NovelToon NovelToon
Kulepas Kau Dengan Bismillah

Kulepas Kau Dengan Bismillah

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Janda / Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Paksa
Popularitas:9.6M
Nilai: 4.8
Nama Author: D'wie

Ariana tak sengaja membaca catatan hati suaminya di laptopnya. Dari catatan itu, Ariana baru tahu kalau sebenarnya suaminya tidak pernah mencintai dirinya. Sebaliknya, ia masih mencintai cinta pertamanya.

Awalnya Ariana merasa dikhianati, tapi saat ia tahu kalau dirinya lah orang ketiga dalam hubungan suaminya dengan cinta pertamanya, membuat Ariana sadar dan bertekad melepaskan suaminya. Untuk apa juga bertahan bila cinta suaminya tak pernah ada untuknya.

Lantas, bagaimana kehidupan Ariana setelah melepaskan suaminya?

Dan akankah suaminya bahagia setelah Ariana benar-benar melepaskannya sesuai harapannya selama ini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sidang perdana

Beberapa hari telah berlalu semenjak kedatangan Giandra ke kediaman Danang. Untungnya saat itu baik Tatiana maupun Ariana tidak ada yang bertanya aneh-aneh pada Giandra. Mereka hanya bertanya apakah Danang menyerahkan begitu saja mobil Ariana dan Giandra menjawab iya sebab di sana ada selingkuhan Danang. Giandra bisa melihat tatapan kecewa sang kakak. Giandra tahu, tidak mudah melupakan seseorang yang pernah bertahta di hati begitu saja. Apalagi seseorang itu sempat menjadi suaminya. Butuh waktu untuk benar-benar menyembuhkan luka hati yang terlanjur menganga.

Giandra pikir Danang akan melaporkan apa yang sudah ia lakukan padanya, nyatanya tidak juga. Padahal Danang telah bersiap-siap bila kedua orang itu hendak melaporkannya. Sang ayah pun sudah bersiap sebab Giandra menceritakan apa yang sudah ia lakukan pada Danang dan Monalisa. Ayahnya tidak marah. Hanya memintanya berhati-hati dan jangan berlebihan. Apalagi ia masih muda. Ayahnya tak ingin anaknya jadi bermasalah dengan penegak hukum karena tak mampu mengontrol emosi.

"Kak, aku anterin, mau?" tanya Giandra.

Hari ini Ariana akan menjalani sidang perdana. Bahkan sejak pagi Ariana sudah bersiap karena sudah tak sabar ingin segera berpisah dari Danang.

"Emangnya kamu nggak sibuk? Nanti aku berangkat sama bunda berdua aja nggak papa kalo kamu sibuk."

Rencananya memang Ariana berangkat ke pengadilan agama bersama Tatiana. Mereka sudah mengatur janji temu dengan pengacara yang menangani kasusnya di sana.

"Aku nggak sibuk kok. Aku juga nggak sabar mau liat muka cecunguk sialan itu."

"Ngapain mau liat muka dia?" tanya Ariana heran. Pasalnya selama ini Giandra itu paling malas bertemu dengan Danang.

"Nggak kenapa-kenapa. Hehehe ... " Ariana menatap Giandra dengan tatapan memicing. Giandra tahu, Kakaknya merasa aneh. Ia sendiri sebenarnya ingin melihat apakah laki-laki itu sudah tampak baik-baik saja atau bagaimana?

"Ya udah, terserah kamu aja."

...***...

Dengan menaiki mobil yang Giandra kendarai, akhirnya Tatiana dan Ariana sudah tiba di pengadilan agama pukul setengah 10. Sementara sidang akan dimulai tepat pukul 10.

Samudera tidak ikut serta menemani sebab ia ada meeting penting lagi ini.

"Selamat pagi, Bu Ariana," ujar pengacara yang menangani kasus perceraian Ariana.

"Selamat pagi, Pak. Kira-kira gimana ya, Pak, apakah sidangnya bisa dipercepat?"

"Tergantung pihak tergugat, Bu. Kalau pihak tergugat tidak berulah apalagi menolak, semua bisa saja."

Ariana mengangguk. Lalu ia celingukan ke sana kemari.

"Sepertinya pihak tergugat belum datang, Bu."

Ariana mengangguk.

"Kalau pihak tergugat tidak datang, apa akan memperumit proses gugatan perceraian saya, Pak?"

"Tidak. Justru itu bagus. Bila pihak tergugat tidak datang hari ini, maka sidang akan ditunda. Dan bila pada sidang kedua pun lagi-lagi pihak tergugat tidak hadir, maka akan diambil keputusan verstek. Putusan verstek merupakan putusan yang dijatuhkan oleh Majelis Hakim tanpa hadirnya tergugat dan tanpa alasan yang sah meskipun telah dipanggil secara resmi dan patut. Dengan kata lain, gugatan perceraian Anda akan langsung disetujui," papar pengacara tersebut.

"Benarkah?" tanya Ariana dengan mata berbinar.

"Benar, Bu."

"Wah, kak, kalau begitu bagaimana kalau Gian datangin si dokter brengsekkk buat halangin dia datang ke mari."

"Gi, nggak boleh begitu. Itu namanya melanggar hukum. Biarkan semuanya berjalan sebagaimana mestinya," sergah Tatiana.

Giandra terkekeh, "bercanda, Bun."

Sementara itu, sesuai rencananya, akhirnya Monalisa benar-benar tinggal di kediaman Danang. Meskipun Danang sudah berusaha mengusir, tapi Monalisa kekeh tak mau pulang. Akhirnya Danang hanya bisa pasrah saja melihat Monalisa setiap hari mengangkuti barang-barangnya ke rumah yang pernah ditempatinya bersama Ariana.

Rumah itu memang miliknya sendiri. Padahal dulu Danang membeli rumah itu dengan cita-cita ingin ia tempati bersama Monalisa, tapi entah kenapa saat semuanya terwujud sesuai rencana awalnya, ia justru merasa tidak nyaman. Melihat bukan Ariana yang mondar-mandir di rumah itu justru membuat perasaan Danang tidak tenang.

Pagi-pagi sekali, Danang sudah berangkat ke rumah sakit. Hari ini jadwalnya melakukan visit. Setelah Danang berangkat, Monalisa yang hari itu shift siang tersenyum lebar. Ia lalu masuk ke dalam kamar dan menarik laci nakas di samping tempat tidur. Ia lantas mengambil sebuah amplop coklat yang berisi undangan sidang perdana gugatan perceraian Ariana dan Danang. Lalu Monalisa menyobek amplop coklat beserta isinya tersebut hingga menjadi lembaran kecil. Kemudian ia segera membuangnya ke kotak sampah.

Saat pertama kali masuk ke kamar itu, Monalisa menemukan amplop coklat itu dan membaca isinya. Saat tahu amplop coklat itu merupakan undangan sidang perdana gugatan perceraian Ariana pada suaminya, Monalisa pun segera menyembunyikan amplop coklat tersebut. Ia juga tidak membicarakannya sama sekali. Ia memang sengaja membuat Danang agar tidak datang ke persidangan dengan harapan keduanya segera bercerai sehingga hanya dirinya satu-satunya lah yang menjadi istri Danang.

Tok tok tok ...

Monalisa berdecak saat lamunan bahagianya terganggu. Ia pun segera membuka pintu.

"Kenapa?" ketus Monalisa dengan mata melotot.

"Anu Bu, saya mau berhenti kerja dari sini." Itu adalah bibik yang sudah tak tahan lagi bekerja di sana. Padahal baru beberapa hari Monalisa tinggal di sana, tapi bibik sudah merasa tak tahan lagi dengan sikap arogan dan suka memerintahkan oleh Monalisa yang berlebihan. Akhirnya bibik game memutuskan ingin berhenti saja dari sana dan mencari pekerjaan di tempat lain.

"Apa? Nggak. Nggak. Pokoknya nggak boleh."

"Lho, kenapa nggak boleh, Bu?" tanya bibik bingung.

"Kalau kamu berhenti, siapa yang bakal mengurus rumah ini, coba."

"Lah, kan tinggal cari art baru lagi, Bu. Gitu aja kok repot."

"Apa? Berani kamu ngomong nggak sopan kayak gitu?" pekik Monalisa.

"Lah, ibu sendiri nggak sopan sama saya yang lebih tua, masa' saya mesti sopan ke ibu sih? Yang bener aja."

"Heh, kamu itu seharusnya sadar diri, kamu itu pembantu jadi wajar diperlakukan kayak gitu. Baru ini aku liat ada pembantu nyolot."

"Eh Bu ya, denger, Non Ana aja nih ya, nggak pernah kasar sama aku. Nyuruh pun selalu pake kata tolong, nggak kayak ibu. Bilangnya terpelajar, tapi sopan santun sama yang lebih tua aja nggak ada."

"Apa? Kamu ... kamu ... Mau aku pecat sekarang?"

"Lha, ibu udah pikun apa, aku ke sini kan memang mau berhenti. Bukan mau minta naik gaji. Jadi sebelum ibu pecat pun aku emang udah mau berhenti kok."

Mata Monalisa melotot tajam. Ia tidak pernah menyangka akan bertengkar dengan seorang pembantu seperti bibik.

"Silahkan berhenti! Pergi saja dari sini, tapi sebelum itu aku akan laporin kamu ke polisi karena sudah mencuri, kau mau?"

"Eh, jangan sembarangan, Bu ya, aku nggak ada nyuri. Kalau nggak percaya, periksa aja!" Bibik membuka tas miliknya dan menunjukkan isinya yang memang semua barang miliknya saja.

"Terserah aja. Menjarain kamu itu gampang tau. Tinggal buat laporan palsu, kasi duit ke petugas, semua beres deh. Memangnya siapa yang mau nolongin kamu? Pembantu tak tahu diri."

"Ibu juga pelakor tak tahu diri." Balas bibik kesal.

"Apa kau bilang? Asal kau tau ya, yang pelakor itu majikan sialanmu yang dulu. Dia yang sudah merebut Mas Danang dariku jadi sekarang wajar kalau aku mengambil kembali milikku. Apalagi sekarang aku hamil anak Mas Danang, wajar kan kalau Mas Danang lebih memilih aku. Cepat kembali bekerja sana kalau kau tidak mau aku laporin ke polisi," bentak Monalisa membuat wajah bibik merah padam.

Bibik pun segera membalikkan badannya untuk pergi dari hadapan Monalisa.

"Lebih baik aku langsung ngomong saja tuan ajalah malam entar. Dasar nenek sihir.

Kembali ke pengadilan agama, tak terasa jarum jam sudah menunjukkan pukul 11 siang. Karena Danang yang tak kunjung datang, akhirnya sidang pun ditunda bulan depan. Mereka lantas bergegas pulang.. Sepanjang perjalanan Ariana tampak melamun. Ia tidak menyesali ketidakhadiran Danang. Hanya saja pikirannya sedikit terganggu.

'Sebegitu tidak pentingkah aku di mata mu, Mas, sampai hadir di persidangan saja kamu tak mau.'

Bagaimana perasaan menjadi wanita yang tidak diinginkan? Rasanya amat sangat menyakitkan. Itulah yang Ariana rasakan saat ini.

Tatiana yang paham perasaan sang putri pun mengusap punggungnya. Bagaimanapun ia pernah berada di posisi itu. Menjadi seseorang yang tidak diinginkan itu benar-benar menyakitkan.

"Kita makan dulu, mau?" ucap Tatiana membuat Ariana tersadar dari lamunannya.

"Em, boleh, Bun. Kebetulan Ana juga lapar. Memangnya mau makan apa?"

"Makan apa ya? Bunda juga bingung."

"Bagaimana kalau kita ke restoran xx di Angkasa Mall. Restoran itu baru buka. Menunya juga menu Nusantara seperti kesukaan bunda dan kak Ana."

"Boleh juga. Pulangnya temenin bunda belanja di supermarketnya ya. Kebetulan ada yang mau bunda beli."

"Siap, Bun, laksanakan!" seru Giandra dengan senyum mengembang di bibirnya.

...***...

...Happy reading 🥰🥰🥰...

1
Diana Ninetyfour
Bangus banget ceritanya Thor....🥰🥰🥰
Aku tunggu cerita yang gak kalah bagus dengan cerita ini.
ohya, ada bonchap nya kah....?😁
Semangat terus ya, melahirkan karya2 yg bagus dan banyak peminatnya...👍👍👍....💞💞💞
Nurul Aeni
koq aq gak rela yaaa kLo tamat😭😭🤭🤭..ada cerita ttg Wira&Ricka,Danang&Dina,lanjutan kisah Ariana&athariq,trs cerita ttg anak2 mereka
sri afrilinda
Suka thour sama cerita@... Keren pkok@..🥰🥰🥰💪
Lisa Halik
makasih thor..hapoy ending
Deliza Yuseva
ingat waktu masa muda ... ketawa ketawa sendiri baca nya.😁😁😁
❤Rainy wiraTama Yuda❤️
Akhirnya... beneran end ya ?
Erlita Salsabila
apa nantinya anak"nya akan di buatkan cerita kak author??
Julidarwati
sosweet bingits Thor ah UD en...smngt y Thor masing2 yg punya nm dlm cerita punya kisah dan endg sendiri2....bgus jln CRT dan selmt ke anknya atariq
milaa
Bukan hnya sekedar Novel tapi kita bisa me ngambil Hikmah ny dlm cerita ini Terimakasih Thor... Di tunggu Karya baru ny
Rhima Erdhina
semoga bang atha segera datang. gk ikhlas ana yg SDH banyak menderita skr jd korban dr richa n dr Wira yg licik n jahat
Mulyana
lanjut
varahmavah
ku lepas dg bismillah dan alhamdulillah ku menemukan penggantimu yg jauh lebih baik sampai berlimpah cinta dan kasih sayangnya dapat plus juga si kembar yg lucu²..🥰
Kendarsih Keken
Beneran end kah , btw tengkyuuu author ❤❤
Bunda Abil
terimakasih kak udah selalu ngasih cerita" yang sangat bagus,,
sehat selalu ya kak ,, moga di lancarkan rezekinya 🥰🥰
Rabiatul Addawiyah
Trims mba author utk novelnya 🙏
Yuli Purwati
semangat berkarya terus author.semoga makin lancar urusan di dunia nyata dan dunia novelnya.semoga makin banyak pembaca yang suka karya2 mu.🥰
alea
bagus
mawar merah
akhirnya semua ya bahagia
Zahbid Inonk
ini mh kaya harus melepas bang Ariq sama Ana dengan bismillah....😭
Ulfah Putri234
anak tekok minggir 🤪🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!