SUN MATEK AJIKU SI JARAN GOYANG, TAK GOYANG ING TENGAH LATAR. UPET-UPETKU LAWE BENANG, PET SABETAKE GUNUNG GUGUR, PET SABETAKE LEMAH BANGKA, PET SABETAKE OMBAK GEDE SIREP, PET SABETAKE ATINE SI Wati BIN Sarno.... terdengar suara mantra dengan sangat sayup didalam sebuah rumah gubuk dikeheningan sebuah malam.
Adjie, seorang pemuda berusia 37 tahun yang terus melajang karena tidak menemukan satu wanita pun yang mau ia ajak menikah karena kemiskinannya merasa paling sial hidup di muka bumi.
Bahkan kerap kali ia mendapat bullyan dari teman sebaya bahkan para paruh baya karena ke jombloannya.
Dibalik itu semua, dalam diam ia menyimpan dendam pada setiap orang yang sudah merendahkannya dan akan membalaskannya pada suatu saat nanti.
Hingga suatu saat nasibnya berubah karena bertemu dengan seseorang yang memurunkan ajian Jaran Goyang dan membuat wanita mana saja yang ia kehendaki bertekuk lutut dan mengejarnya.
Bagaimana kelanjutan kisah Adjie yang berpetualang dengan banyak wanita...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
curiga
"Kang, ini uangnya. Tapi janji beli motor baru ya. Jangan motor yang itu lagi. Kan aku khawatir kalau nanti tiba-tiba mogok." Sarah menyerahkan uang yang diminta Adjie. Kali ini jumlahnya bertambah banyak.
"Terima kasih, ya Sayang. Kamu emang yang terbaik," ucap Adjie, lalu mengambilnya dengan cepat, dan menyimpannya dalam saku celananya.
Melihat hal itu, Sarah keluar dari kamar dan kembali lagi dalam waktu yang cepat. "Ini tas buat akang. Bentuknya cocok untuk pria. " sebuah tas selempang berukuran kecil ia berikan pada Adjie untuk menyimpan uang pemberiannya.
"Kamu memang yang terbaik," Adjie terus saja memuji sang wanita, hingga membuatnya melayang.
Nutrisi yang diberikan oleh Sarah barusan, ternyata cukup.ampuh untuk mengembalikan staminanya. "Ya, sudah. Mana plafon yang mau akang kerjain," ia menyela. Bagaimanapun ia sudah menerima uang tersebut.
"Oh, iya. Itu sebelah sana!" tunjuk Sarah, lalu keluar dari pintu dan diikuti oleh Adjie.
Keduanya berjalan menuju ruang gudang penyimpanan dan disana terlihat jika beberapa bagian mengalami kerusakan.
Ada banyak tumpukan barang disana, dan pastinya takut jika berimbas terkena rembesan.
"Ini bagian atapnya dulu yang diperbaiki, baru plafonnya, karena percuma jika diperbaiki," ucap Adjie setelah mengamati kerusakan yang terjadi.
Seketika Sarah mendekap pria itu. "Ternyata akang tahu segalanya," gumamnya lirih.
Adjie bergidik. Ia takut jika saja Sarah kembali memperkaosnya, bisa lumpuh lututnya.
"Emmm, Sayang. Akang mau cari tangga dulu, untuk memeriksa yang rusak," kilahnya.
Sarah melepaskan dekapannya lalu menganggukkan kepalanya.
Saat bersamaan, pekerja yang tadi mendengar suara rintihan kegilaan didalam kamar memergoki sang majikan sedang mendekap mesra pria asing itu.
Ia bersembunyi dibalik dinding sat Adjie memutar tubuhnya untuk keluar dari gudang dan mencari tangga agar dapat tiba ke atas.
Deeegh....
Jantung sang karyawati berdegub kencang saat dapat melihat wajah Adjie. Ia merasakan jika pria itu memiiliki niat terselubung pada sang majikan.
Akan tetapi ia belum menemukan bukti lainnya, dan itu hanya prasangkanya semata, sebab ada aura lain diwajah Adjie.
Ia melihat sang majikan tampaknya begitu mencintai pria yang saat ini bekerja memperbaiki plafon. Semua itu tergambar jelas dari raut wajahnya yang sumringah dan pandangannya yang tak lepas untuk terus mengamati Adjie.
Sang karyawati memasuki ruang gudang, dan mengambil beberapa barang untuk dipacking.
Saat melihat sang karyawati memergokinya tersenyum sendiri, Sarah membuang pandangannya dan hal itu membuat kecurigaan karyawannya semakin besar.
Selama ini sang majikan seleranya sangat tingi. Pria-pria kaya dan berpenampilan macho selalu menjadi pilihannya, bukan seperti Adjie yang naikannya juga motor butut.
Setelah selesai mengambil barang yang ia cari. Ia keluar dari gudang dan sat bersamaan, berpapasan dengan Adjie yang saat itu hendak masuk dengan membawa tangga.
Sang karyawati menundukkan pandangannya, lalu bergegas pergi ke lantai.dasar untuk menyerahkan barang tersebut pada bagian packing.
Adjie membawa tangga itu ke dalam ruang gudang. "Ada kebocoran dibagian atap, dan harus ditambal.menggunakan lem khusus, atau juga ingin dicor kembali," Adjie menjelaskan masalahnya.
Sarah semakin terpesona, sebab sudah beberapa tukang yang mengerjakannya dan hasilnya tidak memuaskan, sebab terus saja merembes lagi.
"Kalau nanti hasilnya maksimal, aku akan beri bonus tambahan," ucap Sarah dengan bersungguh.
Adjie mengacungkan jempolnya dan memulai pekerjaannya.
*****
Hari menjelang sore. Adjie sudah merampungkan pekerjaannya dengan baik, dan ia tidak ingin mengecewakan wanita itu.
"Sudah akang perbaiki dan tidak ada lagi kerusakan, akang pulang dulu, ya," ucap Adjie.
"Terimaksih ya, Kang. Besok datang lagi, ada pekerjaan lain buat akang," pinta Sarah dengan bergelayut manja pada pria tersebut.
"Oh, iya, dengan senang hati," Adjie mengecup ujung kepala Sarah yang semakin membuat wanita itu tak ingin melepaskan sang pria.
Ternyata Adjie berkesempatan membacakan mantranya dengan meniupkannya diubun-ubun sang wanita.
Meskipun ia kewalahan dengan keliaran sang wanita diatas ranjang. Namun wanita ini sangat royal padanya, dan sangat mudah untuk ia poroti. Bahkan resikonya sangat kecil, karena tidak ada yang ditakutkannya, semisal kepergok suaminya, karena ia hanyalah wanita single.
Adjie pulang dengan wajah sumringah, dan ia begitu mudahnya mendapatkan uang dalam waktu yang singkat.
Saat ia akan keluar dari toko, sang karyawati yang tadi memergokinya bersama dengan Sarah secara diam-diam, terlihat memandang tak.suka padanya. Akan tetapi, ia tidak berselera untuk menggunakan ajiannya pada gadis tersebut, karena dianggap kurang menarik dan ia juga masih memiliki misi pada Sarah.
Karyawati itu memandang tak suka pada Adjie, bahkan ia memandang wajah masam saat mereka berpapasan.
Adjie tak memperdulikannya, dan ia segera menuju sepeda motor untuk kembali pulang. Tak lupa ia membelikan bakso untuk sang istri, dan pastinya dengan tambahan ramuan mantra yang setiap harinya terua ia rapalkan, sehingga sulit bagi Wati untuk lepas dari jerat cinta sang suami.
Setelah kepergian Adjie, sang Karyawati masih memandangi motor pria yang sudah menghilang dibalik tikungan jalan.
"Woooy, melamun saja!" ngapain kamu liatin si bapak? Kamu naksir?!" goda rekannya yang ternyata sedari tadi memperhatikan prilaku rekan kerjanya.
"Hah, sialan! Ngagetin, saja!" umpatnya kesal. "Biar jelek.begini,.seleraku bukan bapak-bapak!" sahutnya dengan bibir manyun.
"Jadi ngapain kamu perhatiin si Bapak dengan sang mendalam?" cecar rekannya.
"Aku curiga kalau si Bapak itu punya niat lain dengan majikan kita. Kita harus menyelamatkannya, kalau sampai bangkrut diporoti, kan imbasnya ke kita juga! Emang kamu mau gak gajian!" sahutnya kesal.
"Ah, kamu terlalu berlebihan! Sudah sana, ambil lagi barangnya yang mau dikemas, sebelum tutup," gadis itu mengingatkan.
Sang karyawati bernama Ola itu menghela nafasnya dengan berat. Namun ia merasa jika instingnya tidak salah.
"Aku akan mencari tahu! Jika dugaanku benar, maka aku tidak akan membiarkannya!" gumamnya dengan kesal.
Kemudian ia kembali untuk bekerja.
Sementara itu, Adjie mengendarai motornya dihari yang semakin senja.
Ia berbelok arah untuk melihat sebidang tanah miliknya. Sudah lama ia tak kesana.
Setibanya ditempat yang ia tuju, ia melihat dua buah bangunan dan sudah berdiri dengan tegak tepat disisi tanah miliknya, entah sejak kapan berdirinya.
Dua minggu ia tidak melihatnya, ternyata sudah berdiri dengan cepat. Ternyata defenisi uang yang mengatur segalanya, maka pekerjaan apapun akan cepat selesai.
Adjie melihat seorang wanita muda dengan seorang bayi yang digendongnya sedang menutup pintu bangunan yang lebih tepatnya sebuah ruko.
"Cantik, juga" gumamnya lirih, lalu pergi meinggalkan lokasi, karena hari semakin gelap. Ia harus segera tiba dirumah sebelum kuah bakso yang dibelinya dingin.
Meskipun ia terus tak pernah puas dengan satu wanita, tetapi ia tak ingin melepaskan Wati, entah apa tujuannya.
baru x ni si Adjie garap sawah tp mlh dia yg ambruk sndri 🤣🤣
slma ini kn si Adjie sllu diam dan Nerima JK sllu di bully ,,,
tp skrg pas punya ilmu , akhirnya di pakai tuk Balas Dendam
g aji pangestu ataupun aji masaid kan? 🤭🏃♂️
🎤🎤🎤🎤
kursi pelaminan biru
dimalam pengantin
jadi saksi menghias diruang tamu
tapi bencanaaaaaaaas.... 🎼🕺🕺🕺🕺
korban uji nyali dari muji🤭