The Hot Daddy and His Naughty Girl

The Hot Daddy and His Naughty Girl

Chapter 01

...•Kediaman Utama Keluarga Alfonso•...

Senyuman terukir di wajah tampan kepala keluarga Alfonso. Pria tampan berusia lebih dari setengah abad itu tampak sangat bahagia karena setelah sekian lama membujuk sang anak dengan berbagai cara, akhirnya pria berusia lebih dari tiga puluh tahun itu setuju untuk menikah dengan calon pilihannya.

Apa lagi yang lebih membahagiakan daripada ini?

GLEN VICTOR ALFONSO AKHIRNYA SETUJU UNTUK MENIKAH SETELAH SEKIAN LAMA MENYENDIRI!!

Sudah terhitung lima tahun lebih Al, kepala keluarga Alfonso membujuk putra sulungnya untuk segera menikah namun Glen selalu menolak dengan alasan bahwa ia masih ingin menikmati kesendiriannya dan belum berencana untuk menikah apalagi membangun komitmen dengan orang asing.

Al tidak habis pikir, Glen tidak mau menikah tapi malah mengangkat seorang anak yang usianya hanya terpaut 12 tahun darinya.

"Baiklah, sudah di putuskan bahwa pernikahan kalian akan diselenggarakan satu bulan lagi di hotel Atmaja," putus Al.

Glen tak merespon apapun, pria itu nampak tenang dalam duduknya seolah tak terganggu dengan lirikan perempuan cantik dihadapannya.

Perempuan yang sebentar lagi mungkin akan menyandang nama keluarganya itu terlihat melirik malu-malu kearahnya, bahkan sekilas Glen bisa melihat pipinya yang memerah.

Namun sekali lagi, Glen memilih acuh. Antensinya justru terarah pada gadis cantik yang duduk tepat di sebelahnya.

Glen tau, gadis itu pasti sedang menahan diri untuk tidak meledak disana dan mempermalukan dirinya sendiri serta keluarga Alfonso.

Kayla Amellyn Victoria Alfonso, gadis cantik yang akrab di sapa Key itu segera menoleh saat menyadari bahwa Glen tengah menatap dirinya.

Alih-alih memberikan tatapan tajam seperti biasanya, gadis cantik berusia 20 tahun itu justru tersenyum manis ke arah Glen, membuat sang empu mengerutkan keningnya bingung.

...•••...

Setelah urusan di kediaman utama selesai, Glen dan Key langsung berpamitan pulang kepada Al selaku pemilik rumah.

"Kenapa tidak menginap saja? Toh besok hari Minggu kan?"

Key menggeleng lalu menggenggam tangan kakeknya, yeah setidaknya untuk sekarang pria itu masih sah berstatus kakeknya dimata hukum, tidak tau bagaimana nanti.

"Key ada pemotretan besok, dan Daddy sudah janji mau nemenin Key, maaf ya kakek. Lain kali kami akan menginap, janji," ujarnya diakhiri dengan senyuman lebar yang sudah pasti dapat membuat kakeknya luluh seketika.

Pria paruh baya itu menghela nafas pelan, akhirnya mengangguk dan mengusap kepala cucunya itu. "Hati-hati dijalan."

Key mengangguk dengan cepat lalu memeluk pria itu sebagai tanda perpisahan.

Sampai jumpa lagi ayah mertua, ucap Key dalam hati.

"Kami pulang dulu, ayah jaga diri baik-baik. Telpon Glen kalau ayah butuh sesuatu." Glen mendekat setelah pelukan kakek dan cucu itu terlepas.

Al tersenyum ke arah Glen. "Ayah tidak membutuhkan apapun lagi, karena kamu telah memenuhi semua keinginan ayah dengan menerima perjodohan ini."

Glen balas tersenyum tipis, lalu memeluk tubuh sang ayah sebelum pergi.

Maaf ya ayah mertuaku tersayang, pernikahan ini tidak akan pernah terjadi. Tapi ayah tenang saja, Glen-mu yang tampan ini akan tetap menikah, tapi denganku tentu saja.

Key terkekeh pelan setelahnya.

...***...

Sedari tadi Key tak ada henti-hentinya tersenyum menatap ke luar jendela yang mempertontonkan ramainya ibu kota padahal hari sudah semakin larut.

"Jangan aneh-aneh."

Suara berat yang terdengar dari samping membuat ia menoleh secara otomatis. "Maksud Daddy?"

Pria tampan yang Key panggil Daddy itu menghela nafas, pas sekali mereka terpaksa berhenti karena lampu merah.

Glen menoleh, menatap si cantik dalam-dalam. "Bukan setahun dua tahun kita tinggal bersama, Daddy tahu betul bagaimana karaktermu. Daddy tau apa yang sedang kamu pikirkan, Daddy tau apa yang mungkin akan kamu lakukan."

"Berhenti bersikap kekanakan. Kamu harus ingat, aku ini ayahmu, aku yang membesarkan dirimu," sambungnya lagi setelah menjeda beberapa menit.

Bukannya marah atau apa, Key malah tersenyum senang menanggapi ucapan Glen. "Daddy memang paling mengenal aku, i love you dad," ujarnya disertai kedipan genit.

"Key," peringat Glen.

"Daddy tenang saja, aku tidak akan melakukan hal yang aneh-aneh kok." Key menepuk pipi Glen pelan.

Oh, Glen tentu saja tidak percaya.

Hidup bersama selama dua belas tahun membuat Glen paham betul bagaimana sifat dan karakter anak angkatnya itu.

Key tidak akan pernah berhenti sebelum tujuannya tercapai, apalagi kalau tujuannya itu Glen. Key bisa melakukan apapun, apapun tanpa terkecuali bahkan jika nyawanya yang menjadi taruhan.

Sifat Key yang seperti inilah yang membuat Glen takut dan memutuskan untuk menerima pernikahannya. Ia tak mau jika Key semakin terobsesi padanya hingga berbuat nekat.

...***...

...•Kamar Kayla•...

BUGH,,,BUGH,,,BUGH,,,

"AKH! PRIA TUA SI-ALAN! BERANI-BERANINYA DIA MENIKAHKAN DADDY TAMPANKU DENGAN TANTE-TANTE GIRANG!!"

Key semakin bru-tal memukuli boneka beruang super besar yang ada di kamarnya guna melampiaskan kekesalan yang sejak tadi ia tahan.

Tak tanggung-tanggung, Key bahkan sampai melempar boneka itu ke dinding lalu kembali memukulinya, tak peduli jika boneka hadiah kelulusan dari mertu_kakeknya itu akan rusak. Yang Key tau, ia hanya ingin memukuli boneka itu hingga kekesalan dalam dirinya menghilang.

Nafas gadis cantik itu terengah-engah, tangan juga bahunya pun terasa pegal hingga akhirnya ia memutuskan untuk berbaring di atas boneka yang sempat ia jadikan samsak tinju.

Key mengambil handphonenya yang ada didalam tas mahal yang tergelatak tak berdaya di lantai.

Gadis cantik itu mencari nomor seseorang dan langsung melakukan sambungan telpon dengan sahabat dekatnya.

Tak butuh waktu lama hingga panggilan itu diangkat dan Key dapat mendengar suara parau sahabatnya yang mungkin saja baru bangun tidur.

"Halo."

"Buruan kesini, bawain barang yang lo tawarin ke gue kemarin!"

"H_hah? Sekarang banget nih?"

Key mendengus kesal, demi apapun ia sedang tidak mood untuk berdebat sekarang. "Lo bawa sekarang atau gue gak jadi beli?" ancamnya.

"Yaudah kalau gak jadi, kebetulan gue bisa jual ke kating mumpung orangnya udah nanyain dari kemarin."

"VANESSA ZOE AMELIA, LO KESINI SEKARANG ATAU GUE KIRIM PEMBUNUH BAYARAN KESANA?!"

"Iya-iya anying, sabar. Gue otw nih, tunggu bentar yak."

"Ngebut," perintah Key.

"Weh, Lo mau gue mati atau gimana? Enak aja ngebut-ngebut."

Key menarik nafasnya dalam-dalam, berusaha sabar menghadapi temannya yang satu ini.

Sebenarnya sih satu-satunya, soalnya Key emang gak punya temen lain selain Vanessa :)

"Sekali lagi lo bikin gue kesel, gue gak akan bayarin uang apartemen lo lagi!"

"Iya-iya, gue ngebut. Gue bakal sampai sepuluh menit lagi, jangan lupa bayar uang apartemen gue bulan ini yak, babay, love you, mcuah."

Key mendengus pelan, jijiq dengan kata-kata terakhir Vanessa.

...•Bersambung•...

Suka gak sama cerita kayak gini?

Jangan diliatin terus! Yang ini punya Key!

Yang ini punya Daddy Glen, boleh aja dilirik, tapi ati-ati pawangnya galak.

Terpopuler

Comments

Erriz M'Prima

Erriz M'Prima

di bikin Cs dong biar lebih seruu 😗

2024-04-06

0

😘CaLL Me DiLa😘

😘CaLL Me DiLa😘

tk pkir cs 🤧

2024-04-02

0

RaIra

RaIra

Lanjotttt thorrrr😊

2024-04-02

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!