Pemain Cinta

Keesokan harinya

Saat menuju universitas

"Aku punya mangsa baru." kata ku mulai pembicaraan

"Sepertinya dia seorang pekerja disebuah instansi pemerintah. Hari ini dia juga mengajak ku bertemu" kataku lagi.

"hmm...." jawab Vincent

"kemarin aku telah menolak cinta seseorang.".kata Vincent

"wah... benarkah?" tanya ku

"Aku bilang aku sudah punya pacar." katanya lagi

"pacar sungguhan?" tanya ku.

"Kau..."kata Vincent

"Apa? " kaget ku

"Dia tidak percaya karena desas desus yang beredar di kalangan mahasiswa tentang mu. Jadi dia meminta kita bertemu di kafe dekat kampus sepulang kuliah. Terserah kamu mau datang atau tidak. Aku hanya bercerita saja,barang kali dia menemui mu." kata Vincent

"wah ..kau benar-benar tidak berperasaan." kata ku padahal aku lebih parah darinya.

seusai kelas

Aku duduk terdiam memikirkan antara pergi ke tempat Vincent atau Bram. Padahal aku ingin segera bermain dengan Bram. Tapi Vincent benar-benar sialan malah membuat ku harus memilih begini.

"ahh....menyebalkan. " kesal ku

Aku beranjak pergi. Dan menghubungi Bram kalau aku tidak bisa bertemu dengannya.

Aku bergegas menuju kafe.

Aku lihat Vincent sedang berkumpul dengan teman sekelasnya. Aku terkejut aku pikir hanya berdua saja.

"Wah....itu pacarmu datang..!" kata seorang pria kepada Vincent. Vincent memandang ke arah ku.

Aku tidak menyukai suasana yang ramai ini.

"Pantas saja aku sering melihat mu tiba di universitas bersama Karina" kata temanya yang lain.

"apa-apaan ini, kenapa aku merasa malu mereka terus meledekku.'"kata ku dalam hati.

Vincent berada di hadapan ku.

"Aku tidak mengira kau akan datang?" kata nya pelan

"yah... apa-apaan ini? Aku pikir hanya kau dan wanita itu saja." kata ku pelan juga

"tadinya begitu, karena kamu terlalu populer di kalangan pria " ledek nya.

"yah..bukan waktunya bercanda. Urusan ku sudah selesai, aku akan pergi saja." kata ku. Sebelum aku beranjak pergi tiba-tiba seorang wanita menghampiri ku.

"aku Hana, senang bisa bertemu dengan mu." sapanya dan kami berjabat tangan. Aku memandang Vincent memberi isyarat apa wanita ini yang menyatakan cintanya. Vincent mengangguk memahami isyarat ku.

"Ayo bergabung bersama kami." ajak nya

"Tidak usah terimakasih, bersenang-senang lah." kata ku

"kenapa? apa aku membuat mu tidak nyaman?' tanya nya lagi.

Aku tidak mengerti dengan ucapannya itu.

"Aku rasa Vincent juga butuh waktu untuk berkumpul bersama temannya tidak hanya berkencan dengan ku." jelasku.

Aku dengar teman-temannya bersorak, kagum dengan perkataanku.

"Yah... Bukankah hubungan mu tidak pernah lama. Saat itu terjadi aku akan mengambil Vincent ku ini." katanya

"Wah..dia menyebalkan sekali." kata ku dalam hati

"hah... Lucu sekali. Kami memiliki hubungan yang cukup istimewa. Jadi tidak semudah itu mengakhiri hubungan dengannya..Baiklah, Tidak ada salahnya aku bergabung sebentar disini " kata ku dan melangkah melewatinya.

Aku duduk di kursi yang kosong dan Vincent duduk di sebelah ku.

"Jadi benar desas desus yang beredar di kampus mengenai mu? " tanya seorang pria.

" kenapa harus menanyakan hal itu? itu bukan sebuah kebanggaan." celoteh seorang wanita.

" teman-teman mu sangat menyebalkan " bisi ku

"pemain cinta dan penolak cinta, sangat serasi sekali." ejek seorang wanita.

" minum lah..." kata Vincent sambil menyodorkan segelas jus jeruk.

" kita lihat saja mereka akan bertahan berapa lama." kata wanita bernama Hana itu. Dia sangat ketus.

Aku meminum jus jeruk itu. Dan makan beberapa cemilan.

Aku sudah sangat bosan sampai-sampai aku mengantuk dan berkali-kali menguap.

"Aku pulang duluan.." kata Vincent tiba-tiba

"Kita belum selesai. Bukankah bintang tamu nya kamu." kata temannya

"Sepertinya pacar ku mulai bosan."Kata Vincent

"Woh... sekarang kau pandai berkata manis." ledek temannya

"Ayo kita pulang." ajak nya pada ku

Aku senang sekali bisa keluar dari kerumunan itu