NovelToon NovelToon
The Hot Daddy and His Naughty Girl

The Hot Daddy and His Naughty Girl

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / Cintapertama / CEO / Cinta Terlarang / Percintaan Konglomerat / Beda Usia
Popularitas:34k
Nilai: 5
Nama Author: lizkook lovers

Kayla sangat mencintai ayahnya, sangat, hingga Kayla nekat naik ke atas ranjang sang ayah untuk membuat pria tampan berusia 32 tahun itu bertekuk lutut padanya.

Setiap hari, setiap jam, setiap menit, setiap detik Kayla selalu berusaha menggoda ayah angkatnya supaya ia bisa mendapatkan cinta dari pria itu.

Kayla sangat ingin mendapat Glen hingga ia nekat menyakiti dirinya sendiri untuk membuat perjodohan antara Glen dan wanita pilihan orang tua Glen batal. Dan karena hal itu juga Kayla di benci oleh orang tua Glen.

Tapi Kayle tentu saja tidak peduli, yang terpenting baginya, ia bisa mendapatkan cinta, kasih sayang dan perhatian Glen untuk dirinya sendiri. Obsesi? Siapa peduli, salah sendiri Glen terlalu tampan dan hot untuk diabaikan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lizkook lovers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 11

Waktu makan malam telah lewat dua jam yang lalu namun belum ada tanda-tanda apapun bahwa Key akan turun.

Glen sendiri masih duduk di kursi meja makan, menunggu kedatangan Key tak peduli jika semua makanan yang dihidangkan telah dingin.

"Bukankah aku sudah menyuruh kalian untuk memanggilnya?" Glen melirik pelayan rumahnya dengan tatapan datar dan aura kelam yang mendominasi.

Sejumlah wanita dengan baju maid itu menunduk, tak berani melihat langsung wajah sang majikan.

"Saya sudah memanggil nona muda untuk turun, tapi nona bilang nanti jika lapar nanti nona akan turun sendiri untuk makan," jawab bibi Na selaku kepala pelayan.

"Lalu apa yang kamu lakukan setelah dua setengah jam dia tidak turun? Apakah kalian akan membiarkannya tidak makan malam dan kelaparan?!" tanya Glen dengan tatapan tajamnya, seolah pria itu ingin memakan hidup-hidup semua orang yang ada disana.

Kepala para pelayan itu semakin menunduk, takut dengan aura Glen yang terasa menyeramkan.

Sebelum Glen murka karena tidak ada yang menjawab ataupun merespon pertanyaan, bibi Na pun segera maju dan berkata, "Saya akan membawakan makan malam ke kamar nona muda."

"Kenapa tidak memanggilnya turun?" tanya Glen lagi, masih dengan tatapan tajamnya.

Bibi Na menelan ludahnya susah payah, berusaha menetralkan degup jantungnya yang menggila karena tekanan yang Glen berikan secara tidak langsung.

Bekerja bersama Glen selama lima belas tahun tentu sudah cukup membuat bibi Na mengenal pria itu, apalagi Key yang sudah ia besarkan dengan baik sejak Glen membawanya.

Jika Key berkata akan turun saat lapar namun perempuan itu tak kunjung turun ke ruang makan, itu berarti Key sedang ingin sendiri dan tak mau diganggu.

Jelas Key tidak akan menerima makan malam yang akan bibi Na antarkan. Sepertinya perempuan itu sedang dalam mood yang benar-benar buruk.

Biasanya Glen akan mengerti, namun kenapa pria itu sekarang malah terkesan memaksa agar Key turun makan malam bersamanya? Apakah mereka sedang bertengkar?

"Ck, sudahlah!"

Tak kunjung mendapatkan jawaban dari si kepala pelayan membuat Glen kesal dan berakhir meninggalkan meja makan tanpa menyentuh makanan itu sedikitpun.

Para pelayan yang ada disana menghela nafas lega, setidaknya mereka bisa pergi untuk makan malam dan terlepas dari tatapan Glen yang mengerikan.

Setiap acara makan malam, para pelayan diharuskan berdiri dipinggir untuk berjaga-jaga jika majikannya membutuhkan sesuatu, dan peraturan itulah yang membuat mereka terpaksa berdiri disana selama dua jam lebih dengan perasaan cemas karena aura Glen yang selalu berhasil membuat mereka gentar.

"Bibi Na, apakah kita perlu menghangat makanan ini dan mengantarkannya ke kamar nona?" tanya salah seorang pelayan dengan hati-hati.

Wanita paruh baya itu menggelengkan kepalanya. "Kalian bawa semua makanan ini ke rumah pelayan dan makanlah disana, lalu suruh koki untuk membuat dessert kesukaan nona," ujarnya.

"Baik, akan kami lakukan."

Para wanita itupun segera mengambil semua makanan yang ada disana dan membawanya pergi, sedangkan salah satu dari mereka pergi ke dapur untuk menemui koki.

Bibi Na membawa puding dan milkshake strawberry ke kamar Key.

Tok,,,Tok,,,Tok,,,

"Nona, ini bibi Na. Bibi membawa dessert untuk nona, tolong buka pintunya."

Hening untuk beberapa saat hingga akhirnya pintu itu terbuka secara otomatis.

Senyuman bibi Na mengembang, ia pun segera mendorong masuk kereta makanan yang dibawanya.

"Selamat malam nona," sapa bibi Na dengan senyuman seperti biasa.

Key tidak menjawab, perempuan itu terduduk di atas kasur dengan selimut yang membalut tubuhnya dan sebuah boneka panda diperlukannya dengan kedua netra yang tak lepas menatap puding strawberry yang ada di kereta makanan yang bibi Na bawa.

Bibi Na yang menyadari tatapan Key itupun tersenyum.

"Ayo nona, duduk di sofa saja. Nanti pudingnya bisa mengotori kasur jika nona makan disana," ajak bibi Na.

Key terdiam, menatap dalam diam kasur yang menjadi saksi bisu pertengkarannya dengan Glen sore tadi dan itu membuat mood Key semakin buruk.

Tapi, Key tidak bisa melewatkan puding strawberry-nya begitu saja, apalagi bibi Na juga membawakan milkshake strawberry dan beberapa camilan kesukaannya juga. Bagaimana bisa Key menolak semua makanan manis dan lezat itu?!

Pada akhirnya Key memilih menyerah dan beranjak dari kasurnya meski dengan langkah 4L. Lemah, letih, lesu, loyo.

Key mendudukkan dirinya di sofa, membiarkan bibi Na menyajikan semua makanan penutup itu diatas meja bundar dihadapannya.

"Silahkan nona," ucap bibi Na.

Key menerima sendok kecil yang bibi Na ulurkan lalu segera menyantap puding strawberry kesukaannya itu dengan lahap.

Bibi Na yang melihatnya hanya bisa tersenyum kecil. Netra tuanya menangkap adanya jejak air mata di pipi Key, juga mata sembab perempuan itu yang terlihat memerah.

Ia yakin, Key pasti habis menangis cukup lama.

...***...

...•Ruang Kerja Glen•...

Glen tak bisa tenang sejak tadi, pikirannya terus berkecamuk memikirkan Key yang ia yakini belum menyentuh makan malamnya sedikitpun.

Pikiran-pikiran tentang Key membuat perasaan Glen gundah hingga ia tidak bisa fokus mengerjakan dokumen-dokumen yang belum sempat ia kerjakan di perusahaan siang tadi.

Rasanya kepala Glen pusing sekali. Ia ingin pergi ke kamar Key dan mengecek keadaan perempuan itu, namun tentu saja itu bukanlah ide yang bagus.

Glen tak ingin membuat Key semakin berharap, karena sampai kapanpun bagi Glen, Key adalah putri kesayangannya. Anak yang Glen besarkan dengan kasih sayang selama beberapa tahun silam.

Tidak bisa dibiarkan, jika Glen terus seperti ini maka semua dokumen ini tak akan selesai di koreksi.

Pada akhirnya Glen memilih untuk menghubungi Jay agar temannya itu bisa membantunya mengoreksi kembali dokumen pentingnya.

Glen tidak bisa meminta bantuan pada Amel mengingat jika perempuan itu tengah hamil dan tentu membutuhkan istirahat yang cukup. Glen tidak mau dianggap sebagai atasan yang buruk karena memberikan Amel banyak pekerjaan ketika perempuan itu sedang hamil tua.

Drrtt,,,Drrtt,,,

Panggilan itu berdering selama 20 detik, lalu mati dengan sendirinya karena sosok diseberang sana tak segera mengangkat telpon Glen.

"Ck, apa yang sedang badut lampu merah itu lakukan hingga tidak menjawab telponku," gerutu Glen.

Pria itu kembali menelpon nomor Glen, kali ini jika temannya itu tidak menjawab maka Glen akan pastikan bahwa Jay akan diturunkan dari jabatannya sebagai direktur perusahaan.

Tapi syukurlah, kali ini Jay menjawab panggilannya dengan cepat sebelum Glen benar-benar emosi.

"Halo, kenapa nelpon gue malem-malem? Ken, jangan sentuh laptop Daddy!!"

Kening Glen berkerut saat terdengar suara keributan dari sebrang sana. Sebenarnya apa yang sedang Jay lakukan hingga mengakibatkan suara ribut seperti ini.

"Sorry bro, anak gue bener-bener gak bisa diem. Udah dulu ya," ucap Jay dengan tergesa-gesa mematikan sambungan telpon itu.

Glen mengumpat pelan, temannya itu benar-benar tak bisa diandalkan sama sekali!

...•Bersambung•...

1
nyonya
waduhhh
Erly Yuspita
iy gpp Thor, cepat sembuh y Thor ☺️
딜라
kacauu kenapa author kuuu??
딜라: apapun yg kita lakukan di dunia ini pasti bergunaaa cintaaaaa❤️❤️
mungkin ada masanya kita ngga berguna, tapi semua yg kita lakukan itu ngga sia sia kokkk❤️❤️
pokoknya apapun yg kita lakukan harus tetap semangatt karena dunia udh ngasih kesempatan buat kita agar tetap bertahan sayangggg❤️❤️
NoviaKu♥️😼: Gak tau kak, rasanya apapun yang aku lakukan kayak gak berguna 🙂
total 2 replies
Erriz M'Prima
lanjut ka
Erriz M'Prima
lanjut
Nayyara Gisella Nay Lagooss
next please..
secangkir ☕ 4u thor..🙂
Erriz M'Prima
apa yg akan d lakukan Laura y 🤔🤔
—✰ Yayáa.
singkat, padat, burung gendut.
Erriz M'Prima
siapa siapa awal komplik d mulai
_사라(Sarah)♡
Tenang masih ada temannya key kok bang🤭🤧
Erriz M'Prima
aku sampai lumutan nunggu ceritanya
Erriz M'Prima: demi key m Glen aku harus sabar 🤭
_사라(Sarah)♡: sama wkwkwk🙂🤣
total 2 replies
Erriz M'Prima
apakah key nantinya d usir
—✰ Yayáa.
ga gitu juga jeff/Facepalm/
Erriz M'Prima
dh lama baru update k
NoviaKu♥️😼: Amin,,, makasih kak.
Erriz M'Prima: semangat min dn sukses selalu y ka
total 3 replies
Stellamaris nona
Luar biasa
Erly Yuspita
lanjut thor
딜라
tapi itu udh bagus kok thorr, tetep semangat terus yaaa🌹🌹
—✰ Yayáa.
AWW JAMALL🫂🫂
Nisa Ramadani
harusnya angkat anak laki²
𝐣𝐞𝐨𝐧 𝐓𝐢𝐠𝐞𝐫
Sebenarnya perasaannya gmn si?🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!