NovelToon NovelToon
Jadi Selingkuhan Kakak Sahabat Ku

Jadi Selingkuhan Kakak Sahabat Ku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Terlarang / Diam-Diam Cinta / Persahabatan
Popularitas:52.4k
Nilai: 5
Nama Author: Syakira edianwi

Nadira adalah anak tunggal kaya raya yang sudah tidak memiliki ibu, ia tinggal bersama ayahnya.
Hidup Nadira sangat sepi untung saja ia memiliki sahabat bernama Tania. Nadira lebih sering tinggal di rumah Tania.
Tidak ada yang menyangka kalau Nadira menyukai Kakak sahabat nya itu.
Seiiring berjalan nya waktu mereka memiliki hubungan, namun hubungan terlarang itu tidak berlangsung lama, semuanya terbongkar sehingga semua keluarga mengetahui nya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Syakira edianwi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Episode 35 : Nadira Kembali

Gana terus menangis menuntut Mamah nya, namun ternyata tidak ada.

Karena capek menangis ia ketiduran setelah di gendong oleh Bunda Jihan.

"Bagaimana perjalanan kamu ke sana Nak? Apa kamu bertemu dengan Nadira?" tanya Bunda Jihan.

Agam terdiam menunduk kan kepala nya.

"Coba ceritakan bagaimana perjalanan kamu nak, bunda ingin mendengar nya," ucap bunda.

Agam pun menceritakan semuanya, kenapa Nadira tidak mau pulang.

Mendengar cerita Agam Bunda nya merasa iba. Karena Agam sudah sangat lelah mencari Nadira namun tetap saja tidak bisa membawa nya kembali.

"Sabar yah nak, mungkin Nadira masih butuh waktu untuk memikirkan semuanya."

"Kenapa Kakak tidak mencari yang lain saja?" tanya Hani langsung.

"Dari pada sedih dan pusing, lagian Gana mau seorang Mamah," ucap Hani.

"Kamu ngomong apa sih Hani, kalau ngomong di jaga nak," tegur bunda. "Ya abis nya pusing banget cuman mikirin itu doang," ucap Hani.

"Hmm kamu saja patah hati sampai bunda yang pusing, sok-sokan bilangin orang," ucap Bunda. Seketika Hani langsung terdiam dan tertunduk malu.

Agam keluar sebentar mau menghubungi Nadira, namun nomor Nadira tidak aktif. Ia menelpon lagi dan lagi namun tetap saja tidak bisa.

"Habis lah aku, dia pasti sudah sangat marah karena aku tidak menghubungi nya langsung," ucap Agam.

"Sekarang bagaimana caranya aku menghubungi nya lagi," Agam jadi tambah pusing.

Keesokan harinya Gana sudah boleh pulang dari rumah sakit.

"Agam! Kok dari tadi bunda perhatikan kamu murung, ada apa?" tanya Bunda Jihan.

"Enggak kok, enggak kok Bunda," jawab nya.

Bunda nya kelihatan bingung, namun tidak semua tentang anak nya harus ia tau.

Sesampainya di rumah Agam menemani Gana tidur, namun Gana masih ngambek ia masih belum mau bersama papah nya sebelum papah nya membawa Mamah nya.

"Yang sabar yah Kak," ucap Hani menepuk pundak kakak nya.

Agam mengangguk, Hani memberikan teh satu gelas agar Agam bisa rileks.

"Kakak pamit dulu yah, hari ini kakak mau ke kantor ada kerjaan yang harus di periksa," kata Agam.

Hani mencoba menahan karena Agam baru saja pulang, bagaimana kalau tiba-tiba Gana mencari Agam.

Tetap saja Agam pergi. Tidak beberapa lama sampai di tempat Rio.

"Bro-Bro... Sudah gua bilang kalau Nadira tidak mungkin mau kembali lagi, sebaiknya lu move on dari dia, masih banyak kok wanita yang mau sama Lu," ucap Rio kepada Agam.

Mereka bercerita tentang Agam, Rio menasehati Agam untuk melupakan Nadira dan mencari yang mau kepada nya.

"Sudah lah Bro, jangan mau pusing-pusing, apa sih yang gak bisa lu dapetin di dunia ini, jangan hanya karena satu wanita lu jadi seperti orang bodoh," ucap Rio lagi.

Karena perkataan dari Rio, Agam jadi pusing ia minum beberapa gelas agar pikiran nya tenang.

"Apa Lu mau gua kenalin ke temen gua? Gua yakin deh lu pasti suka. Dia juga pengusaha sama seperti Lu," kata Rio.

"Huff sebenarnya yang Lu bilang benar bro, Gua harus move on, tidak mungkin gua memaksa orang yang tidak mau sama gua," kata Agam.

"Nah benar, baru sadar lu!" celetuk Rio.

"Fokus sama diri lu sendiri, fokus sama anak dan keluarga lu!"

Setelah banyak bertukar pikiran, Agam memutuskan untuk pulang sebelum ia mabuk berat.

Sesampainya di rumah Bunda nya menyambut.

Keesokan harinya hari Minggu...

"Loh-loh anak bunda mau kemana sudah rapi dan ganteng seperti ini?" tanya Bunda Jihan karena Agam tidak biasa nya pagi-pagi sudah rapi apalagi hari Minggu.

"Hari ini aku ada kencan," ucap Agam.

"Kencan? Kencan apa kak?" Hani tiba-tiba nyaut dari meja makan.

"Jangan bilang kakak mau ketemuan sama cewek yah?" tanya Hani. Agam mengangguk.

"Aku tidak mau berlarut-larut dengan masalah yang sama, mungkin Nadira bukan jodohku, kalau jodoh kami pasti bertemu kembali. Sekarang aku akan membuka hati untuk orang lain," ucap Agam.

"Wahh akhirnya Kak Agam move on dari Nadira, baiklah aku mendukung semua keputusan kakak demi kebahagiaan Gana," ucap Hani.

"Bunda juga mendukung nya nak," ucap bunda Jihan.

Agam pun berangkat menemui wanita yang baru saja di kenal nya tadi malam dan ingin bertemu hari ini.

Tidak butuh waktu lama, sekitar satu jam akhirnya sampai di alamat yang di tuju.

"Permisi, apa benar kamu yang bernama Tiara?" tanya Agam kepada wanita yang duduk sendiri di dalam restoran.

"Ya benar, Agam kan?" wanita cantik senyuman manis penampilan elegan dan ramah. Ia langsung menyalim tangan Agam mempersilahkan Agam untuk duduk.

Wanita itu benar-benar membuat Agam terpikat, pembahasan mereka juga sangat masuk tidak membosankan.

Di siang hari nya Agam kembali ke rumah dalam suasana hati gembira.

"Ekhem-ekhem!!! Kelihatan nya ada yang lagi gembira nih, bagaimana, sukses gak ketemuan nya?" tanya Bunda Jihan.

Agam mengangguk. "Sukses Bunda, masih masa perkenalan," jawab Agam agar Bunda nya tidak terlalu berharap.

"Tok!! Tok!! Tok!!" ketukan pintu membuat Agam dan Bunda terdiam, mereka sama-sama menoleh ke arah pintu masuk.

Betapa terkejutnya Agam melihat Nadira berdiri di depan pintu rumah nya, seperti sebuah mimpi ia mengusap wajahnya.

"Seperti nya aku tidak bisa melupakan Nadira sehingga aku membayangkan nya berdiri di depan sana," ucap Agam.

Namun sudah beberapa kali mengusap mata namun tetap saja Nadira masih ada di sana itu artinya itu tidak lah mimpi, tidak khayalan.

"Nadira.. kamu kembali?" tanya Agam mendekati memastikan.

"Aku mau ketemu anak ku," ucap Nadira.

Hani yang baru saja keluar menggendong Gana sama-sama terkejut melihat Nadira di sana.

"Gana... Anak Mamah..." Nadira mendekati Gana dan memeluk nya.

Gana terlihat kebingungan. Melihat Nadira menangis membuat nya semakin bingung.

"Ini Mamah nak, ini Mamah yang melahirkan kamu. Maafin mamah," Nadira sangat terharu melihat anak nya tumbuh seperti sekarang.

"Mamah..." ucap Gana sambil menatap wajah Nadira.

Nadira mengangguk, tidak butuh waktu lama Gana merasa nyaman dan membalas pelukan Nadira.

Sementara Pak Abas, Bunda Jihan serta Hani melihat momen haru di depan mereka.

"Mamah kemana aja? Kenapa Mamah baru datang?" tanya Gana. "Mamah minta maaf nak, Mamah yang jahat sudah meninggalkan Gana."

Momen haru itu membuat Agam sangat senang. Kini anak nya bertemu dengan Mamah nya.

Gana sama sekali tidak mau jauh-jauh dari Nadira, bahkan Hani dan omah nya di lupakan karena ada Nadira.

"Yah sekarang Gana sudah melupakan aku," ucap Hani.

Nadira melihat ke arah Hani, Bunda Jihan, pak Abas.

"Bunda... Nadira minta maaf," Nadira meminta maaf kepada mereka.

Dan ternyata mereka memaafkan Nadira dan memeluk secara bersamaan.

Nadira sangat lega ternyata ia masih di terima dengan baik walaupun ia sudah melakukan kesalahan yang sangat fatal dan memalukan.

"Itu sudah menjadi masa lalu, aku sudah melupakan semuanya, mau bagaimana pun sekarang kamu sudah menjadi Mamah dari keponakan ku, aku sudah melupakan semuanya," ucap Hani dan memeluk Nadira.

"Terimakasih banyak Hani, aku tidak tau harus membalas kebaikan mu bagaimana," ucap Nadira.

"Gampang saja, kamu harus ada untuk Gana selamanya, jangan pernah meninggalkan nya lagi," kata Hani.

Nadira mengangguk. "Iyah aku janji," ucap Nadira.

"Permintaan Bunda, kamu menikah dengan Agam dan menjadi bagian dari keluarga ini selama-lamanya," kata bunda.

Nadira menoleh ke arah Agam. "Mau yah nak, ini demi Gana," ucap bunda.

Akhirnya Hari itu juga Bunda mengundang penghulu dan menikah kan mereka. Walaupun Kecil-kecilan namun sah.

Sekarang mereka sudah resmi nikah, walaupun tidak banyak yang tau, cukup lah hanya mereka yang tau.

Di malam hari nya. "Akhirnya Mamah sama Papah nemanin Gana tidur sama-sama," ucap Gana bahagia.

Setelah Gana tidur Agam mengajak Nadira untuk berbicara.

"Kenapa kamu tidak memberikan kabar kepada kakak Kalau mau ke sini?" tanya Agam.

Nadira menatap Agam. "Aku minta maaf terlalu egois sama kakak, aku sudah menyadari semuanya, aku sangat merindukan Kakak dan juga aku ingin bertemu dengan Gana."

"Aku sama sekali tidak bisa tenang karena memikirkan itu semua," ucap Nadira.

"Keputusan kamu kembali dan menikah dengan kakak tidak salah dan kamu tidak akan menyesali nya, kakak berjanji akan membahagiakan kamu," ucap Agam memeluk Nadira.

Agam mencium Nadira, namun tiba-tiba Gana terbangun.

Gana menarik Nadira dari Agam, Gana tidak mengijinkan mamah nya dekat dengan Agam.

Keesokan paginya...

Hari ini Nadira mempersiapkan semuanya perlengkapan Agam berangkat bekerja. Agam benar-benar sangat bahagia sekali.

Kebahagiaan di rumah itu kembali lagi karena Agam bisa tersenyum dan bahagia.

Setelah selesai menyiapkan keperluan Agam, Nadira membantu mertua nya di dapur.

Masih sedikit canggung namun bunda sangat baik, ia berusaha seperti biasa kepada Nadira.

"Mamah... Mamah..." Gana terbangun mencari Nadira langsung.

"Humm biasanya juga yang di cari Tante, sekarang jadi Mamah nya, Tante ngambek ah," ucap Hani.

Pak Abas dan juga bunda tertawa mendengar nya.

"Jangan ganggu mamah nya dulu, sini sama Papah," Agam membawa Gana ke gendongan nya karena Nadira masih menyiapkan makanan.

Sarapan pagi bersama di meja makan kali ini sangat hangat dan terlihat di penuhi kebahagiaan.

"Oh iya Agam, setelah pulang dari kantor, bawa lah istri mu bertemu orang tua nya," ucap pak Abas.

Agam menoleh ke arah istrinya. "Jangan sekarang deh Pah, aku belum siap ketemu Ayah," ucap Nadira.

"Papah dengar akhir-akhir ini ia sering masuk keluar rumah sakit karena kurang sehat," kata pak Abas.

Nadira terdiam. "Sebaiknya kamu datang menemui nya, walaupun masih marah namanya juga orang tua ia tidak mungkin mengabaikan anak nya selama nya," kaya pak Abas.

"Benar Nak, sebaiknya kamu pergi melihat keadaan nya walaupun sebentar, hanya kamu anak nya dan tidak ada lagi yang menemani dan perduli kepada nya," ucap bunda Jihan.

Akhirnya Nadira mau, dan menginyakan

1
o2m860270
jngn2 nadira hamil lg..ko jd beginisi
Yasmin Natasya
double up dong kak...
Yasmin Natasya
up dong kak
Once Maredni
Nadira kamu jangan egois ingat anakmu
Endang Supriati
agam kan engga salah! dia mau nikahin nadira! nadiranya yg geblek
Lily Mantansari
/Kiss/
Syakhira Esiandwi
bagus
Warlin Mga
saingan mu berat Gam, dokter hewan loh dikampung😂
Widianti Dini
Lanjutkan membaca
Hoiriah
luar biasa
rus diana
good
Dinar
bagus banget ceritanya Thor 💐
Dinar
ceritanya bagus banget 💐💐
Dinar
Thor ceritanya bagus banget aku kasih bunga sehat selalu ya ,❣️
Warlin Mga
yah... kirain Nadira yg gendong Gana nga tauny mantan istriny... next next semangat 😍😘😘😘😘💪💪💪💪💪
Warlin Mga
pasti itu perempuan Nadira mama kandungny yg gendong
Warlin Mga
baru ada penyesalan kan ditinggal nadira
Syakhira Esiandui
up yang banyak
Ira
Bagus
Warlin Mga
next yg bnyak bikin candu critany😍😘😘😘
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!