NovelToon NovelToon
Agresifnya Kakak Tiri

Agresifnya Kakak Tiri

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Mafia / Pelakor
Popularitas:12.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rofiwan

Refina dan Rio mendadak jadi saudara tiri, Kebahagiaan yang terus yang didapat kan hari-harinya, sampai membuat Refina jatuh cinta pada saudara tirinya.

Percintaan seperti apa yang akan mereka jalani?, Ikuti kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rofiwan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

13 | Jadian

Sehabis pulang sekolah Rio bersama Refina yang tengah menaiki motornya di tahan oleh Anisa dari belakang "Apa kau sudah sehat Sekarang?" Tanya Anisa tiba-tiba

"Fin— biar lu yang bawa motornya Rio pulang" Ucap Anisa yang membuat bingung Refina

"Hah" Fina terkejut diam

"Lu bisa kan naik motor nya?" Tanya anisa datar

Refina mengangguk kepala "Bisa kok" Ucapnya

"GUE PINJEM RIO BENTAR YA" Kata Anisa yang sambil memanaskan motor nya di parkiran sekolah

"Ck mau kemana sih Nis?" Tanya Rio dengan wajah sinis

"Rio mana kunci motor lu" Ucap Fina yang sambil mengulurkan telapak tangan diatas Dan Rio memberikan kunci nya kepadanya

Fina menjalankan motornya sport nya Rio dan berpamitan kepada mereka berdua yang lagi berdebat ria "Duluan ya semua" Pekik Fina

"Pertanyaan gue ga dijawab. OK FINE!" Rio mulai ngambek.

"DIH COWOK NGAMBEKAN HAHAHA" Anisa tertawa sedang sambil ngejek. "Lu nyetir ya temenin gue belanja makanan"

"Gue lagi sakit WOY!" Ucap rio menekik tajam.

Anisa menoleh ke arah Rio yang sedang menggerutu dan tatapan itu membuat Rio ciut "I—iya gue naik motor lu sekarang"

Di dalam perjalanan terlihat dua remaja itu sedang fokus dengan tatapan nya masing-masing ke arah yang berbeda "Thanks ya sudah mau nurutin keegoisan gue" Ucap Anisa yang mengundang makna

"Sama-sama" Rio Berdecak sebal

"Lu marah ya soal adik lu ke Alvin tadi pagi?" Tanya Anisa yang memulai pembicaraan

"Hem" Singkat Rio yang tidak mau menjelaskan apa-apa mengenai kontak fisik yang terjadi tadi pagi

"Sampe orang tua lu Dateng juga ya tadi gue lihat" Sahut Anisa

Rio menoleh dan menatap tajam Nisa "Nisa—aaa kita ini mau kemana?" Tanya ulang Rio baik baik

"Beli obat buat lu, nanti belokan depan sana ke kiri" Ucap Anisa sambil bertitah

Tak lama mereka sampai ke apotek terdekat yang ada disana, Anisa membeli obat pereda nyeri serta sakit-sakit pada tulang lengan nya

Rio bingung dengan Anisa yang sedikit perhatian kepadanya dia menatap Anisa dari samping di sebelah tempat duduknya

Anisa yang tengah sibuk mengoreksi jumlah obat di plastik nya dengan nota harga yang ditangannya dia bilang santai "Lu tadi mabuk di sekolah kan?"

"Iya napa? pukul gue kalau lu marah!" Ucap Rio pasrah

Anisa menghela dan berdiri membawa Rio pergi dari apotek ke tempat makan yang berada di dekatnya "Sekarang mau apa lagi?" Kata Rio yang

"Lu mau makan apa Rio?" Pekik Anisa dari arah kasir, Rio hanya diam menunjukkan wajah bete nya gara-gara ketahuan oleh Fina saat dia kumpul kebo di jalanan

Anisa yang sadar menoleh ke arah Rio yang tangan nya sedang menyiku di meja sambil memegang dagu nya, dia langsung memesan makanan yang sama untuk Rio

"Sebelum pulang pokoknya lu makan dulu biar tubuh lu fit" Kata Nisa

Rio gumam pelan Anisa "Apa lu ga rindu cowok lu?" tanya nya tiba-tiba

"Gue gamau berlarut dalam kesedihan, kau tau sekarang—?" Ucap Anisa memberi jeda dan dia berdiri menuju ke kasir untuk membeli minum

"Sekarang?" Jawab Rio bingung. Anisa menoleh halu ke Rio sambil senyum bergaris cekung.

"LU MAU MINUM APA?" Pekik Anisa yang mengalahkan pembicaraan rio

"Astaghfirullah ni anak kesurupan setan apa!!" Rio beristirahat dari batin nya "Pink lava stoberi susu" Jawab teriakannya

Anisa membawa pesanan cepat saji ayam yang berlamur air kental keju diatas nya dengan bumbu coklat khas restoran itu.

Anisa mulai berkata serius ke Rio "Denger Rio gue sudah mulai tahu kebusukan-kebusukan lu, lu juga yang membunuh Ferdi kan—?" Tanya Anisa halus

Rio menepis kaget dan mencari alasan

"E—enggak" Panik Rio gagap

"Hm—"

"Fokus lu makan habisin terus lu minum obat nya biar sakit lu mereda" Ucap Anisa sambil Menopang pipi yang menyiku di meja "Gue juga mau makan" Lanjutnya sambil membuka lipatan nasi yang di piringnya

Anisa yang tengah mengunyah makanan lihat wajah Rio dengan bete nya sambil menusuk-nusuk daging nya dengan garpu

"RI—Oo!!" Ucap Anisa dengan nada tinggi melambat

"Kalau lu sudah tau kebusukan gue, harusnya lu gausah terus disamping gue, gue cowok ga baik" Kata Rio mengomel halus

"DIMAKAN!" Bentak Anisa melotot tiba-tiba yang membuat reflek Rio makan

"Galak banget lu kambing" Kata Rio sambil meminum minuman yang berwarna merah muda ditangan nya

"POKOKNYA KAU GA BOLEH SAKIT DAN LU HARUS NINGGALIN KEBIASAAN BURUK LU MULAI DARI SEKARANG!!" Titah Anisa tajam yang sambil menaikkan kedua alis

Rio menoleh santai lihat Anisa yang sedang ngambek dan dia pun fokus makan "Kalau lu mau marah silahkan emang gue yang nge bunuh cowok lu, gue ga senang liat lu di kekang kaya gitu" Rio beralibi halus "Dan gue juga—"

"Cukup Rio, sebenarnya gue ga peduli dengan keburukan lu, dan ga peduli lu pembunuh atau genk motor. Yang gue mau Lu berubah!" Ucap Anisa yang melembutkan suaranya "Sebelum nya gue ucapkan terima kasih lu telah membawa gue keluar dari masa-masa gue ga bisa bahagia, semenjak ada lu hari-hari gue seneng banget lu ngajak gue ke pasar tahunan dan lu banyak ajak gue, ngasih gue kado terus hadiah lainnya gue senang pake banget da—" Kata Anisa tiba-tiba terhentu

"Karena gue sayang lu" Sahut Rio memekik obrolan

Anisa terdiam dan menaikan kedua alis dan bola matanya "Beneran?"

Rio mengangguk kepala dengan tersenyum garis simpul. "Gue mau buat lu bahagia lagi walau cara gue sedikit sadis, karena dari awal penerimaan siswa baru gue sudah mulai suka dengan lu namun tau lu pacar nya Ferdi perlahan gue menjauh karena gamau rebut kebahagiaan lu" Ucap Rio seakan menyatakan cinta

"Tapi setelah melihat tindakan Ferdi saat di acara ulang tahun lu, hati gue sedikit tersentuh dan membela lu. sampai emosi gue meluap dengan menghabiskan nyawanya, Maaf" Lanjutnya dengan beralibi seperti buaya

"Habisin dulu makan lu nanti terakhir kita ke taman dekat kota" Titah Anisa

Setelah melanjutkan makan Rio membawa Anisa ke sebuah tempat yang dimana, disana banyak pepohonan yang membuat sejuk di badan, dengan hembusan angin yang menusuk ke tulang rusuk Rio mengucapkan

"Anisa lu mau jadi pacar gue?"

Anisa perlahan berdiri menghampiri Rio dengan mengangguk kepala dan bilang "Iya mau"

Anisa mengalungkan kedua tangannya ke leher Rio dengan berjinjit dan Rio memeluk tubuh Anisa dengan mengucapkan "Terima kasih pacar baru"

1
faaa
Cerita nya dikemas rapih disini. keren ceritanya, mau baca lagi
Anjani Pratiwi
semakin hari refina semakin barbar, seru banget. suka sama fina /Heart/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!