidak ingin menjadi penghambat bagi keinginan kedua adik adikku yang sangat ingin menjadi istrimu.Mengapa kau harus memilihku tuan muda?Mengapa kau harus memilih gadis buta ini sebagai pendamping hidupmu?Kau tahu bahwa aku memiliki kekurangan,diriku ini masih jauh dari kata pantas untuk menjadi istrimu." ucap azura yang merasa sedih karena keberhasilannya dalam pemilihan calon istri,justru membuat kedua adik adiknya merasa sedih.
"Setelah apa yang ibumu dan kedua adik adikmu lakukan kepadamu,bisa bisanya anda masih memikirkan perasaan orang orang yang telah membuat hidupmu menderita,nona azura?Terbuat dari apakah sebenarnya hatimu ini?Kau sama sekali tidak pernah menaruh rasa dendam ataupun kecewa kepada mereka." ucap aksa
"Dendam?kecewa?Semua perasaan itu tidak ada gunanya untuk aku miliki tuan muda,dengan memiliki perasaan dendam ataupun rasa kecewa itu tidak akan membuat hidupku berubah menjadi lebih baik, justru itu hanya akan membuat diriku semakin menderita.Meskipun aku mendapat perlakuan buruk dari ibu dan juga kedua adikku,namun aku tetap merasa senang karena tanpa sepengetahuan mereka bertiga,mereka bertiga telah menaruh perhatian mereka kepadaku." ucap azura