Seorang gadis cantik berusia 22 tahun ikut dengan bibinya bekerja sebagai seorang pembantu di rumah besar milik keluarga kaya raya untuk membantu perekonomian keluarganya.
.
Di sisi lain seorang pria tampan berusia 29 tahun yang terkenal akan sikap dingin, cuek dan irit bicara itu tak segan-segan melakukan hal kasar kepada orang yang dia anggap hama, namun pesonanya jangan pernah diragukan lagi.
Namun karena sebuah kesalahpahaman membuat adanya pernikahan antara pembantu dan juga anak majikannya itu.
Entah bagaimana nasib gadis cantik itu setelahnya, apakah dia akan bahagia dengan pernikahan ini atau malah ternyata neraka yang dia ambil???
Yukkk kepoinnnn ceritanya!!
🥕🥕🥕
Follow Instagram @lala_syalala13
Follow TikTok @Lala_Syalalaa13
Follow Facebook @Lala Syalala
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lala_syalala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
PMTM BAB 16_Panggilan Kesayangan
KALAU ADA TYPO BOLEH LANGSUNG KOMEN DI PART-NYA YAAAA
🥕🥕🥕
Setelah berendam dan merilekskan tubuhnya Kyra pun menatap diri nya di cermin kamar mandi, begitu banyak tanda yang di berikan oleh suaminya itu, mulai dari leher, dada hingga perut pun ada, entah seberapa ganas nya percintaan mereka tadi.
Setelah selesai baru lah Kyra keluar dengan tubuh yang lebih segar lagi, walau area bawah nya masih sangat sangat sakit sekali namun Kyra berusaha untuk kuat dan tidak lemah.
Sebelum keluar dari kamar dia melihat sekilas ke arah sang suami yang masih saja tertidur lelap tanpa ada gangguan sama sekali.
Setelah itu Kyra pun menuju ke dapur untuk memasak banyak makanan, jika suasana hatinya sedang sedih atau kacau dia memang akan seperti sekarang ini, mengingat kembali kejadian malam tadi membuat air mata Kyra tiba-tiba saja jatuh.
"Ibu bapak." lirihnya merindukan ibu dan bapak nya.
Namun Kyra harus sadar bahwa dia sekarang sudah mempunyai suami, tidak mungkin dia pergi dari sini karena bagaimana pun sekarang bakti nya adalah kepada suaminya.
Hingga pagi hari semua masakan sudah mulai matang, banyak sekali makanan yang di buat oleh Kyra hari ini karena dari tadi dia bergulat dengan peralatan dapur, menghilangkan rasa sedih di hati nya.
Di sisi lain Gavin mulai bangun dari tidurnya, dia terusik karena sinar matahari yang masuk melalui celah-celah gorden yang tak tertutup sempurna itu.
Mata Gavin terbuka dengan malasnya dan dia melihat bahwa dia tidak berada di kamar nya.
"Aku dimana?" tanya nya sendiri bingung.
Dia langsung teringat akan kelakuan nya tadi malam, membuat dia langsung mengintip tubuhnya yang berada di balik selimut dan benar saja dia melihat tubuh nya polos tanpa penghalang apapun.
"S*hit." umpatnya mengingat hal tersebut.
Gavin langsung memunguti pakaian nya dan langsung menuju ke kamarnya untuk membersihkan diri, namun sebelum benar benar pergi tak sengaja dia melihat noda bercak darah yang berada di seprei milik Kyra membuat dia mengumpat lagi.
"S*hit." umpatnya.
Dengan perasaan gundah dia pun langsung pergi dari kamar tersebut, menyesal dan bersalah itu lah yang Gavin rasakan sekarang ini, namun dia juga bangga karena dia yang berhasil menjadi yang pertama untuk Kyra.
Setelah itu dia pun bersih-bersih diri dan berganti dengan pakaian kantornya karena hari ini dia sudah mulai masuk lagi setelah cuti satu hari kemarin sehingga Gavin harus bersiap-siap ke kantor.
Sudah siap dengan setelan jas nya dia pun segera turun ke bawah, saat sampai di bawah dia mencium aroma yang begitu harum membuat Gavin seperti tertarik ke arah meja makan.
"Tu... Tuan muda sudah bangun?" tanya Kyra dengan gugup saat dia baru saja membersihkan dapur dan berencana untuk membangunkan suaminya itu tapi suami nya sudah berada di depannya dengan begitu tampan dengan setelan jas di tubuhnya yang menutupi otot otot kekar pria itu, tubuh yang sudah Kyra lihat semuanya kemarin.
"Hm." jawab nya singkat kemudian duduk di meja nya.
Kyra yang melihat itu langsung duduk di depan sang suami sehingga mereka pun berhadapan duduk nya.
"Maaf." satu kata yang terucap dari bibir Gavin, dia terlalu merasa bersalah karena perbuatan nya tadi.
"Tidak apa apa tuan muda, itu sudah kewajiban saya juga untuk menyerahkan hak tuan muda." ucap Kyra berusaha untuk terlihat biasa saja padahal dirinya sudah sangat gugup sekali.
"Bisakah kau tidak memanggil ku dengan sebutan itu, itu sangat mengganggu sekali." tegas Gavin yang tidak suka dengan panggilan Kyra kepadanya.
"Jadi saya harus panggil apa tuan muda?" tanya Kyra yang merasa tidak tahu harus panggil apa.
"Terserah tapi jangan panggil seperti itu lagi." ucap Gavin.
"Kak?"
"Aku bukan kakak mu." tegas Gavin.
"Mas, boleh?" tanya Kyra dan Gavin hanya diam saja menandakan kalau Kyra boleh memanggil nya seperti itu.
Kyra merasa itu adalah panggilan kesayangan nya untuk sang suami, tidak lagi tuan muda namun mas.
"Mas aku nanti izin buat ke rumah mama ya soalnya ini aku bikin makanan banyak banget tadi." ucap Kyra meminta izin.
"Hm, biar nanti aku antar. " ucap Gavin.
"Gak usah mas aku bisa sendiri kok." ucap Kyra merasa tidak enak jika harus merepotkan Gavin.
"Aku tidak menerima penolakan." ucap Gavin.
Akhirnya Kyra pun diam dan menurut saja karena dia tidak akan pernah bisa menang jika berhadapan dengan suami nya itu.
Setelah itu acara sarapan pun berjalan dengan tenang, setelah sarapan Kyra pun bersiap-siap karena dia harus ke mansion utama untuk memberikan makanan yang dia masak tadi karena cukup banyak sekali, tidak mungkin bisa mereka habiskan jika di apartemen saja cuma ada dua orang.
Kyra turun ke lantai bawah menghampiri sang suami yang menunggu di sana, Gavin sampai terdiam melihat sang istri yang begitu cantik, dengan balutan dress se lutut yang begitu menawan, bahkan Gavin sampai tak berkedip melihat kecantikan sang istri, karena memang almari Kyra sudah di penuhi dengan pakaian branded yang sudah Gavin siap kan, namun dia langsung tersadar dan mengalihkan pandangannya agar Kyra tidak tahu kalau tadi Gavin sempat menatapnya.
"Sudah siap?" tanya Gavin dengan menormalkan perasaan nya.
"Sudah mas." jawab Kyra dengan membawa rantang tempat makanan.
Gavin dan Kyra pun menuju ke mansion utama, padahal kemarin mereka baru saja pindahan tapi sekarang sudah kembali ke mansion utama saja, tapi memang mama Mira juga tadi menelepon Gavin untuk membawa Kyra ke mansion utama karena mama Mira ingin mengajak Kyra jalan jalan juga, jadi Gavin mengatakan akan mengantar Kyra tadi waktu sarapan bersama.
"Mas terima kasih ya." ucap Kyra saat mereka sudah berada di depan mansion utama tersebut.
"Hm, aku akan langsung ke kantor. Nanti kalau sudah akan pulang kabari." tegas Gavin dan di angguki oleh Kyra.
Kyra pun turun dari mobil tersebut, kemudian tak lama Gavin melajukan mobilnya meninggalkan halaman mansion yang begitu luas itu.
Setelah di rasa mobil sang suami tidak nampak lagi, Kyra pun langsung masuk ke dalam mansion tersebut gugup karena dia baru kedua kalinya masuk melalui pintu depan ini.
"Assalamualaikum." sapa Kyra saat dia masuk melihat mama mertua nya sedang menonton televisi di sana sendirian.
"Waalaikumsalam, wah menantu aku datang juga." seru mama Mira yang sebenarnya dari tadi bosan menunggu kedatangan sang menantu.
"Ma." sapa Kyra sambil menyalimi tangan mertua nya itu.
"Akhirnya datang juga kamu sayang." seru mama Mira senang sekali.
"Ma ini aku bikin makanan banyak banget, jadi aku bawain buat mama sama papa, sama mbak mbak di sini." ucap Kyra memberikan rantang yang dia bawa.
"Wah makasih ya sayang." seru mama Mira senang sekali di perhatikan oleh menantu nya itu.
"Diyah." panggil mama Mira, dan tak lama mbak Diyah pun datang.
"Iya nyonya, eh ada nona Kyra." ucap mbak Diyah membuat Kyra tidak suka mendengar nya.
"Ini kamu simpen ya, nanti waktu makan siang saya makan." perintah mama Mira.
"Baik nyonya." jawab mbak Diyah kemudian pergi dari sana membawa rantang.
Sedangkan mama Mira menuntun sang menantu duduk di sofa tempat beliau duduk tadi.
.
.
Bersambung.....
...ULASAN DAN BINTANG LIMA NYA🌟...
...FAVORITKAN CERITA INI ❤️...
...VOTE 💌...
...LIKE 👍🏻...
...KOMENTAR 🗣️...
...HADIAHNYA 🎁🌹☕...