NovelToon NovelToon
Secret With Bad Boy

Secret With Bad Boy

Status: tamat
Genre:Tamat / Teen Angst / Teen School/College
Popularitas:888.4k
Nilai: 4.8
Nama Author: Naya_handa

Kinanti Amelia, remaja pintar yang terpaksa harus pindah sekolah karena mengikuti ayahnya.

Ia masuk ke sekolah terbaik dengan tingkat kenakalan remaja yang cukup tinggi.

Di sekolah barunya ia berusaha menghindari segala macam urusan dengan anak-anak nakal agar bisa lulus dan mendapatkan beasiswa. Namun takdir mempertemukan Kinanti dengan Bad Boy sekolah bernama Kalantara Aksa Yudhstira.

Berbekal rahasia Kinanti, Kalantara memaksa Kinanti untuk membantunya belajar agar tidak dipindahkan keluar negeri oleh orang tuanya.

Akankah Kala berhasil memaksa Kinan untuk membantunya?

Rahasia apa yang digunakan Kala agar Kinan mengikuti keinginanya?

ig: Naya_handa , fb: naya handa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Naya_handa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Toilet Sekolah

Di pagi yang berbeda, Kinanti memasuki gerbang sekolah dengan langkah cepat bersamaan dengan siswa lain yang berjalan beiringan di depannya. Beberapa orang berlarian setelah turun dari mobil mewah yang mengantar mereka. Tidak sedikit kendaraan yang ikut masuk dan mengantar siswa hingga ke lobi.

Jam perjalanan yang akan segera dimulai, membuat Kinanti dan teman-temannya mempercepat langkah menuju kelas.

Semua orang tergesa-gesa, tidak terkecuali sebuah sepeda motor hitam yang tiba-tiba berbelok ke kanan, menjeda langkah Kinanti yang kaget dan terhenti tiba-tiba.

“Astaga! Sembarangan banget sih!” Dengus Kinanti saat melihat Kala berbelok begitu saja tanpa membunyikan klakson sebagai penanda.

Remaja itu tersenyum kecil, melihat bayangan Kinanti yang semakin menjauh di lensa cekung motornya. Gadis itu tampak terkejut tapi tidak lama ia melanjutkan langkahnya.

Di dalam kelas, para siswa masih sibuk dengan urusannya masing-masing. Masih ada waktu beberapa menit ke depan sampai bell sekolah berbunyi dan mengganti mode wajah para siswa.

Kinanti baru masuk ke kelas, rasanya tidak aneh ketika ia mendapat tatapan tajam dan sinis dari Frea dan teman-temannya. Mungkin karena penampilannya yang dianggap terlalu sederhana dan tidak masuk dalam kriteria circle pertemanan mereka.

Kinanti tidak ambil pusing, sepertinya ia harus terbiasa dengan tatapan semacam itu. Lagi pula ia tidak akan memaksa orang lain untuk berteman dengannya kalau mereka tidak menginginkannya. Pertemanan itu memerlukan kenyamanan dan kecocokan satu sama lain.

“Pagi Kinanti,” seseorang menyapa Kinanti dan membuatnya menoleh.

“Pagi Demian.” Sahutnya, dengan senyum terkembang.

Baru kali ini Kinanti mendapat ucapan selamat pagi dari teman sekelasnya terlebih seorang laki-laki. Selama ini hanya kasir mini market yang memberinya sapaan tiga waktu.

“Kamu udah baca silabusnya?” mereka berbincang sampai tiba di meja masing-masing.

“Ya, udah aku baca-baca.” Kinanti duduk di tempatnya, menyiapkan buku pelajaran hari ini dan menaruhnya di atas meja.

“Lalu, apa pendapatmu?” Demian terlihat penasaran.

Kali ini ia duduk di kursi samping Kinanti, hanya terhalang oleh jalan kosong untuk lalu lalang.

“Em sepertinya aku bisa mengikuti pembelajaran tahun terakhir ini. Aku tidak menemukan materi yang berbeda jauh selain banyaknya uraian materi dengan menggunakan bahasa ingris.” Aku Kinanti dengan sesungguhnya. Ia memaklumi benar, hal ini pasti terjadi di sekolah bertaraf internasional seperti ini. Mau tidak mau, ia harus banyak belajar dan menyesuaikan diri.

“Good, kalau perlu bantuan, dengan senang hati aku akan membantumu.” Demian terlihat begitu bersemangat.

“Terima kasih. Ya mungkin aku akan sering bertanya sama kamu tentang beberapa materi yang harus aku perdalam. Pemahaman bahasa inggrisku masih terlalu standar, jadi itu salah satu hambatannya.”

“Okey. Kamu bisa menandai dulu pelajaran mana yang terasa sulit, nanti kita sharing.”

Kinanti mengangguk setuju. Ia memang memerlukan teman belajar yang bisa diandalkan seperti Demian.

“Lalu, gimana dengan seleksi olimpiade? Apa kamu akan coba ikut?”

Kinanti terdiam beberapa saat ia perlu waktu untuk berpikir.

“Berapa lama waktu untuk kita persiapan?”

“Persiapan test sekitar dua minggu, lalu kalau kita lolos, kita akan mendapat kelas intensive, free dari sekolah selama seminggu dan barulah awal bulan kita akan ikut olimpiade.”

“Waktunya memang tidak lama tapi menurutku cukup untuk sekedar persiapan. Gimana, kamu bisa gabung?” Perhatian Demian begitu fokus tertuju pada Kinanti, seraya menopang dagunya. Ia menikmati perbincangan dengan gadis berwajah cerah dan ceria ini.

“Ya, aku akan mencobanya.” Sahut Kinanti dengan yakin.

“GOOD!!” Demian mengangkat tangannya ke udara hendak mengajak Kinanti tos.

Tapi baru mereka akan tos, tiba-tiba seseorang lewat di depan mereka. Siapa lagi kalau bukan Kala. Ia lewat begitu saja tanpa permisi.

Tidak hanya itu, ia juga menaruh sesuatu di meja Kinanti.

“Uuhhh ... apa itu?” tanya Riko yang berjalan di belakang Kala. Matanya membulat penuh selidik.

Kinanti tidak lantas menjawab, ia menoleh Kala yang baru duduk di kursinya.

“Ini apa?” Kinanti balas bertanya pada remaja dingin itu.

Tidak hanya Kinanti yang penasaran, tapi teman-teman satu kelasnya juga sama-sama penasaran pada sesuatu yang di taruh Kala di atas meja Kinanti.

Teman Frea bahkan sengaja mendekat untuk melihat langsung.

“Apa kamu gak bisa baca?” timpal Kala sambil mengeluarkan earphonenya dan menempelkannya di lubang telinganya.

“Iya, aku tau ini coklat. Tapi maksudku untuk apa? Aku gak lagi ulang tahun.” Timpal Kinanti.

“Dih, sok cantik tuh anak baru. Pake sok-sokan pengen keliatan kaget segala.” Teman Frea berdecik sebal. Kinanti bisa mendengar itu, tapi ia memilih mengabaikannya.

“Kala, ini maksudnya apa?” Kinanti mengetuk meja Kala, dimana laki-laki itu menelungkupkan kepalanya dan bertumpu pada kedua lengannya yang melingkar.

“Ucapan terima kasih atas makan malam, semalam.” Timpal Kala seraya menegakkan tubuhnya dan menatap Kinanti dengan lekat.

“Makan malam?” Riko yang bertanya karena kaget. Dengan senyum tertahan mendengar ucapan Kala. Padahal Kinanti yang digoda tapi wajah Riko yang merona.

“Ya, kami makan malam.” Kala menoleh pada Demian yang terlihat terkejut.

“Kala, makan malam apa?” Kinanti berbisik lirih pada Kala. Ia tidak terima dengan pengakuan Kala yng tidak-tidak.

Tapi Kala hanya tersenyum kecil. “Tidak perlu malu. Aku sangat menikmati makan malam kita, semalam.” Tegas Kala sambil menatap Kinanti dengan lekat.

Kinanti hanya bisa membulatkan matanya. Ia kehabisan kata-kata, terlebih saat Kala menatapnya lekat dan tersenyum. Aura laki-laki ini seperti menguncinya hingga tidak bisa mengatakan apapun. Ia tidak habis pikir, apa tujuan Kala mengatakan kalau mereka makan malam.

“Baguslah. Terima kasih karena membuat Kala tidak perlu menahan lapar semalaman.” Ucap Demian dengan tatapan yang entah.

Kinanti hanya tercenung mendengar ucapan Demian. Sementara Kala, menatap laki-laki itu dengan tidak suka. Puas rasanya karena membuat Demian gelisah.

*****

Di toilet, Kinanti masih memandangi coklat yang saat ini ada di tangannya. Ia masih memikirkan alasan Kala memberikan coklat ini padanya. Sebagai ucapan terima kasih kah? Tidak mungkin, karena tadi pagi saja kelakuannya menyebalkan. Ia hampir menyerempet Kinanti yang sedang berjalan.

Kinanti termenung, tapi sampai saat ini ia tidak menemukan jawabannya.

“Belagu banget itu anak baru. Apa maksudnya coba dia makan malam sama Kala? Maksudnya dia mau saingan sama kamu?” suara itu terdengar dari balik pintu toilet.

Kinanti yang masih berada di dalam toilet, urung keluar. Ia mencuri dengar dari dalam.

“Liat aja itu cewek, kalau sampe berani deketin Kala, dia bakal terima resikonya.” Timpal gadis lainnya yang terdengar penuh ketegasan. Sepertinya mereka tidak asal bicara, melainkan dengan sesungguhnya.

“Astaga, aku harus gimana ini? Aku kan gak mau berurusan sama masalah kayak gini. Aku cuma mau lulus dari sekolah ini dan bisa dapet beasiswa? Aku harus gimana?” Kinanti membentur-benturkan kepalanya pelan ke pintu.

Ia tengah sangat galau karena sesungguhnya ia tidak mau terlibat masalah apapun di sekolah ini.

“Kriingg ... kriing....” tiba-tiba saja ponsel Kinanti berdering.

“Astaga!” Kinanti segera mengecek ponselnya dan menekan tombol silent.

“Siapa di situ?” terlambat, Frea sudah mendengarnya. Ia sadar ada orang lain di dalam toilet yang sengaja ia kunci.

“Keluar!” seru teman Frea.

Tapi Kinanti tetap diam di dalam toilet dengan gemetaran. Jantungnya berdebar kencang, khawatir Frea dan teman-temannya menemukannya.

“Kalau lo gak keluar, gue sama temen-temen akan paksa lo keluar. KELUAR!” suara Frea terdengar semakin lantang.

“Keluar! Gue bilang.” Satu teman Frea sampai menendang daun pintu untuk mengecek keberadaan seseorang di bilik toilet.

“BRUK!” suara pintu yang terbuka benar-benar mengejutkan Kinanti.

Tidak mau berakhir buruk, akhirnya Kinanti memutuskan keluar dari kamar mandi. Ragu-ragu ia membuka pintu, dan saat pintu sedikit terbuka,

“BRAK!!” Frea kembali menendangnya.

“AKH!” Kinanti berseru kaget. Ia juga memegangi tangannya yang nyeri terhantam daun pintu.

“Oh, rupanya lo yang ada di dalam.” Frea tersenyum sinis seraya menyilangkan tangannya di depan dada. Menyenangkan karena ia tidak perlu menyeret Kinanti ke dalam toilet.

“KELUAR!!” serunya dengan mata menyalak.

Kinanti berusaha menyembunyikan rasa ketakutannya. Walau ia terlihat tegar tapi raut wajah tegang itu jelas terlihat. Ia terpaksa keluar dari toilet dan menghampiri keempat pick me girl.

Apa yang harus ia lakukan sekarang?

*****

1
neni onet
lopyu riko 😍
neni onet
ringkas dan tepat sasaran 😁
Ran Tea
Luar biasa
neni onet
jangan bilang klo perselingkuhan emaknya juga gegara campur tangan neeh bocah, berarti pas kalanterpuruk juga sebenernya dia tau emaknya yang jadi biang keladi 🤨
neni onet
untung kinan dah lapor polisi, ga sabar nungguin reaksi papa Kala tau anak sambung kesayangannya ternyata bobrok /Grin/
Risma Eandless
Lumayan
neni onet
Allah tidak akan memberikan ujian yang melebihi kemampuan umatNya, tapi tolong yang Thor jangan tambah beban buat anak gadisnya pak Lukman. . .
As Hen
sudah mulai usil..
Rini Anggraini
Luar biasa
Tia rabbani
wah, tamat, 😢
DFD Mom
penjaga gerbang ajapun belagu nya minta ampun...
ira rodi
omong2 demian sama yudistira gak ada yah...
ira rodi
jangan sampe demian anak dari ibu sambung kala...alias saudara tirinya....
@sulha faqih aysha💞
senjata makan tuan Lo Demian niat hati ingin menunjukan rasa peduli Lo dan ingin menjadi pahlawan kesiangan eh ga tahunya Lo sendiri yang banyak belur tapi baguslah nanti suatu saat nanti kedokmu akan terbongkar
@sulha faqih aysha💞
seribet ini mengungkap rasa cintamu kepada kinan
@sulha faqih aysha💞
semangat kala tunjukan pada papamu buktikan omongan papamu Sebangau batu loncatan di mana ada kemauan disitu pasti ada jalan 💪
@sulha faqih aysha💞
apakah itu kala atau Demian yang menguping 🤔
@sulha faqih aysha💞
jangan kembek Kinan jangan mentang mentang dia orang kaya bisa nindas kamu seenaknya Kamu harus bisa lawan
@sulha faqih aysha💞
gengsi aja padahal lapar
@sulha faqih aysha💞
mampir Thor langsung ke favorit 🥰
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!