NovelToon NovelToon
Obsession Mr. Geeky

Obsession Mr. Geeky

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Mafia / Diam-Diam Cinta / Bad Boy
Popularitas:5.4k
Nilai: 5
Nama Author: VivianaRV

Seorang pemuda yang misterius menyamar menjadi laki-laki culun, bertemu dengan gadis yang sedikit manja dan baik hati.

"Diam jangan bergerak nanti bakal aku lepaskan kalau kamu nurut."

"Afkar!" jerit Regita kaget.

"Shuttt..diam jangan teriak nanti orang tuamu dengar"

"Kenapa loe bisa masuk ke sini?"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon VivianaRV, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

OMG 11

Seorang wanita setengah baya yang masih tetap cantik keluar dari dalam rumah dan membuka gerbang rumahnya.

"Ada apa ya dek?"

"Ini ada sedikit kue buat tante."

"Oh iya terima kasih ya, dalam rangka apa nih kok menghantarkan kue?"

"Sama-sama tan enggak dalam rangka apa-apa sih cuma buat salam perkenalan aja, tante baru pindah ke sini ya?" tanya Regita basa-basi.

"Iya, hari ini baru selesai pindahannya sekarang lagi beres-beres, ayo masuk mampir ke sini sebentar."

"Emang enggak papa tan?"

"Enggak papa ayo mari masuk ke sini." Regita masuk ke dalam rumah, keadaan di dalam rumah masih agak berantakan.

"Maaf ya masih berantakan, kamu mau minum apa dek?"

"Minum seadanya aja tan."

"Bentar ibu ambilin minumnya dulu ya." tante Afkar berjalan ke dapur tiba-tiba saja Afkar berdiri disebelahnya.

"Kok kamu bisa ke sini?" tanya Afkar tanpa basa-basi.

"Loh kamu kok disini juga?" Regita membalas perkataannya Afkar dengan pertanyaan kembali.

"Ini rumah tanteku, la kamu ngapain ke sini ada urusan apa?"

"Afkar jangan gitu enggak sopan sama tamu,ini minumnya silahkan dinikmati."

"Tante ini tantenya Afkar?" tanya Regita memastikan.

"Iya saya tante Afkar dari ibunya Afkar."

"Sepertinya Afkar dekat ya dengan tante?"

"Iya karena dia sejak kecil saya yang ngurus."

"Ngapain kamu nanya-nanya kayak gitu enggak penting banget."

"Afkar enggak boleh ketus seperti itu enggak sopan."

"Tante nih dari tadi bilang ini enggak sopan itu enggak sopan yang enggak sopan itu minum minumnya tamu."

"Emang iya?"

"Iya nih coba lihat" tiba-tiba Afkar meminum minumannya Regita.

"hahhh... segarnya, gimana tan sopan enggak?" tanya Afkar seperti tidak mempunyai kesalahan.

"Ihhh... Afkar!! jangan seperti itu" tante Afkar langsung memukul bahu Afkar dengan keras.

"Sakit tan kenapa mukul aku? mana kenceng banget lagi sakit tau tan" Regita yang melihat interaksi itu hanya diam saja memperhatikan karena tidak biasanya Afkar bisa seceria ini wajah murungnya hilang entah kemana.

"Sebentar ya dek tante bikinin minum lagi."

"Enggak usah tan enggak papa."

"Udah enggak papa tante buatin lagi" saat tante akan melangkah Afkar mencegahnya.

"Enggak usah dibuatin lagi tan orangnya aja enggak mau, daripada tante buatin terus menguras tenaga dan sirup Tante mendingan enggak usah deh.

"Iya tan enggak usah enggak papa."

"Tante jadi enggak enak deh, oh iya kita belum sempat kenalan nama kamu siapa dek?"

"Saya Regita tan."

"Kok kamu bisa kenal Afkar kalian temenan?"

"Kebetulan kita satu sekolah jadi cukup kenal." Setelah mengobrol-ngobrol panjang Regita pamit untuk pulang.

"Tan Regita pamit pulang ya karena ini sudah malam nanti takutnya orang tua Regita nyariin."

"Biar Afkar yang nganterin kamu, Afkar anterin Regita pulang ya ini sudah malam nanti takutnya terjadi apa-apa di jalan."

"Rumah dia itu dekat dari sini tan dia bisa pulang sendiri lagian komplek sini aman-aman aja tuh enggak ada preman."

"Udah kamu anterin Regita sana enggak ada bantahan" mendengar perintah dari tantenya otomatis Afkar menurutinya.

"Iya.."jawab Afkar pasrah.

"Enggak usah tan rumah saya dekat dari sini kok" tolak Regita.

"Udah enggak papa enggak ada penolakan."

"Aku pulang dulu ya tan" Regita berpamitan sambil mencium punggung tangan tantenya Afkar.

"Hati-hati di jalan ya."

"Mau naik motor atau jalan kaki?" tanya Afkar.

"Jalan kaki aja jugaan rumahku deket kok."

"Ayo cepat jalannya jangan lelet" Afkar sudah berjalan sedikit jauh dari Regita, mendengar ucapan Afkar Regita langsung berjalan cepat sampai mendahului Afkar.

"Woy jalannya enggak kayak gitu juga kali" Regita tetap tidak mengindahkan perkataan Afkar dia tetap berjalan dengan cepat.

"Kata orang-orang gang dekat sini ada hantu ani-ani yang masih penasaran, mana hantunya itu galak banget lagi" Afkar menakut-nakuti Regita, mendengar perkataan Afkar Regita mulai memelankan langkahnya. Melihat Regita yang mulai berjalan pelan Afkar tersenyum geli.

"Kenapa kok jalannya kembali pelan?"

"Enggak papa."

"Kamu takut ya?"

"Siapa juga yang takut."

"loe takutkan sama hantu yang aku bilang tadi."

"Enggak takut kok gue, gue cuma kasihan aja sama loe yang jalan dibelakang enggak ada teman" alibi Regita.

"Oh ya?" ucap Afkar dengan nada mengejek.

Regita tidak menanggapi lagi dia berjalan dengan keadaan diam, tiba-tiba Afkar menyeletuk sesuatu yang berusaha dilupakan Regita.

"Masih ingatkan pesanku pada malam itu?"

"......"

"Kenapa diam jawab pertanyaan ku?!" Regita tetap diam membisu.

"Terima kasih ya Afkar sudah nganterin gue sampai rumah" tanpa menunggu balasan dari Afkar Regita langsung berlari menuju rumah lalu buru-buru menutup pintu. Emak Regita yang menunggu kepulangan Regita di ruang tamu dibuat bingung.

"Kenapa Git ada yang ngikutin kamu?"

"hufttt.... enggak papa mak."

"Halah jujur sama emak ada apa."

"Sumpah enggak ada apa-apa Mak kok enggak percayaan banget sih, udah Gita mau tidur udah malam."

"Huh.... gini amat punya anak gadis satu."

Disisi lain Afkar masih memperhatikan rumah Regita diam-diam setelah dirasa cukup Afkar kembali pulang ke rumah tantenya.

"Assalamualaikum."

"Loh kok udah balik aja, Regita udah kamu anterin sampai rumah enggak?"

"Tenang tan Regita udah sampai rumah dengan aman tanpa lecet sedikitpun kok lagian rumah Regita loh dekat dari sini jadinya cepat sampainya."

"Iya iya udah sana kamu tidur udah malam ini besok hari senin loh."

"Kalau gitu aku pamit pulang ya tan."

"Loh kok pulang emang enggak nginap disini aja? ini udah malam loh,kamu mau pulang ke rumah dekat hutan itu?"

"Enggak tan,iya aku pulang ke sana emang mau kemana lagi" Afkar langsung nyelonong pergi.

"Hati-hati di jalan kalo naik motor jangan kebut-kebutan sekarang ini lagi rawan kecelakaan."

"Aman tan aku naik motornya enggak kebut kok."

"Halah tante enggak percaya sama ucapan kamu."

"Afkar pulang dulu tan" Afkar mulai meninggalkan area rumah tantenya, setelah menempuh beberapa menit perjalanan Afkar akhirnya sampai dirumahnya yang mana sudah banyak temannya disana yang menunggunya sedari tadi.

"Wehh akhirnya pak bos kita sudah sampai" ucap Argos salah satu teman Afkar.

"Gimana kabar loe?" tanya Riki basa-basi.

"Baik" ucap Afkar dingin.

"Udah lama ya kita enggak kumpul kumpul kayak gini semenjak kita berbeda sekolahan."

Mereka adalah sahabat kecil Afkar yang selalu berada di dekat dan selalu ada untuk Afkar. Mereka tau semua suka duka yang dirasakan oleh Afkar.

"Gimana bisnis loe amankan?"

"Aman-aman aja masih bisa gue handle."

"Misal nanti loe perlu bantuan gue bilang aja nanti akan gue bantu sebisa gue" ucap Riki.

"Hmm."

"Terus gimana nih gadis yang loe suruh ngawasin itu apa itu pacar loe?" tanya Argos.

"Bukan."

"Halah ngaku aja Afkar" Argos tidak percaya, ucapan Argos hanya dibalas delikan oleh Afkar.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!