NovelToon NovelToon
Kembali Di Hari Sebelum Bencana AKHIR

Kembali Di Hari Sebelum Bencana AKHIR

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Balas dendam dan Kelahiran Kembali / Hari Kiamat / Fantasi Wanita
Popularitas:13.7k
Nilai: 5
Nama Author: Roditya

Vivian, kelinci percobaan dari sebuah lembaga penelitian, kembali pada satu bulan sebelum terjadinya bencana akhir zaman.

selama 8 tahun berada di akhir zaman.

Vivian sudah puas melihat kebusukan sifat manusia yang terkadang lebih buas dari binatang buas itu sendiri.

setidaknya, binatang buas tidak akan memakan anak-anak mereka sendiri.
.
.

bagaimana kisah Vivian memulai perjalanan akhir zaman sambil membalaskan dendamnya?
.

jika suka yuk ikuti terus kisah ini.

terimakasih... 🙏🙏☺️😘

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Roditya, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

membuat sandiwara

"Jadi, selama ini, kak Hera bukan memiliki kemampuan ruang angkasa?. Dan... Dan... Kemampuan ruangnya itu, ia dapatkan dari gelang?." Vivian syok mendapati kenyataan bahwa ia telah di bohongi selama ini.

mengerutkan kening. "Tapi... mengapa ruangan yang dimiliki kak Hera hanya seluas 50 meter persegi?. Selain itu, ruangan kak Hera juga tidak dapat untuk menanam sayuran. Sedangkan, ruangan kali ini, masih bisa menanam tumbuhan dan juga memelihara binatang."

"Yah... apapun itu, mungkin ini adalah bonus karena telah dilahirkan kembali. Sekarang, bagaimana caranya aku keluar?."

Setelah berpikir untuk keluar, Vivian tiba-tiba saja kembali ke kamar mandi.

"Wow. Ini sangat luar biasa." Vivian merasa takjub.

Vivian lalu mengulangi beberapa kali keluar masuk ruang.

Seperti anak kecil yang mendapatkan mainan baru, Vivian mencoba berbagai hal untuk menguji ruang yang baru didapatkannya. Mulai dari meletakkan makanan hangat dan dingin ke dalam ruang, hingga mencoba meletakkan kucing kesayangannya ke dalam ruang.

Setelah melakukan hal tersebut selama beberapa waktu, Vivian akhirnya kelelahan, ia pun duduk di bawah pohon untuk melepas penat.

Karena merasa penasaran dengan air yang dikeluarkan oleh akar pohon, Vivian pun mencelupkan tangannya ke genangan air yang berwarna hijau tersebut.

"Kenapa air ini warnanya hijau?. Seperti air berlumut." Vivian merasa agak jijik dengan warna airnya.

Ketika Vivian mengangkat tangannya dari genangan air, ia merasa telapak tangannya menjadi lebih halus.

"Aneh, kemana perginya kapalan yang ada di jariku?." Vivian membolak-balikkan telapak tangannya karena heran.

Vivian pun memikirkan sesuatu hal yang mungkin terdengar mustahil.

"Yah... Bagaimanapun, akhir dunia juga sudah terjadi. jadi, kenapa kita tidak berjudi. Siapa tahu aku dapat memenangkan lotre." Ucap Vivian dengan mentalitas mencoba.

Vivian pun membuat sebuah luka di jari telunjuknya hingga mengeluarkan darah. Ia lalu mencelupkan luka tersebut ke dalam genangan air. Dan, benar saja, seperti yang Vivian duga. Luka tersebut dapat sembuh dengan kecepatan yang dapat dilihat dengan mata telanjang.

"Luar biasa!. Dengan adanya air berwarna hijau ini, paling tidak, aku sudah memiliki satu kartu penyelamat nyawa yang lebih baik daripada obat-obatan farmasi." Vivian berkata dengan sangat gembira.

.

.

Pada malam hari, di saat Vivian tengah berbaring di atas kasurnya yang empuk. Ia tiba-tiba teringat akan anaknya yang lahir pada saat terjadinya akhir dunia.

"Semoga mama bisa bertemu denganmu lagi ya sayang." Ucap Vivian sambil menatap langit-langit kamar dan memegangi perutnya yang masih rata.

"kali ini, Mama akan memastikan dengan benar, siapa sebenarnya ayah kandung mu. Mama tidak ingin tertipu untuk kedua kalinya dan kemudian mencelakai dirimu."

Tes...

Tanpa sadar, Vivian menangis tatkala mengingat betapa lucu anaknya yang hanya sempat ia temui beberapa kali sejak anak tersebut lahir. Tapi sayang, karena terlahir pada waktu yang kurang tepat dan keputusannya yang salah.Mereka berdua, ibu dan anak harus menjadi korban kekejaman para peneliti gila di laboratorium.

Vivian juga teringat pada waktu itu, karena ia adalah salah satu wanita yang dapat mengandung pada akhir zaman, kakaknya Hera menyarankan bahwa dia harus menyerahkan diri untuk berkontribusi bagi perkembangan umat manusia yang semakin menurun.

Vivian yang kala itu masih sangat mempercayai perkataan kakak dan keluarganya. Akhirnya setuju untuk memasuki laboratorium. Karena pada masa itu, memang, perkembangan umat manusia sangatlah lambat. Sedangkan, ratusan bahkan ribuan manusia mati setiap hari di mulut zombie.

Vivian tidak tahu bahwa setelah dia melahirkan, para peneliti itu tidak hanya tidak melepaskannya.

Mereka justru membuat Vivian tetap sebagai kelinci percobaan untuk mengetahui struktur tubuh dan mutasi gen dari seorang manusia super guna meningkatkan kemampuan tempur mereka.

Percobaan demi percobaan dilakukan pada tubuh Vivian.Hingga membuatnya mati rasa. Apalagi, di saat yang paling putus asa. Tidak ada satu orang pun dari keluarganya yang memberikan semangat.Bahkan Hera pun tidak.

Kakak yang selalu baik terhadapnya itu, justru tega merusak wajah Vivian karena Vivian lebih banyak di sukai oleh anggota team dan petinggi pangkalan dari pada dirinya sendiri.

Pada saat itu satu-satunya hal yang masih menjadi alasan bagi Vivian untuk tetap bertahan hidup adalah bayinya.

Tidak!!

Mereka bukan lagi keluarga Vivian. Sejak mereka mengirimkan bayinya ke para peneliti tua itu, Vivian sudah tidak menganggap mereka sebagai keluarga lagi.

Apalagi.

Mereka ternyata memang tidak memiliki hubungan darah.

Kenyataan inilah yang membuat Vivian bertekad untuk segera memutuskan hubungan kekeluargaan di antara mereka. Dan jika Vivian memiliki kesempatan, jauh di lubuk hatinya. Ia ingin bertemu dengan keluarga kandungnya sekali lagi dan memperbaiki kesalahan yang telah ia perbuat kepada mereka.

.

.

mata Vivian berkilat penuh kebencian, tangannya menggenggam erat selimut di kedua sisi badannya menahan perasaan marah.

"Hera. Leo. Tunggu saja kalian. Aku, pasti akan membalaskan dendam ini tanpa berkurang satu poin pun."

Tidak ingin berlarut-larut dalam kesedihan masa lalu. Vivian pun membulatkan tekadnya.

Vivian menyentuh perutnya.

"Mama berjanji. Dalam kehidupan kali ini, Mama akan melindungi mu. Mama tidak akan pernah membiarkan, orang-orang jahat itu melukaimu lagi dalam kehidupan kali ini."

.

.

Keesokan harinya, Vivian mulai menuliskan rencana untuk menghadapi terjadinya akhir dunia di dalam sebuah catatan agar ia bisa mengingat kejadian-kejadian penting yang akan terjadi pada akhir dunia.

"Baiklah. Hal pertama yang harus dilakukan adalah menjual asetku saat ini. Karena, aku tidak memiliki banyak uang tabungan." ucap Vivian sambil melipat catatan yang baru saja diselesaikannya dari atas meja.

Meskipun orang tua angkat Vivian tidak terlalu menyukai dirinya, namun apa yang diberikan tetap tidak terlalu lusuh.

Mereka takut, jika terlalu dibeda-bedakan dengan Hera, Vivian akan merasa curiga.

Kebetulan.

Karena pada saat ini, sepupu Leo sangat ingin menyusahkan Vivian dengan selalu berusaha untuk mendapatkan apartemen yang diberikan oleh ayah Vivian.

Ia berharap Vivian tidak memiliki tempat tinggal lagi. karena dia tahu bahwa Vivian tidak terlalu dekat dengan orang tuanya dan juga Hera. Sehingga jika Vivian kehilangan tempat tinggal, Dia sangat yakin bahwa Vivian tidak akan pernah pulang ke rumah nya.

"kalau begitu,,, mengapa tidak kita manfaatkan saja sepupu Leo?." Vivian membuat perhitungan kecil untuk sepupu Leo.

Lagipula jika akhir dunia datang, uang adalah salah satu hal yang sangat tidak penting. Karena uang hanya akan menjadi barang bekas yang bahkan nilainya lebih rendah daripada tisu toilet.

.

.

Vivian mulai merancang sebuah sandiwara bahwa ia ingin berinvestasi dalam sebuah produksi film tertentu sehingga ia sangat membutuhkan uang dalam jumlah yang lumayan besar.

Semua teman-teman di sekitarnya mulai percaya bahwa Vivian sendang ingin berinvestasi pada sebuah produksi film tertentu. Karena Vivian memang terkadang akan melakukan sebuah investasi kecil-kecilan.

Saat ini Vivian sudah berhasil mengantongi uang sebesar 25 juta dari hasil menjual tas dan perhiasan yang ia miliki.

Tidak akan terlalu lama sebelum akhirnya ikan pun memakan umpan.

1
Salsabila Arman
lanjut
deria
lanjut seru
tapi di rubahlah sifat William ama Kris jangan dikit2 kasian padahal dah dikasih tau ma ahlinya
biar kedepannya gak nyudahin vivian dan peter
kalo masih ngeyel tendang aja keluar 😂😂😂😂
deria: 🤣🤣👍🤣👍👍👍🤣🤣🆗🆗🆗🆗🆗🆗
Roditya: aman... nanti tak bikin syok 🤣🤣🤣
kalo belom syadar mari kita buang 🤪🤣
total 4 replies
deria
diera yang dudah kacau masih mau nolongin orang
munafik sih, 🤭🤭🤭 jadi trima konsekuensinya William bukannya gak suka kalau William nolongin tapi gak usah ampek bawa kerumah .
jadinya ngelunjak kan🙄 trima nasib aja entar kalo malah ke usir dari rumah sendiri ngeyel sih jadi orang
Salsabila Arman
lanjut
Aisyah Suyuti
seru
Salsabila Arman
lanjut
RJ 💜🐑
suka sama ceritanya
Roditya: Terimakasih 🥰
total 1 replies
Salsabila Arman
lanjut
Tri Yuliyandari
semangat thor...yg penting konsisten upnya
SugaWife
next
pineeuid_
ditunggu update selanjutnya thor!
pineeuid_
gimana mau bantuin orang, bantu diri sendiri aja masih susah
pineeuid_
kuatkan dirimu kris. harus siap membunuh kalau tidak mau dibunuh duluan. nyawa manusia tidak begitu berarti di akhir dunia./Frown/
pineeuid_
heleh. pas anaknya bunuh orang, diem aja. giliran anaknya yg dibunuh, sok²an bawa² hukum/NosePick/
SugaWife
next
pineeuid_
bagus banget!!!/Heart/
pineeuid_
kris ini harus bener² bisa mengeraskan hatinya perlahan. dan ini adalah pelajarannya. supaya dia tau, orang² seperti itu tidak layak dipertahankan. hanya akan menambah masalah.
pineeuid_
apakah Peter bakalan jd MLnya? /Applaud/
pineeuid_
huhuhu kasian sih tapi ya dah nasib/Sweat/
pineeuid_
ayah bayinya kah?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!