Aku Menciptakan Akademi Pahlawan

"Jangan katakan hal hal itu, Kepala Sekolah lebih pantas untuk hal itu. Cepat pergi ke tempat intinya" Zhang Liang terkekeh dan mengangguk.

"Tentu saja Kepala Sekolah memang pantas memenangkan semua penghormatan kami!"

Perjalanan mereka dipimpin oleh Viraj, melalui hutan lebat dengan pohon pohon menjulang tinggi.

Sebagai seorang wanita Ha-Yoon merasa tidak nyaman, namun ketika ia memikirkan bahwa ia akan menuju tempat dimana sejarah akademi tersembunyi. Ia langsung melupakan semua ketidaknyamanannya.

"Disini" Beberapa waktu kemudian, langkah Viraj terhenti. Saat ini di depan mereka berdiri sebuah pohon yang luar biasa besar. Akarnya menjalar ke seluruh arah, daun daunnya terus menerus berjatuhan. Layaknya pphon dunia purba kuno yang megah dan misterius.

Brandon sedikit mengernyitkan alisnya, matanya menatap tanah di bawah kakinya dengan perasaan ragu.

"Di bawah" Gumamnya segera membuat ke empat orang lainnya mengalihkan perhatian mereka.

"Tidak mungkin!" Zhang Lian menatap tak percaya pada tanah di bawah kaki mereka.

Viraj menggerakkan sedikit kemampuannya dan menggerakkan tanah di bawah kakinya. Ketika ia mengangkat tanah tanah itu, perlahan sebuah tangga menuju ke bawah hadir dalam pandangan mereka semua.

Tangga itu di kelilingi oleh akar akar dari pohon besar yang baru saja mereka lihat. Untuk sejenak, baik Viraj, Zhang Liang, Ha-Yoon, Ren bahkan Brandon meneguk ludah kasar.

"Turun kebawah?" Viraj melirik kepada teman temannya. Zhang Liang memiliki ekspresi ragu dalam pikirannya.

'Apa lagi yang perlu kamu pikirin? Begini saja membuatmu takut? Lalau bagaimana aku bisa berhadapan dengan monster monster itu?" Sosok Zhang Liang perlahan lahan menjadi begitu tegak.

Berdiri di depan, punggung kuatnya memberikan keyakinan pada semua orang. Bahkan Brandon mengangguk penuh kepuasan.

"Tentu saja pergi!" Dengan langkah tegas ia menuruni tangga. Satu persatu dari mereka juga mengikuti langkah Zhang Liang dengan penuh keberanian.

Brandon berjalan dan mengikuti mereka dengan senyum yang jelas di bibirnya.

...

China.

Chen Mo dan Afsheena tiba di dekat jembatan dimana terakhir kali mereka melihat Portal Abyss level Kuning yang mengeluarkan ratusan monster.

Berjalan dengan langkah ringan, mereka melihat bahwa keseluruhan tempat telah di lindungi oleh banyaknya tentara.

Melirik ke tempat yang awalnya sepi dan tidak berharga itu kini menjadi tempat paling berbahaya di China. Mau tidak mau Chen Mo membayangkan, bagaimana jadinya jika banyak Portal Abyss muncul di banyak tempat secara bersamaan.

Ketika Chen Mo tenggelam dalam pikirannya, seorang tentara berjalan maju. Dia adalah salah satu dari beberapa orang yang menjemputnya untuk bertemu dengan para petinggi negara beberapa waktu yang lalu.

"Halo Tuan Chen, Kapten berkata bahwa anda memiliki hak penuh untuk memasuki wilayah berbahaya!" Chen Mo mengangguk. Membawa Afsheena berjalan memasuki bagian bawah jembatan.

Kantor Badan Keamanan Khusus Bencana Negara China.

Pemimpin tertinggi dalam Badan keamanan ini adalah seorang jenderal dengan pangkat tinggi. Saat ini ia tengah menerima telephone dengan nada tenang dan sikap tenang yang biasa ia tampilkan.

"Jenderal, Tuan Chen Mo datang ke wilayah berbahaya" Namun, ketika ia mendengar isi berita yang di sampaikan oleh orang di seberang telephone.

Jenderal Gu Donghai, salah satu jenderal dengan pangkat tertinggi di negara China itu sontak berdiri dengan ekspresi tak percaya dan sedikit ketakutan di matanya.

"Layani Tuan Chen dengan baik, aku akan segera menghubungi para petinggi lainya" Mengakhiri telephone tersebut. Jenderal Gu Donghai segera menghubungi nomor satu di telephone khusus.

Ketika terhubung, suara presiden China bergema di telinganya.

"Presiden, Tuan Chen Mo datang ke wilayah berbahaya" Menyampaikan pesan yang sama. Jenderal Gu Donghai juga menunggu keputusan orang di seberangnya.

Orang yang memiliki kekuasaan tertinggi atas seluruh negara China, orang yang berdiri di atas miliaran orang!

"Jaga Tuan Chen Mo dengan baik. Berkumpul segera di ruang konferensi!"

Kembali pada Chen Mo.

Dalam pandangannya saat ini, ia melihat sesuatu yang familiar. Portal Abyss tersebut memancarkan energi yang kuat. Baik Chen Mo dan Afsheena mengernyitkan dahinya waspada.

Sesuai dugaan kepala sekolah, Portal Abyss ini akan segera terbuka kembali. Saat itu, ledakan monster akan terjadi. Ratusan monster sekali lagi akan keluar daei portal ini.

Seorang tentara berlari mendekat, "Tuan Chen Mo, Presiden ingin berbicara denganmu" Dengan nafas tersengal sengal, tentara itu memberikan sebuah tab pada Chen Mo.

Di dalam layar, ia melihat ruang konferensi yang familiar demgan banyaknya petinggi duduk mengelilinginya.

"Tuan Chen Mo, apakah ada yang salah dengan lingkaran aneh itu?" Seorang jenderal perlahan angkat bicara. Ia memiliki 5 bintang bersinar di seragamnya.

Ia adalah Jenderal bintang lima, pemilik pangkat tertinggi dalam kemiliteran.

"Benda ini disebut Portal Abyss, dan Portal Abyss ini adalah jenis terendah kedua dari bawah. Aku kemari karena menerima misi untuk melakukan pengecekkan. Seperti yang di duga, Portal Abyss ini akan sekali lagi terbuka" Dengan ekspresi serius Chen Mo menjelaskan.

Semua orang di konferensi meneguk ludah mereka kasar. Mereka mungkin tidak mengetahui seberapa mengerikan portal abyss ini terbuka nantinya. Namun, mereka tahu ini bukan hal yang mudah.

Pada saat ini Afsheena yang berdiri di sebelah Chen Mo perlahan menanggapi, "Lebih baik kita menunggu disini beberapa waktu"

Di ruang konferensi besar, mereka semua menyadari bahwa ada sosok lain di samping Chen Mo. Namun, cara Chen Mo memandang wanita itu ada sedikit rasa hormat di matanya.

Jelas saja, kemampuan es Afsheena dinilai menjadi kemampuan terbaik yang dimiliki Akademi Pahlawan saat ini. Lagipula, Afsheena juga merupakan satu satunya orang yang dapat mencapai bintang 6 lebih dulu daripada murid lainnya.

Ada fakta lain memantapkan bahwa Afsheena adalah adik tersayang kepala sekolah mereka.

"Dia adalah Afsheena, dia memiliki kekuatan yang sedikit lebih kuat dariku." Chen Mo menunjuk dan memperkenalkan.

"Halo Nona Afsheena" beberapa orang di konferensi menyapa dengan hangat. Afshena mengangguk dan menanggapi denga penuh senyuman.

"Tidak apa apa, aku disini hanya ingin menemani Chen Mo" Tutur Afsheena, kemudian ia berjalan salah satu tempat dan mengisitirahatkan tubuhnya.

Untuk menjamin akumulasi energi portal abyss yang akan segera penuh tidak menyelakai orang lain. Tentu saja Afsheena memilih untuk berjaga di tempat.

Para tentara juga tidak ada yang menghentikannya. Lagipula, statusnya Chen Mo saat ini sangat tinggi. Bahkan ia mampu duduk di kursi yang sama dan berbincang akrab dengan para petinggi negara.

"Merupakan sebuah kehormatan bagi kami" Presiden China mengangguk dan mengungkapkan rasa terimakasihnya.

Dari sudut pandang Chen Mo, saat ini ia melihat para petinggi itu saling berpandangan. Mau tidak mau ia angkat bicara dan bertanya, "Apa terjadi sesuatu?"

Di seberang layar, Presiden China mengangguk menunjukkan persetujuan.

Perlahan layar tab tersebut beralih pada sebuah video. Video tersebut adalah video yang berasal dari satelit negara yang selalu bertugas memantau Bumi.