NovelToon NovelToon
Alone

Alone

Status: sedang berlangsung
Genre:Keluarga
Popularitas:9.7k
Nilai: 5
Nama Author: NurFitriAnisyah

Arkan Pratama, putra kedua dari pasangan Azel dan Renata. Dia adalah anak tengah yang keberadaannya seringkali di abaikan oleh mereka. Tidak seperti kakak dan adiknya yang mendapatkan kasih sayang dan perlakuan yang berbeda dari orang tuanya. Hingga....

Penasaran?
Akankah Arkan mendapatkan kasih sayang dari keluarganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NurFitriAnisyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Alone 4

Dua hari sudah Arkan berada di rumah sakit dan belum membuka matanya. Pihak rumah sakit tidak bisa menghubungi keluarga Arkan, karena tidak menemukan ponsel ataupun kartu pengenal pada Arkan. Orang yang mengantarkan Arkan pun ke rumah sakit tidak mengenalinya.

Desahan kecil dan pergerakan jari dari Arkan, mengalihkan perhatian perawat yang sedang mengganti cairan infus di samping Arkan.

"Selamat malam tuan. Apa yang anda rasakan saat ini?" Tanya perawat saat melihat Arkan membuka matanya.

Arkan masih terdiam dan terlihat kebingungan bola matanya bergerak mencerna apa yang ada di sekelilingnya.

"Tuan saya periksa dulu ya." Ujar sang perawat dengan ramah yang kemudian memakai stetoskopnya.

"Suster, saya di rumah sakit ya?" Tanya Arkan lemah.

"Iya, tuan sedang di rawat di rumah sakit." Jawab sang perawat.

"Dan keadaan anda juga sudah mulai membaik." Lanjutnya sambil melepas stetoskop dari telinganya.

"Suster, dimana keluarga saja?" Tanya Arkan,

berharap ada salah seorang keluarganya yang mencarinya. Karena dirinya tidak ada kabar selama beberapa hari. Namun jawaban dari perawat itu membuatnya sadar bahwa itu hanya keinginan dirinya belaka.

"Itu juga yang kami ingin tanyakan pada anda. Karena orang yang membawa anda kemari tidak mengenal anda dan mereka langsung pergi begitu saja."

"Sudah dua hari anda dirawat di sini. Namun, pihak rumah sakit tidak tahu harus menghubungi siapa. Karena tidak ada ponsel ataupun kartu pengenal yang anda bawa." Jelas sang perawat.

"Ah, iya. Karena terburu-buru Aku lupa membawa ponsel dan dompet ku." Ujar Arkan masih lemah.

Lantas sang perawat meminta Arkan untuk mengisi formulir registrasi rumah sakit dan meminta Arkan menghubungi keluarganya.

Pertama, Arkan menghubungi Arief. Karena Arkan tahu jika Ayah dan ibunya masih berada diluar kota. Namun Arief tidak mengangkat panggilan darinya.

Lalu Arkan menghubungi sang adik, dan Arhan pun menjawab panggilan darinya.

📱 "Ya halo, ini siapa?"

📱"Ini Abang, dek."

📱"Abang yang mana? Lu penipu ya? Ini bukan nomor Abang gue."

📱"Abang meminjam ponsel seseorang, Abang sekarang ada di-"

Tut...Tut...Tut....

Arhan mematikan telponnya secara sepihak, sebelum Arkan menyelesaikan kalimatnya.

"Bagaimana, apa anda sudah selesai?" Tanya sang perawat yang ponselnya di pinjam Arkan.

"Sebentar Sus... ada satu orang lagi yang akan saya hubungi."

Arkan memutuskan untuk menghubungi Pamannya.

📱"Baiklah, paman akan segera kesana." Jawab sang paman, dan segera mematikan panggilan dan bergegas pergi menjemput Arkan.

Untung saja pamannya dapat dihubungi dan bersedia menjemput Arkan keluar dari rumah sakit.

Reza Pratama adalah paman Arkan. Kakak dari Azel. Yang berprofesi sebagai dosen di universitas tempat Arhan dan Arkan kuliah saat ini. Reza Pratama juga adalah seorang duda dengan satu putra yang bekerja sebagai dokter yaitu Rangga.

Di sisi lain, tepatnya di mansion Arkan.

"Bang orang-orang kenapa belum ada yang pulang ya?" Tanya Arhan.

"Kan bunda dan ayah masih ada kerjaan di luar kota." Sahut Arief.

"Bang Arkan juga gak kelihatan dua hari ini, baik di rumah ataupun di kampus. Dia kemana ya?"

"Mana Abang tahu. Nginep di rumah temannya kali. Itu si siapa, namanya Abang lupa."

"Ikhsan." Jawab Arhan cepat.

"Nah, iya Ikhsan."

"Ah, benar juga. Kemarin bang Arkan bilang kalau mau membantuku untuk mendekati Shalwa. Mungkin dia nginep di sana untuk mendapatkan informasi tentang Shalwa." Pikir Arhan.

"Sudah, jangan di pikirkan lagi. Mending kamu tidur sana, ini sudah malam dan besok pagi kita akan bersepeda." Ujar Arief.

Arhan pun menuruti ucapan Arief. Dan bergegas naik menuju kamar tidurnya.

...ℱℱℱℱℱℱℱℱℱℱℱℱℱℱℱℱℱ...

Disi lain Mansion Reza.

"Terimakasih, Arkan sudah merepotkan paman dan Bang Rangga." Ujar Arkan saat sedang menyantap makan malam bersama paman dan kakak sepupunya.

"Arkan, tubuhmu itu lemah. Jangan terlalu lelah atau banyak pikiran dan jangan telat makan." Ujar Rangga.

"Penyakit maag kamu itu sudah akut, meningitis. Belum lagi kau yang hanya hidup dengan satu ginjal. Jadi Abang minta, tolong jaga pola makan dan pola hidupmu." Lanjut Rangga.

"Tuh, dengerin kata Dokter Rangga, jangan manggut-manggut saja seperti anak ayam. Tapi telinganya itu di buka lebar-lebar." Celetuk Sang paman.

"Iya, tapi... Arkan tidak janji." Ujar Arkan tersenyum tipis.

"Namun Arkan akan berusaha melakukan apa yang dikatakan Dokter Rangga." Lanjut Arkan cepat sebelum di sembur oleh ceramah sang paman dan kakak sepupunya itu.

"Bagus, Abang berangkat ke rumah sakit dulu." Ujar Rangga.

"Ayah nanti mungkin Aku akan pulang telat karena ada beberapa operasi berat yang harus saya lakukan." Ujarnya lagi.

"Baiklah Pak Dokter. Semangat, semoga operasinya semua lancar." Jawab Reza.

"Paman, Arkan ingin menjadi seperti Bang Rangga, jadi orang yang berguna dan bisa menolong banyak orang."

"Makanya jaga kesehatanmu. Jangan sampai yang ada Dokternya penyakitan." Ujar Reza sambil menaruh potongan daging di piring Arkan.

"Baik paman. Kadang Aku heran pada diriku sendiri, ada kalanya aku semangat banget ingin sehat dan belajar dengan giat. Namun, sering juga Arkan merasa malas dan berpikir untuk ah...." Arkan tidak melanjutkan lagi ucapannya dan menundukkan pandangannya.

"Berpikir untuk apa?" Tanya Reza yang penasaran dengan perkataan Arkan.

"Bukan apa-apa." Jawab Arkan menyunggingkan senyumnya.

...ℱℱℱℱℱℱℱℱℱℱℱℱℱℱℱℱℱ...

1
bbip20
Banyakkk banyak banget yg kamu dan keluarga g tau tentang Arkan
bbip20
Tapi emng selalu menjadi pertanyaan buat aku, kenapa? kenapa anak tengah/kedua tuh di gituin? di beda2in. rasanya tuh kit heart bangettt, punya keluarga tpi kyk sendirian 😭
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Arkan jangan meninggal dulu, kamu harus kuat ayo bangun lah Arkan ada Rafi yang menunggu mu😭😭😭
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Tidak mungkin.... ini hanya mimpi kan😭😭😭
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Semoga berubah beneran ayahnya
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Shalwa oh Shalwa lupakan perasaan mu sudah ada Arhan lho
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Arhan tidak peka ini Shalwa itu masih mencintai mantannya
Syah Wardi
ok bro lanzud
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Padahal sakit yang kamu derita lebih parah tapi kenapa tidak ada yang perduli dengan mu Arhan😭😭
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Arkan kamu juga harus sembuh, jangan buat dokter Ara om kamu dan pamanmu sedih melihat keadaan mu
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Sekarang kamu tau kan Dokter Ara gimana keluarga dokter Arkan
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Arkan kamu memang hebat, tapi sayangnya keluarga mu tak pernah menyayangimu😭
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Tak sanggup aku melihatnya😭😭😭
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Untung Tangga tau Arkan pingsan
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Asal kalian tau ya Arkan juga sakit kenapa selalu menyalahkan Arkan ini
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Semoga kamu bisa sembuh ya Rafi
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Ada apa ini kok kayak ada yang terjadi sesuatu
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Eh dasar anak somplak😁
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Ciyeee mengakuinya dokter Ara
🍁𝐀𝐑𝐀❣️💋🅚🅙🅢👻ᴸᴷ
Wah ibu tiri nya Rafi ini😁
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!