Gayatri Agreta.. adalah seorang wanita cantik yang terpaksa menikah dengan Robert Hartono..pria yang arogan dan keras, demi menyelamatkan ibunya saat itu sakit keras dan membutuhkan banyak uang untuk biaya operasi...
karena Gayatri yang berasal dari keluarga miskin, membuat keluarga Robert selalu menghina dan memandang Gayatri...Gayatri menjadikan hinaan dari keluarga mantan suaminya itu sebagai suatu bentuk kekuatan untuk membuat dia bangkit dan sukses..Tri atau Gayatri akan membalas semua hinaan keluarga mantan suaminya dengan sebuah kesuksesan...sementara kehidupan mantan suaminya lambat laun hancur...
Apakah...Gayatri bisa mengankat derajat keluarganya dan membungkam mulut keluarga mantan suaminya dengan kesuksesan????
mari kita ikut cerita selanjutnya....!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mike Lovez, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
29
"Hahaha...iya bu...habis mau gimana lagi bu...rumahnya luas kaya lapangan bola kaki jadi bingung....tapi makasih banyak bu sudah mengijinkan aku untuk mengunakan fasilitas disini...tapi sayangnya aku nggak bisa melakukan semua itu...jangankan gym berenang aja nggak bisa aku bu..." ucap Tri tertawa....membuat bu Destry juga ikut tertawa dengar perkataan Tri.
"Hehehe...kamu ya Tri bisa aja...nanti kamu noleh belajar berenang kalau kamu mau gym bisa juga kamu belajar karena segala sesuatu itu harus belajar." ucap bu Destry setelah itu bu Destry pergi meninggalkan Tri...
"Ya Allah engkau luar biasa...aku saja yang kerja sebagai pembantu disini dan bahkan di bayar sangat di hargai...tak perna sekali pun aku mendengar bu Destry merendahkan aku...padahal mereka lah yang orang kaya sesunggunya sementara keluarga mantan suamiku yang tak seberapa harta mereka sering kali menghina dan merendahkan ku bahkan aku sama sekali tak di hargai." batin Tri.
Kemudian Tri langsung membuatkan minuman untuk Eric sesuai permintaannya...lalu dia menghampiri ruang gym Eric...yang terlihat dari luar kolam renang karena ruangannya semua pakai kaca jadi tembus pandang kalau lihat dari dalam.
Tri menghampiri Eric yang sementara gym dan memberikan minuman yang dia minta.
"Permisi tuan... ini minum yang tua minta"ucap Tri tapi tak berani menatap wajah Eric...sehingga Eric merasa Tri malu terhadapnya setelah kejadian tadi di kamarnya...
"Ya... terimakasih...tolong letakan saja disitu." Ucap Eric tapi mengulurkan tanganya untuk menerima minuman itu...membuat Tri bingung katanya letakan tapi Eric mengulurkan tangannya mana yang benar.
"Lucu tuan Eric katanya letakan tapi dia mengulurkan tangannya" batin Tri.
Karena Tri nggak mau menatap wajah Eric... sehingga Eric bertanya mengapa Tri nggak mau menatap wajahnya.
"Hmmm...kenapa kamu nggak mau menatap wajahku...apa ada yang salah dengan wajahku ya?...lupakan saja kejadian tadi pagi...jangan perna kamu membayangkan apapun tentang ku anggap saja tidak terjadi apa-apa di antara kita.." ucap Eric membuat Tri akhirnya menatap wajah Eric...Tri bingung kejadian apa yang di maksud tua-nya itu perasaan nggak ada.
"Maaf tuan...maksudnya membayangkan apa tuan?...saya bukan wanita mesum jadi sama sekali saya tidak berpikir ke arah sana...tuan nggak perlu mengingatkan saya karena saya tahu dimana posisi saya..."ucap Tri membela diri.
"Enak aja dia bilang kaya gitu yang ada aku lihat kelihatan sangat besss....ehhh.. upp..." gumam Tri tapi masih bisa di dengar oleh Eric..reflek menutup mulutnya yang kadang suka keceplosan
Eric membulatkan matanya dengan sempurna dia menatap tajam ke arah Tri...membuat Tri gugup..
"Maksud kamu apa tadi bilang besar...apa yang besar?" Tanya Eric.
"Nggak ada tuan maaf salah ngomong tadi" ucap Tri.
"Dasar Ene...sudah sana pergi..."usir Eric ketus..
"Maksud dia apa coba bilang besar...jangan-jangan benar apa kata mama...tadi dia melihat pusaka ku...astaga malunya pantas aja tadi dia nggak mau lihat wajahku.. sepertinya dia benaran lihat tadi pagi...kenapa bodoh banget sih tadi pagi nggak pake celana dulu...lagian mana tahu ku ada si Tri pembantu mama disini...sial banget hidupku baru juga seharian kerja disini bikin hidupku nggak nyaman." Batin Eric merutuki kebodohannya
"Lalu Tri kembali mencuci pakiannya yang tadi sudah di keringkan....lalu dia menjemurnya di sebelah kolam renang..yang masih bisa terlihat oleh Eric yang sedang nge gym..
Karena kaca transparan sehingga Eric bebas memandang keluar...sembari nge gym Eric menikmati pemandangan yang di luar...
Dari dalam ruangan Eric sedang memperhatikan Tri menjemur pakian...namun Tri sama sekali tidak menyadarinya...karena Tri lebih fokus ke pekerjaan dari pada mengurusi tuan-nya yang ketus dan kasar.
Tri sadar diri siapa dia di rumah itu...jadi pantas aja Eric memperlakukan dia seperti itu karena status dia hanya seorang pembantu yang bekerja dan mendapatkan uang.
"Aku pikir dia masih gadis...soalnya dia terlihat masih anak-anak tapi ya pas juga sih umurnya aja masih dua puluh tahun...badannya juga bagus...sebenarnya dia cantik alami manis juga...tapi hanya saja penampilannya sangat kampung banget." Gumam Eric sambil berjalan santai di atas alat treadmillnya.
Tri memang memiliki badan yang bagus...walaupun dia sudah menikah tapi bisa menipu orang dengan badan dan wajahnya yang cantik alami...tingginya juga seratus enam puluh...karena dia memiliki tubuh yang ideal membuat siapa pun yang melihatnya berpikir bahwa dia seorang gadis....termasuk Eric yang berpikir kalau Tri seorang gadis.
Jika di bandingkan dengan Eric memiliki tubuh kekar dengan dada yang kotak-kotak seperti roti sobek dengan tinggi seratus tujuh tiga...karena Eric memang rajin nge gym...jadi badannya sangat bagus
"Masih aja saja ya...wanita kampungan seperti dia...di jaman yang sudah moderen ini...penampilannya juga nggak ada bagusnya...tapi kalau dia pakai pakian pas seperti itu lekuk tubuhnya sangat bagus.." gumam Eric sambil sesekali melirik ke arah Tri...yang sedang menjemur pakian miliknya.
"Astaga kenapa malah jadi otak ku mikirin dia sih.. nih pasti gara-gara kelamaan jomblo nih....di tambah lagi dia orang pertama yang melihat adik besar ku ini ya ampun...kenapa nasibku sial banget...akhhh sial banget istriku saja belum melihatnya...sudah dia duluan...siapa ya kira-kira jadi istriku nanti...Eric..Eric... kenapa susah sekali cari pasangan sih...lagian semua wanita rata-rata matre dan banyak maunya jadi malas...sekali dapat eh...malah kabur" ucap Eric sendiri seperti orang ane.
Lalu Tri yang sedang menjemur pakaiannya, tiba-tiba jepit rambutnya terlepas sehingga rambut panjangnya tergerai...walaupun wanita kampung tapi rambut Tri sangat bagus...hitam lebat dan lurus sehingga terlihat berkilau pada saat rambutnya terlepas...
Eric melirik Tri yang mengibaskan rambutnya sebelum diikat...Eric semakin di buat terpesona dengan kecantikan Tri pembantunya itu...memang pesona janda tak ada dua nya...sampai Eric lupa jika saat itu dia sedang berolahraga dan berjalan di atas treadmill...Eric juga terkagum dengan kecantikan Tri.
"Waw....ternyata cantik banget.." gumam Eric tiba-tiba...
Brukkkkk
"Aduh....ahhhh....issss sakit...." pekik Eric
"Astaga ada-ada aja deh...apa yang aku pikirkan sampai lupa kalau aku lagi di atas alat... jatuh kan jadinya..." Triak Eric yang terjatuh dari atas Treadmill...
"Eh...suara apa itu...kok kaya ada yang jatuh terus bukannya itu suara teriakan tuan Eric dia kenapa ya jangan-jangan terjadi sesuatu dengannya" gumam Tri.